Anda di halaman 1dari 18

REVIEW JURNAL

"KERJASAMA ANTARA GURU DAN


ORANG TUA DALAM PELAYANAN PADA
ABK DI TK INKLUSI TUNAS KASIH"

Anggota Kelompok 10:


1. Putri Aisyah Hasibuan (20101241002)


2. Nurita Setyaningsih (20101241040)
3. Sharul Fauzi (20101244005)
4. Yasmin Ayu Raditya Suroso (20101244013)
IDENTITAS JURNAL
Judul Artikel : Kerjasama Antara Guru Dan Orang Tua Dalam
Pelayanan Pada Abk Di Tk Inklusi Tunas Kasih.
Penulis : Fransiska Yesi, Muhammad Syukri, dan Desni
Yuniarni
Nama Jurnal : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa
Volume & Edisi : Vol 8, No 6
Tahun Penerbitan : 2019

TEMA
Kolaborasi Eksternal dan Internal
RESUME
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerjasama antara guru dan orang tua
pelayanan anak berkebutuhan khusus di TK Inklusi Tunas Kasih. Dalam penilitan ini
menggunakan metode penelitian deskriptif dalam bentuk kualitatif. Hasil penelitin ini
menunjukkan bahwa adanya kerjasama anatar guru dan orang tua dalam memberikan
pelayanan inklusi, seperti pemeriksaan psikologi, terapi bermain, kunjungan ke rumah
siswa, pertemuan orang tua ke sekolah, dan kartu laporan anak. Tetapi terdapat
hambatan dalam pendidikan inklusi ini, yaitu kurangnya dana anggaran dan kurangnya
keterbukaan orang tua mengenai anak-anak mereka.
PENDAHULUAN
Anak adalah anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada setiap orang tua. Apapun
rupa yang anak-anak yang kita miliki itu adalah anugerah dan terutama jika anak tersebut
berkebutuhan khusus. Pada umumnya anak berkebutuhan khusus sama dengan anak normal
lainnya mereka memerlukan perhatian dan kasih sayang namun dalam perkembangannya
lebih lamban. Pendidikan keluarga adalah Pendidikan dasar yang ditrima oleh setiap anak
sebelum memasuki dunia Pendidikan formal. Peran serta guru dan orang tua juga tak kalah
pentingnya bagi tumbuh kembang anak baik dari segi fisik maupun social. Yang perlu
dilakukan oleh guru dan orang tua adalah Kerjasama keduanya guna memantau
perkembangan anak selama di sekolah. Kerjasama yang dilakukan harus terus intens /
mendalam karena menyangkut program yang akan menunjang tumbuh kembang anak
berkebutuhan khusus. Adapun bentuk pelayanan dalam Kerjasama orang tau dan guru adalah
bimbingan khusus setiap kebutuhan dan tindak lanjut penanganan khusus ke tim ahli
professional. Adapaun pelayanan yang diberikan hanyalah bagian dari bimbingan dan perlu
melibatkan orang tua agar pelaksanaan kerjasama dalam pelayanan anak berkebutuhan
khusus adalah untuk membantu para orang tua memantau pertumbuhan dan perkembangan
anak mereka yang berkebutuhan khusus.
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif, dengan


pendekatan studi kasus. Lokasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah TK Inklusi
Tunas Kasih Pontianak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara,
observasi, studi dokumentasi dengan alat pengumpul data berupa panduan
wawancara, panduan observasi, arsip dan dokumen yang berbentuk catatan hasil-hasil
yang diperoleh baik berupa arsiparsip TK serta dokumen-dokumen, dan foto.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil:
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan hasil penelitian berupa kerjasama antara
guru dan orang tua dalam pelayanan anak berkebutuhan khusus di Taman Kanak-
kanak inklusi Tunas Kasih Pontianak. Pada proses kerjasama antara guru dan orang tua
di TK inklusi Tunas Kasih Pontianak, peneliti menemui adanya perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, faktor pendukung serta penghambat dari program kerjasama
terhadap pelayanan anak berkebutuhan khusus. Program yang dimaksud berdasarkan
penemuan dari peneliti yaitu TK inklusi Tunas Kasih Pontianak mengadakan
pemeriksaan psikologis, terapi bermain bagi peserta didik berkebutuhan khusus,
kunjungan ke rumah peserta didik, mengundang orang tua ke sekolah, mengadakan
rapat, melakukan surat menyurat antar sekolah dan rumah serta mengadakan raport.
Pembahasan:
Perencanaan program
Perencanaan program kerjasama yang dilakukan TK inklusi Tunas Kasih Pontianak
antara guru dengan orang tua peserta didik menerangkan bahwa adanya kegiatan
pemeriksaan psikologi dan terapi bermain. Tidak hanya itu, melainkan juga adanya
kunjungan ke rumah setiap peserta didik, rapat, surat menyurat dan raport. Menurut
peneliti, perencanaan program tersebut sudah sesuai dengan teori yang dikemukakan
oleh Hasbullah (2015).
Pelaksanaan program.
Pada pelaksanaan program di TK inklusi Tunas Kasih Pontianak adanya pertimbangan
terhadap karakteristik dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus yang tujuannya agar
bisa memberikan pelayanan yang sesuai kepada peserta didik berkebutuhan khusus.
Selain itu dalam pelaksanaan program ini di TK inklusi Tunas Kasih Pontianak, menurut
peneliti dari hasil penelitiannya bahwa terdapat orang tua yang dengan senang hati
ikut serta terlibat dalam mempersiapkan kegiatan dan ada juga orang tua yang hanya
sekedar berpartisipasi menemani atau mendampingi anak pada saat kegiatan
berlangsung. Pelaksanaan program ini bisa dilakukan sekolah dalam jangka waktu
mingguan, bulanan, triwulan per semester.
Evaluasi program
Evaluasi yang dilakukan oleh TK inklusi Tunas Kasih Pontianak
bertujuan untuk menindaklanjuti pelaksanaan program yang
belum sempat terlaksana sehingga seluruh guru melakukan
rapat agar bisa mengetahui sejauh mana usaha yang sudah
dilakukan oleh guru dalam menjalankan program yang ada.
Menurut peneliti berdasarkan dari hasil penelitiannya, bahwa
hasil evaluasi yang diperoleh di TK inklusi Tunas Kasih Pontianak
dalam memberikan pelayanan pada peserta didik berkebutuhan
khusus yaitu guru dan masing-masing orang tua telah
melaksanakan suatu upaya untuk memperoleh berbagai
informasi secara berkala, berkesinambungan dan komprehensif
mengenai proses dan hasil perkembangan sikap dan perilaku
peserta didik (emosi, ciri-ciri sosialnya dan tumbuh kembang)
lewat program yang ada.
Faktor Pendukung Program
Menurut peneliti sesuai dengan penelitiannya bahwa faktor pendukung yang ada pada
sekolah bersangkutan dalam melaksanakan program yaitu mendapatkan dukungan dari
guru dan orang tua peserta didik, peserta didik berkebutuhan khusus yang masih
mampu dididik dan dilatih serta peran orang tua, guru dan masyarakat
agar adanya kesinambungan. Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang dapat
menjadi faktor pendukung yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.

Faktor Penghambat Program


Menurut peneliti sesuai dengan penelitiannya bahwa faktor penghambat yang ada pada
sekolah bersangkutan dalam melaksanakan program yaitu sedikitnya kejujuran dari
orang tua untuk mengungkapkan bahwa anak mereka menyandang kebutuhan khusus,
orang tua kurang memahami apa saja kebutuhan yang diperlukan anaknya serta
mengalami kesulitan dalam hal biaya.
ANALISIS
Perencanaan program kerjasama antara guru dan orang tua dalam memberikan
pelayanan anak berkebutuhan khusus di Taman Kanak-kanak Inklusi Tunas Kasih
Pontianak.
Dari hasil penelitian, dalam meningkatkan hasil belajar pada anak didik dan
membangun komunikasi antar guru dan orang tua dalam memantau perkembangan
belajar siswa, maka kerjasama antar keduanya merupakan suatu hal sangat diperlukan
(Siti Mawaddah Huda, 2018). Dalam perencanaan program kerjasama antara orang tua
dan guru yang dilakukan TK Tunas Kasih adalah program pemeriksaan psikologi dan
terapi bermain. Selain itu, terdapat pula kerjasama lainnya, seperti kunjungan kerumah
anak didik, rapat, surat menyurat antara sekolah, dan raport. Kerjasama ini diperkuat
juga dengan pernyataan Yesi (dalam Hasbullah, 2015) tentang cara yang ditempuh
untuk menjalin kerjasama antara guru dan sekolah, antara lain yaitu adanya kunjungan
ke rumah anak, Diundangnya orang tua ke sekolah, Case conference (rapat), Badan
pembantu sekolah, Mengadakan surat menyurat antara sekolah dan keluarga, dan
Adanya daftar nilai atau raport (Yesi et al., 2019).
Pelaksanaan program kerjasama dengan orang tua dalam memberikan pelayanan anak
berkebutuhan khusus di Taman Kanak-kanak Inklusi Tunas Kasih Pontianak.
Pelaksanaan program kerjasama mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan
anak agar dapat memberikan pelayanan yang sesuai. Perlakuan guru juga dapat
membantu mengatasi masalah anak dalam memfasilitasi tumbuh kembang anak agar
mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan yang dikemukan yaitu menerima
anak apa adanya. Memperlakukan dengan kasih sayang sehingga anak merasa nyaman
dan aman. Tidak menunut anak melakukan perubahan perilaku dengan segera karena
setiap anak berbeda dan perlu proses untuk adanya perubahan. Adapun program
Kerjasama yang dilakukan antara guru dan orang tua, antara lain
a. Adanya pemeriksaan psikolgis dan
b. Terapi berman.
Adapun kerjasama yang ikut serta mendukung program kerjasama tersebut adalah
adanya kunjungan kerumah anak didik, diundangnya orang tua ke sekolah, rapat,
surat menyurat antar sekolah dan rumah, dan raport anak.
Pelaksanaan program Kerjasama antara guru dan orang tua berlangsung dalam
waktu berjangka dan lama, yaitu Mingguan, Bulanan, Tri wulan, dan Persemester. Dan
evaluasi pelaksanaan program kerjasama antara guru dan orangtua dilaksanakan untuk
mengetahui apakah semua program sudah terlaksana atau belum melalui indikator
kerjasama yang ada kemudian dilihat cara pencapaiannya, kapan pelaksanaannya,
biaya yang diperlukan dan apa bentuk evaluasi dan tindak lanjutnya.
Faktor yang menjadi pendukung kerjasama guru dan orang tua adalah terutama
adalah kepercayaan dan komunikasi, sehingga orang tua bersedia membantu secara
materi, serta lokasi. Adapun penghambat bagi program Kerjasama ini antara lain :
a. Kurangnya kejujuran orang tua bahwa anak memeliki kebutuhan khusus,
b. Kurangnya kehadiran orang tua dalam kegiatan untuk mendampingi anak.
Semua hambatan menjadi pertimbangan guru dalam evaluasi untuk melaksanakan
program kerjasama selanjutnya agar semua hambatan tersebut dapat teratasi.
Evaluasi program dan tindak lanjut kerjasama dalam pelayanan pada anak berkebutuhan
khusus di Taman Kanak-kanak Inklusi Tunas Kasih Pontianak.
Pada bagian pembahasan dari jurnal yang dipakai, dikatakan bahwa evaluasi yang
dilakukan oleh TK inklusi Tunas Kasih Pontianak bertujuan untuk menindaklanjuti pelaksanaan
program yang belum sempat terlaksana sehingga seluruh guru melakukan rapat agar bisa
mengetahui sejauh mana usaha yang sudah dilakukan oleh guru dalam menjalankan program
yang ada. Dari penjelasan tersebut jika dibandingkan dengan teori lain maka bisa dikatakan
sama yaitu untuk mengetahui dan mengukur tingkat ketercapaian dari pelaksanaan program
yang telah dibuat. Penjelasan di atas senada dengan pendapat dari Bektiningsih (2009),
bahwa dalam evaluasi ini guru akan melakukan rapat untuk sharing dan melaporkan terkait
kendala, kegagalan maupun keberhasilan dari pelaksanaan program yang sudah dibuat. Di
dalam penelitiannya, dijelaskan bahwa hasil evaluasi dari pelaksanaan program nantinya harus
dilaporkan juga kepada setiap orang tua peserta didik berkebutuhan khusus yang dikemas ke
dalam laporan hasil belajar (raport) secara lengkap selama satu semester. Pada penelitiannya,
di dalam evaluasi ini juga dijelaskan bahwa jika program yang dibuat bisa dikuasai oleh
peserta didik berkebutuhan khusus maka kemampuan yang telah dikuasai tersebut harus
tetap dilakukan, dipelihara dan dijaga sedangkan jika program yang dibuat tidak dapat
dikuasai oleh peserta didik berkebutuhan khusus maka perlu dilakukan pemeriksaan kembali
terhadap faktor penyebabnya.
Faktor pendukung kerjasama dengan orang tua dalam
pelayanan pada anak berkebutuhan khusus di Taman Anak-
kanak Inklusi Tunas Kasih Pontianak.
Dari hasil penelitian ini faktor pendukung kerjasama
dengan orang tua dalam pelayanan pada anak berkebutuhan
khusus diantaranya berasal dari faktor internal yaitu yang
berasal dari anak itu sendiri dan faktor eksternal yaitu
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, terutama
dukungan dari guru dan orang tua. Hasil penelitian tersebut
sesuai dengan pendapat Muhhibin Syah (2005: 185) bahwa
faktor pendukung kerjasama orang tua antara lain yaitu
faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah faktor
yang berasal dari luar seperti pihak diluar lingkungan sekolah
yaitu masyarakat dan faktor internal adalah yang berasal
dari dalam diri seseorang.
Faktor-faktor penghambat kerjasama dengan orang tua dalam pelayanan pada anak
berkebutuhan khusus di Taman Kanak-kanak Inklusi Tunas Kasih Pontianak.
Menurut hasil penelitian ini faktor penghambat kerjasama dengan orang tua dalam
pelayanan pada anak berkebutuhan khusus diantaranya adalah kurangnya hubungan
baik antara guru dan orang tua, kurangnya keterbukaan orang tua mengenai anak,
kurangnya anggaran untuk melaksannakan kegiatan sehingga berdampak juga bagi
anak. Sedangkan menurut penelitian lain yang dilakukan oleh Wellyanti (2021) faktor
penghambat program kerjasama guru dan orang tua dalam pelayanan anak
berkebutuhan khusus yaitu pada saat realisasi program, tidak mudah untuk melibatkan
orang tua agar dapat selalu berpartisipasi dalam program yang diadakan karena sulit
bagi mereka untuk membagi waktu karena kesibukan karir atau bekerja, selain itu
terdapat orang tua yang kurang memahami dengan detail tumbuh kembang sang anak
bahkan tidak luput untuk malu mengakui bahwa anaknya memiliki keterbatasan khusus
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai