Anda di halaman 1dari 18

INOVASI PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan


Dosen pengampu Dr. Udik Budi Wibowo, M.Pd

Kelompok 10
Nama Kelompok :
1. Sefia Dwi Ardiyanti 20101244001
2. Deppa Andhika Wahyu S 20101241055
3. Sharul Fauzi 20101244005

MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................i
BAB I........................................................................................................................................i
PENDAHULUAN.................................................................................................................i
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................i
B. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................iii
C. TUJUAN.................................................................................................................iii
BAB II.....................................................................................................................................1
PEMBAHASAN..................................................................................................................1
A. PENGERTIAN.........................................................................................................1
B. JENIS INOVASI PENDIDIKAN DI INDONESIA.................................................2
BAB III..................................................................................................................................12
PENUTUP.........................................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................14

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Inovasi adalah suatu ide atau gagasan yang diterima oleh khalayak
sebagai suatu hal yang baru untuk di aplikasikan. Inovasi juga memiliki tujuan
sebagai pengembangan penerapan nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang
baru. Penerapan inovasi bisa menunjang keberhasilan sebuah organisasi
tergantung dari cara mengaplikasikannya.
Inovasi pendidikan merupakan bentuk temuan terbaru atau pembaruan
dari temuan-temuan sebelumnya untuk menyokong keberhasilan di suatu
pendidikan, inovasi pendidikan juga mengarah pada pembentukan kecakapan
kehidupan sehari-hari yang artinya pendidikan disesuaikan pada kehidupan
nyata yang diinginkan oleh peserta didik maupun orang tua dari peserta didik
sesuai dengan potensi dan budaya masyarakatnya. Hal ini sejalan dengan
pengertian pendidikan menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional , Bab 1, pasal 1, ayat 1 yang berbunyi :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara”

Berbagai macam jenis inovasi pendidikan yang ada di indonesia antara


lain landasan yuridis, pembaruan kurikulum, pembaruan struktur pendidikan,

ii
pembaruan tenaga kependidikan. Dari jenis-jenis inovasi pendidikan tersebut
tidak selalu mencapai titik keberhasilan seratus persen, banyak kendala dan
nilai positif yang dialami dari pembaruan-pembaruan inovasi pendidikan
seperti yang kita lihat kurikulum terbaru sekarang merupakan kurikulum 2013
atau biasa disebut kurtilas, perbandingan dari kurikulum sebelumnya sangat
tampak seperti siswa diharuskan lebih aktif dalam bertanya, pembelajaran
siswa tidak sepenuhnya guru menerangkan melainkan siswa wajib belajar
individu untuk menyokong keberhasilannya, siswa lebih banyak diberikan
penugasan kelompok maupun individual untuk menunjang nilai pada akhir
semester, dapat dilihat dari perubahan kurikulum yang mempunyai dampak
negatif dan postif. Keberhasilan dan kegagalan inovasi pendidikan bisa dilihat
dari potensi peserta didik, apakah peserta didik puas dengan inovasi terbaru
dari lembaga pendidikan ataukah tidak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana penjelasan mengenai keberhasilan dan kegagalan di dalam
inovasi Pendidikan di Indonesia?
2. Apa saja jenis inovasi Pendidikan di Indonesia?

C. TUJUAN
1. Menjelaskan keberhasilan, dan kegagalan di dalam inovasi Pendidikan di
Indonesia
2. Menjelaskan mengenai jenis-jenis inovasi Pendidika

iii
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Inovasi secara etimologi berasal dari Kata Latin innovation yang
berarti pembaharuan atau perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya
memperbaharui dan mengubah, inovasi ialah suatu perubahan yang baru
menuju kearah perbaikan, yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya,
yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).
Istilah perubahan dan pembaharuan ada pebedaan dan persamaanya.
Perbedaannya, pada pembaharuan ada unsur kesengajaan. Persamaannya,
yakni sama sama memilki unsur yang baru atau lain dari yang sebelumnya.
Kata “Baru” dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami, diterima, atau
dilaksanakan oleh si penerima inovasi, meskipun bukan baru lagi bagi orang
lain. Namun, setiap yang baru itu belum tentu baik setiap situasi, kondisi dan
tempat.
Menurut Udin S. Saud (2011: 6-11) inovasi pendidikan merupakan
suatu perubahan yang baru, dan kualitatif yang berbeda dengan yang ada
sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.
Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan kita pada
dua istilah yaitu invention dan discovery. Invention merupakan penemuan
sesuatu yang benar-benar baru, artinya merupakan hasil karya manuasia.
Sedangkan discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah
ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan usaha menemukan
benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha). Proses dan

1
tahapan perubahan itu ada kaitannya dengan masalah pengembangan
(development), penyebaran (diffusion), diseminasi (dissemination),
perencanaan (planning), adopsi (adoption), penerapan (implementation) dan
evaluasi (evaluation). (Subandiyah 1992:77)

B. JENIS INOVASI PENDIDIKAN DI INDONESIA


Pendidikan merupakan kata yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan
sehari-hari. Pendidikan di Indonesia sendiri sudah sering melakukan inovasi
dari tahun ke tahun. Inovasi model “Top Down” merupakan inovasi
pendidikan yang diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pemimpin/atasan yang
diterapkan kepada bawahan. Seperti halnya inovasi yang telah dilakukan oleh
Departemen Dinas Pendidikan selama beberapa dekade terakhir ini,
contohnya :
1. CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif)
Cara Belajar Siswa Aktif adalah cara mengajar dengan melibatkan
aktivitas siswa secara maksimal dalam proses belajar baik kegiatan mental
intelektual, kegiatan emosional, maupun kegiatan fisik secara terpadu.
Sebagai konsep CBSA adalah suatu proses kegiatan belajar-mengajar
yang subjek didiknya terlibat secara intelektual dan emosional, sehingga
subjek didik betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif dalam
melakukan kegiatan belajar. Dalam proses pembelajaran seperti ini
guru/dosen berfungsi sebagai motivator, organization, pengarah dan media
pengajaran yang cukup komunikatif. Peserta didik dituntut untuk lebih
aktif, sehingga mampu mengubah tingkah lakunya secara lebih efektif dan
efisien. Guru yang akan mengajar diharuskan merumuskan bahan
pelajaran yang telah diatur sedemikian rupa agar siswa merasa tertantang
dalam mempelajarinya. Dalam hal penilaian, guru hendaknya menuntut

2
siswa untuk mencurahkan pemikirannya secara optimal. Adapun ciri-ciri
yang harus ada dalam proses pembelajaran tersebut :

a. Situasi kelas menantang siswa melakukan kegiatan belajar secara


bebas tapi terkendali.
b. Guru tidak mendominasi pembicaraan, tapi lebih banyak memberikan
rangsangan berpikir kepada siswa untuk memecahkan masalah.
c. Guru menyediakan dan mengusahakan sumber belajar bagi siswa, bisa
sumber tertulis, sumber manusia, misalnya murid itu sendiri
menjelaskan permasalahan kepada murid lainnya.
d. Hubungan guru dengan siswa sifatnya harus mencerminkan
hubungkan manusia bagaikan hubungan bapak anak,bukan hubungan
pimpina dengan bawahan.
Pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) menuntut keterlibatan
mental siswa yang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang
berhubungan dengan aspek-aspek kognitif, afektif dan psikomolorik.
Melalui proses kognitif pembelajar akan memiliki penguasaan konsep dan
prinsip. Dalam sistem pendidikan di Indonesia belum semua sesuai
dengan kurikulum CBSA. Meskipun kurikulum dan metode belajarnya
sudah menjadi metode belajar saat ini, namun kenyataannya belum
berjalan lancar karena para murid masih sangat ketergantungan dengan
guru. Guru mengalami kesulitan untuk mengaktifkan murid dalam belajar.
Murid tidak biasa belajar aktif. Mereka hanya bisa belajar jika ada guru,
itupun aktifitas belajarnya hanya melihat dan mendengarkan guru
berceramah. Murid tidak pernah bertanya ataupun menjawab pertanyaan.
Murid hanya bisa diam dan tersenyum. Budaya diam dan malu berbicara
di muka umum adalah faktor mengapa mereka hanya melihat dan
mendengar dalam belajar. Guru akhirnya mengalami kebingungan untuk

3
mengaktifkan muridnya dalam belajar. Sementara tuntutan kurikulum,
siswa harus aktif dalam belajar.

2. KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi)


Kurikulum Berbasis Kompetensi merupakan konsep kurikulum yang
dikembangkan Departemen Pendidikan RI untuk mengganti Kurikulum
1994. Kurikulum ini dirancang sejak tahun 2000 dan diterapkan pada
tahun 2004.Dalam tahap-tahap pengembangannya kurikulum ini dikenal
dengan Kurikulum KBK atau Kurikulum 2004.Pada kurikulum ini
diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman,
kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan
sesuatu ketetapan dan keberhasilan dengan bertanggung jawab. Kemudian
KBK juga lebih fokus pada penguasaan kompetensi-kompetensi tertentu
terhadap peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup berbagai
kompetnsi dan tujuan pembelajaran yang telah diatur sedemikian rupa,
sehingga capaian pembelajaran dapat diamati dalam bentuk keterampilan
sebagai suatu kriteria keberhasilan.

Pada kurikulum ini, kegiatan pembelajaran harus diarahkan agar


peserta didik dapat menguasai kompetensi agar dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Kurikulum Berbasis Kompetensi dapat diartikan
sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan
kemampuan melakukan (kompetensi) tugastugas dengan standar
performansi tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik,
berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Menurut
Depdiknas (2002) sebagaimana dikutip Sholeh Hidayat bahwa Kurikulum
Berbasis Kompetensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

4
a. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu
maupun klasikal
b. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman
c. Penyampaian menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
d. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber lainnya juga yang
memenuhi unsur edukatif
e. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi

KBK adalah pengembangan kurikulum yang bertitik tolak dari


kompetensi yang seharusnya dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan
pendidikan, kompetensi itu meliputi pengetahuan-pengetahuan,
keterampilan, nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak. Tujuan dari dibentuknya kurikulum yang berbasis kompetensi
ini adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi
perannya dimasa datang dengan mengembangkan sejumlah kecakapan
hidup (life skill).Yang dimaksud dengan kecakapan hidup adalah
kecakapan yang dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi
problema hidup dan kehidupan secara wajar tanpa tertekan, kemudian
secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga
akhirnya mampu mengatasinya. Dalam mengembangkan kurikulum
tentunya harus memperhatikan beberapa prinsip, berikut adalah prinsip
KBK :

a) Keimanan, Nilai, dan Budi Pekerti Luhur. Keimanan, nilainilai


dan budi pekerti luhur yang dianut dan dijunjung tinggi
masyarakat
b) Pengetahuan Integritas Nasional
c) Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestetika
Pengembangan.

5
d) KBK perlu memperhatikan keseimbangan pengalaman belajar
peserta didik antara etika, logika, estetika dan kinestetika.

e) Kesamaan memperoleh kesempatan.


f) Dll.

Kurikulum yang berbasis kompetensi ini memberikan keleluasaan


kepada lembaga Sekolah untuk menyusun dan mengembangkan silabus
mata pelajaran sehingga dapat mengakomodasi potensi sekolah,
kebutuhan dan kemampuan peserta didik, serta kebutuhan masyarakat
sekitar sekolah. Dengan demikian sekolah diharapkan dapat melakukan
proses pembelajaran yang efektif, dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, materi yang diajarkan relevan dengan kebutuhan masyarakat,
berorientasi pada hasil (Output), dan dampak (Outcome), serta melakukan
penilaian, pengawasan, dan pemantauan secara terus dan berkelanjutan.

KBK sebagai sebuah kurikulum memiliki tiga karakteristik


utama. Pertama, KBK memuat sejumlah kompetensi dasar yang harus
dicapai oleh siswa. Artinya melalui KBK diharapkan siswa memiliki
kemampuan standar minimal yang harus dikuasai. Kedua, implementasi
pembelajaran dalam KBK menekankan pada proses pengalaman dengan
memperhatikan keberagaman setiap individu. Dalam pembelajaran tidak
sekedar diarahkan untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi
bagaimana materi itu dapat menunjang dan mempengaruhi kemampuan
berfikir dan kemampuan bertindak sehari-hari. Ketiga, evaluasi dalam
KBK menekankan pada evaluasi hasil dan proses belajar. Kedua sisi
evaluasi itu sama pentingnya sehingga pencapaian standar kompetensi
dilakukan secara utuh yang tidak hanya mengukur aspek pengetahuan
saja, tetapi sikap dan keterampilan.

3. KTSP

6
Berdasarkan UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
dan PP No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mulai
tahun ajaran 2006/2007, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah
disempurnakan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
KBK dan KTSP merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang
bertujuan membuat anak kompeten atau menguasai materi pelajaran,
memiliki sikap dan ketrampilan. Pada dasarnya KTSP adalah KBK yang
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). SK dan Kompetensi Dasar (KD)
yang terdapat dalam SI merupakan penyempurnaan dari SK dan KD yang
terdapat pada KBK.  KTSP yang mulai diberlakukan secara nasional pada
tahun 2006 jelas berbeda dengan kurikulum sebelumnya. Perbedaan yang
paling mendasar adalah bahwa KTSP merupakan produk dari penjabaran
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yang
bernafaskan Undang-undang Otonomi Daerah. Dua hal penting yang
membedakan KTSP dengan kurikulum sebelumnya (sebagai dampak dari
UU Otonomi Daerah) adalah (a) diberlakukannya kurikulum yang
berdiversifikasi, dan (b) adanya standardisasi pendidikan.

Aspek-aspek inovatif yang terkandung dalam KTSP di antaranya


diterapkannya pendidikan kecakapan hidup, dikembangkannya
keunggulan lokal sesuai karakteristik, kebutuhan, dan tuntutan setempat;
kurikulum berbasis sekolah, dalam pengertian meskipun kerangka dasar
dan struktur kurikulum dikembangkan secara sentralistik, tetapi
pengembangan perencanaan pembelajaran (silabus & RPP) dan kegiatan
belajar mengajar dikembangkan secara desentralistik; dan disertakannya
peran serta masyarakat.

KTSP memberikan peluang munculnya diversifikasi sekolah, sebab


kurikulum yang dikembangkan dalam KTSP sebagaimana yang telah

7
diungkapkan di atas, hanya berisikan standar kompetensi/kompetensi
dasar yang merupakan standar nasional sedangkan pengembangan
selanjutnya sangat ditentukan oleh kebutuhan/karakteristik sekolah atau
masyarakat yang berada di sekitar sekolah. Diversifikasi ini
memungkinkan dikembangkannya sistem persekolahan yang berdaya
saing tinggi, sebab pihak sekolah diberi kewenangan penuh untuk
mengembangkan kurikulumnya sebaik dan semaju mungkin tetapi juga
melihat pada kebutuhan dan kemampuan pihak penyelenggara pendidikan
(sekolah).

Kurikulum KTSP juga harus dikembangkan oleh guru. Guru dituntut


untuk siap sebagai pengembang kurikulum, sehingga tidak lagi terdengar
bahwa pengembangan perencanaan pembelajaran hanyalah “pekerjaan
administratif belaka”. Konsekuensi lanjutan adalah perlunya pembinaan
berkelanjutan yang intensif bagi pihak guru sebagai pengembang
kurikulum di tingkat sekolah. Profesionalisasi menjadi suatu kebutuhan,
dan guru harus terus meningkatkan dirinya untuk mempercepat
pembangunan bangsa.

4. Kurikulum 2013 ( KURTILAS)

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baru di dunia pendidikan


Indonesia. Konsep kurikulum 2013 ini memiliki perbedaan yang cukup
mendasar dari sebelumnya. Perubahan kurikulum ini bertujuan untuk
memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia sehingga menjadi lebih
efektif dan maksimal. Oleh karena itu, setiap orang yang berkecimpung di
dalam dunia pendidikan wajib memahami konsep kurikulum ini.

kurikulum 2013 menawarkan konsep tersendiri yang relatif berbeda


dengan konsep kurikulum sebelumnya. Dimana ada beberapa domain
utama yang menjadi sorotan dalam kurikulum ini, di antaranya adalah :

8
1. Sikap
Dari segi sikap, kurikulum 2013 ini berkomitmen agar siswa atau
peserta didik nantinya menjadi pribadi yang beriman, memiliki sikap
percaya diri dan berakhlak mulia. Serta mampu bertanggung jawab di
alam berbagai hal. Proses yang akan dilakukan siswa agar sasaran ini
dapat terwujud adalah dengan menerima pembelajaran, kemudian
menjalankan, disusul dengan menghayati, menghargai dan juga
mengamalkan apa yang didapatkan.
2. Keterampilan
Konsep kurikulum ini juga menitikberatkan kepada keterampilan yang
dimiliki oleh siswa. Tujuan dari sasaran ini adalah agar siswa dapat
menjadi pribadi yang memiliki kemampuan tinggi. Baik itu
kemampuan di dalam berfikir maupun kemampuannya di dalam
bertindak. Dalam hal ini, siswa akan melakukan pengamatan,
bertanya, berusaha untuk mencoba, menalar sesuatu yang ia dapatkan,
menyajikan kemudian mencoba menciptakan sesuatu yang bernilai dan
berarti.
3. Pengetahuan
Konsep dari kurikulum 2013 yang berikutnya adalah dari sisi
pengetahuan. Dibuatnya konsep ini bertujuan agar peserta didik yang
bersangkutan nantinya menjadi sosok yang mampu menguasai ilmu
pengetahuan, budaya, seni dan teknologi. Selain itu, diharapkan pula
mereka akan memiliki wawasan yang sifatnya kemanusiaan,
kenegaraan, kebangsaan dan juga peradaban yang baik.

Perubahan yang medasar kurikulum 2013 dari sebelumnya :

1) Konsep kurikulum : Kurikulum 2013 dibuat dengan


komposisi yang seimbang antara softskill dan hardskill. Hal ini
dapat dilihat langsung dari pola pikir rumusan kurikulum yang ada.

9
2) Pengadaan buku yang digunakan : kurikulum 2013 memiliki
kriteria buku tersendiri yang lebih bisa mendorong tujuan
pendidikan. Buku yang dimiliki siswa berbasis kepada aktifitas
bukan pada bacaan, sedangkan buku untuk guru berisikan panduan
mengajar.
3) Proses belajar menggunakan pendekatan saintifik : Untuk
konsep kurikulum 2013, proses belajar yang digunakan memakai
pendekatan saintifik. Tujuannya adalah agar kreatifitas dari peserta
didik semakin meningkat.
4) Penilaian : Penilaian pada kurikulum ini sangat
menekankan kepada pertanyaan yang membutuhkan penalaran
mendalam. Selain itu, yang diukur adalah tingkat proses kerja dari
siswanya, bukan hasil kerja.

Kurikulum 2013 memiliki proses implementasi, proses tersebut harus


dilakukan dengan baik dan benar. Karena kesalahan dalam
implementasi dapat menyebabkan output yang kurang baik. Berikut
adalah tahapan implementasi kurikulum 2013 :

1. Pengadaan buku oleh sekolah kepada siswa


2. Pelatihan terhadap guru
3. Pendampingan terhadap guru
4. Pelaksanaan pembelajaran
5. Adanya monitoring dan evaluasi

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Udin S. Saud (2011: 6-11) inovasi pendidikan merupakan
suatu perubahan yang baru, dan kualitatif yang berbeda dengan yang ada
sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna
mencapai tujuan tertentu dalam bidang pendidikan.

11
Inovasi merupakan perubahan yang baru menuju kearah perbaikan
atau berbeda dari yang ada sebelumnya, dan dilakukan secara sengaja serta
berencana.(tidak secara kebetulan). Istilah perubahan dan pembaharuan ada
perbedaan dan persamaannya. Perbedaanya, pada pembaharuan ada unsur
kesengajaan sedangkan perubahan tidak ada unsur kesengajaan.
Persamaannya, yakni sama sama memilki unsur yang baru atau lain dari yang
sebelumnya. Kata “Baru” dapat juga diartikan apa saja yang baru dipahami,
diterima, atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi, meskipun bukan baru
lagi bagi orang lain. Namun, setiap yang baru itu belum tentu baik setiap
situasi, kondisi dan tempat.
Inovasi model “Top Down” merupakan inovasi pendidikan yang
diciptakan oleh pihak tertentu sebagai pemimpin/atasan yang diterapkan
kepada bawahan. Seperti halnya inovasi yang telah dilakukan oleh
Departemen Dinas Pendidikan selama beberapa dekade terakhir ini,
contohnya :
1. CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif)
2. KBK ( Kurikulum Berbasis Kompetensi)
3. KTSP
4. Kurikulum 2013 ( KURTILAS)

B. Saran
Dari beberapa inovasi pendidikan yang telah dikembangkan masih banyak
sekali sisi negatif dan positifnya. Oleh karena itu, diharapkan tenaga pendidik,
siswa, serta masyarakat dapat ikut serta dalam mendukung dan
mengembangkan inovasi tersebut agar dapat berjalan sesuai konsep yang telah
direncanakan. Serta pemerintah hendaknya memberikan faktor pendukung
seperti sarana prasarana untuk belajar siswa yang bertempat tinggal di
pedalaman. Selain itu siswa juga harus memiliki motivasi belajar yang tinggi

12
agar dapat mengikuti dan mengimbangi setiap perubahan yang ditetapkan oleh
pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA

https://rezasriwahyuni.wordpress.com/2013/05/07/inovasi-pendidikan/
https://pendidikan.co.id/pengertian-inovasi-tujuan-manfaat-ciri-dan-menurut-
para-ahli/
https://tentanginovasipendidikan.wordpress.com/hasil-observasi/makalah/bab-
ii/
https://evanurhasanah.wordpress.com/about/#:~:text=Banyak%20contoh
%20inovasi%20yang%20dilakukan,inovasi%20yang%20diciptakan%20oleh
%20Depdiknas
http://unindraenglishfaculty.blogspot.com/2013/09/metode-belajar-cbsa.html
http://virtuallabphysics.blogspot.com/2011/01/inovasi-ktsp.html

13
https://docplayer.info/59734770-Makalah-inovasi-pendidikan-disusun-untuk-
memenuhi-tugas-matakuliah-pengantar-pendidikan-dosen-taufik-muhtarom-
m-pd.html
https://wisatasekolah.com/konsep-kurikulum-2013-k13-dan-implementasinya-
wajib-tahu/
https://inovasipendidikanisland.wordpress.com/refleksi-materi/inovasi-
kurikulum/#:~:text=Inovasi%20Kurikulum%20adalah%20suatu
%20pembaharuan,dampak%20terhadap%20kurikulum%20itu
%20sendiri.&text=Dari%20sisi%20penyampaian%20pengajaran%2C
%20inovasi,Struktural%20Analisis%20Sintesis)%20untuk%20belajar.

14

Anda mungkin juga menyukai