Jamridafrizal
PENDAHULUAN
Beberapa waktu yang lampau perpustakaan dianggap sebagai gudang ilmu pengetahuan,
buku disimpan untuk dilestarikan bukannya digunakan. Ancangan demikian memang
tepat bila buku masih sedikit dan sulit diperoleh. Kini tujuan perpustakaan ialah
memaksimumkan pendayagunaan dokumen yang ada, artinya buku yang ada digunakan
semaksimal mungkin.
Perpustakaan SMU memberikan layanan kepada civitas akademikayaitu guru, murid,
kepala sekolah, dan staf administrasi lainnya. Pada perpustakaan sekolah fungsi edukasi
sangat menonjol. Karena layanan perpustkaan harus diusahakan untuk mensukseskan
proses belajar mengajar disekolah.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, perpustakaan sekolah harus melakukan fungsi baik
bagi murid maupun bagi guru :
a. Bagi Guru :
1. Menyediakan keperluan guru, terutama yang berkaitan dengan buku ajar, bahan
rujukan, bahan pandang dengar seperti atlas, globe, tape recorder, slide, poto dan
sebagainya.
2. Menyediakan informasi
3. Mengajari guru bagaimana menggunakan perpustakaan
4. Mendorong dan membantu guru mengajar penggunaan perpustakaan sesuai
dengan tujuan pendidikan.
b. Bagi murid :
1. Menyediakan bahan rujukan
2. Menyediakan informasi
3. Mengembangkan minat baca dikalangan murid dengan menentukan jam buka
perpustakaan (saat murid boleh menggunakan perpustakaan).
4. Memberikan bimbingan dalam penggunaan buku, buku rujukan, bahan lain,
sarana perpustakaan seperti katalog.
5. Mendorong dan menyediakan fasilitas bagi belajar mandiri dan belajar aktif
sesuai dengan ketentuan silabus pelajaran.
Agar perpustakaan sekolah dapat berfungsi sebagai pusat informasi, edukasi, dan
rekreasi, maka perpustkaan perlu dipromosikan kepada seluruh civitas academika di
SMU.
Salah satu bentuk promosi yang perlu dilakukan adalah bimbingan pemakai kepada
siswa, guru, dan staff administrasi lainnya. Dengan kegiatan ini diharapkan mereka akan
merasa familiar dan akan menggunakan perpustakaan dengan sebaik – baiknya.
1. PENGERTIAN
Bimbingan pemakai adalah segala aktivitas yang dirancang untuk mendidik pemakai
agar menyadari sumber – sumber informasi, fasilitas – fasilitas yang tersedia di
perpustakaan dan melatih pemakaidalam cara memanfaatkan sumber – sumber tersebut
secara tepat.
2. TUJUAN
Tujuan utamanya adalah untuk memperkenalkan kepada pemakai pada perpustakaan
sehingga mereka sadar akan lokasi berbagai bagian, staff perpustakaan, koleksi, dan jasa
perpustakaan.
2. Instruksi Perpustakaan
Pada tingkat ini diberikan penjelasan yang lebih mendalam baik materi perpustakaan
maupun tentang layanan yang diberikan.
Pada umumnya penekanan tekhnik penggunaan bahan rujukan seperti indeks dan
abstrak, subjek – subjek tertentu di samping penggunaan katalog baik dalam bentuk
kartu, bentuk buku, dan bentuk OPAC (Online Access Catalogue).
3. Instruksi Bibliografi
Materi yang diberikan pada tingkat ini adalah materi yang sudah mendalam
mengenai tajuk subjek, definisi untuk topik – topik tertentu, pendekatan jenis – jenis
sumber, teknik pembuatan catatan bibliografi, catatan kaki dan gaya penulisan, dan
lain – lain.
Dari kajian pemakai yang tepat, dapat diambil langkah – langkah penyempurnaan
layanan
c. Penyelenggaraan bimbingan pemakai
Seyogyanya bimbingan ini dilaksanakan secara berkesinambungan
untuk siswa baru, sebaiknya dilaksanakan pada waktu orientasi siswa. Sedangkan
untuk kelas – kelas berikutnya adalah setiap awal semester.
d. Strategi pelaksanaan yang meliputi dana, personil, tempat, waktu dan materi.
e. Evaluasi hasil pelaksanaan
Untuk mengukur sampai dimana keberhasilan program bimbingan pemakai, perlu
diadakan evaluasi. Dari hasil evaluasi ini dapat disusun rencana pengembangan
program.
6. TEKNIK EVALUASI
Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan bimbingan pemakai perpustakaan perlu
adanya evaluasi. Teknik evaluasi yang dapat diterapkan antara lain tes, wawancara,
kuisioner, observasi, dan statistik perpustakaan.
a. Wawancara
Wawancara dilakukan secara formal dan informal ; secara berstruktur dan tidak
berstruktur. Harap diperhatikan teknik wawancara dengan baik, sehingga
informasi yang didapat dari hasil wawancara benar – benar tepat dan relevan
dengan tujuan wawancara tidak sebaliknya.
b. Observasi
Observasi dilaksanakan untukmengetahui perilaku pemakai perpustakaan
terhadap layanan maupun program – program yang dilakukan. Melalui observasi
akan diketahui sejauh mana efektivitas sistem layanan perpustakaan. Demikian
pula akan dapat dipantau adakah kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh
pemakai perpustakaan dalam menggunakan perpustakaan, adakah layanan yang
tidak dimanfaatkan oleh pemakai sehingga dengan demikian perpustakaan dapat
meninjau ulang sistem layanan yang selama ini dilakukan.
c. Kuisioner
Kuisioner dapat dilakukan sebelum dan sesudah program selesai dilaksanakan.
Sebelum : dirancang untuk mengetahui aspek kebutuhan pemakai perpustakaan
sejauhmana persepsi pemakai terhadap layanan perpustakaan.
Sesudah : dirancang untuk mendapatakan data tentang tanggapan pemakai
terhadap penyelenggaraan program.
d. Statistik
Untuk memantau sejauhmana sistem layanan perpustakaan dimanfaatkan. Dari
data yang ada akan diperoleh masukan – masukan sejauhmana perkembangan
aktivitas perpustakaan setelah dilaksanakan program bimbingan pemakai.
Misalnya : statistik pengunjung, peminjaman/sirkulasi, penyiangan, dan lain –
lain.
Dari pemantauan statistik dapat diketaui aspek mana yang berhasil dengan baik,
sebaliknya. Sehingga peningkatan dan perbaikan dapat segera dilaksanakan.
1. Ceramah
Adalah bentuk pengajaran dimana pembicara mengalihkan informasi kepada
sekelompok besar pendengar secara verbal.
Metode ceramah memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dapat
menyampaikan isi materi dalam waktu yang sama untuk jumlah yang banyak.
Kekurangannya antara lain, audience cepat jemu, dan mudah hilang konsentrasinya.
Menurut penelitian Frost bahwa :
Sesudah 15 menit 10 % mulai berkurang perhatian (terlihat tanda – tanda)
Sesudah 18 menit 18% mulai gelisah
Sesudah 35 menit semua kurang perhatian
Sesudah 45 menit sama sekali tidak ada perhatian
Sesudah 47 menit ada yang mulai tertidur dan ada yang mulai membaca sendiri.
Cara mengatasinya ;
1. Jangan menggunakan ceramah untuk seluruh pertemuan.
2. Bagilah ceramah dalam beberapa bagian
3. Buatlah selingan dengan demikian informasi secara visual (gunakan media)
4. Berikan variasi dalam nada suara, sikap dan sebagainya.
5. Pemilihan tempat sesuaikan dengan peserta.
Disamping beberapa hal diatas, beberapa hal dibawah ini perlu diperhatikan :
1. Harus memahami dan menguasai bahan yang akan disampaikan
2. Harus memliki beberapa keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan
materi.
3. Harus dapat mengantisipasi akan keadaan ruangan dan sekitarnya. Organsiasi
ceramah.
c. Penutup
- Buat rangkuman
- Saran – saran
- Berikan tugas – tugas
1. Kamus
a. Sebuah kamus lengkap adalah kamus yang memuat boleh dikatakan hampir seluruh
kata yang ada didalam satu bahasa pada waktu kamus itu disusun.
b. Kata penuntun pada setiap halaman ; kata yang teratas yang terdapat pada sebelah
kiri kolom adalah kata yang pertama pada halaman itu, sedangkan kata yang teratas
yang terdapat pada sebelah kanan kolom adalah kata yang terakhir yang terdapat
pada halaman itu. Kata – kata yang terdapat diantara kata pertama dan kata terakhir
pada halaman itu, disusun menurut abjad.
c. Kamus memberikan informasi mengenai : ejaan, cara mengucapkan, geografi, nama
diri, antomin, sinonim, penggunaan kata – kata yang tepat, kata – kata dari frasa
asing, bagian – bagian utama dari kata kerja, dan asal kata.
2. Ensiklopedia
a. Ensikopedi umum memuat artikel – ertikel dalam berbagai subjek yang
memeberikan fakta tentang orang, tempat, hal –hal, dan kejadian.
b. Ensiklopedi yang baik ditulis oleh para ahli, subjek disusun menurut abjad
disertai rujuk silang, dan ruang lingkup yang luas.
c. Tahun hak cipta menentukan tahun terbitnya dan merupakan petunjuk tentang
kemutakhiran informasi yang diberikan oleh ensiklopedi itu.
d. Ensiklopedi merupakan sumber rujukan yang paling umum dipakai dan setiap
topik terdaftar dibawah tajuk kata benda, membuat hal – hal yang menjadi minat
umum secara luas danminat jangka panjang, serta memebrikan informasi tentang
fakta – fakta.
e. Huruf penuntun yang tertera pada setiap jilid suatu ensiklopedi menunjukkan
topik – topik yang dimuat dalam jilid yang bersangkutan dankata – kata
penuntun pada setiap halaman berguna untuk menemukan lokasi subjek.
4. Pengkelasan Buku
a. Sistem organisasi perpustakaan harus dipakai untuk memungkinkan penemuan
kembali informasi dengan cepat. Sistem umumnya dipakaiadalah sistem
persepuluhan Dewey. Pengetahuan tentang bagaimana memanfaatkan sebuah
perpustakaan, memungkinkanseseorang untuk dapat memanfaatkan perpustkaan –
perpustakaan lainnya.
b. Menurut sistem Klasifikasi Persepuluh Dewey, ilmu pengetahuan dibagi dalam 10
kelas utama :
Karya umum
Filsafat dan psikologi
Agama
Ilmu – ilmu sosial
Bahasa
Ilmu murni
Ilmu terapan
Kesenia
Kesusastraan
Geografi, biografi, sejarah
c. Semua buku dalam subjek yang sama memiliki nomor kelas yang sama
d. Pada rak, buku disusun menurut nomor klasnya mulai dari sebelah kiri ke kanan.
Adlam nomor kelas , masing – masing buku disusun menurut abjad.
5. Kartu Katalog
Kartu katalog harus dianggap sebagai indeks koleksi perpustakaan dan berisi kartu
kartu yang terpisah untuk pengarang, judul, dan subjek.
Setiap kartu katalog memberikan informasi sebagaimana pada halaman judul buku.
Kartu pada subjek buku pada baris paling atas disebut kartu subjek dan subjek
biasanya diketik dengan huruf besar atau dicetak dengan cetakan tebal.
Huruf penuntun pada laci kartu menunjukkan laci mana yang diperlukan, sama
halnya dengan huruf penuntun pada ensiklopedi untuk menentukan jilid yang
dipergunakan.
DAFTAR PUSTAKA
Douglas, Mary Peacock, 1992. Perpustakaan sekolah dasar dan layanannya, Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI.
Educating the user : paper given at two – day course held at the library association
on 16 and 17 November 1977, 1979. Edited by ian Malley – London : The library Y
Association.