PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan tinggi
rendahnya pemanfaatan perpustakaan perguruan tinggi oleh civitas akademika. Untuk itu
koleksi perpustakaan harus senantiasa dibina dan dikembangkan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan informasi masyarakat pengguna. Koleksi perpustakaan yang telah diadakan
melalui pembelian, hadiah atau tukar menukar yang mengacu pada kebijakan pengembangan
koleksi, kemudian diolah dan disirkulasikan melalui berbagai jenis jasa layanan peminjaman.
Pada periode tertentu bahan pustaka tersebut harus diteliti kembali apakah bahan pustaka
tersebut masih bernilai dan atau masih dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna atau
tidak, hal ini seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perubahan
status perguruan tinggi STIE IPWIJA menjadi Universitas IPWIJA, perubahan waktu,
kondisi fisik bahan pustaka yang tidak layak pakai, serta adanya keterbatasan fasilitas yang
dapat berimplikasi terhadap kondisi koleksi yang kurang mendukung visi, misi dan tujuan
UPT Perpustakaan Universitas IPWIJA sehingga mengharuskan adanya evaluasi terhadap
bahan pustaka yang perlu dikeluarkan atau ditarik dari koleksi perpustakaan karena tidak
relevan lagi dengan kebutuhan pengguna.
Mengevaluasi dan menyiangi koleksi adalah kegiatan mengidentifikasi, memilih, dan
mengeluarkan bahan pustaka dari jajarannya untuk ditetapkan sebagai bahan pustaka hasil
penyiangan. Penyiangan yang baik dan benar dapat meningkatkan sirkulasi, percepatan akses
lebih meningkat, keakuratan dalam temu balik informasi lebih tinggi. Sebagaimana yang
dikemukan oleh Curley & Broderick (1985: 308) bahwa “withdrawal of materials from
collection” to improve the effectiveness of collection. (penarikan bahan pustaka dari koleksi
adalah untuk meningkatkan efektifitas koleksi). Agar koleksi perpustakan senantiasa segar
dan akurat, maka koleksi harus dievaluasi secara terus menerus dengan tujuan
menyidentifikasi untuk mengeluarkan judul-judul yang telah melewati masa penggunaannya
sehingga tidak ada judul yang harus dipertahankan untuk tujuan yang tidak jelas. Koleksi
perpustakaan harus direview secara sistematis untuk memastikan/menjamin relevansinya
terhadap kebutuhan universitas. Bahan pustaka tanpa relevansi harus dipindahkan dari
koleksi.
Alasan lain yang mendasari kenapa penyiangan koleksi dilakukan adalah untuk
memperoleh tempat (shelf space) untuk perolehan bahan pustaka baru, membuat koleksi
dapat lebih diandalkan sebagai sumber informasi yang akurat, relevan, up-to-date, serta
menarik, memberi kemudahan pemakai dalam menggunakan koleksi (mempertinggi akses),
memungkinkan staf perpustakaan mengelola koleksi dengan efektif dan efesien, serta
menghemat tempat. Dalam menilai dan menentukan bahan pustaka mana yang akan
dikeluarkan atau mana yang akan dipertahankan dari koleksi harus mengacu pada kebijakan
penyiangan koleksi perpustakaan secara tertulis agar tidak terjadi penyimpangan atau
kesalahan dalam memperlakukan koleksi perpustakaan. Kebijakan/pedoman penyiangan
mencakup kriteria untuk bahan pustaka yang perlu dikeluarkan, siapa yang mengerjakannya,
frekuensi penyiangan dan apa yang harus dilakukan dengan bahan yang dikeluarkan tersebut.
Dalam merumuskan atau membuat kebijakan/pedoman penyiangan koleksi, pihak akademik
(fakultas), perwakilan dari kelompok pengguna perpustakaan harus dilibatkan agar
menghasilkan rumusan yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara teoretik maupun
secara pratek.
B. Penanggungjawab Penyiangan.
Oleh karena dalam kegiatan seleksi bahan pustaka pihak akademik dilibatkan maka
dalam proses penyiangan (deselection) pihak fakultas juga harus diikutsertakan. Dalam
program penyiangan, staf perpustakaan sebagai memprakarsa dan pengelola, sedangkan staf
fakultas mempunyai tanggung jawab untuk memberikan saran/menyarankan bahan Pustaka
mana yang harus dipindahkan dari koleksi dan mana yang harus dipertahankan. Kebijakan
yang berorientasi pada fakultas ini didasarkan atas pertimbangan bahwa staf akademik
mempunyai:
1. Pengetahuan subjek spesialis dan ahli dalam bidangnya.
2. Pengetahuan yang mendalam terhadap penggunaan koleksi yang berhubungan dengan
pengajaran dan penelitian pada saat ini dan pada masa yang akan datang.
3. Tanggung jawab untuk menentukan prioritas pembangunan koleksi dalam bidang khusus
mereka.
Antara staf perpustakaan dan staf akademik masing-masing memiliki tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Staf perpustakaan: bertanggung jawab menyeleksi bahan pustaka untuk disiangi sesuai
dengan garis pedoman penyiangan yang telah ditetapkan bersama.
2. Staf akademik: kemudian akan diberi kesempatan untuk meninjau (review) bahan pustaka
yang telah diseleksi oleh staf perpaustakaan untuk disiangi.
b. Buku Rujukan
1) Subjek tidak relevan lagi dengan kebijakan pengembangan koleksi.
2) Fisik buku rusak dan tidak mungkin diperbaiki.
3) Buku edisi lama, jika edisi baru sudah tersedia
2. Terbitan Berseri
a. Surat Kabar
Untuk surat kabar, UPT Perpustakaan Universitas IPWIJA hanya melanggan surat
kabar harian yaitu REPUBLIKA, KOMPAS, SRIWIJAYA POST, PALEMBANG
POST, jangka waktu pengeluaran (pemindahan tempat) surat kabar harian yang
dilanggan Universitas IPWIJA dari ruang baca surat kabar ke tempat penyimpanan
khusus surat kabar dilakukan setiap akhir bulan dimana surat kabar tersebut sudah
rapi dibundel yang dilakukan perdua hari dalam arti kata dua hari terakhir surat kabar
tersebut masih dalam bentuk lepas karena memang ternyata ada pengguna yang masih
bersedia/mencari surat kabar yang terbit satu atau dua hari yang lalu. Pembundelan
surat kabar dilakukan dengan maksud agar surat kabar tersebut menyatu dengan rapi;
memudahkan penyimpanan; memudahkan akses jika ada pengguna yang meminta
melihat berita/artikel dalam surat kabar dengan alasan yang dapat ditolerir oleh staf
referens dapat diizinkan mencarinya sendiri dengan pengawasan petugas referens.
Penataan penyimpanan surat kabar dalam ruang/gudang khusus (luasnya sekitar 3,5
M X 5 M) dilakukan serapi mungkin dan setiap suart kabar telah dibuatkan rak-rak
penyimpanan tersendiri sehingga surak kabar yang telah dibundel tersusun rapi.
Setelah jangka waktu 5 tahun barulah surat kabar tersebut dikeluarkan (penyiangan
total)) dari ruang penyimpanan untuk dimusnahkan atau dijual. Melihat jangka waktu
penyiangan surat kabar di UPT Perpustakaan Universitas IPWIJA adalah cukup lama
sekali, alasannya adalah jangka waktu inilah yang disetujui oleh Rektor meskipun
pihak perpustakaan pernah mengusulkan jangka waktu penyiangan hanya setahun.
b. Majalah Ilmiah
Majalah ilmiah yang dilayankan adalah yang berumur 10 tahun terakhir, sedangkan
majalah yang telah berumur lebih dari 10 tahun disimpan ditempat penyimpanan yang
telah ditentukan. Apabila dalam waktu 3 tahun tidak ada pengguna yang mencari
majalah tersebut, maka perlu peninjauan ulang apakah majalah tersebut tetap
dilestarikan atau dikeluarkan.
BAB III
PENUTUP
Penundaan dan kekhawatiran tersebut diatas sebenarnya tidak perlu terjadi jika
perpustakaan memiliki Pedoman/Standar Kebijakan Penyiangan Koleksi, dan jika pihak
perpustakaan dapat membina kerjasama dengan baik dengan pihak fakultas untuk melakukan
penyiangan bahan pustaka sesuai dengan prosedur yang belaku. Dengan adanya
Pedoman/Standar Kebijakan Penyiangan Koleksi UPT Perpustakaan Universitas IPWIJA ini,
diharapkan penyiangan koleksi secara periodic dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien
dengan penuh tanggung jawab.