Elfa Meliantika
Email : elfameliantikaa@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi koleksi berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan
(SNP) Perpustakaan Perguruan Tingi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif.
Dalam pengumpulan data peneliti di lapangan menggunakan metode observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Proses analisis data menggunakan metode analisis konten.
Program ini bertujuan untuk mengevaluasi koleksi dengan harapan agar dapat membantu
peningkatan kualitas koleksi pada perpustakaan polteknik negeri sriwijaya (POLTEK) Hasil dari
penelitian yang dilakuan peneliti selama kurang lebih 45 hari dapat dikatakan cukup sesuai
dengan SNP, tetapi memang ada beberapa point yang kurang dari jumlah komponen yang
dievaluasi yaitu 7 point yang ada pada jumlah koleksi.
Abstrak
This study aims to evaluate collections based on the National Library Standards (SNP) for
Higher Education Libraries. This research is a qualitative descriptive study. In collecting data,
researchers in the field used the observation method, interviews, and documentation. The data
analysis process uses the content analysis method. This program aims to evaluate the collection
in the hope that it can help improve the quality of collections at the Sriwijaya State Polytechnic
library (POLTEK). The results of the research conducted by researchers for approximately 45
days can be said to be quite in accordance with the SNP, but there are indeed some points that
are less than the number of components evaluated are 7 points in the number of collections.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis perpustakaan yang memiliki
jenis pengguna yang beragam dengan tingkat kebutuhan informasi yang berbeda pula. Tujuan
diadakannya perpustakaan perguruan tinggi yaitu untuk menunjang pelaksanaan program
lembaga induknya baik dalam pelaksanaan program pendidikan, pengajaran, penelitian
maupun pengabdian pada masyarakat. (Yani, 2017). Oleh sebab itu, perpustakaan harus
mampu menyediakan koleksi dengan jenis dan jumlah yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan informasi para sivitas akademika yang ada di lingkungan perguruan tinggi.
Adanya aturan – aturan panjang dalam rangka pengadaan SDM atau peralatan
perpustakaan merupakan salah satu faktor utamanya. Selain itu , perbandingan antara
pemakai yang dilayani dengan petugas yang ada belum sesuai. Padahal sebuah Perpustakaan
Perguruan Tinggi, walaupun itu perpustakaan yang ada di sebuah fakultas, membutuhkan
beberapa orang tenaga pengelola. Karena pada dasarnya, kegiatan di perpustakaan bukan
hanya melayani peminjaman dan pengembalian buku saja, tetapi meliputi juga penanganan
administrasi, pengadaan, pengolahan, sirkulasi dan referensi. Apalagi dizaman teknologi
informasi sekarang ini. Informasi yang beredar begitu pesat perkembangannya, perpustakaan
dituntut untuk bisa menyeimbangkan antara informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
dengan informasi yang tersedia di perpustakaan. Disinilah dibutuhkan peran pustakawan
yang terlatih dan profesional untuk bisa menghadapi kondisi tersebut. (Berawi, 2012)
Koleksi perpustakaan merupakan semua jenis bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah
dan disebarluaskan kepada masyarakat penggunanya untuk memenuhi kebutuhan akan
informasi yang mereka butuhkan. Koleksi merupakan salah satu komponen penting dalam
suatu perpustakaan. Tanpa adanya koleksi yang baik dan memadai perpustakaan tidak akan
mampu memberikan layanan yang prima kepada masyarakat penggunanya. (Yani, 2017).
Salah satu cara untuk mengetahui kualitas dan kuantitas koleksi yang dimiliki oleh suatu
perpustakaan yakni melalui evaluasi koleksi. Evaluasi koleksi perpustakaan merupakan suatu
kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan koleksi maupun dari segi
keterpakaian koleksi, pengertian evaluasi ketersediaan dalam penelitian ini adalah suatu
proses untuk mendeskripsikan dan mengukur ketersediaan koleksi di perpustakaan
(Andrianingsi Susi, 2016)
Evaluasi koleksi adalah kegiatan menilai koleksi perpustakaan baik dari segi ketersediaan
koleksi itu bagi pengguna maupun pemanfaatan koleksi itu oleh pengguna. Perpustakaan
perlu melakukan evaluasi koleksi secara periodik dan sistematik untuk memastikan
kebutuhan pengguna. Evaluasi yang terpusat pada penggunaan yaitu melakukan survei
pengguna dan mengumpulkan informasi tentang bagaimana para pengguna menggunakan
koleksi. Dan setiap kategori terdapat sejumlah metode evaluasi khusus (Nasution, 2018).
Evaluasi koleksi memang seharusnya dilakukan, karna penting untuk meninjau sejauh mana
sudah perpustakaan mengupgrade koleksi bahan pustakanya, selain itu evaluasi koleksi ini
juga dapat melihat apakah koleksi yang dipunya sudah memenuhi kebutuhan pemustaka
sehingga akan lebih mudah bagi pustakawan melakukan pengadaan ulang koleksi di waktu
mendatang.
Koleksi yang baik hanya berasal dari pemilihan bahan perpustakaan yang baik pula.
Untuk itu diperlukan kebijakan yang memandu pengembangan koleksi. Selain itu,
perpustakaan juga akan memiliki kekuatan resmi untu menjalin hubungan dengan berbagai
pihak, baik di dalam maupun diluar lembaganya. Untuk perpustakaan perguruan tinggi
misalnya, perpustakaan harus menjaga agar koleksinya berimbang sehingga mampu
memenuhi kebutuhan dosen, mahasiswa dan peneliti. Demikian pula kebutuhan kurikulum
perlu diperhatikan. (Gunawan Arief, 2016)
B. Rumusan Masalah
1. Apakah UPT. Perpustakaan Polsri Menyesuaikan Koleksi Berdasarkan Snp Perguruan
Tinggi ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah koleksi UPT Perpustakaan Polsri
sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Perguruan Tinggi yang dibuat
Perpusnas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka atau tinjauan literatur adalah ringkasan komprehensif dari penelitian
sebelumnya tentang suatu topik. Tinjauan literatur berasal atau bersumber dari penelitian
yang relevan. Syaratnya tinjauan pustaka harus menyebutkan, menjelaskan, merangkum,
mengevaluasi secara objektif, dan memperjelas penelitian sebelumnya.
Pertama, Cut Mutia Agustin, Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora Program Studi
S1 Ilmu Perpustakaan dalam skripsinya yang berjudul “Evaluasi Koleksi Dengan
Menggunakan Standar Nasional Perpustakaan ( Snp 002:2011 ) Dan Dampaknya Terhadap
Pengembangan Koleksi Pada Dinas Arsip Dan Perpustakaan Aceh” metode yang
digunakannya dalam penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif kualitatif, dalam
penelitiannya dia menjelaskan tentang bagaimana dampak evaluasi koleksi dengan
menggunakan Standar Nasional Perpustakaan (SNP 002 : 2011) terhadap pengembangan
koleksi pada Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh, adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui dampak evaluasi koleksi dengan menggunakan Standar Nasional Perpustakaan
(SNP 002: 2011) terhadap pengembangan koleksi pada Dinas Arsip dan Perpustakaan Aceh.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Secara keseluruhan Standar Nasional Perpustakaan/
SNP 002 : 2011 mempunyai dampak terhadap pengembangan koleksi pada Badan Arsip dan
Perpustakaan Aceh, hal ini terlihat bahwa tujuh dari sembilan indikator menyatakan bahwa
sudah memenuhi SNP 002 : 2011 akan tetapi ada beberapa sub-sub indikator yang belum
memenuhi, seperti indikator ke tiga pada sub koleksi penyandang cacat; indikator ke lima
pada sub penyiangan dan pelestarian terbitan dan muatan local; indikator ke tujuh pada sub
tim seleksi; indikator ke delapan pada sub fumigasi dan perbaikan bahan pustaka.Sedangkan
dua dari sembilan indikator belum memenuhi SNP 002 : 2011, yaitu indikator pertama;
koleksi perkapita, indikator ke sembilan: cacah ulang.
Kedua, Leli Yani, Departemen Ilmu Perpustakaan Dan Informasi fakultas Ilmu Budaya
universitas Sumatera Utara medan, dalam skripsinya yang berjudul “Evaluasi Koleksi
Dengan Menggunakan Standar Nasional Perpustakaan Snp 010 : 2011 Pada Perpustakaan
Universitas Medan Area” metode yang digunakannya dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif, penentuan informan dalam penlitian ini menggunakan teknik purposive sampling,
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan koleksi, koleksi khusus, pengorganisasian
bahan pustaka dan penyiangan koleksi pada Perpustakaan UMA telah sesuai dengan standar
nasional perpustakaan SNP 010 : 2011. Sedangkan jenis dan jumlah koleksi, bahan
perpustakaan referensi, cacah ulang dan pelestarian bahan pustaka belum memenuhi standar
SNP 010 : 2011.
Ketiga, Noviyanti Naimah Nasution, Departemen Studi Ilmu Perpustakaan Dan Informasi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara 2018, dalam skripsinya yang berjudul
“Evaluasi Koleksi Dan Pemanfaatannya Berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (Snp)
Pada Perpustakaan Kelurahan Gaharu” metode yang digunakannya dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif, penentuan informan dalam penlitian ini menggunakan teknik
purposive sampling, Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa koleksi
Perpustakaan Kelurahan Gaharu sudah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan (SNP 005 :
2011)
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang
mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan
suatu nilai di balik data yang tampak. (Agustin, 2017)
Metode penelitian ini menggambarkan ketersediaan koleksi bahan pustaka yang ada di
perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya. Bentuk penelitian ini menggunakan metode
kualitatif, karena dengan metode penelitian ini memahami lebih mendalam informasi yang
diberikan informan dengan berpedoman pada Standar Nasional Perpustakaan (SNP) No 13
Tahun 2017 Tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi
Teknik pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Penelitian yang berdasarkan data deskriptif dimana dalam pengumpulan
datanya tergantung pada proses pengamatan yang dilakukan penulis untuk mengevaluasi
ketersediaan koleksi di Perpustakaan Politeknik Negeri Sriwijaya.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu teknik analisis konten, dimana peneliti
mengumpulkan data yang diberikan informan melalui dokumentasi dan pencatatan data yang
diberikan.
BAB IV
A. Koleksi Perpustakaan
Koleksi dalam sebuah perpustakaan adalah isi atau inti perpustakaan, karna tanpa adanya
koleksi, perpustakaan tidak bisa dikatakan perpustakaan yang seutuhnya. Menurut (Wahyuni
Sri, 2012) “koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan
disimpan untuk disebarluaskan kepada masyarakat guna memenuhi kebutuhan informasi
mereka”. Koleksi sebuah perpustakaan dapat terdiri dari berbagai bentuk dan format baik
teks,gambar, audio, maupun video.
A. Jenis koleksi
Sesuai dengan pedoman aturan SNP, jenis koleksi yang seharusnya ada pada perguruan
tinggi itu jenis :
1) Koleksi perpustakaan berbentuk karya tulis, karya cetak, digital dan/atau karya rekam
terdiri atas fiksi dan non fiksi.
2) Koleksi non fiksi terdiri atas buku wajib mata kuliah, bacaan umum, referensi, terbitan
berkala, muatan lokal, laporan penelitian, dan literatur kelabu.
1) Koleksi perpustakaan berbentuk karya tulis, karya cetak, digital dan/atau karya rekam
terdiri atas fiksi dan non fiksi.
2) Koleksi non fiksi terdiri atas buku wajib mata kuliah, bacaan umum, referensi, terbitan
berkala, laporan penelitian.
Jadi dapat dikatakan bahwa jenis koleksi perpustakaan POLSRI memenuhi Standar Nasional
Perpustakan (SNP)
Menurut (Sulistyo, 1991) jenis-jenis koleksi perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari:
1. Karya cetak Karya cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk
pustaka yaitu:
a. Buku Buku adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang
paling umum terdapat dalam bahan perpustakaan. Berdasarkan standar UNESCO
tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku.
b. Terbitan berseri Terbitan berseri adalah bahan pustaka yang direncanakan untuk
diterbitkan terus dengan jangka waktu tertib tertentu.
2. Karya non cetak Karya non cetak adalah hasil pemikiran manusia yang dituangkan tidak
dalam bentuk cetak seperti buku, atau majalah melainkan dalam bentuk lain seperti: rekaman
suara, rekaman video. Istilah lain untuk, mikrofis, mikrorider, dan komputer. Bahan pustaka
ini ialah bahan non buku, yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini antara lain:
a. Rekaman suara yaitu bahan pustaka dalam bentuk kaset dan piringan hitam.
b. Gambar hidup dan rekaman video seperti: film dan kaset video, selain bersifat
rekreasi dapat juga dipakai untuk pendidikan.
c. Bahan grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan yang dapat dilihat langsung
misalnya: lukisan, foto, gambar teknik, serta bahanpustaka yang harus dilihat dengan
bantuan misalnya: slide, transparansi, film stripe dan lain-lain. d. Bahan kartografi,
yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas, foto udara.
3. Bentuk mikro, Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan
semua bahan pustaka yang menggunakan media dan tidak dapat dibaca dengan mata biasa
melainkan harus memakai alat yang dinamakan mikro reader. Ada tiga macam bentuk mikro
yang sering menjadi koleksi perpustakaan yaitu:
a. Mikro film yaitu mikro dengan gulungan film dengan ukuran 10 mm dan 35 mm.
b. Mikrofis yaitu mikro dalam lembaran film ukuran 105 mm x 148 mm.
c. Mikropague, bentuk mikro dimana informasinya dicetak kedalam bentuk kertas yang
mengkilat tidak tembus cahaya, ukurannya sebesar mikrofis.
4. Karya dalam bentuk elektronik dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat
dituangkan kedalam media elektronik seperti pita magnetis dan cakram atau disc. Untuk
membacanya diperlukan perangkat keras seperti komputer, CD-ROOM Player, dan
sebagainya.
B. Jumlah Koleksi
1) Jumlah buku wajib per mata kuliah paling sedikit 3 (tiga) judul.
5) Jurnal ilmiah paling sedikit 2 (dua) judul (berlangganan atau menerima secara rutin) p
er program studi.
6) Majalah ilmiah populer paling sedikit 1 (satu) judul (berlangganan atau menerima se
cara rutin) per program studi.
7) Muatan lokal (local content) atau repositori terdiri dari hasil karya ilmiah civitas
academica (skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, simposium, konferensi, laporan
penelitian, laporan pengabadian masyarakat, laporan lain-lain, pidato pengukuhan, artikel
yang dipublikasi di jurnal nasional maupun internasional, publikasi internal kampus,
majalah atau buletin kampus).
1) Pada Perpustakaa POLSRI Jumlah buku wajib per mata kuliah paling sedikit 3
(tiga) judul, peneliti mendapatkan data jumlah buku per-kelas, per- 9 Juli 2021.
2) Pada perpustakaan POLSRI judul buku pengayaan ada 2-3 kali dari jumlah buku
wajib
3) Koleksi audio visual pada perpustakaan polsri cukup banyak ada 2-3 judul CD per
program studi, CD yang di dapat itu rata-rata dari buku yang juga menyediakan
AudioVisualnya
6) Majalah yang berlangganan pada Perpustakaan POLSRI itu ada 2, Majalah Media
Keuangan dan Majalah Media Hiburan, dan stiap program studi berlangganan 1
Judul majalah.
7) Muatan local pada perpustakaan polsri ada yang berupa LA mahasiswa, ataupun
artikel yang di upload ke jurnal nasional minimal 1 jenis atau satu judul
C. Pengembangan Koleksi
Penambahan koleksi per tahun paling sedikit 3% dari total koleksi (judul) yang ada.
Pada Perpustakaan POLSRI, Pustakawan POLSRI mengatakan bahwa penambahan koleksi
pertahunnya 3-5 % dari total koleksi judul yang ada, ada 5-6 eksemplar per judul bukunya
pertahun.
Pustakawan perpustakaan POLSRI mengatakan bahwa pengembangan koleksi harus
ditunjukan pada kebutuhan pengguna, yang pengguna perpustakaan perguruan tinggi itu
tentunya bukan hanya mahasiswa saja, mulai dari tenaga pengajar, tenaga peneliti, tenaga
administrasi, serta alumni.
E. Koleksi Referensi
Perpustakaan menyediakan koleksi referensi seperti: kamus, ensiklopedi, sumber
biografi, bibliografi, buku pegangan (hand book), manual, atlas, peta, kitab suci, direktori,
dan abstrak.
Perpustakaan POLSRI menyediakan koleksi referensi seperti: kamus, ensiklopedi,
sumber biografi, bibliografi, buku pegangan (hand book), manual, atlas, peta, kitab suci,
direktori, bulletin, dan abstrak.
I. Pelestarian Koleksi
Pelestarian koleksi perpustakaan meliputi kegiatan yang bersifat pencegahan dan
penanggulangan kerusakan fisik dan/atau pengalihmediaan isi dari suatu format ke format
lain.
Kegiatan Pelestarian koleksi yang dilakukan perpustakaan POLSRI meliputi preservasi
bahan pustaka Hal ini tentu dilakukan untuk menjaga nilai informasi yang terdapat pada
masing-masing koleksi. Konservasinya buku yang rusak diperbaiki, dan Koran dijadikan satu
BAB V
KESIMPULAN
Andrianingsi S, Muhammad Zein A., & Saidin. (2016) Evaluasi Ketersediaan Koleksi Bahan
Pustaka Dalam Menunjang Minat Baca Siswa Di Perpustakaan Smp Negeri 2
Wawotobi. Jurnal Ilmu Komunikasi Uho.
Http://Ojs.Uho.Ac.Id/Index.Php/Komunikasi/Article/View/1457/1045
Berawi, Imran. (2012). Mengenal Lbih Dekat Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jurnal Iqra’. Vol.
06.No.01.http://repository.uinsu.ac.id/690/1/iqra%27%202012%20vol.06%20no.%2001
%20- %20Copy%20%287%29.pdf
Gunawan, A., Darwanto., & Nazrul Rizal, A.L. (2016). Pengembangan Koleksi Pada
Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta Utara, Jurnal Pari. 2
[1]. http://ejournal-balitbang.kkp.go.id/index.php/JP/article/view/3247/2775
Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2017 Tentang
Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi
Yusuf, M. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan, Jakarta:
PrenadaMedia.
https://www.google.co.id/books/edition/Metode_Penelitian_Kuantitatif_Kualitatif/RnAD
wAAQBAJ?hl=id&gbpv=1