Resa Novita Sari (D1817089). Pengembangan Koleksi Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan
Informasi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan Kampus 1 Universitas Negeri Yogyakarta.
TA. D3 Perpustakaan Universitas Sebelas Maret: Surakarta. 2020. Perpustakaan Fakultas Ilmu
Pendidikan Kampus 1 Universitas Negeri Yogyakarta dalam memenuhi kebutuhan informasi
pemustaka dilakukan dengan cara mengembangkan koleksinya. Upaya mengatasi kendala :
1) Keterbatasan dana
Dengan menerapkan sistem sumbangan buku yang bersifat wajib kepada mahasiswa ketika
sudah lulus masa perkuliahan.
2) Tuntutan menyediakan sumber referensi terbitan terbaru
Dengan tidak melakukan penambahan eksemplar jika hanya tahun terbitnya yang baru, cetakan
baru namun dengan edisi yang lama.
3) Keterbatasan ruang dengan mengadakan perluasan ruangan pada Agustus 2019
Tujuan penulis adalah mengetahui proses pengembangan koleksi serta upaya mengatasi kendala
yang dihadapi pada proses pengembangan koleksi di Perpustakaan Fakultas Ilmu Pendidikan
Kampus 1 Universitas Negeri Yogyakarta.
Riska Andita Permata Sari (D1817093). Kualitas Pelayanan Pengguna di Perpustakaan Umum
Kabupaten Boyolali. TA. D3 Perpustakaan Universitas Sebelas Maret: Surakarta. 2020. Kualitas
pelayanan pengguna di Perpustakaan Umum Kabupaten Boyolali menggunakan Dimensi
SERVQUAL yaitu Tangible, Reability, Responsivess, Assurance, dan Emphaty. Kualitas
pelayanan terkait dengan dimensi layanan yaitu Tangible (sarana dan prasarana yang meliputi
peralatan untuk pelayanan sudah baik), Reability (pelayanan petugas dan pustakawan sudah
sesuai dengan keinginan pengguna perpustakaan), Responsives (ketanggapan pustakawan dalam
menjawab pertanyaan masyarakat juga dalam mencarikan bahan pustaka), Assurance (sikap
sopan dan ramah pustakawan), Emphaty (bimbingan teknis oleh pustakawan dan bantuan yang
diberikan pustakawan selalu membantu pengguna). Kesimpulan dari Tugas Akhir ini adalah : 1)
Perpustakaan Umum kabupaten Boyolali menggunakan sistem layanan terbuka (Open Access),
2) Kualitas layanan perpustakaan menggunakan dimensi layanan (Tangible, Reability,
Assurance, Emphaty). Saran dalam peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan : Memindahkan
rak koleksi sesuai dengan ketentuan perpustakaan, Meningkatkan kualitas layanan referensi,
Melakukan selving dan penataan rak ulang. Kualitas pelayanan di Perpustakaan Umum
kabupaten Boyolali sudah baik.
Risma Kuvany (D1817094). Penyiangan (Weeding) Koleksi Buku di Dinas Arsip dan
Perpustakaan Kota Surakarta. TA. D3 Perpustakaan Universitas Sebelas Maret: Surakarta. 2020.
Penyiangan (weeding) merupakan bagian dari manajemen koleksi perpustakaan. Kegiatan
tersebut berupa penarikan koleksi telah usang/rusak untuk memperbaharui koleksi perpustakaan.
Dalam memenuhi kebutuhan informasi relevan dan ter-update bagi pemustaka Dinas Arsip dan
Perpustakaan Kota Surakarta menerapkan penyiangan (weeding) koleksi buku. Kriteria
penyiangan (weeding) koleksi buku, mengetahui prosedur penyiangan (weeding) koleksi buku,
dan mengetahui kendala yang dialami ketika melaksanakan penyiangan (weeding) koleksi buku
di Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Surakarta. Kesimpulan: 1) Kriteria buku yang diterbitkan
dalam kurun waktu 5 sampai 10 tahun kebelakang, fisik buku yang telah rusak, dan buku yang
tidak banyak diminati atau dipinjam oleh pemustaka. 2) Prosedur penyiangan koleksi yang
diterapkan sesuai standar secara umum, namun terdapat perbedaan berupa status buku diubah
dari tersedia menjadi no loan, tidak memberikan cap buku yang telah disiangi bukan koleksi
milik perpustakaan, dan database koleksi buku tidak dihapus. 3) Kendala penyiangan
pustakawan sulit menemukan identitas buku bila sudah rusak dan pustakawan dilema ketika
memilih buku yang akan ditarik dari rak koleksi.
Sania Arfiyanti (D1817095). Pengelolaan Local Content di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta. TA. D3 Perpustakaan Universitas Sebelas Maret: Surakarta. 2020. Local content
merupakan aset penting di Perguruan Tinggi. Keberadaanya sangat dinilai positif dalam
meningkatkan aksesibilitas koleksi. Kesimpulan : (1) Pengelolaan Local Content di Perpustakaan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pertama kali pada tahun 2008, dan secara resmi mulai
beroperasi pada tahun 2012. (2) Dalam pengelolaanya terdapat 3 tahapan yaitu tahapan
persiapan, tahapan pengumpulan local content, dan tahapan pengolahan. (3) Software dan
Hardware yang digunakan untuk mengolah local content diantaranya adalah eprints, adobe
acrobat pro, debian, dan windows 8 dan 10. Hardware yang digunakan berupa komputer untuk
server dan client, scanner, UPS, Bank data, dan Switchub. (4) Kendala yang terjadi adalah server
tiba-tiba error, bahasa pemograman perl yang jarang ditemui, dan listrik yang tiba-tiba padam.
Sri Wulandari Manurung (D1817099). Pemanfaatan Kid’s Corner di Pusat Perpustakaan dan
Penyebaran Teknologi Pertanian (Pustaka) Sebagai Sumber Belajar. TA. D3 Perpustakaan
Universitas Sebelas Maret: Surakarta. 2020. Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi
Pertanian (PUSTAKA) adalah perpustakaan khusus dibidang pertanian, namun memiliki layanan
khusus untuk anak-anak yang dikenal dengan Layanan Kid’s Corner. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui jenis dan macam-macam layanan kid’s corner, kegiatan layanan kid’s corner, serta
pemanfaatan kid’s corner untuk anak-anak sebagai sumber belajar. Kesimpulan: 1) Kid’s Corner
PUSTAKA di khususkan untuk anak-anak sampai dengan usia 13 tahun, memiliki motto “cinta
ilmu pengetahuan, gemar membaca, dan rajin menulis” yang bertujuan mencerdaskan anak yang
berada di sekitar lembaga, juga memperkenalkan edukasi pertanian sejak dini, serta
meningkatkan kestabilan membaca pada anak. 2) Jenis layanan Kid’s Corner di PUSTAKA
yaitu: layanan story telling, layanan audiovisual, dan layanan untuk baca di tepat. 3) Dengan
adanya layanan kid’s corner di PUSTAKA bermanfaat sebagai sumber belajar bagi anak-anak,
karena kid’s corner mengajak anak untuk belajar sambil bermain, mengajarkan anak
menggunakan komputer untuk mengetik sampai bisa, dan mengajarkan anak tentang pertanian
sejak dini. PUSTAKA menyediakan program kegiatan untuk anak-anak yaitu kegiatan
mewarnai, menggambar, serta bercerita. Adapun beberapa kendala yang dihadapi adalah masih
kurangnya minat baca pada anak-anak, belum adanya alat peraga menarik seperti panggung
boneka, kurangnya SDM dan masih ada anak yang tidak menggunakan komputer untuk kegiatan
belajar.