Anda di halaman 1dari 9

EFEKTIVITAS LAYANAN FOTOKOPI SEBAGAI PENGGANTI

PEMINJAMAN KOLEKSI BAGI PEMUSTAKA LUAR


UPT PERPUSTAKAAN UNTAN

Eka Putri Anjarwati, Sisilya Saman Madeten.


Program Studi D-3 Perpustakaan FKIP Untan Pontianak
email: ekaputrianjarwati@untan.com

Abstract

The main problem in this final task is that there are still outside leaders who do
not know not allowed to borrow collections but can only photocopy and read on
the spot. The purpose of this study is to find out the effectiveness of
photocopying services as a substitute for collectible lending for UPT Untan
library. The type of research used is descriptive research with a quantitative
approach. The respondents numbered 17 people from various students of
Universities / Institutes / Higher Schools in Pontianak and some even came
from universities outside West Kalimantan. The data was collected using a
questionnaire in the form of a Google Document link distributed through
WhatsApp. Based on the results of data analysis using SPSS version 18 showed
that the results of the questionnaire validity test were declared valid because it
exceeded the signification level r calculated greater than the r table and with
reliability test results declared reliable because 0.905 > 0.60. While the results
of the calculation of the effectiveness of the service using the percentage of
interpretation of the score based on intervals obtained the number 72.5% which
means effective.

Keywords : Effectiveness, Photocopying Services, Outside Library

PENDAHULUAN Sejalan dengan bertambahnya kebutuhan


informasi dan wawasan baru dikalangan
Dalam Undang-undang Republik masyarakat luas akibat dari globalisasi
Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang perrpustakaan dituntut untuk dapat
Perpustakaan, Perpustakaan merupakan menyesuaikan diri dengan memberikan
sebuah institusi pengelola koleksi karya tulis, layanan yang bersifat aktif, cepat, dan tepat
karya cetak, dan/karya rekam secara dalam memenuhi kebutuhan informasi
profesional dengan sistem baku guna pengguna.Jadi, hakikat layanan perpustakaan
memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, itu sendiri adalah kegiatan penyediaan jasa
pelestarian, informasi dan rekreasi para yang cepat dan tepat dalam memberikan
pemustaka. Dalam hal ini, perpustakan kemudahan bagi pemustaka dalam
menjadi pusat informasi dengan segudang mengakses dan mengunakan koleksi
koleksi yang dimiliki untuk memenuhi perpustakaan yang ada.
kebutuhan pemustaka melalui layanan yang
diberikan. Layanan untuk mengakses koleksi Setiap perpustakaan memiliki jenis
perpustakaan dinamakan layanan layanan yang berbeda menyesuaikan dengan
perpustakaan. Layanan ini diberikan agar kondisi perpustakaan, ditinjau dari besar
pemustaka dapat dengan mudah kecilnya ruangan, jumlah koleksi yang
menggunakan koleksi sesuai kebutuhan. tersedia di perpustakaan, sarana prasarana
pendukung layanan dan pastinya jenis
layanan dari perpustakaan tersebut.Layanan

1
sirkulasi, layanan referensi, layanan terbitan
berkala, layanan fotokopi merupakan contoh
layanan yang ada di perpustakaan.

3
Untuk layanan peminjaman dan dibebaskan untuk jumlah fotokopinya.
pengembalian koleksi serta referensi semua Layanan ini dimanfaatkan oleh pemustaka
jenis perpustakaan sudah menerapkan karena luar UPT Perpustakaan Untan yang tidak
merupakan layanan utama di perpustakaan. dapat meminjam koleksi namun
Sedangkan untuk layanan lainnnya membutuhkan informasi pada koleksi
menyesuaikan dengan kesiapan dari tersebut.Adapun koleksi yang tidak boleh
perpustakaan dalam menyediakan sarana dan dipinjam yaitu buku teks, karya ilmiah,
prasarana serta petugas yang memahami cara terbitan berkala serta sumber-sumber
kerja layanan tersebut. Contohnya seperti informasi lain.
layanan fotokopi yang memerlukan sarana
mesin fotokopi dan teknisi atau petugas. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan peneliti, masih ada pemustaka luar
Layananfotokopi disediakan agar yang belum mengetahui jika tidak
pemustaka yang tidak dapat atau tidak ingin diperbolehkan meminjam koleksi. Pada
meminjam koleksi tersebut untuk dibawa awalnya pemustaka diperbolehkan untuk
pulang, dapat memfotokopinya meminjam namun dikarenakan ada beberapa
diperpustakaan. Layanan ini juga dapat yang tidak dikembalikan maka diberlakukan
meningkatkan keterpakaian koleksi yang hanya boleh memfotokopi untuk
tidak dapat dipinjamkan. Dengan adanya mendapatkan informasi yang
layanan ini maka pemanfaatan koleksi dapat dibutuhkan.Selain itu, tidak ada
lebih optimal karena bagi pemustaka yang pemberitahuan tertulis mengenai pemustaka
bukan anggota perpustakaan dan tidak dapat luar hanya dapat membaca ditempat dan
meminjam koleksi yang dibutuhkan, tetap memfotokopi koleksi untuk mendapatkan
dapat membawa hasil fotokopinya untuk di informasi yang dibutuhkan. Sehingga ada
bawa pulang meski tidak semua halaman beberapa pemustaka yang sudah menemukan
dokumen dapat di fotokopi buku yang akan dipinjam, pada saat akan
(Rahayu,2014:1.15) . melakukan proses peminjaman tidak
diperbolehkan hal ini seringkali membuat
Layananfotokopi biasanya dimanfaatkan para pemustaka tidak mendapatkan informasi
perpustakaan perguruan tinggi yang dimana yang dibutuhkan. Dengan mengkaji informasi
memiliki pemustaka beragam berasal dari yang didapat penulis merasa tertarik untuk
perguruan lain yang membutuhkan koleksi melakukan penelitian di UPT Perpustakaan
perpustakaan sebagai sumber informasi. Untan dengan judul “Efektivitas layanan
Tidak semua pemustaka perpustakaan fotokopi sebagai pengganti peminjaman
perguruan tinggi dapat meminjam koleksi koleksi bagi pemustaka luar UPT
hanya pemustaka dari perguruan tinggi Perpustakaan Untan”.
tersebut saja yang boleh meminjam. Bagi
pemustaka luar perpustakaan perguruan Dari analisis pengamatan yang
tinggi hanya dapat membaca ditempat dan didapatkan maka penelitian ini bertujuan
memanfaatkan layanan fotokopi untuk Untuk mengetahui efektivitas dari layanan
mendapatkan koleksi yang diinginkan. fotokopi di UPT Perpustakaan Untan sebagai
pengganti peminjaman koleksi bagi
UPT Perpustakaan Untan merupakan pemustaka luar.
salah satu perpustakaan perguruan tinggi
yang menyediakan layanan fotokopi. Adapun METODE PENELITIAN
koleksi yang dapat difotokopi seperti buku
dan hasil karya ilmiah Untuk hasil karya Pada penelitian ini, peneliti
ilmiah tidak semua dapat dapat difotokopi menggunakan penelitian deskriptif dengan
secara fulltext melainkan hanya beberapa saja pendekatan kuantitatif.
karena untuk melindungi hak cipta karya
tersebut. Sedangkan untuk buku pemustaka

2
Data primer berasal dari pemustaka luar yang berisi panduan observasi serta alat tulis
UPT Perpustakaan UNTAN yang berjumlah seperti pulpen.
17 orang serta kepala perpustakaan dan
pustakawan lantai 3 layann referensi.berupa Teknik analisis data pada penelitian ini
informasi tertulis yang biasanya didapatkan yaitu:
dari instansi atau tempat penelitian. Selain
itu, terdapat pula literatur-literatur yang 1. Uji Validitas
diguanakan untuk mendukung penelitian. 2. Uji Realibialitas
3. Statistik Deskriptif
Penelitian dilaksanakan pada bulan Adapun langkah-langkah analisis
April-Juli 2021 yang berlokasi di UPT deskriptif meliputi (Cholilah, 2013:8-9):
Perpustakaan Untan, Jln. Prof Dr. H. Hadari a. Pengumpulan data responden
Nawawi, Bansir Laut, Kecamatan Pontianak b. Pengolahan data.
Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. c. Penyajian data.
d. Analisis data.
Teknik pengambilan sampel yang
digunakan yaitu Purposive sampling.Kriteria HASIL PENELITIAN DAN
responden yang dibutuhkan yaitu pemustaka PEMBAHASAN
luar dari UPT Perpustakaan Untan, yang
terdaftar sebagai anggota serta yang sudah Hasil
pernah memfotokopi koleksi.Responden
yang dapatkan berjumlah 17 orang dan sudah Berdasarkan apa yang telah dipaparkan
memenuhi kriteria yang peneliti, adapun tujuan dari penelitian ini
dibutuhkan.Responden berasal dari yaitu untuk mengetahui efektivitas dari
mahasiswa perguruan tinggi ataupun institusi layanan fotokopi yang ada di UPT
yang ada di Pontianak bahkan ada beberapa Perpustakaan Untan sebaga pengganti
yang berasal dari luar Pontianak. peminjaman koleksi bagi pemustaka luar.
Adapun bentuk dari penelitian ini yaitu
Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dengan metode
penelitian ini adalah observasi, dokumentasi pengumpulan data menggunakan kuesioner
serta kuesioner atau angket.Skala pengukuran yang dibagikan pada responden yang
angket yang ini yaitu skala Likert dengan berjumlah 17 yang sudah memenuhi kriteria
bentuk jawaban berupa pilihan yang dibutuhkan.
ganda.Angket/kuesioner penelitian tidak
dicetak melainkan berbentuk Link Google 1. Uji validitas
Document yang dapat diakses melalui Uji validitas adalah salah satu
Chrome atau mesin pencari lainnya pengujian data yang digunakan untuk
menggunakan Handphone, laptop ataupun mengetahui ketepatan atau kecermatan
PC. dari suatu instrumen penelitian.
Pengujian validitas menggunakan
Tabel 1 Skor Penilaian Angket program SPSS Statistic 18, dengan
Pendapat Skor (S) menguji 20 pertanyaan mengenai
Tidak efektif 1 efektivitas layanan fotokopi. Berdasarkan
Kurang efektif 2 hasil uji validitas jika perhitungan lebih
Efektif 3 besar atau sama dengan taraf signifikan
Sangat efektif 4 maka dinyatakan valid. Jadi dari semua
Instrumen pada penelitian ini terdiri dari pertanyaan mengenai efektivitas layanan
telepon genggam atau smartphone sebagai fotokopi dapat dinyatakan valid karena
alat bantu dokumentasi dan penyebaran telah melebihi taraf signifikasi r hitung lebih
angket dalam bentuk link, kertas atau buku besar dari r tabel.

3
Tabel 2Uji Validitas sedangkan responden perempuan
Nilai berjumlah 13 orang atau 76,4 % yang
Nilai r Keterang mana lebih jelasnya dapat pula
Pertanyaan r Tabel Hitung an dilihat dari tabel dibawah ini:
1 0.482 0.507 VALID
2 0.482 0.579 VALID Tabel 4Responden berdasarkan
3 0.482 0.544 VALID jenis kelamin
4 0.482 0.559 VALID No. Jenis Frekuensi Persentase
5 0.482 0.581 VALID
6 0.482 0.629 VALID kelamin
7 0.482 0.595 VALID 1. Laki-laki 4 23,5%
8 0.482 0.688 VALID
2. Perempuan 13 76,4%
9 0.482 0.658 VALID
10 0.482 0.583 VALID Total 17 100%
11 0.482 0.640 VALID
12 0.482 0.549 VALID
13 0.482 0.547 VALID b. Responden Berdasarkan Program
14 0.482 0.651 VALID Studi/Jurusan
Berdasarkan program
15 0.482 0.821 VALID
studi/jurusan,responden berasal dari
16 0.482 0.695 VALID
ilmu ekonomi, manajemen, MKP,
17 0.482 0.527 VALID
pendidikan bahasa dan sastra, P.
18 0.482 0.626 VALID TIK, PGSD, teknik mesin, teknik
19 0.482 0.547 VALID informatika, ilmu keperawatan,
20 0.482 0.565 VALID manajemen/ekonomi serta
pendidikan bahasa inggris.
2. Uji reliabilitas
Tabel 5Responden berdasarkan program
Tabel 3Uji Reliabilitas studi/jurusan
Reliability Statistics No. Program Frekuen Persent
Cronbach's studi/jurusan si ase
N of Items
Alpha
1. Ekonomi 1 5,8 %
.905 20
2. Ilmu ekonomi 1 5,8 %
Besar nilai reliabilitas instrumen 3. Ilmu 2 11,7 %
yang didapatkan penelitian yaitu 0.905,
Jika dilihat dari standar nilai reliabilitas keperawatan
maka instrumen penelitian dinyatakan 4. Manajemen 1 5,8 %
reliabel karena 0.905 > 0.60.
3. Perhitungan efektivitas 5. Manajemen/Ek 3 17,6 %
Sebelum masuk pada perhitungan onomi
peneliti akan memaparkan
pengelompokkan responden yang 6. MKP 1 5,8 %
nantinya digunkan pada perhitungan. 7. Pendidikan 1 5,8 %
a. Pengelompokkan responden pertama
yaitu berdasarkan jenis kelamin. bahasa dan
Responden dengan jenis kelamin sastra
laki-laki yang menjawab kuesioner
berjumlah 4 orang atau 23,5 % 8. Pendidikan 3 17,6 %

4
bahasa inggris Tamansiswa
9. P. TIK 1 5,8 % 9. Universitas 1 5.8 %
10. PGSD 1 5,8 % Widya
11. Teknik 1 5,8 % Dharma
informatika Jumlah 17 100 %
12. Teknik mesin 1 5,8 %
Jumlah 17 100 % Dari tabel 6 didapatkan
bahwa pengelompokkan responden
c. Responden berdasarkan yang ketiga berasal dari IKIP PGRI
Institut/Sekolah tinggi/ Universitas Pontianak, Universitas
Muhammadiyah Pontianak,
Tabel 6 Responden berdasarkan Poltekkes Kemenkes Pontianak,
Institut/sekolah tinggi/Universitas STIEP, Universitas Brawijaya
Malang, Universitas Gajah Mada,
No. Institut/sekol Frekue Persenta
Universitas Jember, Universitas
ah nsi se Sarjanawiyata serta Universitas
Widya Dharma.
tinggi/univers
itas Untuk mengetahui apakah layanan
1. IKIP PGRI 5 29.4 % fotokopi efektif sebagai pengganti
peminjaman koleksi, peneliti menggunakan
Pontianak beberapa perhitungan.Yang pertama yaitu
2. Poltekkes 1 5.8 % menghitung jumlah jawaban kuesioner yang
diberikan dalam bentuk rekapitulasi
Kemenkes berdasarkan skor penilaian angket.
Pontianak
Tabel 4Perhitungan Keseluruhan
3. STIEP 1 5.8 % Jawaban Responden
Penilaian Skor Frekuensi Jumlah
4. Universitas 1 5.8 %
(S) (F) (S) x (F)
Brawijaya Tidak 1 24 24
efektif
Malang
Kurang 2 49 98
5. Universitas 1 5.8 % efektif
Gajah Mada Efektif 3 151 453
Sangat 4 103 412
6. Universitas 1 5.8 % efektif
Jember Total 327 987

7. Universitas 5 29.4 % Pada Tabel 4 hasil rekapitulasi


Muhammadiya didapatkan pengkategorian skor berdasarkan
pada rentang skor ideal dimana:
h Pontianak 1. Jumlah skor maksimal diperoleh dari
8. Universitas 1 5.8 % = Skor tertinggi x jumlah item
pertanyaan jumlah responden
Sarjanawiyata = 4 x 20 x 17
= 1.360

5
UPT Perpustakaan Untan. Sedangkan 27,5%
2. Jumlah skor minimal diperoleh dari menjawab tidak efektif.
= Skor terendah x jumlah item
pertanyaan x jumlah responden Pembahasan
= 1 x 20 x 17 = 340.
Dari hasil penelitian yang dilakukan
Selain itu, pada Tabel 2 juga peneliti terlihat bahwa layanan fotokopi
diperoleh nilai total dari setiap jaewaban efektif sebagai pengganti peminjaman
responden sebesar 327 yang digambarkan koleksi bagi pemustaka luar di UPT
dalam bentuk frekuensi sedangkan untuk Perpustakaan Untan.Yang mana dari hasil
jumlah keseluruhan apabila dikalikan dengan perhitungan menunjukkan besar nilai
item setiap skor maka sebesar 987. persentase berada di interval 61-80%.

Layanan fotokopi sendiri ialah salah


Untuk mengetahui apakah data yang
satu fasilitas pendukung diperpustakaan yang
didapat menunjukkan efektif atau tidak
memudahkan pemustaka dalam melakukan
sebuah layanan dapat diketahui dengan
penggandaan dokumen, penjilidan,
melakukan interpretasi perhitungan
laminating dan penyedian ATK (alat tulis
berdasarkan interval.Adapun rumus untuk
kerja). Bagi pemustaka luar sebuah
menghitung interpretasi skor penilaian
perpustakaan, layanan fotokopi menjadi cara
berdasarkan interval yaitu (Hamid, 2019:96):
yang efektif dalam mendapatkan informasi
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 yang dibutuhkan. Hal ini dikarenakan ada
𝑅𝑢𝑚𝑢𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 % = × 100 beberapaperpustakaan yang tidak
𝑌 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
memperbolehkan pemustaka luar untuk
987 meminjam koleksi yang ada. Tentunyasebuah
= × 100 perpustakaan memiliki alasan yang kuat
1360
mengapa tidak memperbolehkan meminjam
= 72,5% koleksinya, salah satunya koleksi yang
dipinjamkan jarang dikembalikan.
Dari perhiutngan diatas jika dicocokkan
dengan kriteria interpretasi skor berdasarkan UPT Perpustakaan Untan adalah
interval menurut Cholilah (2013) yang salah satu contoh perpustakaan yang tidak
dimana: memperbolehkan pemustaka luar untuk
meminjam koleksi yang ada melainkan hanya
1. Nilai interval0-20% = Sangat (Tidak dapat membaca ditempat dan memfotokopi
setuju/Tidak puas/Buruk/Kurang sekali) agar informasi yang dibutuhkan bisa dibawa
2. Nilai interval21-40% = Tidak pulang.Pada awalnya pemustaka luar
setuju/Tidak puas/Kurang baik diperbolehkan untuk meminjam koleksi
3. Nilai interval 41-60% = Cukup namun dikarenakan ada beberapa yang tidak
puas/Cukup setuju/Netral mengembalikan maka diberlakukan hanya
4. Nilai interval 61-80% = boleh memfotokopi saja.
Setuju/Baik/Puas/Suka
5. Nilai interval 81-100% = Sangat Layanan fotokopi UPT Perpustakaan
(Setuju/Baik/Puas/Suka) Untan tidak hanya dapat digunakan oleh
pemustaka luar melainkan seluruh pemustaka
Angka 72,5% masuk pada interval 61- yang ada dengan tujuan menggandakan
80% yang dimana berarti sebagian besar informasi ataupun keperluan administrasi
responden menjawab setuju bahwa layanan yang berhubungan dengan
fotokopi dapat digunakan sebagai pengganti perpustakaan.Adapun koleksi yang boleh
peminjaman koleksi bagi pemustaka luar difotokopi yaitu buku umum dan karya
ilmiah.Untuk buku umum tidak ada batasan

6
jumlah yang boleh difotokpi sedangkan karya diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa
ilmiah seperti tugas akhir, skripsi dan tesis mengurangi pembatasan sesuai peraturan
hanya boleh difotokopi maksimal 3 skripsi perundang undangan.
pada BAB 1 dan 2. Sedangkan Bab metode
penelitian maksimal lima lembar. Langkah yang dapat diambil
perpustakaan dalam menghindari
Letak ruang layanan fotokopi berada pelanggaran akibat hak cipta koleksi yaitu
di lantai yaitu tepatnya berhadapan dengan pemberlakuan aturan dalam melakukan
ruang pengolahan dan bersebelahan langsung fotokopi koleksi.Hal ini pula sudah
dengan ruang tata usaha. diterapkan oleh UPT Perpustakaan Untan
yang dimana untuk hasil karya ilmiah
Rata-rata pemustaka luar yang penelitian memiliki batasan dalam
memfotokopi koleksi perharinya 10 memfotokopi tidak diperbolehkan secara
orang.Pemustaka luar yang sering keseluruhan melainkan pada Bab-Bab
memfotokopi koleksi dari kalangan tertentu.
mahasiswa dan dosen.Sedangkan staff
ataupun siswa termasuk jarang.Adapun syarat SIMPULAN DAN SARAN
untuk fotokopi koleksi yaitu kartu anggota Simpulan
perpustakaan bagi pemustaka luar dan kartu Berdasarkan hasil penelitian yang
tanda mahasiswa bagi mahasiswa Universtas dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa
Tanjungpura. efektif memfotokopi koleksi sebagai
pengganti peminjaman koleksi khsusnya bagi
Tata cara fotokopi koleksi di UPT pemustaka luar UPT Perpustakaan Untan.
Perpustakaan Untan bagi pemustaka luar Hal ini dapat dilihat pada hasil perhitungan
ataupun dalam sama. data pada kuesioner yang diberikan peneliti
mengenai efektivitas layanan dimana total
1. Pemustaka memilih koleksi yang akan skor berjumlah 987 dengan besar nilai skor
difotokopi. maksimal (4) yaitu 1.360 dan besar nilai skor
2. Bagi pemustaka luar yang ingin minimal (1) berjumlah 340. Sedangkan
memfotokopi koleksi menunjukkan kartu besar persentase pada interpretasi skor
anggota perpustakaan sedangkan berdasarkan intervalnya yaitu 72,5% atau
mahasiswa dari Universitas Tanjungpura berarti efektif.
cukup menunjukkan kartu tand
mahasiswa serta menyerahkan buku yang Saran
akan difotokopi.
3. Pemustaka menunjukkan bon serta buku Adapun saran yang dapat peneliti
yang akan difotkopi ke petugas layanan berikan pada penelitian ini yaitu (1)
fotokopi dan membayar jumlah fotokopi Menyediakan informasi tercetak mengenai
sesuai dengan harga yang telah pemustaka luar yang tidak boleh meminjam
ditentukan (Rp 500 per lembar). koleksi melainkan hanya dapat membaca dan
4. Buku yang telah selesai difotokopi memfotokopi koleksi, (2) Menyediakan
dikembalikan lagi ke pustakawan agar informasi tercetak mengenai tata cara
disimpan ke rak. memfotokopi koleksi, koleksi yang boleh
difotokopi dan jumlah serta harga fotokopi
Dalam melakukan kegiatan fotokopi perlembar (3) Diharapkan UPT Perpustakaan
ada hal yang perlu diperhatikan yaitu hak Untan mendata pemustaka yang pernah
cipta dari koleksi tersebut.Menurut UU No. memfotokopi beserta koleksinya serta (4)
28 Tahun 2014 menyebutkan bahwa Hak Diharapkan UPT Perpustakaan Untan dapat
cipta ialah hak eksklusif dimiliki pencipta mendigitalisasikan koleksi yang ada dengan
yang timbul secara otomatis berdasarkan memperhatikan aturan hak cipta koleksi
prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan sehingga mempermudah pemustaka yang

7
tidak boleh meminjam namun tetap Skripsi, Makassar. UIN Alauddin
mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Makasar, 2019.
Rahayu, L., dkk. (2014). Layanan
Perpustakaan. Tangerang Selatan:
DAFTAR RUJUKAN Universitas Terbuka.

Cholilah, Yenta. (2013). Studi tentang Undang-undang Republik Indonesia No.


efektivitas sistem pelayanan 43 Tahun 2007 Tentang
sirkulasi perpustakaan di kantor Perpustakaan
perpustakaan dan arsip kota https://www.perpusnas.go.id/law-
Mojokerto. Jurnal Pendidikan detail.php?lang=id&id=17092011
Adaministrasi Perkantoran 4322Ir9g6HhRuc. Diakses pada
(JPAP). Vol. 1, No. 3., 8-9. tanggal 20 April 2021 pukul 09.30
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.i WIB
Undang-undang Republik Indonesia No. 28
d/index.php/jpap/article/view/374
Tahun 2014 Tentang Hak cipta.
1 diakses pada tanggal 9 https://peraturan.go.id/common/doku
November 2021 pukul 09.00 men/ln/2014/uu28-2014bt.pdf.
WIB. Diakses pada tanggal 13 September
Hamid, Hasriani. Efektivitas layanan 2021 pukul 14:18 WIB
sirkulasi di perpustakaan
Universitas Negeri Makassar.

Anda mungkin juga menyukai