Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS MANAJEMEN PERPUSTAKAAN

DI SMPIT LHI YOGYAKARTA

JURNAL

disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengembangan Perpustakaan

Oleh:
Sharul Fauzi
NIM. 201012440005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN


JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
ANALISIS MANAJEMEN PERPUSTAKAAN
DI SMPIT LHI YOGYAKARTA

Sahrul Fauzi
20101244005
Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

ABSTRAK

Manajemen perpustakaan dilakukan agar perpustakaan berfungsi sebagaimana


mestinya dan mencapai tujuannya sebagai salah satu fasilitas pendidikan. Manajemen
perpustakaan sekolah yang ada pada dasarnya adalah proses mengoptimalkan
kontribusi dari manusia, perlengkapan atau material dan anggaran untuk mencapai
tujuan perpustakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil analisis
terhadap manajemen perpustakaan di SMPIT LHI Yogyakarta. Penelitian ini
merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Daar EL Hikmah SMPIT LHI
Yogyakarta, telah menerapkan manajemen perpustakaan yang terstruktur mulai dari
perencanaan sampai pelaporan dan penganggaran. Dalam fungsi pengorganisasian,
manajemen Perpustakaan Daar El Hikmah juga sudah mengelompokan masing –
masing jabatan sesuai dengan tupoksinya. Perpustakaan Daar El Hikmah telah
melakukan proses pelaporan terkait pelayanan, sirkulasi, dan pengolahan buku yang
dilaporkan setiap satu semester sekali.

Kata kunci: manajemen, perpustakaan, pendidikan, .

PENDAHULUAN
Perpustakaan merupakan salah satu fasilitas pendidikan yang keberadaannya sangat
penting. Perpustakaan sebagaimana yang ada saat ini telah dipergunakan sebagai salah
satu pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, serta penyedia
layanan jasa lainnya. Dalam UU Nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, dinyatakan
bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola karya tulis, karya cetak atau karya rekam
secara profesional dengan system yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Sejalan dengan
pernyataan tersebut, Nopianti, dkk. (2019) mengemukakan bahwa perpustakaan

1
merupakan salah satu alat yang sangat penting dalam setiap program pendidikan dan
pembelajaran bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan salah yaitu sekolah.

Perpustakaan merupakan jangtungnya pendidikan, perpustakaan sendiri sebagai pusat


pengetahuan serta pusat pembelajaran yang memiliki peran sangat penting dalam proses
pembangunan peserta didik karena didalamnya tersedia begitu banyak informasi yang
dapat digunakan oleh peserta didik ketika mereka bermaksud meningkatkan
keterampilan, memperbanyak pengetahuan, meningkatkan kreativitas sampai
memunculkan inovasi baru. Hal ini sejalan pula dengan pendapat Salo (2021) bahwa
perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari program sekolah secara
keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan lainnya turut
menentukan keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran, serta melalui perpustakaan
siswa dapat mendidik dirinya secara berkesinambungan. Selain itu, Cholid, dkk (2022)
juga menyatakan bahwa perpustakaan sekolah bukan hanya sebagai tempat membaca atau
mencari informasi, tetapi juga tempat untuk menimba wawasan dan ilmu pengetahuan,
karena perpustakaan merupakan bagian tak terpisahkan dari satuan pembelajaran sekolah,
yang artinya keberadaannya harus sesuai dengan isi pembelajaran.

Tujuan perpustakaan sekolah untuk memenuhi kebutuhan informasi peserta didik


dan pendidikan secara tepat dan cepat (Nopianti, dkk., 2019). Oleh karena itu, untuk
mencapai tujuannya, perpustakaan membutuhkan manajemen pengelolaan yang baik
karena sesuai dengan pendapat Nopianti, dkk. 2019, manajemen adalah kebutuhan pokok
bagi setiap organisasi atau institusi dan tidak ada organisasi yang berjalan dengan baik
tanpa adanya manajamen. Secara teoritis, manajemen adalah rangkaian kegiatan yang
terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian untuk mencapai
tujuan tertentu melalui penggunaan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk
mencapai tujuan (Nurdiansyah dan Rahman, 2019). Selain itu, Sutarno (2006) juga
mengatakan bahwa untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas terbuka, perpustakaan
memerlukan pengelolaan yang baik, yaitu pengelolaan perpustakaan secara profesional
dengan menggunakan prinsip pengelolaan perpustakaan, dan pengelolaan perpustakaan
adalah semua pengelolaan perpustakaan, termasuk segala sesuatunya berdasarkan teori
dan prinsip pengelolaan.

2
Manajemen perpustakaan sekolah yang ada pada dasarnya adalah proses
mengoptimalkan kontribusi dari manusia, perlengkapan atau material dan anggaran untuk
mencapai tujuan perpustakaan (Cholid, dkk. 2022). Manajemen perpustakaan sekolah
bisa dikatakan sebagai suatu proses kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan sekolah
untuk mencapai sasaran seefisien mungkin dengan mendayagunakan semua sumber daya
yang ada, meliputi SDM, sarana, metode, serta dana (Siswanto, 2006). Perpustakaan
SMPIT LHI Yogyakarta merupakan perustakaan yang berdiri dibawah naungan SMPIT
LHI Yogyakarta. Penelitian ini berupaya menggali informasi seputar manajemen
perpustakaan tersebut. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil
analisis terhadap manajemen perpustakaan di SMPIT LHI Yogyakarta.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif karena
sesuai dengan tujuan penelitiannya, penelitian ini mendeskripsikan kualitas manajemen
perpustakaan SMPIT LHI Yogyakarta dari hasil analisis terhadap data-data kualitatif.
Penelitian ini berusaha menggambarkan objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta
dilapangan dengan maksud mendeskripsikan dan memberikan gambaran secara aktual dan
akurat tentang fakta yang ada dilapangan. Menurut Sukmadinata (2012), penelitian
deskriptif kualitatif ditujukan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, baik bersifat alamiah maupun rekayasa manusia, yang lebih
memperhatikan mengenai karakteristik, kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Adapun
prosedur yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap (Moleong, 2007) yang
terdiri atas: (1) tahap pralapangan; (2) tahap pekerjaan lapangan; dan (3) tahapan analisis
data.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kualitatif dari hasil observasi.
Sondak, dkk. (2019) mengemukakan bahwa data kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Instrumen yang digunakan
berupa panduan observasi yang berisi beberapa pertanyaan terkait manajemen
perpustakaan. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik

3
observasi. Selain itu, penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif Miles &
Huberman yang terdiri atas tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan
(Sugiyono, 2016). Data hasil observasi dianalisis melalui tahap reduksi data kemudian
disajikan dalam bentuk deskriptif untuk selanjutnya dilakukan penarik kesimpulan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Perpustakaan sekolah merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan
berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan
yang berkedudukan di sekolah/madrasah (Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2014).
Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan pada sebuah
sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan tujuan utama
mendukung terlaksananya dan tercapainya tujuan sekolah dan tujuan pendidikan pada
umumnya (Jurnal Widiasa, 2007:1) dalam Nofirta (2018).

Adapun menurut Bafadal, (2008:6-8) dalam Nofirta (2018), fungsi perpustakaan


sekolah adalah sebagai berikut:
1. Fungsi edukatif
Adanya perpustakaan sekolah dapat meningkatkan interes membaca murid-
murid, sehingga teknik membaca semakin lama semakin dikuasai oleh murid-
murid.Selain itu dalam pengadaannya disesuaikan dengan kurikulum
sekolah.Hal ini dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan
pustaka yang berupa buku-buku, tetapi juga menyediakan bahan-bahan yang
bukan berupa buku (non book material) seperti majalah, bulletin, surat kabar,
pamflet, guntingan artikel, peta, bahkan dilengkapi juga dengan alatalat
padang-dengar seperti overhead projector, slide projector, filmstrip projector,
televisi, video tape recorder dan sebagainya.
3. Fungsi Tanggungjawab administratif
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah, di mana
setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh guru
pustakawan. Setiap murid yang akan masuk ke perpustakaan sekolah harus
menunjukkan kartu anggota atau kartu pelajar, tidak diperbolehkan membawa

4
tas, tidak boleh mengganggu temantemannya yang sedang belajar. Apabila
ada yang terlambat mengembalikan buku pinjamannya didenda, dan apabila
ada murid yang telah menghilangkan buku pinjamannya harus menggantinya,
baik dengan cara dibelikan di toko, maupun difotocopykan
4. Fungsi Riset
Adanya bahan pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat
melakukan riset, yaitu mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang
diperlukan.
5. Fungsi Rekreatif
Fungsi ini berarti bahwa perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat
mengisi waktu luang seperti waktu istirahat, dengan membaca buku-buku
cerita, novel, roman, majalah, surat kabar, dan sebagainya.

Selain itu, Tri Septiyantono (dalam Susilo, 2007:6) dalam Nofirta (2018)
menjelaskan fungsi perpustakaan sekolah sebagai berikut:
1. Sebagai sumber kegiatan belajar mengajar
Artinya yaitu membantu program pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
tujuan yang terdapat dalam kurikulum. Mengembangkan kemampuan anak
menggunakan sumber informasi. Bagi guru, perpustakaan merupakan tempat
untuk membantu guru dalam mengajar dan memperluas pengetahuan.
2. Membantu siswa untuk memperjelas dan memperluas pengetahuannya pada
setiap bidang studi. Oleh karena itu, perpustakaan dapat dijadikan sebagai
semacam laboratorium yang sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam
kurikulum.
3. Mengembangkan minat dan budaya membaca yang menuju kebiasaan belajar
mandiri.
4. Membantu siswa untuk mengembangkan bakat, minat, dan kegemarannya.
5. Membiasakan siswa untuk mencari informasi di perpustakaan. Kemahiran
siswa mencari informasi di perpustakaan akan menolongnya untuk mampu
belajar secara mandiri dan memperlancar dalam mengikuti pelajaran
selanjutnya.
6. Merupakan tempat untuk mendapatkan bahan rekreasi sehat melalui buku-
buku bacaan yang sesuai dengan umur dan tingkat kecerdasan siswa.

5
7. Memperluas kesempatan untuk belajar bagi para siswa.

Tujuan perpustakaan sekolah menurut M. Yusuf (2013:3) dalam Nofirta (2018)


adalah sebagai berikut:
1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa.
2. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan
pustakawan.
3. Menumbuhkembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa.
4. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan
pelaksanaan kurikulum.
5. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan member semangat membaca
dan semangat belajar bagi para siswa.
6. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para siswa
dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan
dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatan
membaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif
dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya.

Kegiatan utama perpustakaan sekolah adalah penghimpunan, pengolahan, dan


penyebarluasan segala macam informasi pendidikan kepada warga sekolah. Menurut M.
Yusuf (2013:7) dalam Nofirta (2018) tugas perpustakaan sekolah adalah:
1. Menghimpun atau mengumpulkan, mendayagunakan, memelihara, dan membina
secara terus menerus bahan koleksi atau sumber informasi (bahan pustaka) dalam
bentuk apa saja, seperti misalnya buku, majalah, surat kabar, dan jenis koleksi
lainnya.
2. Mengolah sumber informasi tersebut pada nomor (1) di atas dengan menggunakan
sistem dan cara tertentu, sejak dari bahanbahan tersebut datang ke perpustakaan
sampai kepada siap untuk disajikan atau dilayankan kepada para penggunanya
yakni para siswa dan guru dilingkungan sekolah yang bersangkutan. Kegiatan ini
antara lain meliputi pekerjaan penginventarisasian, pengklasifikasian atau
penggolongan koleksi penkatalogan, pelabelan, pembuatan alat pinjam, dan lain-
lain.

6
3. Menyebarluaskan sumber informasi, pelayanan peminjaman koleksi, pelayanan
promosi, pelayanan bimbingan kepada pembaca, dan sebagainya, termasuk
pelayanan kepada para siswa dan guru dalam rangka mencari informasi yang
berkaitan dengan minatnya.

Berdasarkan hasil observasi, Perpustakaan SMPIT LHI Yogyakarta bernama


Perpustakaan Daar El Hikmah. Perpustakaan ini berdiri sejak 2017 dan secara resmi
sudah mendapatkan SK Bupati Bantul. Perpustakaan Daar El Hikmah mempunyai visi
“Menjadi pusat literasi generasi islami yang cerdas berwawasan luas dan kreatif dalam
dunia pendidikan.” Selain itu, misi Perpustakaan Daar El Hikmah adalah sebagai berikut:
1. Membantu kekebasan belajar siswa yang membutuhkan sumber rujukan yang
dibutuhkan.
2. Mengoptimalkan peran perpustakaan sebagai pusat informasi.
3. Mengembangkan koleksi sebagai sumber informasi yang berorientasi kepada
wawasan islami dan keilmuan.

Perpustakaan Daar El Hikmah mempunyai 2850 judul buku dengan total 3200
eksemplar. Adapun koleksi ebook telah mencapai 303 judul buku. Layanan yang ada di
perpustakaan ini meliputi layanan sirkulasi, layanan referensi, ruang baca nyaman,
layanan e library, dan layanan sistem pencarian digital. Untuk mendukung kenyamanan
pengunjung, Perpustakaan Daar El Hikmah memiliki fasilitas berupa WiFi, Ruang baca
lesehan, Televisi, Alat Peraga, dan Reading Corner.

Perpustakaan Daar El Hikmah berupaya untuk mengembangkan skill literasi


untuk semua warga sekolah, selain memberikan referensi buku – buku baik ebook
ataupun manual, Perpustakaan Daar El Hikmah juga memberikan program yang inspiratif
dan inovatif bagi semua warga sekolah, diantaranya yaitu program best leader of the
month, gallery walk, serta peringatan bulan bahasa. Perpustakaan Daar EL Hikmah juga
mempunyai berbagai kemitraan diberbagai instansi baik didalam maupun diluar
lingkungan yayasan. Harapannya Perpustakaan Daar EL Hikmah mempunyai banyak
kontribusi untuk membangun geerasi emas yang mempunyai skill literasi yang kuat dan
mantap.

7
Manajemen perpustakaan sekolah yang ada pada dasarnya adalah proses
mengoptimalkan kontribusi dari manusia, perlengkapan atau material dan anggaran untuk
mencapai tujuan perpustakaan (Cholid, dkk. 2022). Manajemen perpustakaan sekolah
bisa dikatakan sebagai suatu proses kegiatan yang dilaksanakan perpustakaan sekolah
untuk mencapai sasaran seefisien mungkin dengan mendayagunakan semua sumber daya
yang ada, meliputi SDM, sarana, metode, serta dana (Siswanto, 2006).

Dalam menjalankan tugasnya, kepala perpustakaan memiliki tugas yang sama dengan
kepala sekolah yaitu menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam setiap kegiatan
manajemen (Rokhan, 2017). Fungsi – fungsi tersebut yaitu perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), staffing, directing, coordinating dan budgeting.

1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan manajemen perpustakaan meliputi penetapan tujuan, penentuan
strategi,kebijaksanaan, prosedur dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian dalam manajemen perpustakaan berarti menentuan struktur
formal dengan mengelompokkan aktifitas - aktifitas kedalam bagian - bagian,
koordinasi dan pendelegasian wewenang kepada individu - individu untuk
melaksanakan tugasnya.
3. Penyusunan Personalia (Staffing)
Penyusunan personalia pada manajemen perpustakaan memiliki arti penempatan
staf pada berbagai posisi sesuai dengan kemampuannya. Fungsi ini mencakup
kegiatan penilaiankaryawan untuk promosi, transfer atau bahkan demosi dan
pemecatan sertalatihan dan pengembangan karyawan.
4. Pengarahan (Directing)
Dalam manajemen perpustakaan apabila rencana sudah dibuat, organisasi
dibentuk dan disusun personalianya, langkah selanjutnya menugaskan staff untuk
bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan.
5. Koordinasi (Coordinating)
Pengkoordinasian berbagai kegiatan pada pekerjaan – pekerjaan
6. Pelaporan (Reporting)

8
Pimpinan harus selalu mengetahui apa yang sedang dilakukan, karena itu laporan
diperlukan.
7. Penganggaran (Budgeting)
Pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran dan pengawasan anggaran

Berdasarkan hasil observasi di Perpustakaan Daar EL Hikmah SMPIT LHI


Yogyakarta, Kegiatan manajemen perpustakaan sudah terstruktur mulai dari perencanaan
sampai pelaporan dan penganggaran. Terbukti dari perencanaan, perpustakaan sudah
merencanakan tujuan apa yang akan dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjang
yang kemudian tertuang dengan visi misi perpustakaan sebagai landasan dalam mencapai
tujuan tersebut. Perpustakaan sekolah sudah mulai tersusun baik dari mulai pengolahan
sudah ada SOP walaupun belum tertulis tapi sudah tersusun. Untuk tata tertib
perpustakaan juga sudah ada. Anggaran juga sudah terpenuhi untuk pengadaan buku.
Minat baca dari siswa juga sangat tinggi, terbukti dari pengunjung harian selalu tinggi.

Dalam fungsi pengorganisasian, manajemen Perpustakaan Daar El Hikmah juga


sudah mengelompokan masing – masing jabatan sesuai dengan tupoksinya, untuk jabatan
unit teknis bertugas untuk mengurusi segala hal dibagian pengolahan bahan pustaka,
sedangkan unit teknologi informasi dan komunikasi bertugas untuk mengurus hal hal
yang berbau IT perpustakaan. Untuk staffing / penyusunan personalia, Manajemen
Perpustakaan Daar El Hikmah juga sudah sesuai dengan bidangnya yaitu untuk kepala
perpustakaan dan pemustaka memang diduduki oleh kualifikasi pendidikan yang sesuai
yaitu S-1 Ilmu Perpustakaan.

Perpustakaan Daar El Hikmah mempunyai program kerja bulanan , jangka


pendek, menengah dan jangka panjang. Untuk pelaporan bulanan itu laporan anggaran,
misal ada kegiatan perpustakaan yang menggunakan anggaran maka nanti dilaporkan.
Untuk laporan per semester itu seluruh kegiatan yang sudah dilakukan Perpustakaan Daar
El Hikmah termasuk pelayanan, sirkulasi, dan pengolahan buku serta dilaporkan setiap
satu semester sekali.

PENUTUP
Pada dasarnya, manajemen perpustakaan dilakukan agar perpustakaan berfungsi
sebagaimana mestinya dan mencapai tujuannya. Perpustakaan adalah salah satu fasilitas

9
pendidikan yang semestinya ada di setiap sekolah. Kegiatan manajemen perpustakaan
secara sederhana dapat dipahami sebagai proses mengoptimalkan kontribusi dari
manusia, perlengkapan atau material dan anggaran untuk mencapai tujuan perpustakaan.
Perpustakaan Daar EL Hikmah SMPIT LHI Yogyakarta, telah menerapkan manajemen
perpustakaan yang terstruktur mulai dari perencanaan sampai pelaporan dan
penganggaran. Dalam fungsi pengorganisasian, manajemen Perpustakaan Daar El
Hikmah juga sudah mengelompokan masing – masing jabatan sesuai dengan tupoksinya.
Perpustakaan Daar El Hikmah telah melakukan proses pelaporan terkait pelayanan,
sirkulasi, dan pengolahan buku yang dilaporkan setiap satu semester sekali.

REFERENSI
Cholid, N., & Wardani, C. (2022). Analisis Manajemen Perpustakaan. Edukasiana:
Journal of Islamic Education, 1(1), 1-10.

Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT


Remaja Rosdakarya.

Nofirta, Putra. (2018). Pelaksanaan SDM Manajemen Perpustakaan Dalam


Meningkatkan Mutu Pendidikan di MAN Kota Sawahlunto. Skripsi .Institut
Agama Islam Negeri Batusangkar. Sumatera Barat. Diakses dari
https://repo.iainbatusangkar.ac.id/xmlui/handle/123456789/11788

Nopianti, N., Yulaini, E., & Rachmawati, D. W. (2019). Analisis Manajemen Pengelolaan
Perpustakaan Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMA
Negeri 1 Tanah Abang Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Pali Tahun Pelajaran
2019/2020. Jurnal Neraca: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Ekonomi Akuntansi, 3(2),
194-201.

Nurdiansyah, Haris. & Rahman, Robbi Saepul. (2019). Pengantar Manajemen.


Yogyakarta: Diandra Kreatif.

Pribadi, Fajar. (2009). Pemeliharaan Koleksi Bahan Pustaka Buku di UPT Perpustakaan
Universitas Diponegoro Semarang. Tugas Akhir. Universitas Sebelas Maret.
Surakarta. Diakses melalui
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/8920/Pemeliharaan-koleksi-bahan-
pustaka-buku-di-upt-perpustakaan-Universitas-Diponegoro-Semarang

10
Rokan, Reza. (2017). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Jurnal IQRA’ Perpustakaan
dan Informasi, 11(1).

Salo, E. S. (2021). Analisis Manajemen Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar. Jurnal


Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 10(1), 63-71.

Siswanto. (2006). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Sondak, S. H., Taroreh, R. N., & Uhing, Y. (2019). Faktor-Faktor Loyalitas Pegawai Di
Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal EMBA: Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 7(1).

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV


Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Sutarno, NS. (2006). Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Sagung Seto.

11

Anda mungkin juga menyukai