salah satunya adalah siva, yaitu dosen (staff memberikan pelayanan secara profesional dalam
pengajar) dan mahasiswa. melaksanakan tujuan dan fungsi-fungsi
Peningkatan jumlah mahasiswa dari tahun ke perpustakaan perguruan tinggi.
tahun, mengharuskan penambahan kuota
Adapun fungsi perpustakaan perguruan tinggi
mahasiswa baru 10% dari penerimaan tahun
menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
sebelumnya, sesuai anjuran Kementrian
(2004, 3) adalah sebagai berikut:
Pendidikan Nasional (Kemdiknas), hal ini
1. Fungsi Edukasi, Perpustakaan merupakan
berdampak terhadap peningkatan jumlah
pengguna di Perpustakaan, karena mahasiswa sumber belajar para sivitas akademika, oleh
adalah kelompok pengguna terbesar pada karena itu koleksi yang disediakan adalah
perpustakaan selain dosen. Dari statistik koleksi yang mendukung pencapaian tujuan
kunjungan maupun peminjaman pustaka oleh pembelajaran, pengorganisasian bahan
mahasiswa mengalami peningkatan yang cukup pembelajaran setiap program studi, koleksi
signifikan, data kunjungan bulan maret 2013 tentang strategi belajar mengajar dan materi
sebanyak 48.008 siswa1, rata-rata perhari
pendukung pelaksanaan evaluasi
kunjungan ke perpustakaan, bila diasumsikan satu
bulan 20 hari kerja, dikunjungi 24000 siva. pembelajaran.
Perkembangan Perpustakaan berdampak pada 2. Fungsi Informasi, Perpustakaan merupakan
Visi dan Misi ITB, apalagi dengan dibukanya sumber informasi yang mudah diakses oleh
program studi yang baru, baik di kampus ITB pencari dan pengguna informasi.
Ganesa maupun program studi baru di ITB 3. Fungsi Riset, Perpustakaan
Kampus Jatinangor. Untuk itu, perpustakaan harus
mempersembahkan bahan-bahan primer dan
membuat perencanaan untuk pengembangannya
dan sesuai dengan standarisasi kualitas pelayanan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan
perpustakaan perguruan tinggi. Hal ini berkaitan untuk melakukan penelitian dan pengkajian
erat dengan Standar Nasional Indonesia ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi
Perpustakaan Perguruan Tinggi (SNI PPT) pendukung penelitian di perpustakaan
berdasarkan SIN 7330:2009 PPT, perencanaan perguruan tinggi adalah menghasilkan karya-
menyangkut pengembangan fungsi gedung, karya penelitian yang dapat di aplikasikan
koleksi bahan pustaka Buku Teks, Jurnal Ilmiah,
untuk kepentingan pembangunan masyarakat
Koleksi digital Jurnal Elektronik, koleksi digital
Buku Elektronik, Sumber Daya Pustakawan dan dalam berbagai bidang.
Tata Kelola Organisasi juga Sarana dan Prasarana 4. Fungsi Rekreasi, Perpustakaan harus
(Renstra Perpustakaan ITB, 2011). Dengan menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna
perencanaan sebuah perpustakaan, maka akan untuk membangun dan mengembangkan
berpengaruh pada kualitas perpustakaan itu kreativitas, minat dan daya inovasi pengguna
sendiri, perencanaan yang baik maka akan
perpustakaan.
menghasilkan kualitas perpustakaan sebagai
5. Fungsi Publikasi, Perpustakaan selayaknya
palayanan prima bagi para pemustaka.
Pada dasarnya, tujuan daripada perpustakaan juga membantu melakukan publikasi karya
perguruan tinggi adalah mendukung kinerja dari yang dihasilkan oleh warga perguruan
perguruan tinggi dalam menyelenggarakan tingginya yakni sivitas akademika dan staf
pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber non-akademik.
informasi ilmiah di perpustakaan tersebut dan 6. Fungsi Deposit, Perpustakaan menjadi pusat
selalu melayani pengguna (mahasiswa), selama deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan
menjalankan pendidikan di perguruan tinggi yang yang dihasilkan oleh warga perguruan
bersangkutan. Di Perpustakaan perguruan tinggi, tingginya.
para pustakawan ditutntut untuk dapat 7. Fungsi Interpretasi, Perpustakaan sudah
seharusnya melakukan kajian dan memberikan
1
http://kinerja.lib.itb.ac.id/index.php?mod=fm Diakses pada
Tanggal 13-05-2013
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 37
diperoleh. Pada tahap ini data dianalisis dengan perpustakaan. Hasil analisisnya berupa konsep
menggunakan analisis aplikasi teori sistem dalam perencanaan strategis yang kemudian bisa
meneliti pengembangan perpustakaan di dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan
strategis untuk pengembangan Perpustakaan ITB
Perpustakaan ITB. (3) Conclusion drawing yaitu
di masa yang akan datang.
mengambil kesimpulan dan verifikasi untuk
mencari makna dari data yang dikumpulkan. Dan LANDASAN TEORETIS
menyusun konsep perencanaan strategis bagi Teori Sistem
pengembangan Perpustakaan ITB di masa yang Konsep Teori Sistem menurut (R, Wayne. P
akan datang. dan D. F. Faules 2002, 63), Mengemukakan
Teknik Validitas Data bahwa bagian-bagian penting organisasi sebagai
Beberapa kriteria yang digunakan dalam sistem adalah individu dan kepribadian setiap
penelitian kualitatif, untuk keabsahan data yaitu individu dalam organisasi. Struktur formal, pola
derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, interaksi informal, pola status dan peranan yang
dan kepastian. Kriteria validitas data diterapkan menimbulkan pengharapan-pengharapan. Bagian-
dalam rangka membukakan temuan hasil di bagian inilah yang merupakan konfigurasi yang
lapangan dengan kenyataan yang diteliti di
disebut sistem organisasi. Semua bagian saling
lapangan. (Lincoln dan Guba dalam Moleong
2001, 173). berinteraksi dan berhubungan satu dengan lainnya.
Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan Proses penghubung utamanya adalah komunikasi.
peneliti untuk dianalisis pada penelitian ini Konsep sistem terfokus pada pengaturan bagian-
adalah: (1) Peneliti mengumpulkan data melalui bagian, hubungan antara bagian-bagian dan
peristiwa untuk dianalisis, kegiatan ini dilakukan dinamika hubungan tersebut yang menumbuhkan
melalui kodifikasi data, sehingga data itu kesatuan atau keseluruhan. Inti dari pemahaman
ditransformasikan secara sistematis dan dapat teori sistem adalah ”setiap bagian berpengaruh
dikategorikan sesuai dengan karakteristiknya. pada keseluruhan” atau sesuatu tidak ada tanpa
Kegiatannya meliputi; membuat batasan dan keberadaan yang lain. Ketika organisasi dipandang
memilah milih data berdasarkan batasan-batasan sebagai sebuah sistem sosial, maka seluruh aspek
tersebut, kemudian mengidentifikasi masing- harus diperhatikan atau dianggap penting.
masing data tersebut. (2) Menguraikan secara Menurut Scott (R, Wayne.P dan D. F. Faules
tertulis kategori-kategori itu untuk memahami 2002, 63), Satu-satunya cara dalam mempelajari
semua aspek yang terdapat di dalamnya. (3) organisasi adalah sebagai suatu sistem.
Membuat interprestasi yang memberikan Selanjutnya menurut Scott bagian-bagian penting
perspektif peneliti untuk memberikan makna organisasi sebagai sistem adalah individu dalam
terhadap analisis disetiap data. organisasi, struktur formal, pola interaksi
informal, pola status dan peranan, lingkungan fisik
Waktu dan Tempat Penelitian
pekerjaan.
Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan ITB.
Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap perkembangan
b. Ruang koleksi. Areal koleksi seluas 45% pimpinan dalam organisasi itu. Perencanaan
yang terdiri dari ruang koleksi strategis berhubungan dengan masa depan
c. Ruang pengguna seluas 30% perpustakaan secara keseluruhan, dimana rencana
d. Ruang staf perpustakaan seluas 25% lebih rinci diberikan kepada masing-masing
7. Alokasi anggaran. Alokasi anggaran individu, atau untuk memandu tujuan utama
perpustakaan sekurang-kurangya 5% dari total pengembangan seperti pemilihan dan
anggaran perguruan tinggi diluar belanja implementasi suatu sistem manajemen
pegawai. perpustakaan yang baru.
Perencanaan strategis adalah suatu proses
Perpustakaan Sebagai Sistem
proaktif dan berkelanjutan yang memungkinkan
Perpustakaan adalah sebuah sistem yang sebuah lembaga informasi untuk memanfaatkan
terbuka. Sistem yang terbuka mengakui adanya kekuatan-kekuatan dari luar dalam pemilihan
hubungan yang dinamis antara sistem dengan strategi dan peningkatan kebutuhan pasar (Bryson,
lingkungannya. Organisasi menggunakan sumber
1999).
daya manusia, dan sumberdaya lainnya dari
lingkungannya. Selain itu penyerapan luaran Kerangka Pemikiran
(outputs) organisasi juga tergantung kepada Teori yang menjadi landasan penelitian ini
lingkungannya yaitu para pengguna atau pencari adalah teori terapan dari ilmu biologi. Teori
informasi. Sebuah sistem perpustakaan memiliki mendasar dalam penelitian ini adalah System
interaksi yang dinamis dengan lingkungannya. Theory atau teori sistem. Prinsip dasar teori sistem
(Stueart dan Moran, 2002). sederhana menyimpulkan bahwa masyarakat
Sebagai sebuah sistem yang terbuka, merupakan suatu keseluruhan yang saling
pengaruh dari sistem kepada lingkungan dan bergantung. Setiap sistem terbagi dalam sejumlah
lingkungan kepada sistem dapat dengan jelas variable subsistem, dimana subsistem juga terdiri
dilihat. Hal ini mempengaruhi eksistensi dari tatanan sub-sistem yang lebih kecil. Dalam
perpustakaan. Agar perpustakaan dapat tetap penelitian ini dianalisis mengenai pengembangan
survive, organisasi itu harus memanfaatkan semua organisasi, sedang organisasi itu sendiri adalah
sumber daya yang dimiliki, yang dikontrol oleh sistem, yang di dalamnya terdiri dari sub-sub
bermacam-macam kelompok eksternal. Sebuah sistem dan individu-individu yang saling
organisasi yang efektif adalah yang dapat berinteraksi.
merespon kebutuhan lingkungannya dengan tepat Pengembangan organisasi/ perpustakaan
sesuai dengan komponen yang terdapat di mempengaruhi juga sistem pengelolaan
lingkungannya untuk suatu sumberdaya. perpustakaan. Cara dalam mempelajari organisasi
Menurut Yusup (2001, 61-62), teori sistem,
adalah melihatnya sebagai suatu sistem. Bagian-
teori sibernetik dan informasi, sering berkaitan
satu dengan yang lainnya. Bedanya hanya bagian penting organisasi sebagai sistem adalah
penekanannya saja. Teori sistem lebih merujuk individu dalam organisasi, struktur formal, pola
kepada hubungan antar bagian-bagian dalam suatu interaksi informal, pola status dan peranan,
organisasi. Sementara sibernetik, berkenaan lingkungan fisik pekerjaan. Scott dalam R,
dengan aturan-aturan dan kontrol dalam sistem. Wayne. P dan D. F. Faules (2002, 63).
Sedangkan teori informasi memfokuskan diri pada Berdasarkan pemaparan di atas, maka
pengukuran dan transmisi tanda-tanda. Bidang- kerangka pemikiran dari penelitian ini berjudul
bidang ini sangat banyak digunakan sebagai dasar “Analisis Pengembangan Perpustakaan
berbagai teori komunikasi dan juga perpustakaan berdasarkan SNI 7330:2009 PPT Sebagai
dalam proses dan kegiatannya. Penilaian Kualitas Layanan di Perpustakaan (Studi
Perencanaan Strategis dalam Pengembangan Evaluatif Tentang Pengembangan Perpustakaan
Perpustakaan berdasarkan SNI 7330:2009 PPT yang belum
Peter Brophy dalam The Academic Library Tercapai di
(2005) mengemukakan bahwa dalam Perpustakaan Pusat ITB).
mengembangkan perpustakaan perguruan tinggi
diperlukan proses perencanaan. Perencanaan
perpustakaan harus melibatkan semua unsur
Teori Sistem
Hasil:
Menyusun konsep perencanaan strategis perpustakaan perguruan tinggi berdasarkan
SNI 7330:2009 PPT sebagai kualitas perpustakaan Pusat ITB secara jangka pendek
dan jangka panjang berdasarkan alternatif strategis yang ada.
4. Visi, misi, dan rencana strategis UPT di lingkungan ITB. Pada gambar terlihat bahwa
Perpustakaan ITB disosialisasikan kepada Rektor mendelegasikan wewenangnya kepada
seluruh staf UPT Perpustakaan baik secara Wakil Rektor yang terkait. Dalam kegiatan sehari-
formal melalui berbagai pertemuan/rapat rutin, hari, Kepala UPT Perpustakaan berhubungan
maupun secara informal dalam kegiatan yang dengan Wakil Rektor Bidang Akademik dan
bernuansa rekreatif maupun kegiatan yang Kemahasiswaan (WRAM).
melibatkan kebersamaan staf.
Struktur Organisasi Internal UPT
Misi UPT. Perpustakaan perpustakaan ITB
Menunjang keberhasilan visi ITB dengan Struktur organisasi yang tercantum dalam surat
menyediakan layanan serta menghimpun pustaka Keputusan Rektor di atas, untuk kepentingan
dan akses informasi bagi sivitas akademika ITB internal perpustakaan dan membantu pengurus,
untuk mendukung pelaksanaan Tridharma dibuat juga Struktur Organisasi Mikro (Internal)
Perguruan Tinggi, dan bagi masyarakat untuk Perpustakaan yang mencakup fungsi-fungsi yang
mendukung tercapainya masyarakat Indonesia dilakukan di masing-masing unit di dalam
berbasis pengetahuan. organisasi Perpustakaan, struktur organisasi
internal tersebut adalah seperti tercantum di
Kebijakan-kebijakan Rektorat (Wakil Rektor
bawah ini:
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan)
terhadap Perpustakaan Pusat ITB
Berdasarkan SK Rektor ITB no.
046/SK/K01/KP/2010 tanggal 6 Februari 2010
dan no. 136/SK/K01/OT/2010, hubungan
organisasi antara perpustakaan dan unsur lainnya
bentuk angka, penilaian ini juga berkaitan artinya masih belum memenuhi SNI 7330:2009
dengan insentif, jika nilainya tinggi maka PPT. Berarti masih dibutuhkan beberapa ruangan
akan mendapatkan insentif yang tinggi untuk para mahasiswa dan pegawai melalui
sebaliknya jika nilainya rendah akan rencana strategis perpustakaan.
mendapatkan insentif yang rendah pula, Tindak lanjut pada pengembangan Sarana
nilai yang diberikan yaitu 4 untuk nilai Prasarana (Gedung) di Perpustakaan Pusat
yang tertinggi dan 1 untuk nilai yang ITB
terendah. Kemudian tindak lanjut dari permasalahan itu
b. Pelatihan-pelatihan diselenggarakan oleh akan dibuat strategi untuk mengeluarkan ruangan-
perpustakaan ITB sendiri. Di ruangan yang secara langsung tidak berhubungan
Perpustakaan Pusat ITB terdapat dengan perpustakaan, seperti; American corner,
beberapa pelatihan kinerja pegawai sampoerna corner, gothe institute digabung
perpustakaan, diantanya adalah: menjadi satu ruangan menjadi ruangan serba guna,
- Pelatihan-pelatihan yang difasilitasi lalu ada ruangan perpustakaan prodi yang ada di
oleh Pengembangan Manusia dan perpustakaan Pusat ITB dialihkan koleksinya,
Organisasi (PMO), PMO adalah sehinga bisa menambah ruang bagi pengguna.
sebuah wadah untuk peningkatan Mengoptimalkan ruangan untuk kebutuhan
sumber daya manusia yang dilakukan pengguna perpustakaan.
oleh ITB. ITB melalui PMO
mengadakan pelatihan dengan Pengembangan perpustakaan dalam pada
mengundang pakar-pakar dari bidang Anggaran di Perpustakaan Pusat ITB
perpustakaan untuk melatih pegawai Berdasarkan SNI 7330:2009 PPT point 12,
dan yang merekomendasikan pakar- anggaran perpustakaan sekurang-kurangnya 5%
pakar tersebut dari intern Perpustakaan dari total anggaran perguruan tinggi diluar belanja
pegawai.
Pusat ITB itu sendiri.
Alokasi anggaran. Alokasi anggaran
- Pelatihan pemanfaatan e-book dan e- perpustakaan sekurang-kurangya 5% dari total
journal untuk seluruh staf anggaran perguruan tinggi diluar belanja pegawai.
perpustakaan. Pelatihan tersebut Kondisi eksisting penganggran perpustakaan ITB
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Anggaran Belanja ITB
para pengguna perpustakaan yang Rp.700.000.000.000. Anggaran yang dialokasikan
menggunakan e-book dan e-journal. ke perpustakaan Rp. 2.665.343.300,00. Proporsi
anggaran:
Oleh karena itu berdasarkan pada
2.665.343.300,00/700.000.000.000 x 100%=
tuntutan para pengguna perpustakaan, 0,38%.
Perpustakaan pusat ITB berlangganan Alokasi anggaran pengembangan
e-book dan e-journal. perpustakaan, masih jauh dari SNI 7330:2009
PPT. Berarti masih dibutuhkan anggaran yang
Pengembangan perpustakaan pada Sarana dan sesuai untuk mengelola dan mengembangkan
Prasarana di Perpustakaan Pusat ITB perpustakaan melalui rencana strategis
perpustakaan.
Perpustakaan harus menyediakan ruang
Tindak lanjut pada pengembangan Anggaran
sekurang-kurangnya 0,5m2 untuk setiap
di Perpustakaan Pusat ITB
mahasiswa. Kondisi eksisting luas ruangan
Anggaran yang dialokasikan untuk
gedung perpustakaan ITB sekarang adalah 8.983
pengelolaan perpustakaan pusat ITB adalah dari
dan jumlah mahasiswa= 21.694 orang. Artinya
Perpustakaan ITB sendiri, yang mengajukan
kebutuhan ruang saat ini adalah 8.083/21.694=
kepada ITB pusat untuk operasional perpustakaan.
0,3725 m2. Alokasi ruang kurang dari 0,5 m2,
Dalam penganggara, UPT perpustakaan selalu
Vol.1/No.1, Juni 2013, hlm 35-50 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 47
membuat Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA). perpustakaan program studi dan
Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat Fakultas/Sekolah. Langkah pada tahap ini
suatu layanan informasi perpustakaan sesuai merupakan salah satu langkah penghematan
dana/anggaran untuk pemeliharaan sistem
dengan tuntutan pengguna perpustakaan dan
informasi dan manajemen perpustakaan.
standar yang berlaku. Diharapkan seluruh kegiatan 3. Sivitas akademika ITB dapat memperoleh
operasional perpustakaan dilaksanakan layanan perpustakaan yang sama di seluruh
berdasarkan sistem perpustakaan yang efektif, perpustakaan cabang. Sivitas akademika ITB
efisien, dan sesuai standar yang berlaku baik dapat melakukan proses peminjaman,
lingkup nasional maupun internasional. Sistem pengembalian, pesan pinjam, bebas pinjam
perpustakaan yang dimaksud adalah sistem dan transaksi layanan perpustakaan lainnya di
perpustakaan/titik layanan yang terdekat, tanpa
informasi perpustakaan terpadu yang mencakup
memandang asal program studi dan
seluruh proses kegiatan operasional perpustakaan, fakultas/sekolah.
namun juga memudahkan pengguna dalam 4. Koleksi yang disimpan di perpustakaan
memperoleh informasi yang diperlukannya. cabang/titik layanan memiliki kriteria sebagai
Penyusunan RBA UPT Perpustakaan berikut:
dilakukan setiap tahun didasarkan kepada a. Koleksi yang memiliki subjek spesifik
sesuai bidang studi yang ada di
Rencana Kerja Anggaran dan laporan kinerja UPT
Fakultas/Sekolah yang bersangkutan.
Perpustakaan tahun sebelumnya, Pagu Anggaran b. Koleksi yang sering
Program Kelangsungan Operasi kurang lebih sama digunakan/dimanfaatkan oleh sivitas
dengan pagu anggaran Kelangsungan Operasi TA. akademika di Fakultas/Sekolah yang
Sedangkan untuk program pengembangan, bersangkutan.
direncanakan untuk mengusulkan berbagai c. Koleksi tugas akhir (S1, S2, S3) hanya
program yang dapat melengkapi dan tersedia dalam format digital yang dapat
diakses melalui sarana komputer dan
meningkatkan kualitas layanan perpustakaan
internet yang telah disediakan komputer
berdasarkan strategi yang telah ditetapkan. Jadi dan internet yang disediakan, dapat
jika dari perpustakaan pusat mengajukan anggaran digunakan pula untuk mengakses
kepada bidang penganggaran ITB-Pusat, dana informasi ilmiah dari e-journal dan e-
yang akan diberikan juga akan disesuaikan selama books yang dilanggan ITB melalui UPT
ini walaupun ada dana yang belum terpenuhi Perpustakaan.
d. Pengadaan koleksi baru akan
namun minimal setidaknya dipupayakan untuk
didistribusikan ke perpustakaan
bias sesuai dengan penganggaran standar nasional cabang/titik layanan sesuai usulan dan
Indonesia tahun 2009. cakupan bidang studi di fakultas yang
bersangkutan.
Rencana Strategis Pengembangan 5. Layanan yang tersedia di perpustakaan
Perpustakaan cabang/titik layanan hanya layanan sirkulasi
Konsep pengembangan Perpustakan Pusat ITB dan layanan pemanduan/informasi.
yang diusulkan adalah sebagai berikut: 6. SDM yang menjalankan layanan di
1. Perpustakaan Program Studi dan perpustakaan cabang, minimal sebanyak 4
Fakultas/Sekolah merupakan bagian dari (empat) orang sesuai dengan SNI 7330:2009
organisasi UPT Perpustakaan. poin 8.2. Koordinator pelaksana perpustakaan
2. Sistem informasi dan manajemen layanan cabang/titik layanan adalah pustakawan yang
perpustakaan yang digunakan hanya 1 sistem sebelumnya merupakan koordinator pelaksana
yang diakomodasi oleh UPT Perpustakaan, perpustakaan program studi atau
yaitu perangkat sistem otomasi perpustakaan Fakultas/Sekolah. Koordinasi perpustakaan
dan perangkat lunak GDL untuk sistem cabang/titik layanan dengan UPT
perpustakaan digital ITB. Penggunaan sistem Perpustakaan dibawah koordinasi Kepala Sub
yang sama dan penyediaan server di
Tahun Anggaran
Kegiatan Ket.
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Rapat
Persiapan/Evaluasi
dan Survei
Pengembangan
SDM dan Anggaran
Pengembangan
Fisik Perpustakaan
Pengembangan
Sistem Manajemen
dan Sistem
Informasi
Perpustakaan
Pelatihan Sistem
Informasi dan
Manajemen
Perpustakaan
data, atau pemakaian bersama sumber daya Program Studi Ilmu Perpustakaan. Fakultas
informasi (resource sharing). Ilmu Komunikasi. Universitas Padjadjaran
Sistem Informasi dan Manajemen
Perpustakaan perlu diupdate setiap tahunnya
berdasarkan perkembangan yang terjadi dan
permasalahan yang timbul saat implementasi
sistem informasi, sehingga dapat
mengakomodir data dan informasi yang
dibutuhkan oleh pimpinan perpustakaan atau
ITB Pusat dalam menentukan arah dan
kebijakan pengembangan perpustakaan di
masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standar Nasional. 2009. Standar Nasional
Indonesia Perpustakaan Perguruan Tinggi
(SNI 7330: 2009 PPT). Badan Standar
Nasional.
Basuki, Sulistiyo. 2004. Pengantar Dokumentasi.
Jakarta: Rekayasa Sains.
Brophy, Peter. 2005. The Academic Library.
Facet Publishing, 2nd Revised edition.
Castetter, William B. 2004. The Human Resource
Fuction In Educational Administration.
Univercity of Pennsylvania: Prentice Hall.
Seventh Edition.
Creswell, John W. 2012. Research Design:
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
ITB. 2011. Rencana Strategis Perpustakaan
Pusat ITB (2011-2015). Bandung: UPT
Perpustakaan ITB.
Moleong, Lexy J. 2001. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Pace, R. Wayne dan Don. F. Faules. 1993. Editor:
Dedi Mulyana 2002. Komunikasi
Organisasi; Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
Stueart and Mora. 2002. Library and information
center management. Colorado :Library
Unlimited.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D Bandung: Alfabeta
Undang-undang no. 43 tahun 2007 Tentang
Perpustakaan.
Yusup, Pawit. M. 2001. Pengantar Aplikasi Teori
Ilmu Sosial Komunikasi untuk
Perpustakaan dan Informasi. Bandung: