BAB I
1.1 Pengertian Evaluasi Koleksi
1.2 Pengertian Evaluasi Menurut Para Ahli
BAB II
2.1 Alasan Perpustakaan Melakukan Evaluasi Koleksi
2.2 Tujuan Evaluasi Koleksi Perpustakaan
2.3 Manfaat Evaluasi Perpustakaan
2.4 Metode Evaluasi Koleksi
BAB I
Dari pengertian di atas, sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi koleksi perpustakaan
menjadi upaya yang dilakukan oleh perpustakaan agar dapat melakukan penilaian kesesuaian
terhadap koleksi dengan kebutuhan pemustaka disamping itu juga untuk mengukur
kedalaman dan ketepatan suatu koleksi. Evaluasi koleksi secara mudah dapat dipahami
sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk menilai koleksi perpustakaan baik dari segi
ketersediaan koleksi bagi pemustaka maupun pemanfaatan koleksi oleh pemustaka.
Evaluasi koleksi pada dasarnya menurut teori Evans G. Edward dan Elizabeth Futas
adalah sama yaitu bagaimana pentingnya evaluasi koleksi bagi kebutuhan pengembangan
koleksi sebagai bagian dari kegiatan yang harus diterapkan dalam perpustakaan. Dimana
kegiatan evaluasi ini tentu memiliki proses, format dan metode.
Menurut Elizabeth Futas, evaluasi koleksi adalah proses yg memberikan nilai untuk
koleksi perpustakaan, berdasarkan kriteria: 1. Jenis bahan koleksi dan bagaimana menilai
masing-masing dalam kaitan barang-barang lain di perpustakaan. 2. Jenis masyarakat di
layani, dan layak tidaknya koleksi 3. Tujuan penilaian dari pengetahuan koleksi seharusnya
untuk daftar kelompok/teman mengingat komunitas pembaca
Selain itu, alasan umum dilakukannya evaluasi koleksi menurut Junaidi (2010: 3) adalah
sebagai berikut:
Menurut pendapat Ajick (2009: 2) tujuan dari evaluasi adalah untuk menentukan kualitas
koleksi dan juga mengetahui apa tujuan perpustakaan yang ditentukan telah lancar. Hal ini
lebih dispesifikasikan dengan pendapat Nurjanah (2010: 12) bahwa tujuan evaluasi koleksi
mencakup tujuan internal dan juga tujuan eksternal sebagai berikut.
1. Tujuan Internal
a. Kebutuhan pengembangakn koleksi
untuk mengetahui cakupan subjek koleksi, kedalaman koleksi, dan pola pemanfaatan koleksi
oleh pengguna, nilai uang dari koleksi yang ada data aset perpustakaan, masalah yang
dihadapi oleh kebijakan pengembangan koleksi dan program-programnya, perubahan apa saja
yang harus dilakukan dengan program yang ada.
Serta apakah staf pengembangan koleksi sudah menjalankan tugasnya dengan baik untuk
melakukan pendataan kekuatan koleksi dan kelemahannya secara kualitatif maupun secara
kuantitatif pada subjek apapun. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data bagi kepentingan
program pengembangan koleksi bersama, dan data bagi kepentingan penyiangan, serta stock
opname.
b. Kebutuhan Anggaran
Kebutuhan anggaran untuk membantu penentuan yang berupa alokasi anggaran yang
bertujuan memperkuat subjek yang lemah, alokasi anggaran untuk memelihara subjek yang
kuat, dan alokasi anggaran untuk mengembangkan koleksi.
2. Tujuan Eksternal
Tujuan eksternalnya adalah sebagai kebutuhan pada institusi lokal untuk mengetahui
kinerja perpustakaan, rasionalisasi anggaran pengembangan koleksi yang diajukan,
apakah anggaran yang didapatkan dapat menunjang kebutuhan, apakah perpustakaan
tersebut sudah setara dengan unit pelayanan komunitas yang sama, dan sebagai
alternatif dalam penambahan ruang penyimpanan.
Kebutuhan luar organisasi dengan tujuan menyiapkan data untuk akreditasi, badan-
badan pendanaan, program jaringan, konsorsium, dan kerja sama lainnya.
2.3 Manfaat Evaluasi dapat digunakan oleh perpustakaan untuk hal-hal berikut.
1. Membantu dalam identifikasi masalah, penilaian program dan pencapaian sasaran.
2. Memperkuat budaya evaluasi kelembagaan (institutional evaluation) dan analisis-diri.
3. Memperkenalkan staf baru kepada keseluruhan perpustakaan.
4. Memperkuat jiwa korsa dalam lembaga, memperkecil kesenjangan antara tujuan pribadi
dan tujuan lembaga dan mendorong keterbukaan.
5. Menemukan kader baru bagi lembaga.
6. Mendorong perpustakaan untuk meninjau kembali kebijakan yang telah usang.
7. Memberi informasi tentang status perpustakaan.
a. Metode evaluasi kualitatif yang paling penting dalam kegiatan evaluasi koleksi. Dengan
metode S.E. Ifidon concluded:
1. Statistik teknik-regresi dan analisis beberapa multivariat
2. Caradaricon-trans, standar yang diterbitkan untuk koleksi
3. Analisis jumlah kutipan
b. Metodologi kualitatif yang digunakan dalam evaluasi koleksi yaitu metode impresionistik
atau observasi langsung. Kegiatan yang dilakukan oleh pustakawan yang telah memenuhi
syarat dalam mengetahui koleksi dan menilainya berdasarkan latar belakang dan
pengalamannya.
c. Metode survey terhadap pengguna dalam mengumpulkan informasi atau data, hal ini
dilakukan untuk mengetahuai hal-hal sebegai berikut:
1. Mengevaluasi secara kuantitatif dan kualitatif efektivitas dari koleksi dan jasa dalam
memenuhi kebutuhan pengguna.
2. Menyediakan informasi untuk membantu memecahkan masalah, memodifikasi
program tertentu, atau menilai kebutuhan untuk layanan pengguna.
3. Menentukan susunan komunitas pengguna perpustakaan yang sebenarnya.
4. Mengidentifikasi kelompok pengguna yang membutuhkan untuk lebih dilayani.
5. Memberikan umpan balik tentang keberhasilan serta kekurangan.
6. Meningkatkan hubungan masyarakat dan membantu pendidikan komunitas pengguna.
7. Mengidentifikasi perubahan tren dan kepentingan.
d. Metode penerapan standar yang ditentukan pada koleksi perpustakaan. Standar ini
bergantung pada jenis perpustakaan itu sendiri, dan juga tergantungdari varietasnya yang
terbagi dua yaitu kuantitatif dan kualitatif. Hal ini memiliki criteria sebagai berikut: a.
Kriteria koleksi b. Layanan
Pada setiap perpustakaan tentu masing-masing memiliki rumusan dan indikator yang berbeda
dalam perhitungannya, dan bagaimana pelaksanaan, metode, proses kegiatan evaluasi koleksi
ini dilaksanakan. Beberapa indikator dalam pelaksanan evaluasi sebagai berikut:
a. Menurut kapasitas umum: adalah mengacu pada ukuran, umur dan pertumbuhan koleksi.
b. Standar subyek secara khusus: yaitu standar asosiasi professional yang telah ditetapkan.
c. Penerbitan ilmiah: berhubungan dengan kepemilikan dan tanggungjawab terhadap koleksi.
d. Pemakai: hal ini terbagi dalam tiga tingakatan,
1) bagaimana pemakai mengakses informasi.
2) kepentingan pemakai dalam mengakses koleksi.
3) bagaimana menggunakan informasi tersebut.
e. Pengguna: berhubungan dengan metode evaluasi yang berhubungan dengan pengguna
dalam pengumpulan informasi atau data.
f. Faktor lingkungan/konstruksi sosial: berkaitan dengan lingkungan atau lembaga tempat
perpustakaan bernaung.
Pada informasi lain kegiatan evaluasi koleksi merupakan sebuah kegunaan dalam
menilai dan memahami sebuah koleksi, mengapa evaluasi itu dibutuhkan. Bagi pustakawan
dapat memberikan pemahaman. Secara fisik koleksi merupakan sebuah kesempatan untuk
mengembangkan kesadaran koleksi secara keseluruhan. Memahami hubungan keberadaan
dan kondisi untuk melakukan perbandingan, mengamati kelayakan koleksi yang tersedia dan
untuk dapat memutuskan apakah pengadaan/pembelian buku di perlukan yang hal itu
berhubungan dengan koleksi masa depan (Jim Agee, 2005). Kesimpulan Evaluasi koleksi
merupakan kegaiatan mengoreksi, menilai bahan pustaka dengan melewati berbagai tahapan
dalam kegiatnnya, bentuk kemajuan dan perkembangan dari pengadaan dan koreksi koleksi
perpustakaan. Evaluasi koleksi pada sebuah perpustakaan merupakan kegiatan yang wajib
dan harus dilaksanakan bagi layanan dan kepuasan pemustaka terhadap koleksi/informasi
perpustakaan, dengan adanya evaluasi perpustakaan dapat diketahui dan mengukur kebutuhan
dan kelayakan atau manfaat dari sebuah koleksi
Selain itu, ada pula pedoman untuk meringkas sebagian besar teknik yang digunakan
yang mana metode evaluasi tersebut fokus untuk mencetak sumber daya dalam evaluasi
sumber daya elektronik, sebagai berikut: