Anda di halaman 1dari 16

Vol.1/No.

1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 35

Analisis Pengembangan Perpustakaan Berdasarkan


SNI 7330:2009 PPT Sebagai Kualitas Perpustakaan
(Studi Evaluatif Tentang Pengembangan Perpustakaan berdasarkan SNI 7330:2009
PPT yang belum Tercapai di Perpustakaan Pusat ITB)

Alice Diniarti, Rohanda, dan Dian Sinaga


Institut Teknologi Bandung & Universitas Padjadjaran
Jl. Ganesha No. 10, Bandung 40132
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21 Jatinangor 45363
Email: diniartia@yahoo.com

conclusion is the library development needed to make an


ABSTRAK - Proses pengembangan organisasi/ organization planning of strategy system that in order to
perpustakaan yang sesuai dengan standar perpustakaan goals and needs accordance.
yang berkualitas, diperlukan proses analisis faktor-
faktor yang ada di perpustakaan. Pengembangan
Keywords: Organization Development, Library Quality,
perpustakaan merupakan sebuah pengambilan
SNI PPT, planning of strategy
keputusan yang tepat yang akan dilaksanakan, dan hal
tersebut sangat ditentukan oleh perencanaan yang baik.
Dalam menyusun rencana pengembangan, diperlukan
langkah-langkah pengumpulan data, penetapan tujuan, PENDAHULUAN
analisis faktor lingkungan. Pengembangan standar Latar Belakang Penelitian
perpustakaan yang masih relevan saat ini adalah
berdasarkan SNI 7330:2009 PPT. Dalam penelitian ini,
Pengembangan organisasi merupakan
menggunakan teori sistem dengan penelitian kualitataif landasan untuk melaksanakan visi dan misi suatu
pendekatan analisis evaluatif. Penelitian ini mengkaji organisasi. Secara definisi, perencanaan
faktor-faktor pengembangan perpustakaan di pengembangan organisasi adalah hasil sistematis
Perpustakaan Pusat ITB, diantaranya adalah; layanan, dari proses pemikiran yang memungkinkan
fasilitas, SDM, anggaran, dan sebagainya. Namun, tidak
semua faktor-faktor dari pengembangan perpustakaan organisasi perpustakaan untuk mengatur usaha-
telah memenuhi standar pengembangan perpustakaan, usaha yang diperlukan untuk menjalankan
Oleh karena itu, penulis ingin meneliti mengenai hal keputusan-keputusannya dan untuk mengukur
tersebut. Kesimpulannya adalah dalam pengembangan keputusan supaya mendapatkan harapan yang
perpustakaan diperlukan sistem strategi perencanaan
diinginkan melalui umpan balik yang terorganisir
organisasi agar sebuah organisasi dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan tujuan dan kebutuhan. dan sistematis, serta berbagai penyesuaian (Stueart
& Moran, 2002). Berdasarkan definisi tersebut
Kata Kunci: Pengembangan Organisasi, Kualitas dapat dikemukakan bahwa dalam proses
Perpustakaan, SNI PPT, Rencana Strategi pengembangan organisasi/perpustakaan yang
sesuai dengan standar perpustakaan yang
ABSTRACT - The process of organization development to berkualitas, diperlukan proses analisis faktor-
be able to quality of library standard is needed to analize
faktor yang ada di perpustakaan.
library factors. Library development is a decision-making
that must be implemented and it is determined by a good Perpustakaan Institut Teknologi Bandung
planning. To arranging development of planning is (Perpustakaan ITB) sebagai lembaga informasi
necessary to plan the steps data collection, goal setting, yang berfungsi sebagai penunjang kegiatan dalam
environment analysis. The standardization of Library rangka melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi
development is still relevant to Library development today
is SNI 7330:2009 PPT. On this research used a system
yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian
theory and the Qualitative methology on evaluative masyarakat, dituntut untuk mampu memberikan
analysis. The research is analizing the factors of Library layanan yang sesuai dengan kebutuhan Sivitas
development in ITB library, among are; the service, akademikanya (Siva). Oleh karena itu, dalam
facilities, human resource, budgeting, and etc. The result menjalankan fungsinya, perpustakaan harus
are shown that not all of the factors of library development
has to be fulfill the standardization of library development, melihat beberapa aspek penting yang dimilikinya,
Therefore, the researcher wanted to examine it. The

ISSN: 2303-2677 / © 2013 JKIP


36 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Diniarti, dkk.

salah satunya adalah siva, yaitu dosen (staff memberikan pelayanan secara profesional dalam
pengajar) dan mahasiswa. melaksanakan tujuan dan fungsi-fungsi
Peningkatan jumlah mahasiswa dari tahun ke perpustakaan perguruan tinggi.
tahun, mengharuskan penambahan kuota
Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi
mahasiswa baru 10% dari penerimaan tahun
menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
sebelumnya, sesuai anjuran Kementrian
(2004, 3) adalah sebagai berikut:
Pendidikan Nasional (Kemdiknas), hal ini
1. Fungsi Edukasi, Perpustakaan merupakan
berdampak terhadap peningkatan jumlah
pengguna di Perpustakaan, karena mahasiswa sumber belajar para sivitas akademika, oleh
adalah kelompok pengguna terbesar pada karena itu koleksi yang disediakan adalah
perpustakaan selain dosen. Dari statistik koleksi yang mendukung pencapaian tujuan
kunjungan maupun peminjaman pustaka oleh pembelajaran, pengorganisasian bahan
mahasiswa mengalami peningkatan yang cukup pembelajaran setiap program studi, koleksi
signifikan, data kunjungan bulan maret 2013 tentang strategi belajar mengajar dan materi
sebanyak 48.008 siswa1, rata-rata perhari
pendukung pelaksanaan evaluasi
kunjungan ke perpustakaan, bila diasumsikan satu
bulan 20 hari kerja, dikunjungi 24000 siva. pembelajaran.
Perkembangan Perpustakaan berdampak pada 2. Fungsi Informasi, Perpustakaan merupakan
Visi dan Misi ITB, apalagi dengan dibukanya sumber informasi yang mudah diakses oleh
program studi yang baru, baik di kampus ITB pencari dan pengguna informasi.
Ganesa maupun program studi baru di ITB 3. Fungsi Riset, Perpustakaan
Kampus Jatinangor. Untuk itu, perpustakaan harus
mempersembahkan bahan-bahan primer dan
membuat perencanaan untuk pengembangannya
dan sesuai dengan standarisasi kualitas pelayanan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan
perpustakaan perguruan tinggi. Hal ini berkaitan untuk melakukan penelitian dan pengkajian
erat dengan Standar Nasional Indonesia ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi
Perpustakaan Perguruan Tinggi (SNI PPT) pendukung penelitian di perpustakaan
berdasarkan SIN 7330:2009 PPT, perencanaan perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-
menyangkut pengembangan fungsi gedung, karya penelitian yang dapat di aplikasikan
koleksi bahan pustaka Buku Teks, Jurnal Ilmiah,
untuk kepentingan pembangunan masyarakat
Koleksi digital Jurnal Elektronik, koleksi digital
Buku Elektronik, Sumber Daya Pustakawan dan dalam berbagai bidang.
Tata Kelola Organisasi juga Sarana dan Prasarana 4. Fungsi Rekreasi, Perpustakaan harus
(Renstra Perpustakaan ITB, 2011). Dengan menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna
perencanaan sebuah perpustakaan, maka akan untuk membangun dan mengembangkan
berpengaruh pada kualitas perpustakaan itu kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna
sendiri, perencanaan yang baik maka akan
perpustakaan.
menghasilkan kualitas perpustakaan sebagai
5. Fungsi Publikasi, Perpustakaan selayaknya
palayanan prima bagi para pemustaka.
Pada dasarnya, tujuan daripada perpustakaan juga membantu melakukan publikasi karya
perguruan tinggi adalah mendukung kinerja dari yang dihasilkan oleh warga perguruan
perguruan tinggi dalam menyelenggarakan tingginya yakni sivitas akademika dan staf
pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber non-akademik.
informasi ilmiah di perpustakaan tersebut dan 6. Fungsi Deposit, Perpustakaan menjadi pusat
selalu melayani pengguna (mahasiswa), selama deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan
menjalankan pendidikan di perguruan tinggi yang yang dihasilkan oleh warga perguruan
bersangkutan. Di Perpustakaan perguruan tinggi, tingginya.
para pustakawan ditutntut untuk dapat 7. Fungsi Interpretasi, Perpustakaan sudah
seharusnya melakukan kajian dan memberikan
1
http://kinerja.lib.itb.ac.id/index.php?mod=fm Diakses pada
Tanggal 13-05-2013
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 37

nilai tambah terhadap sumber-sumber 7330:2009 PPT. Namun, banyak dari


informasi yang dimilikinya untuk membantu perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia
pengguna dalam melakukan dharmanya. termasuk ITB, masih belum bisa mencapai
kualitas sesuai dengan SNI 7330:2009 PPT,
Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat
karena ada aspek-aspek yang termasuk kedalam
menyimpulkan bahwa perpustakaan perguruan
standar perpustakaan yang masih belum tercapai.
tinggi berdasarkan fungsinya, yaitu; dapat
Dengan meneliti kajian ini, kita dapat
mendukung program pendidikan, pengajaran, serta
mengetahui bagaimana pelayanan perpustakaan
penelitian, dengan menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi pemustaka dan bagi perpustakaan
dibutuhkan dan melaksanakan Tri Dharma
itu sendiri. Sehingga, dengan meneliti kajian
perguruan tinggi.
pengembangan perpustakaan ini, dapat
Dalam mendukung misi dan visi pendidikan
dimanfaatkan secara jangka panjang untuk
di ITB, salah satunya tergantung pada layanan
mengembangankan perpustakaan dengan mutu
perpustakaan dalam menyediakan sumber-sumber
dan standar yang sesuai dengan standarisasi, juga
informasi ilmiah dalam mendukung kegiatan
relevan dengan pengembangan perpustakaan
kegiatan belajar dan mengajar. Untuk itu
adalah SNI 7330:2009 PPT.
perpustakaan dituntut untuk mampu
Tujuan Penelitian
mengembangkan perpustakaan yang dapat selalu
memenuhi kebutuhan penggunanya. Acuan yang Tujuan dari penelitian ini dapat dirumuskan
masih relevan dipakai untuk pengembangan sebagai berikut:
perpustakaan adalah SNI 7330:2009 PPT. Aspek Menyusun konsep perencanaan strategis
aspek SNI 7330:2009 PPT yang menjadi acuan perpustakaan perguruan tinggi secara jangka
perencanaan pengembangan perpustakaan, sebagai pendek dan jangka panjang berdasarkan alternatif
berikut: strategis yang ada.
1. Pengorganisasian materi perpustakaan. Kegunaan Penelitian
2. Pelestarian materi perpustakaan. Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini
adalah:
3. Sumber daya manusia
Kegunaan akademis, yaitu:
4. Layanan perpustakaan. 1. Bagi ilmu perpustakaan, dapat memperkaya
5. Penyelenggaraan perpustakaan. Yang khasanah penelitian terutama dalam
dimaksud dengan penyelenggaraan perencanaan strategis dan pengembangan
perpustakaan adalah Setiap perguruan tinggi perpustakaan.
menyelenggarakan perpustakaan 2. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian
6. Gedung perpustakaan. Standar sarana gedung berikutnya yang berkaitan dengan perencanaan
perpustakaan adalah, strategis dalam pengembangan perpustakaan.
a. Perpustakaan harus menyediakan ruang Kegunaan praktis, yaitu:
sekurang-kurangnya 0,5 m2 untuk setiap 1. Bagi Perpustakaan Pusat ITB, konsep
mahasiswa. perencanaan strategis yang dihasilkan dapat
b. Ruang koleksi. Areal koleksi seluas 45% sesuai dengan standar SNI PPT dan dapat
yang terdiri dari ruang koleksi dijadikan sebagai pedoman untuk penyusunan
c. Ruang pengguna seluas 30% perencanaan strategis pengembangan
d. Ruang staf perpustakaan seluas 25% perpustakan di masa yang akan datang.
7. Alokasi Anggaran. Alokasi anggaran 2. Bagi Perpustakaan Pusat ITB, konsep
perpustakaan sekurang-kurangya 5% dari total perencanaan strategis yang sesuai dengan
anggaran perguruan tinggi diluar belanja standar SNI PPT akan bermanfaat bagi
pegawai. pengembangan mutu perpustakaan
Dari pemaparan di atas maka dalam
pengembangan suatu perpustakaan diperlukan FOKUS PENELITIAN DAN PERTANYAAN
faktor-faktor yang mendukung pengembangan PENELITIAN
perpustakaan itu sendiri agar sesuai dengan SNI
Fokus Penelitian

ISSN: 2303-2677 / © 2013 JKIP


38 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Diniarti, dkk.

Bagaimana pengembangan perpustakaan administrasi Umum, kepala bidang pelayanan dan


berdasarkan SNI 7330:2009 PPT di Perpustakaan empat orang staf perpustakaan.
Pusat ITB Informan kunci dari penelitian ini adalah
kepala perpustakaan Pusat ITB, kemudian oleh
Pertanyaan Penelitian
Kepala perpustakaan disarankan untuk
1. Bagaimana pengembangan perpustakaan pada mewawancarai kepala bagian administrasi umum,
aspek Layanan di Perpustakaan Pusat ITB? kepala bagian layanan dan beberapa staf
2. Bagaimana pengembangan perpustakaan pada perpustakaan. Juga sebagai bahan perbandingan
aspek Sumber Daya Manusia di Perpustakaan pengembangan Perpustakaan, Kepala
Pusat ITB? Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) dipilih
3. Bagaimana pengembangan perpustakaan pada sebagai pakar pengembangan perpustakaan.
Sedangkan objek dari penelitian ini yaitu
aspek Sarana dan Prasarana di Perpustakaan
pengembangan perpustakaan berdasarkan standar
Pusat ITB? nasional Indonesia tahun 2009 nomor 7330 (SNI
4. Bagaimana pengembangan perpustakaan pada 2009:7330 PPT).
aspek anggaran di Perpustakaan Pusat ITB?
Sumber dan Jenis Data
5. Bagaimana rencana strategis dalam mencapai
Berdasarkan sumber data, yaitu data primer
standar pengembangan perpustakaan yang berupa kata-kata dan perilaku orang-orang yang
sesuai berdasarkan SNI 7330:2009 PPT di merupakan bagian dalam sistem organisasi
Perpustakaan Pusat ITB? kemudian diamati, diwawancarai, dan
didokumentasikan melalui pencatanan tertulis atau
METODOLOGI direkam melalui media perekam tentang sejumlah
individu yang terlibat langsung dalam peristiwa
Paradigma Penelitian
pengembangan perpustakaan berdasarkan SNI
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif 7330:2009 PPT di Perpustakaan Pusat ITB.
yang berkaitan dengan paradigma interpretif. Jenis Sedangkan data sekunder berupa dokumen-
penelitian ini dapat digolongkan menurut dokumen dan data statistik.
kegunaan, dan penelitian ini sendiri Teknik Pengumpulan Data
dikategorikan/digolongkan sebagai penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang
evaluatif (Neuman 2000, 23). Studi evaluatif sumber data utamanya adalah berupa data-data
dilakukan untuk mengukur suatu program, hasil dokumentasi, observasi, dan diperkuat
kebijakan atau aktifitas pelaksanaan sebuah dengan data tambahan berupa hasil wawancara
kegiatan/pekerjaan. dengan beberapa informan yang memiliki kaitan
dengan proses pengembangan Perpustakaan ITB.
Subjek dan Objek Penelitian
Teknik Analisis data
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek
penelitiannya adalah informan yang terkait dengan Teknik analisa data yang digunakan dalam
pengembangan perpustakaan di Perpustakaan penelitian ini bersifat induktif mengacu pada
Pusat ITB. Teknik penentuan model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2005)
informan/narasumber dalam penelitian ini adalah yang menyatakan bahwa aktifitas dalam analisis
menggunakan metode purposive sampling, Yaitu data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
penentuan informan berdasarkan pertimbangan berlangsung secara terus menerus. Aktifitas yang
tertentu, sebagaimana disampaikan oleh Sugiyono
dilakukan dalam analisis ini terdiri dari tiga
(2011, 218), teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu, yaitu bahwa tahapan yaitu: (1) Reduksi data (data reduction)
sumber data dianggap paling tahu tentang yaitu dengan menulis atau mencatat data dalam
pengembangan perpustakaan. Alasan pemilihan bentuk laporan atau uraian yang rinci. (2)
sumber karena dianggap memiliki keterkaitan Penyajian data (data display) dilakukan dengan
langsung terhadap pengembangan Perpustakaan cara mensistematisasikan pokok-pokok informasi
Pusat Institut Teknologi Bandung, diantaranya
agar dapat melihat hubungan antara data-data yang
yaitu: Kepala Perpustakaan, kepala bidang
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 39

diperoleh. Pada tahap ini data dianalisis dengan perpustakaan. Hasil analisisnya berupa konsep
menggunakan analisis aplikasi teori sistem dalam perencanaan strategis yang kemudian bisa
meneliti pengembangan perpustakaan di dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan
strategis untuk pengembangan Perpustakaan ITB
Perpustakaan ITB. (3) Conclusion drawing yaitu
di masa yang akan datang.
mengambil kesimpulan dan verifikasi untuk
mencari makna dari data yang dikumpulkan. Dan LANDASAN TEORETIS
menyusun konsep perencanaan strategis bagi Teori Sistem
pengembangan Perpustakaan ITB di masa yang Konsep Teori Sistem menurut (R, Wayne. P
akan datang. dan D. F. Faules 2002, 63), Mengemukakan
Teknik Validitas Data bahwa bagian-bagian penting organisasi sebagai
Beberapa kriteria yang digunakan dalam sistem adalah individu dan kepribadian setiap
penelitian kualitatif, untuk keabsahan data yaitu individu dalam organisasi. Struktur formal, pola
derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, interaksi informal, pola status dan peranan yang
dan kepastian. Kriteria validitas data diterapkan menimbulkan pengharapan-pengharapan. Bagian-
dalam rangka membukakan temuan hasil di bagian inilah yang merupakan konfigurasi yang
lapangan dengan kenyataan yang diteliti di
disebut sistem organisasi. Semua bagian saling
lapangan. (Lincoln dan Guba dalam Moleong
2001, 173). berinteraksi dan berhubungan satu dengan lainnya.
Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan Proses penghubung utamanya adalah komunikasi.
peneliti untuk dianalisis pada penelitian ini Konsep sistem terfokus pada pengaturan bagian-
adalah: (1) Peneliti mengumpulkan data melalui bagian, hubungan antara bagian-bagian dan
peristiwa untuk dianalisis, kegiatan ini dilakukan dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan
melalui kodifikasi data, sehingga data itu kesatuan atau keseluruhan. Inti dari pemahaman
ditransformasikan secara sistematis dan dapat teori sistem adalah ”setiap bagian berpengaruh
dikategorikan sesuai dengan karakteristiknya. pada keseluruhan” atau sesuatu tidak ada tanpa
Kegiatannya meliputi; membuat batasan dan keberadaan yang lain. Ketika organisasi dipandang
memilah milih data berdasarkan batasan-batasan sebagai sebuah sistem sosial, maka seluruh aspek
tersebut, kemudian mengidentifikasi masing- harus diperhatikan atau dianggap penting.
masing data tersebut. (2) Menguraikan secara Menurut Scott (R, Wayne.P dan D. F. Faules
tertulis kategori-kategori itu untuk memahami 2002, 63), Satu-satunya cara dalam mempelajari
semua aspek yang terdapat di dalamnya. (3) organisasi adalah sebagai suatu sistem.
Membuat interprestasi yang memberikan Selanjutnya menurut Scott bagian-bagian penting
perspektif peneliti untuk memberikan makna organisasi sebagai sistem adalah individu dalam
terhadap analisis disetiap data. organisasi, struktur formal, pola interaksi
informal, pola status dan peranan, lingkungan fisik
Waktu dan Tempat Penelitian
pekerjaan.
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan ITB.
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perkembangan

ISSN: 2303-2677 / © 2013 JKIP


40 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Diniarti

Kualitas Layanan Perpustakaan


4 Status dan pola peranan yang
menghasilkan pengharapan

1 Individu dan kepribadian 5 Lingkungan fisik


yang ia bawa kepadanya pekerjaan

2 Organisasi formal atau pola


3 Pola interaksional informal di pekerjaan yang saling
antara individu-individu berhubungan

Bagian-bagian suatu sistem organisasi menurut R, Wayne. P dan D. F. Faules 2002, 64

LANDASAN KONSEPTUAL dalam organisasi. Jadi, pengembangan organisasi


Pengembangan Organisasi juga merupakan peran serta dari seluuruh anggota
Di dalam bukunya, Castetter. W (2004, 120- organisasi, agar perkembangan organisasi lebih
150) memaparkan tentang pengembangan efektif dan optimal.
organisasi. Perkembangan organisasi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan
(Organization Development/OD) adalah usaha
Perguruan Tinggi (SNI PPT)
jangka panjang dalam meningkatkan proses
SNI PPT merupakan kependekan dari Standar
pembaharuan dan pemecahan masalah organisasi
nasional Indonesia. Aspek aspek SNI 7330:2009
yang mendapat dukungan penuh dari manajemen
PPT, yang menjadi acuan perencanaan
puncak.
pengembangan perpustakaan, sebagai berikut:
Tujuan dari pengembangan organisasi (PO)
1. Pengorganisasian materi perpustakaan.
adalah untuk personal, profesional dan
2. Pelestarian materi perpustakaan.
pertumbuhan organisasi. Pertumbuhan organisasi
3. Sumber daya manusia.
ini diarahkan oleh agen perubahan (change agent,)
4. Layanan perpustakaan.
yaitu seseorang yang bertindak sebagai katalisator
5. Penyelenggaraan perpustakaan. Yang
dalam pengembangan organisasi (PO) yang
dimaksud dengan penyelenggaraan
dinamis. Pengembangan organisasi (PO) harus
perpustakaan adalah setiap perguruan tinggi
direncanakan dengan baik untuk periode jangka
menyelenggarakan perpustakaan.
panjang. Proses tersebut yaitu temasuk melakukan
6. Gedung perpustakaan. Standar sarana gedung
orientasi penelitian dalam metode ilmiah yang
perpustakaan adalah,
direapkan untuk menghadapi masalah-masalah
a. Perpustakaan harus menyediakan ruang
organisasi yang ada. Tujuannya adalah agar orang-
sekurang-kurangnya 0,5 m2 untuk setiap
orang yang terlibat dalam organisasi memiliki
mahasiswa
kemampuan untuk menyelesaikan permasalahan
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 41

b. Ruang koleksi. Areal koleksi seluas 45% pimpinan dalam organisasi itu. Perencanaan
yang terdiri dari ruang koleksi strategis berhubungan dengan masa depan
c. Ruang pengguna seluas 30% perpustakaan secara keseluruhan, dimana rencana
d. Ruang staf perpustakaan seluas 25% lebih rinci diberikan kepada masing-masing
7. Alokasi anggaran. Alokasi anggaran individu, atau untuk memandu tujuan utama
perpustakaan sekurang-kurangya 5% dari total pengembangan seperti pemilihan dan
anggaran perguruan tinggi diluar belanja implementasi suatu sistem manajemen
pegawai. perpustakaan yang baru.
Perencanaan strategis adalah suatu proses
Perpustakaan Sebagai Sistem
proaktif dan berkelanjutan yang memungkinkan
Perpustakaan adalah sebuah sistem yang sebuah lembaga informasi untuk memanfaatkan
terbuka. Sistem yang terbuka mengakui adanya kekuatan-kekuatan dari luar dalam pemilihan
hubungan yang dinamis antara sistem dengan strategi dan peningkatan kebutuhan pasar (Bryson,
lingkungannya. Organisasi menggunakan sumber
1999).
daya manusia, dan sumberdaya lainnya dari
lingkungannya. Selain itu penyerapan luaran Kerangka Pemikiran
(outputs) organisasi juga tergantung kepada Teori yang menjadi landasan penelitian ini
lingkungannya yaitu para pengguna atau pencari adalah teori terapan dari ilmu biologi. Teori
informasi. Sebuah sistem perpustakaan memiliki mendasar dalam penelitian ini adalah System
interaksi yang dinamis dengan lingkungannya. Theory atau teori sistem. Prinsip dasar teori sistem
(Stueart dan Moran, 2002). sederhana menyimpulkan bahwa masyarakat
Sebagai sebuah sistem yang terbuka, merupakan suatu keseluruhan yang saling
pengaruh dari sistem kepada lingkungan dan bergantung. Setiap sistem terbagi dalam sejumlah
lingkungan kepada sistem dapat dengan jelas variable subsistem, dimana subsistem juga terdiri
dilihat. Hal ini mempengaruhi eksistensi dari tatanan sub-sistem yang lebih kecil. Dalam
perpustakaan. Agar perpustakaan dapat tetap penelitian ini dianalisis mengenai pengembangan
survive, organisasi itu harus memanfaatkan semua organisasi, sedang organisasi itu sendiri adalah
sumber daya yang dimiliki, yang dikontrol oleh sistem, yang di dalamnya terdiri dari sub-sub
bermacam-macam kelompok eksternal. Sebuah sistem dan individu-individu yang saling
organisasi yang efektif adalah yang dapat berinteraksi.
merespon kebutuhan lingkungannya dengan tepat Pengembangan organisasi/ perpustakaan
sesuai dengan komponen yang terdapat di mempengaruhi juga sistem pengelolaan
lingkungannya untuk suatu sumberdaya. perpustakaan. Cara dalam mempelajari organisasi
Menurut Yusup (2001, 61-62), teori sistem,
adalah melihatnya sebagai suatu sistem. Bagian-
teori sibernetik dan informasi, sering berkaitan
satu dengan yang lainnya. Bedanya hanya bagian penting organisasi sebagai sistem adalah
penekanannya saja. Teori sistem lebih merujuk individu dalam organisasi, struktur formal, pola
kepada hubungan antar bagian-bagian dalam suatu interaksi informal, pola status dan peranan,
organisasi. Sementara sibernetik, berkenaan lingkungan fisik pekerjaan. Scott dalam R,
dengan aturan-aturan dan kontrol dalam sistem. Wayne. P dan D. F. Faules (2002, 63).
Sedangkan teori informasi memfokuskan diri pada Berdasarkan pemaparan di atas, maka
pengukuran dan transmisi tanda-tanda. Bidang- kerangka pemikiran dari penelitian ini berjudul
bidang ini sangat banyak digunakan sebagai dasar “Analisis Pengembangan Perpustakaan
berbagai teori komunikasi dan juga perpustakaan berdasarkan SNI 7330:2009 PPT Sebagai
dalam proses dan kegiatannya. Penilaian Kualitas Layanan di Perpustakaan (Studi
Perencanaan Strategis dalam Pengembangan Evaluatif Tentang Pengembangan Perpustakaan
Perpustakaan berdasarkan SNI 7330:2009 PPT yang belum
Peter Brophy dalam The Academic Library Tercapai di
(2005) mengemukakan bahwa dalam Perpustakaan Pusat ITB).
mengembangkan perpustakaan perguruan tinggi
diperlukan proses perencanaan. Perencanaan
perpustakaan harus melibatkan semua unsur

ISSN: 2303-2677 / © 2013 JKIP


42 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Diniarti

Pengembangan Perpustakaan berdasarkan SNI


7330:2009 PPT
yang belum Tercapai di Perpustakaan Pusat ITB
(Studi Evaluatif)

Teori Sistem

Aspek-Aspek SNI PPT:


Pengorganisasian materi perpustakaan, Pelestarian materi perpustakaan, SDM, Layanan
perpustakaan, penyelengaraan perpustakaan, ruang perpustakaan, anggaran

Aspek-Aspek SNI PPT dalam


pengembangan perpustakaan:
1. Sumber daya manusia dan
Layanan
2. Fasilitas fisik perpustakaan
3. ketersediaan anggaran

Hasil:
Menyusun konsep perencanaan strategis perpustakaan perguruan tinggi berdasarkan
SNI 7330:2009 PPT sebagai kualitas perpustakaan Pusat ITB secara jangka pendek
dan jangka panjang berdasarkan alternatif strategis yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi


Visi dan Misi UPT. Perpustakaan2 ITB.
Visi ITB 2. Berdasarkan visi dan misi ITB, maka
1. UPT Perpustakaan ITB sebagai perpustakaan disusunlah visi dan misi UPT Perpustakaan
perguruan tinggi merupakan salah satu unsur ITB.
penunjang di ITB yang ikut berperan serta 3. Semua program kegiatan perpustakaan ITB
dilaksanakan berdasarkan visi, misi dan
rencana strategis UPT Perpustakaan ITB yang
2
Executive Summary Laporan Tahunan UPT Perpustakaan telah ditetapkan.
Pusat ITB
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 43

4. Visi, misi, dan rencana strategis UPT di lingkungan ITB. Pada gambar terlihat bahwa
Perpustakaan ITB disosialisasikan kepada Rektor mendelegasikan wewenangnya kepada
seluruh staf UPT Perpustakaan baik secara Wakil Rektor yang terkait. Dalam kegiatan sehari-
formal melalui berbagai pertemuan/rapat rutin, hari, Kepala UPT Perpustakaan berhubungan
maupun secara informal dalam kegiatan yang dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan
bernuansa rekreatif maupun kegiatan yang Kemahasiswaan (WRAM).
melibatkan kebersamaan staf.
Struktur Organisasi Internal UPT
Misi UPT. Perpustakaan perpustakaan ITB
Menunjang keberhasilan visi ITB dengan Struktur organisasi yang tercantum dalam surat
menyediakan layanan serta menghimpun pustaka Keputusan Rektor di atas, untuk kepentingan
dan akses informasi bagi sivitas akademika ITB internal perpustakaan dan membantu pengurus,
untuk mendukung pelaksanaan Tridharma dibuat juga Struktur Organisasi Mikro (Internal)
Perguruan Tinggi, dan bagi masyarakat untuk Perpustakaan yang mencakup fungsi-fungsi yang
mendukung tercapainya masyarakat Indonesia dilakukan di masing-masing unit di dalam
berbasis pengetahuan. organisasi Perpustakaan, struktur organisasi
internal tersebut adalah seperti tercantum di
Kebijakan-kebijakan Rektorat (Wakil Rektor
bawah ini:
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan)
terhadap Perpustakaan Pusat ITB
Berdasarkan SK Rektor ITB no.
046/SK/K01/KP/2010 tanggal 6 Februari 2010
dan no. 136/SK/K01/OT/2010, hubungan
organisasi antara perpustakaan dan unsur lainnya

Pengembangan perpustakaan pada layanan di Perpustakaan Perguruan Tinggi, menetapkan


Perpustakaan Pusat ITB bahwa jam buka perpustakaan sekurang-
Terkait dengan program layanan perpustakaan kurangnya 54 jam perminggu dengan layanan
lainnya yaitu layanan hari Sabtu dan layanan yang diberikan, antara lain:
orientasi perpustakaan, salah satu standar dalam a. Layanan sirkulasi,
lingkup nasional, Standar Nasional Indonesia b. Layanan pinjam antarperpustakaan,
(SNI) nomor 7330 tahun 2009 tentang c. Layanan referensi,

ISSN: 2303-2677 / © 2013 JKIP


44 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Diniarti

d. Layanan pendidikan pengguna. Layanan Tindak lanjut pada pengembangan layanan di


pendidikan pengguna dan literasi informasi Perpustakaan Pusat ITB
diberikan kepada mahasiswa dan pengajar, Program orientasi perpustakaan merupakan
e. Layanan penelusuran informasi implementasi dari SNI 7330-2009 tentang
(Sumber: BSN. 2009. SNI 7330-2009 Perpustakaan Perpustakaan Perguruan Tinggi terkait layanan
Perguruan Tinggi) pendidikan pengguna. Layanan pendidikan
UPT Perpustakaan selama ini telah pengguna dan literasi informasi diberikan oleh
memfasilitasi jam buka perpustakaan selama 70 perpustakaan kepada mahasiswa dan pengajar.
jam per minggu dengan rincian, hari Senin sampai UPT Perpustakaan secara berkesinambungan
dengan Jumat dibuka mulai jam 08.00 – 21.00 memberikan layanan orientasi perpustakaan setiap
WIB, dan hari Sabtu dibuka mulai jam 08.00 – tahun kepada mahasiswa baru baik tingkat sarjana,
13.00 WIB. Apabila dilakukan perbandingan magister, maupun doktor. Program orientasi
dengan perpustakaan perguruan tinggi lain, maka perpustakaan ini merupakan salah satu media
jam buka perpustakaan perguruan tinggi promosi dan sosialisasi mengenai program
terkemuka di Indonesia dapat dilihat dalam tabel layanan dan fasilitas yang disediakan UPT
berikut: Perpustakaan untuk dimanfaatkan oleh mahasiswa
dalam rangka sukses studi di ITB. Oleh karena itu,
No. Perpustakaan Jam buka program orientasi perpustakaan sangat strategis
Perguruan Tinggi perpustakaan dan bermanfaat untuk mahasiswa baru agar dapat
1 Universitas Sumatera 78 jam per mengatur strategi pembelajaran dengan
Utara (USU) minggu memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh UPT
2 Universitas Indonesia 75 jam per Perpustakaan.
(UI) minggu Sedangkan beberapa kondisi seperti
keterbatasan jumlah staf perpustakaan yang ada
3 Universitas Brawijaya 72 jam per
dan hari Sabtu merupakan hari libur bagi ITB,
(UB) minggu
maka kegiatan lembur Sabtu hanya untuk kegiatan
4 Institut Teknologi 70 jam per
layanan pengguna dan staf yang bersedia bekerja
Bandung (ITB) minggu
di hari Sabtu diberikan uang lembur. Besarnya
5 Universitas Bina 70 jam per
uang lembur adalah 2 kali dari tarif hari biasa
Nusantara (UBINUS) minggu
(Sumber: Hasanah, Nanan. 2009. World Class University
sesuai dengan SK Rektor nomor
Library. Bandung: FPPT JABAR) 355b/SK/K01/KU/2009 yang berkaitan dengan
pemberian uang lembur dan surat arahan dari
Selain terkait standar jam buka layanan Wakil Rektor Bidang Akademik dan
perpustakaan, UPT Perpustakaan menyediakan Kemahasiswaan dengan nomor 1254/K01.2/KP/
layanan hari Sabtu (Kegiatan Lembur Sabtu) atas 2009 tanggal 24 September 2009.
dasar permintaan mahasiswa ITB dengan alasan
karena adanya kesibukan kuliah di hari-hari biasa Pengembangan perpustakaan pada Sumber
(yaitu, hari Senin – Jumat) sehingga pada hari Daya Manusia di Perpustakaan Pusat ITB
Sabtu mereka dapat mengerjakan tugas Dalam menjalankan tugasnya memimpin
perorangan atau kelompok di perpustakaan. kegiatan penyelenggaraan layanan perpustakaan
Dalam pelaksanannya, layanan hari Sabtu banyak untuk periode 2012-2014, Kepala UPT
dimanfaatkan oleh mahasiswa dalam rangka Perpustakaan dibantu oleh 2 Kepala Bidang, yaitu
aktivitas pembelajaran dan penelusuran informasi. Kepala Bidang Administrasi Umum dan Kepala
Terlebih lagi ketika masa ujian sedang Bidang Layanan. Di bawah kepala bagian ada sub-
berlangsung, mahasiswa sering memanfaatkan sub bagain yang termasuk kedalam sistem struktur
layanan hari Sabtu untuk aktivitas pembelajaran. organisasi untuk menjalankan Perpustakaan Pusat
Hal ini dikarenakan waktu yang tersedia pada hari ITB.
Senin sampai dengan Jumat lebih banyak tersita Proporsi pustakawan dan tenaga administrasi
oleh aktivitas perkuliahan. tidak berimbang (30% pustakawan dan 70%
tenaga administrasi) menurut SNI 7330:2009 PPT
jumlah sumber daya manusia yang diperlukan
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 45

dihitung berdasarkan perbandingan satu komunikasi masing-masing dari kepala


pustakawan, dua tenaga teknis perpustakaan dan bagian dan sub-sub divisi di
satu tenaga administrasi. Tambahan pula, dalam perpustakaan.
tiga tahun ke depan adan ada pensiun dan dari
2. Sistem komunikasi melalui media teknologi
jumlah 60% pegawai yang pensiun adalah
pustakawan. informasi, komunikasi ini berkaitan dengan
Sumber daya manusia. Sumber daya manusia perkembangan teknologi yang dapat
di perpustakaan, sebagian besar dari pegawai memudahkan komunikasi antar pegawai
perpustakaan pusat ITB bukan berasal dari latar perpustakaan, dalam lingkup hubungan kerja
belakang pendidikan ilmu perpustakaan. antar pegawai saat ini menggunakan media
Proporsi staf Pustakawan dan non komunikasi e-mail.
Pustakawan
Pengembangan SDM
Penunjang Tindak lanjut pengembangan SDM yaitu:
7% Pustakaw an 1. Perpustakaan ITB membuat rencana strategis
30%
Pustakawan : 30 % yang diajukan kepada ITB Pusat, yaitu untuk
D1–D3 : 7 % merekrut pegawai setiap 1 tahun sekali secara
SMA : 63 % bertahap agar standar dari Perpustakaan ITB
Administrasi bisa sesuai dengan SNI 7330:2009 PPT.
63%
2. Untuk meningkatkan kinerja pengelola
perpustakaan dilakukan penilaian kinerja
pegawai dan pelatihan-pelatihan bidang
Tindak lanjut pada pengembangan Sumber
perpustakaan, yaitu:
Daya Manusia di Perpustakaan Pusat ITB
a. Berdasarkan aturan yang ada, sistem
Komunikasi antar Pegawai
Sistem berkomunikasi antar pegawai di penilian terhadap kinerja pengelola
perpustakaan Pusat ITB sudah baik, baik secara perpustakaan dilakukan dengan cara DP3
formal maupun informal. bagi pegawai yang berstatus PNS,
1. Sistem komunikasi tatap muka, yaitu: penilaian DP3 dilakukan untuk
- Sistem komunikasi tatap muka antar remunerasi para pegawai PNS yaitu
kepala perpustakaan kepala bagian dan mengkaji sistem penilaian kinerja untuk
sub-sub bagian; komunikasi ini dilakukan meningkatkan prestasi dan disesuaikan
secara formal dan non-formal. dengan tunjangan, penilaian ini dilakukan
Komunikasi secara non-formal yang setiap akhir tahun. Sedangkan penilaian
dilakukan sudah baik. Kepala kinerja untuk seluruh pegawai berstatus
perpustakaan hampir setiap hari pegawai BHMN dan pegawai kontrak, itu
berkeliling ke setiap bagian untuk menggunakan penilaian merit system,
mengetahui perkembangan dan yaitu penilaian kinerja dalam konteks
kebutuhan staf dalam bekerja. Sedangkan penilaian ‘bawahan ke atasan dan atasan
komunikasi secara formal dilakukan oleh ke bawahan’ dan penilaian pelayanan
kepala bidang administrasi umum dan perpustakaan yang dinilai oleh rektorat.
kepala bidang layanan. Merit system yaitu penilaian antar teman
- Sistem komunikasi tatap muka antar sejawat, misalnya penilaian kepala
kepala bagian dengan sub-sub bagian bidang administrasi umum menilai
dikoordinasi oleh kepala bidang layanan kinerja kepala bidang layanan, biasanya
dengan dibentuk tim pengembangan penilaian ini dilakukan setiap 1 bulan
perpustakaan untuk membangun sekali namun direkapitulasi setiap 1
perpustakaan itu dengan mendeskripsikan tahun sekali. Hasilnya dinilai dalam

ISSN: 2303-2677 / © 2013 JKIP


46 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Diniarti

bentuk angka, penilaian ini juga berkaitan artinya masih belum memenuhi SNI 7330:2009
dengan insentif, jika nilainya tinggi maka PPT. Berarti masih dibutuhkan beberapa ruangan
akan mendapatkan insentif yang tinggi untuk para mahasiswa dan pegawai melalui
sebaliknya jika nilainya rendah akan rencana strategis perpustakaan.
mendapatkan insentif yang rendah pula, Tindak lanjut pada pengembangan Sarana
nilai yang diberikan yaitu 4 untuk nilai Prasarana (Gedung) di Perpustakaan Pusat
yang tertinggi dan 1 untuk nilai yang ITB
terendah. Kemudian tindak lanjut dari permasalahan itu
b. Pelatihan-pelatihan diselenggarakan oleh akan dibuat strategi untuk mengeluarkan ruangan-
perpustakaan ITB sendiri. Di ruangan yang secara langsung tidak berhubungan
Perpustakaan Pusat ITB terdapat dengan perpustakaan, seperti; American corner,
beberapa pelatihan kinerja pegawai sampoerna corner, gothe institute digabung
perpustakaan, diantanya adalah: menjadi satu ruangan menjadi ruangan serba guna,
- Pelatihan-pelatihan yang difasilitasi lalu ada ruangan perpustakaan prodi yang ada di
oleh Pengembangan Manusia dan perpustakaan Pusat ITB dialihkan koleksinya,
Organisasi (PMO), PMO adalah sehinga bisa menambah ruang bagi pengguna.
sebuah wadah untuk peningkatan Mengoptimalkan ruangan untuk kebutuhan
sumber daya manusia yang dilakukan pengguna perpustakaan.
oleh ITB. ITB melalui PMO
mengadakan pelatihan dengan Pengembangan perpustakaan dalam pada
mengundang pakar-pakar dari bidang Anggaran di Perpustakaan Pusat ITB
perpustakaan untuk melatih pegawai Berdasarkan SNI 7330:2009 PPT point 12,
dan yang merekomendasikan pakar- anggaran perpustakaan sekurang-kurangnya 5%
pakar tersebut dari intern Perpustakaan dari total anggaran perguruan tinggi diluar belanja
pegawai.
Pusat ITB itu sendiri.
Alokasi anggaran. Alokasi anggaran
- Pelatihan pemanfaatan e-book dan e- perpustakaan sekurang-kurangya 5% dari total
journal untuk seluruh staf anggaran perguruan tinggi diluar belanja pegawai.
perpustakaan. Pelatihan tersebut Kondisi eksisting penganggran perpustakaan ITB
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Anggaran Belanja ITB
para pengguna perpustakaan yang Rp.700.000.000.000. Anggaran yang dialokasikan
menggunakan e-book dan e-journal. ke perpustakaan Rp. 2.665.343.300,00. Proporsi
anggaran:
Oleh karena itu berdasarkan pada
2.665.343.300,00/700.000.000.000 x 100%=
tuntutan para pengguna perpustakaan, 0,38%.
Perpustakaan pusat ITB berlangganan Alokasi anggaran pengembangan
e-book dan e-journal. perpustakaan, masih jauh dari SNI 7330:2009
PPT. Berarti masih dibutuhkan anggaran yang
Pengembangan perpustakaan pada Sarana dan sesuai untuk mengelola dan mengembangkan
Prasarana di Perpustakaan Pusat ITB perpustakaan melalui rencana strategis
perpustakaan.
Perpustakaan harus menyediakan ruang
Tindak lanjut pada pengembangan Anggaran
sekurang-kurangnya 0,5m2 untuk setiap
di Perpustakaan Pusat ITB
mahasiswa. Kondisi eksisting luas ruangan
Anggaran yang dialokasikan untuk
gedung perpustakaan ITB sekarang adalah 8.983
pengelolaan perpustakaan pusat ITB adalah dari
dan jumlah mahasiswa= 21.694 orang. Artinya
Perpustakaan ITB sendiri, yang mengajukan
kebutuhan ruang saat ini adalah 8.083/21.694=
kepada ITB pusat untuk operasional perpustakaan.
0,3725 m2. Alokasi ruang kurang dari 0,5 m2,
Dalam penganggara, UPT perpustakaan selalu
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 47

membuat Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA). perpustakaan program studi dan
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat Fakultas/Sekolah. Langkah pada tahap ini
suatu layanan informasi perpustakaan sesuai merupakan salah satu langkah penghematan
dana/anggaran untuk pemeliharaan sistem
dengan tuntutan pengguna perpustakaan dan
informasi dan manajemen perpustakaan.
standar yang berlaku. Diharapkan seluruh kegiatan 3. Sivitas akademika ITB dapat memperoleh
operasional perpustakaan dilaksanakan layanan perpustakaan yang sama di seluruh
berdasarkan sistem perpustakaan yang efektif, perpustakaan cabang. Sivitas akademika ITB
efisien, dan sesuai standar yang berlaku baik dapat melakukan proses peminjaman,
lingkup nasional maupun internasional. Sistem pengembalian, pesan pinjam, bebas pinjam
perpustakaan yang dimaksud adalah sistem dan transaksi layanan perpustakaan lainnya di
perpustakaan/titik layanan yang terdekat, tanpa
informasi perpustakaan terpadu yang mencakup
memandang asal program studi dan
seluruh proses kegiatan operasional perpustakaan, fakultas/sekolah.
namun juga memudahkan pengguna dalam 4. Koleksi yang disimpan di perpustakaan
memperoleh informasi yang diperlukannya. cabang/titik layanan memiliki kriteria sebagai
Penyusunan RBA UPT Perpustakaan berikut:
dilakukan setiap tahun didasarkan kepada a. Koleksi yang memiliki subjek spesifik
sesuai bidang studi yang ada di
Rencana Kerja Anggaran dan laporan kinerja UPT
Fakultas/Sekolah yang bersangkutan.
Perpustakaan tahun sebelumnya, Pagu Anggaran b. Koleksi yang sering
Program Kelangsungan Operasi kurang lebih sama digunakan/dimanfaatkan oleh sivitas
dengan pagu anggaran Kelangsungan Operasi TA. akademika di Fakultas/Sekolah yang
Sedangkan untuk program pengembangan, bersangkutan.
direncanakan untuk mengusulkan berbagai c. Koleksi tugas akhir (S1, S2, S3) hanya
program yang dapat melengkapi dan tersedia dalam format digital yang dapat
diakses melalui sarana komputer dan
meningkatkan kualitas layanan perpustakaan
internet yang telah disediakan komputer
berdasarkan strategi yang telah ditetapkan. Jadi dan internet yang disediakan, dapat
jika dari perpustakaan pusat mengajukan anggaran digunakan pula untuk mengakses
kepada bidang penganggaran ITB-Pusat, dana informasi ilmiah dari e-journal dan e-
yang akan diberikan juga akan disesuaikan selama books yang dilanggan ITB melalui UPT
ini walaupun ada dana yang belum terpenuhi Perpustakaan.
d. Pengadaan koleksi baru akan
namun minimal setidaknya dipupayakan untuk
didistribusikan ke perpustakaan
bias sesuai dengan penganggaran standar nasional cabang/titik layanan sesuai usulan dan
Indonesia tahun 2009. cakupan bidang studi di fakultas yang
bersangkutan.
Rencana Strategis Pengembangan 5. Layanan yang tersedia di perpustakaan
Perpustakaan cabang/titik layanan hanya layanan sirkulasi
Konsep pengembangan Perpustakan Pusat ITB dan layanan pemanduan/informasi.
yang diusulkan adalah sebagai berikut: 6. SDM yang menjalankan layanan di
1. Perpustakaan Program Studi dan perpustakaan cabang, minimal sebanyak 4
Fakultas/Sekolah merupakan bagian dari (empat) orang sesuai dengan SNI 7330:2009
organisasi UPT Perpustakaan. poin 8.2. Koordinator pelaksana perpustakaan
2. Sistem informasi dan manajemen layanan cabang/titik layanan adalah pustakawan yang
perpustakaan yang digunakan hanya 1 sistem sebelumnya merupakan koordinator pelaksana
yang diakomodasi oleh UPT Perpustakaan, perpustakaan program studi atau
yaitu perangkat sistem otomasi perpustakaan Fakultas/Sekolah. Koordinasi perpustakaan
dan perangkat lunak GDL untuk sistem cabang/titik layanan dengan UPT
perpustakaan digital ITB. Penggunaan sistem Perpustakaan dibawah koordinasi Kepala Sub
yang sama dan penyediaan server di

ISSN: 2303-2677 / © 2013 JKIP


48 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Diniarti

Bidang Layanan Pengguna dengan koordinator RKA/RBA UPT Perpustakaan, karena


pelaksana perpustakaan cabang/titik layanan. perpustakaan cabang/titik layanan merupakan
7. Koordinator perpustakaan yang telah bagian dari organisasi UPT Perpustakaan.
ditetapkan oleh Program Studi atau Pengalihan anggaran belanja pegawai dan
Fakultas/Sekolah menjadi anggota Dewan belanja barang untuk perpustakaan dari
Perpustakaan. Hal ini dilakukan agar pihak anggaran Program Studi atau Fakultas/Sekolah
Program Studi atau Fakultas/Sekolah masih dilakukan melalui koordinasi dengan
memiliki akses dengan UPT Perpustakaan Direktorat Kepegawaian dan Direktorat
terkait kebijakan yang berhubungan dengan Keuangan.
kepentingan Program Studi dan 9. Data pelaporan kinerja UPT Perpustakaan
Fakultas/Sekolah, terutama mengenai masalah akan menjadi menyeluruh dan lengkap sesuai
assessment akreditasi. standar yang berlaku.
8. Anggaran penyelenggaraan perpustakaan
cabang/titik layanan merupakan bagian dari

Pola Rencana Pengembangan Perpustakaan

Pola Kegiatan rencana pengembangan kondisi eksisting perpustakaan program studi,


perpustakaan, meliputi: Fakultas/Sekolah, Tahap Pengalihan status
1. Persiapan Pelaksanaan: SDM dan Anggaran, Tahap pengembangan
Pelaksanaan program meliputi: Rapat fisik, Tahap Pengembangan Sistem
persiapan dan survei kebutuhan/kepentingan Manajemen dan Sistem Informasi, Tahap
Fakultas/Sekolah/Program Studi serta survei
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 49

Pelatihan sistem informasi dan manajemen sebagai berikut: pengadaan terminal


perpustakaan. komputer, pengadaan hub, kabel, connector,
2. Tahap Rapat Persiapan dan Survei pengadaan printer, pengadaan server
Kegiatan yang dilakukan pada tahap Rapat 5. Tahap Pengembangan Sistem Manajemen
Persiapan dan Survei adalah sebagai berikut: dan Sistem Informasi
 Pembahasan dan evaluasi program /hasil Kegiatan yang dilakukan pada tahap
survei Pengembangan Fisik Perpustakaan adalah
 Survei kebutuhan/kepentingan dengan (1) Pengembangan Sistem
Fakultas/Sekolah/Program Studi Manajemen Perpustakaan, (2) Pengembangan
Sistem Informasi Layanan Otomasi
 Survei kondisi eksisting perpustakaan Perpustakaan dan migrasi data, (3)
program studi, Fakultas/Sekolah Pengembangan Sistem Informasi Layanan
3. Tahap pengembangan SDM dan Anggaran Perpustakaan Digital dan migrasi data.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap 6. Tahap Pelatihan Sistem Informasi dan
Pengalihan Status SDM dan Anggaran adalah Manajemen Perpustakaan
sebagai berikut: Kegiatan yang dilakukan pada tahap Pelatihan
 Pengalihan Status Kepegawaian SDM Sistem Informasi dan Manajemen
berkoordinasi dengan Direktorat Perpustakaan adalah Pelatihan Sistem
Kepegawaian Informasi dan Manajemen Perpustakaan
 Pengalihan Status Anggaran melalui dengan materi: Manajemen Pengelolaan
Perpustakaan, Pemanfaatan Layanan Sistem
koordinasi dengan Direktorat Perencanaan
Otomasi Perpustakaan, Pemanfaatan Layanan
dan Direktorat Keuangan. Sistem Perpustakaan Digital.
4. Tahap Pengembangan Fisik Perpustakaan 7. Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap
Pengembangan Fisik Perpustakaan adalah

Tahun Anggaran
Kegiatan Ket.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Rapat
Persiapan/Evaluasi  
dan Survei
Pengembangan
 
SDM dan Anggaran
Pengembangan
     
Fisik Perpustakaan
Pengembangan
Sistem Manajemen
dan Sistem         
Informasi
Perpustakaan
Pelatihan Sistem
Informasi dan

Manajemen
Perpustakaan

8. Keberlanjutan dilakukan dengan program monitoring dan


 Sistem Manajemen UPT Perpustakaan ITB evaluasi sistem manajemen.
yang sesuai dengan peraturan hukum yang  Sistem Informasi Perpustakaan, baik sistem
berlaku harus terus dipelihara dan lebih otomasi maupun perpustakaan digital, yang
ditingkatkan untuk mendapatkan sertifikasi sesuai dengan standard yang berlaku agar
SNI dan ISO sebagai salah satu syarat dapat mempermudah kerjasama antar-
mencapai Perpustakaan berkelas dunia. Upaya perpustakaan dalam hal layanan, pertukaran
pemeliharaan sistem dan peningkatan sistem

ISSN: 2303-2677 / © 2013 JKIP


50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Diniarti

data, atau pemakaian bersama sumber daya Program Studi Ilmu Perpustakaan. Fakultas
informasi (resource sharing). Ilmu Komunikasi. Universitas Padjadjaran
 Sistem Informasi dan Manajemen
Perpustakaan perlu diupdate setiap tahunnya
berdasarkan perkembangan yang terjadi dan
permasalahan yang timbul saat implementasi
sistem informasi, sehingga dapat
mengakomodir data dan informasi yang
dibutuhkan oleh pimpinan perpustakaan atau
ITB Pusat dalam menentukan arah dan
kebijakan pengembangan perpustakaan di
masa depan.

DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional. 2009. Standar Nasional
Indonesia Perpustakaan Perguruan Tinggi
(SNI 7330: 2009 PPT). Badan Standar
Nasional.
Basuki, Sulistiyo. 2004. Pengantar Dokumentasi.
Jakarta: Rekayasa Sains.
Brophy, Peter. 2005. The Academic Library.
Facet Publishing, 2nd Revised edition.
Castetter, William B. 2004. The Human Resource
Fuction In Educational Administration.
Univercity of Pennsylvania: Prentice Hall.
Seventh Edition.
Creswell, John W. 2012. Research Design:
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
ITB. 2011. Rencana Strategis Perpustakaan
Pusat ITB (2011-2015). Bandung: UPT
Perpustakaan ITB.
Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Pace, R. Wayne dan Don. F. Faules. 1993. Editor:
Dedi Mulyana 2002. Komunikasi
Organisasi; Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Stueart and Mora. 2002. Library and information
center management. Colorado :Library
Unlimited.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta
Undang-undang no. 43 tahun 2007 Tentang
Perpustakaan.
Yusup, Pawit. M. 2001. Pengantar Aplikasi Teori
Ilmu Sosial Komunikasi untuk
Perpustakaan dan Informasi. Bandung:

Anda mungkin juga menyukai