Anda di halaman 1dari 15

PERAN PUSTAKAWAN LAYANAN REFERENS PERPUSTAKAAN IAIN TERNATE

UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI BAGI PEMUSTAKA

Oleh :
Rosita Mustafa
Anthonius M. Golung
Johnny J. Senduk
Email : mustafa_rosita@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan tentang bahwa pustakawan dalam
menjalankan tugasnya belum sesuai dengan fungsinya dilihat dari sikap pustakawan yang
kurang membimbing pemustaka dalam menggunakan koleksi referens di perpustakaan.
Selain itu juga, pustakawan dalam memberikan pelayanan kurang responsive dengan
kebutuhan pemakai sehingga kadangkala mengharuskan pemustaka untuk berusaha
sendiri mencari atau menemukan informasi yang dibutuhkan. Pustakawan juga kurang
cekatan dalam melayani pemustaka yang datang di perpustakaan, dilihat dari sikap
pustakawan dalam proses pemberian pelayanan yang mana sangat lambat. Hal tersebut
dikarenakan jumlah pustakawan yang ada di perpustakaan IAIN hanya berjumlah 1
orang. Dengan adanya kondisi demikian, sehingga proses pemberian layanan yang
optimal tidak dapat diberikan oleh pustakawan yang ada di perpustakaan IAIN ternate.
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian ini maka dirumuskan masalah sebagai
berikut: “Bagaimana peran pustakawan layanan referens untuk memenuhi kebutuhan
informasi bagi pemustaka?” dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran
pustakawan di layanan referens dalam memenuhi kebutuhan informasi bagi pemustaka.
fokus dalam penelitian ini yaitu Peran pustakawan sebagai edukator; Peran pustakawan
sebagai manager; Peran pustakawan sebagai administrator. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif , dimana subjek/informan penelitian merupakan sumber data utama
dalam penelitian ini sebanyak 8 orang dengan menggunakan teknik penentuan informan
purposive sampling dan dengan memanfaatkan teknik pengumpulan data wawancara
(interview) langsung. Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh dan dilaksanakan di
Perpustakaan IAIN Ternate Pemustaka sering mencari kebutuhan informasi dengan
sendirinya tanpa ada bimbingan dari pustakawan, dan pemustaka sering mengalami
kendala seperti tidak menemukan bahan koleksi yang ingin digunakan, kurangnya peran
pustakawan dalam mengajari bagaimana cara menelusuri pada rak buku mengakibatkan
pemustaka sering mengalami keterlambatan dalam penemuan bahan pustaka. Pustakawan
juga belum mengajari semua pemustaka bagaimana cara menggunakan sarana temu
kembali sehingga pemustaka tida tau bagaimana cara menemukan bahan koleksi dengan
mudah, pada layanan referens sendiri pelu diperhatikan setiap jenis koleksi yang ada,
karena jenis koleksi yang ada pada layanan referens belum memenuhi kebutuhan
informasi bagi pemustaka.

Kata Kunci : peran pustakawan, layanan referens, kebutuhan informasi


ROLE OF LIBRARY REFERENSION SERVICES LIBRARY IAIN TERNATE
TO MEET THE NEED OF INFORMATION FOR THE LIBRARY
By :
Rosita Mustafa
Anthonius M. Golung
Jhony J. Senduk
Email : mustafa_rosita@yahoo.com

Abstract
This research is motivated by the problem of librarians in performing their duties not in
accordance with the function seen from the attitude of librarians who do not guide the
user in using the collection of references in the library. In addition, librarians in providing
services less responsive to the needs of users so sometimes require the user to try to find
their own search or find the required information. Librarians are also less nimble in
serving the librarian who came in the library, judging from the attitude of librarians in the
process of providing services which is very slow. This is because the number of librarians
in the library IAIN only amounted to 1 person. Given such conditions, so that the optimal
service delivery process can not be given by librarians in libraries IAIN ternate. Based on
the background of this research problem then formulated the problem as follows: "How
the role of referent service librarian to meet the information needs for users?" With the
aim to know and describe the role of librarians in referens service in meeting the
information needs for users. the focus in this research is the role of librarian as educator;
The role of librarian as manager; The role of librarian as administrator. This research uses
qualitative method, where subject / informant of research is the main data source in this
research as many as 8 people by using technique of determining of informant purposive
sampling and by utilizing technique of data collecting of interview directly. From the
results of research that has been obtained and implemented in the Library IAIN Ternate
Pemustaka often seek information needs by itself without any guidance from librarians,
and pemustaka often experience obstacles such as not finding the collection of materials
to be used, lack of librarian role in teaching how to browse on the bookshelf resulting in
pemustaka often experience delays in the discovery of library materials. The librarian
also has not taught all the readers how to use the retrieval tool so that the reader does not
know how to find the collection easily, the referent service itself needs to be paid
attention to every type of collection available, because the type of collection available on
referens service has not fulfilled the information requirement for the user .

Keywords: the role of librarians, referens services, information needs


PENDAHULUAN bahan acuan atau referensi. Perpustakaan
Keberadaan perguruan tinggi sebagai perguruan tinggi adalah perpustakaan
salah satu ujung tombak peningkatan yang berada pada lingkungan perguruan
sumber daya manusia dibidang tinggi atau sekolah tinggi lainnya yang
pendidikan adalah suatu kenyataan yang pada hakikatnya merupakan bagian
tidak terbantahkan. Perguruan tinggi integral dari suatu perguruan tinggi.
sebagai salah satu institusi yang berperan Perpustakaan perguruan tinggi didirikan
memajukan pembangunan bangsa untuk menunjang pencapaian tujuan
memerlukan sebuah sarana pusat perguruan tinggi yang bersangkutan
informasi dan dokumentasi sebagai dalam melaksanakan Tri Dharma
sumber belajar yang dikelola secara baik, Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan,
mudah, cepat dan tepat. Disetiap satuan penelitian, dan pengabdian kepada
pendidikan khususnya lembaga masyarakat.
pendidikan tinggi yang baik wajib Salah satu peran penting
menyediakan pusat sumber belajar perpustakaan perguruan tinggi adalah
berupa perpustakaan sebagai pendukung dalam kegiatan pelayanan informasi di
proses pembelajaran sekaligus sebagai lingkungan perguruan tinggi.
pusat informasi akademik, apalagi Perpustakaan harus mampu memberikan
perpustakaan adalah sebagai jantung berbagai informasi dari setiap bidang
sekaligus pusat sumber belajar pada ilmu, dengan ketersediaan informasi yang
perguruan tinggi mutlak diperlukan. lengkap pada perpustakaan, menjadikan
Perpustakaan berfungsi sebagai salah perpustakaan sebagai pusat layanan jasa
satu faktor yang mempercepat akselerasi informasi. Tidak hanya dalam bentuk
transfer ilmu pengetahuan, oleh cetakan, rekaman suara, film, kaset dan
karenanya perpustakaan merupakan suatu bentuk lainnya juga harus disediakan oleh
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan perpustakaan. Informasi yang beragam
dalam sistem pendidikan suatu lembaga. dan lengkap memberikan suatu kepuasan
Selain itu juga perpustakaan berfungsi bagi pengunjung dan pengguna layanan
sebagai sumber informasi, dan informasi dalam mencari data yang
merupakan penunjang yang penting dibutuhkan, baik untuk pendidikan,
artinya bagi suatu riset ilmiah, sebagai penelitian maupun tujuan lainnya.
Salah satu jenis dan jasa layanan dibutuhkan, Memberi bimbingan kepada
yang biasanya dimanfaatkan oleh para pemakai tentang penggunaan bahan
pemustaka dalam membantu menemukan pustaka koleksi referens. Dalam kegiatan
informasi yang mereka butuhkan yaitu tersebut peran pustakawan sangat penting
layanan refrensi atau layanan rujukan. dalam memenuhi kebutuhan informasi
Istilah referensi berkembang dari tujuan yang dibutuhkan oleh seorang pemustaka
utama perpustakaan yaitu memberikan yang ingin mencari suatu informasi
informasi. Karena informasi yang dalam suatu koleksi refrens di
dimiliki sering kurang memenuhi perpustakaan.
kebutuhan, perpustakaan mengarahkan Pustakawan merupakan komponen
mereka lebih lanjut pada lembaga yang sangat penting dalam mencapai
ataupun sumber lain yang lebih tepat, keberhasilan suatu layanan di
bahkan dapat bertindak lebih jauh hingga perpustakaan. Layanan pada
pustakawanlah yang membuat perjanjian perpustakaan akan berjalan dengan
dengan lembaga lain tersebut untuk efektif apabila pemustaka sudah
memperoleh bahan-bahan yang mengetahui bagaimana cara
dibutuhkan untuk kepentingan bagi menggunakan layanan yang ada di
pemustakanya. perpustakaan dengan baik. Mulai dari
Layanan referensi adalah salah satu kegiatan penelusuran koleksi, letak
jasa perpustakaan yang disediakan bagi koleksi hingga cara menggunakan koleksi
pengguna untuk menemukan informasi dengan baik dan tepat. Untuk itu
yang dibutuhkannya suatu kegiatan diperlukan seorang pustakawan yang
pelayanan untuk membantu para memilki kompetensi (keahlian) yang
pengguna perpustakaan dalam membuat layanan di perpustakaan itu
menemukan informasi dengan berkembang dan dapat memenuhi
cara menerima pertanyaan-pertanyaan kebutuhan informasi bagi pemustaka.
dari para pengguna perpustakaan dan Pustakawan harus dapat memberikan
kemudian menjawab dengan pelayanan yang prima kepada pengguna
menggunakan koleksi referensi. Memberi perpustakaan agar pengguna puas dengan
bimbingan untuk menemukan koleksi layanan yang diberikan. Serta,
referensi dan mencari informasi yang melaksanakan setiap tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik sesuai dengan pemustaka dalam menggunakan koleksi
kerangka kerja yang ada. Dalam referens di perpustakaan. Selain itu juga,
melayani kebutuhan pengguna yang pustakawan dalam memberikan
semakin hari semakin banyak dan pelayanan kurang responsive dengan
mendesak, pustakawan dituntut untuk kebutuhan pemakai sehingga kadangkala
dapat meningkatkan kemampuan diri mengharuskan pemustaka untuk
mereka dengan berbagai cara. berusaha sendiri mencari atau
Diantaranya, dengan banyak membaca menemukan informasi yang dibutuhkan.
mengenai informasi, mengikuti pelatihan Pustakawan juga kurang cekatan dalam
yang diadakan oleh perpustakaan serta melayani pemustaka yang datang di
dapat melanjutkan pendidikan formalnya perpustakaan, dilihat dari sikap
ketahap yang lebih tinggi lagi. Hal ini pustakawan dalam proses pemberian
dilakukan agar pustakawan dapat pelayanan yang mana sangat lambat. Hal
memberikan pelayanan yang terbaik tersebut dikarenakan jumlah pustakawan
kepada pengguna sehingga pengguna yang ada di perpustakaan IAIN hanya
puas dengan layanan yang diberikan. Dan berjumlah 1 orang. Dengan adanya
disamping itu juga pustakawan harus kondisi demikian, sehingga proses
ditunjang dengan fasilitas yang memadai pemberian layanan yang optimal tidak
sehingga dapat memberikan layanan yang dapat diberikan oleh pustakawan yang
terbaik bagi pengguna layanan di ada di perpustakaan IAIN ternate.
perpustakaan
Berdasarkan uaraian latar belakang
Berdasarkan hasil pra survey yang
masalah maka peneliti tertarik untuk
dilakukan di perputakaan IAIN Ternate,
mengambil judul “peran pustakawan
diketahui bahwa pustakawan dalam
layanan referens peerpustakaan IAIN
menjalankan tugasnya belum sesuai
Ternate untuk memenuhi kebutuhan
dengan fungsinya dilihat dari sikap
infomasi bagi pemustaka”.
pustakawan yang kurang membimbing
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Basuki (1991:51)
Pengertian Perpustakaan perpustakaan perguruan tinggi adalah
Perguruan Tinggi perpustakaan yang terdapat pada
perguruan tinggi, badan bawahanya,
maupun lembaga yang berfaliasi dengan memperkaya pengetahuan diluar
perguruan tinggi, dengan tujuan utama bidang studi yang ditekuni.
membantu perguruan tinggi mencapai d. Majalah ilmiah (jurnal ilmiah)
tujuanya yakni Tri Dharma Perguruan e. Penerbitan perguruan tinggi, baik
Tinggi (pendidikan, penelitian dan penerbitan sendiri atau
pengabdian pada masyarakat). penerbitan dari perguruan tinggi
Menurut Pamuntjak dalam lainya.
bukunya yang berjudul Pedoman f. Penerbitan pemerintah, terutama
Penyelenggaraan Perpustakaan (2000:4), produk hukum yang berkaitan
mengatakan bahwa perpustakaan dengan perguruan tinggi
perguruan tinggi adalah perpustakaan g. Laporan-laporan, terutama dari
yang tergabung dalam lingkungan lembaganya sendiri.
lembaga pendidikan tinggi, baik yang h. Skripsi, tesis, dan disertasi dari
berupa perpustakaan universitas, lembaganya sendiri.
perpustakaan fakultas, perpustakaan
Jadi dapat ditarik kesimpulan
akademi, perpustakaan sekolah tinggi,
dari pengertian di atas bahwa
maupun perpustakaan lembaga
perpustakaan perguruan tinggi
penelitian dalam lingkungan perguruan
adalah perpustakaan yang berada
tinggi. Koleksi perpustakaan perguruan
pada lingkungan perguruan tinggi
tinggi yang harus ada terdiri dari :
atau sekolah tinggi, akademi atau
a. Buku referensi baik referensi
sekolah tinggi lainya yang pada
umum maupun untuk bidang
hakikatnya merupakan bagian
studi kasus.
integral dari suatu perguruan tinggi.
b. Buku teks baik yang diperlukan
Perpustakaan perguruan tinggi
oleh mahasiswa maupun dosen,
didirikan untuk menunjang
baik yang diwajibkan untuk mata
pencapaian tujuan perguruan tinggi
kuliah tertentu, maupun yang
yang bersangkutan dalam
dianjurkan.
melaksanakan Tri Darma Perguruan
c. Buku untuk pengengembangan
Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian,
ilmu yang melengkapi dan
dan pengabdian pada masyarakat.
Pengertian Peran Pustakawan c. Administrator
Menurut Rachman Hermawan Sebagai administrator
dan Zulfikar Zen (2006 56:57) pustakawan harus mampu
mengatakan bahwa Peran menyusun, melaksanakan dan
Pustakawan ialah sebagai berikut: mengevaluasi program
a. Edukator perpustakaan, serta dapat
Sebagai edukator (pendidik), melakukan analisis atas hasil
pustakawan dalam melaksanakan yang telah dicapai, kemudian
tugasnya harus berfungsi dan melakukan upaya-upaya
berjiwa sebagai pendidik, ia perbaikan untuk mencapai hasil
harus melaksanakan fungsi yang lebih baik.
pendidikan yaitu mendidik, d. Supervisor
mengajar dan melatih. Mendidik Sebagai Supervisor pustakawan
adalah mengembangkan harus :
kepribadian, mengajar adalah 1. Dapat melaksanakan
mengembangkan kemampuan pembinaan professional,
berfikir, dan melatih adalah untuk mengembangkan jiwa
membina dan mengembangkan kesatuan dan persatuan antar
keterampilan. sesama pustakawan, sehingga
b. Manager dapat menumbuhkan dan
Pada hakikatnya pustakawan peningkatan semangat kerja
adalah “manager informasi” yang dan kebersamaan.
mengelola informasi pada satu 2. Dapat meningkatkan prestasi,
sisi, dengan pengguna informasi pengetahuan dan
pada sisi lain. Informasi yang keterampilan, baik rekan-
banyak dan terdapat dalam rekan sejawat maupun
berbagai wadah yang jumlah masyarakat pengguna yang
selalu bertambah harus dikelola dilayaninya.
dengan baik. Kebutuhan 3. Mempunyai wawasan yang
informasi pengguna merupakan luas, pandangan jauh ke
dasar pengelolaan informasi. depan, memahami beban
kerja, hambatan-hambatan, pemustaka, sebelum pemustaka
serta bersikap sabar, tetapi bertanya. Hal ini dapat terjadi apabila
tegas, adil, obyektif dalam SDM-nya ditingkatkan, minimal dengan
melaksanakan tugasnya ditingkatkan kerja induvidu.
4. Mampu berkoordinasi, baik Pengertian Layanan Referens
dengan sesama pustakawan Menurut Lasa (1994 : 33) referens
maupun dengan para berasal dari bahasa ingris “reference”
pembinanya dalam berarti menunjuk kepada, menyebut.
menyelesaikan berbagai Sering di artikan pula dengan acuan,
persoalan dan kendala, rujukan, sebab jenis koleksi ini sengaja
sehingga mampu dipersiapkan untuk memberikan
meningkatkan kinerja unit informasi, penjelasan dalam hal-hal
organisasinya tertentu. Mungkin informasi itu itu
meliputi kata, pokok masalah, tempat,
Berdasarkan pendapat di atas dapat
pustaka, nama tokoh, petunjuk, ukuran
diketahui bahwa pustakawan memiliki
dan lain sebagainya. Jenis koleksi ini
banyak peran, yaitu sebagai edukator,
tidak perluh dipelajari secara
manager, pustakawan juga berperan
keseluruhan sebagaimana buku teks dan
sebagai pengayak sumber informasi,
buku fiksi. Karena jenis ini banyak
sebagai teknisi dan sebagai konsultan
peminatnya dan sering diperlukan, maka
informasi untuk pengembangan
pada umumnya tidak boleh dipinjam
perpustakaan sesuai dengan
untuk dibawa pulang. Kecuali itu
perkembangan ilmu pengetahuan dan
mungkin ada pertimbangan lain,
teknologi dalam memenuhi kebutuhan
misalnya jenis koleksi harganya mahal
informasi bagi pengguna perpustakaan.
dan kadang sulit dicari. Untuk
Memberikan layanan baik dan
memudahkan pengenalan, maka
memuaskan pemustaka merupakan
dibedakan dengan koleksi lain dengan
faktor terpenting bagi perpustakaan.
member kode (R) pada sandi pustaka
Mutu layanan akan dikatakan baik
yang tertulis pada punggung buku, kartu
apabila pustakawaan bersedia melayani
buku maupun kartu katalog buku.
pemustaka dengan senang hati, misalnya
menanyakan apa yang dicari dari
Sedangkan menurut Alma (2013 : mencapai tujuan, menjawab pertanyaan
11) Layanan referensi adalah kegiatan dan sebagainya.
kerja yang berupa pemberian bantuan Kebutuhan informasi terdiri dari tiga
kepada pemakai perpustakaan untuk macam, yaitu kebutuhan informasi yang
menemukan informasi. Bantuan tersebut diekspresikan, tidak dapata
berupa jawaban pertanyaan-pertanyaan diekspresikan atau tidak disadari.
dengan menggunakan koleksi referensi, Kebutuha diekspresikan merupakan
baik yang ada di perpustakaan sendiri kebutuhan informasi terhadap
maupun perpustakaan lain. Pelayanan kesenjangan antara pengetahuan dengan
referensi merupakan layanan langsung, pekerjaan sehari-hari. Kebutuhan yang
karena ada komunikasi antara petugas tidak diekspresikan ditujukan bagi
dan penanya. Oleh karena itu, petugas pengguna informasi yang sadar bahwa
referensi dituntut memiliki kecakapan mereka membutuhkan informasi, tetapi
dan keterampilan menganalisis tidak melakukan apa-apa untuk
pertanyaan-pertanyaan yang di berikan memenuhinya, karena tidak bisa atau
oleh pengguna. tidak mau. Kebutuhan yang tidak
Pengertian Kebutuhan Informasi disadari ditujukan bagi orang-orang yang
Menurut Nicholas (2000 : 22 ) seringkali tidak mengetahui informasi
bahwa kebutuhan informasi tampak apa yang mereka butuhkan. Mereka
ketika disadari terdapat informasi yang tidak menyadari kesenjangan informasi.
dibutuhkan oleh seseorang. Pengertian Mereka tidak tahu bahwa informasi baru
kebutuhan informasi adalah informasi memberikan sesuatu tentang apa yang
dimana harus mengajarkan pekerjaan mereka ketahui. (Nicholas : 22-23)
secara efektif. Kebutuhan informasi Pengertian Pemustaka
muncul ketika seseorang menyadari Setelah Undang-Undang No.43
adanya kesenjangan antara pengetahuan Tahun 2007 tentang perpustakaan
dan harapan untuk memecahkan disahkan, istilah pengguna atau pemakai
masalah. Kebutuhan akan informasi perpustakaan di ubah menjadi
muncul ketika seseorang menyadari pemustaka, dimana pengertian
bahwa mereka tidak memiliki atau pemustaka menurut Undang-Undang
kekurangan pengetahuan untuk No.43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 9 adalah
“pengguna perpustakaan, yaitu yang alamiah dan dengan memanfaatkan
perseorangan, kelompok orang, berbagai metode alamiah.
masyarakat, atau lembaga yang Fokus Penelitian
memanfaatkan fasilitas layanan Adapun yang menjadi focus dalam
perpustakaan”. penelitian tentang peran pustakawan
Sedangkan menurut Suwarno (2009 : layanan referens perpustakaan IAIN
80) pemustaka adalah pengguna fasilitas Ternate untuk memenuhi kebutuhan
yang disediakan perpustakaan baik informasi bagi pemustaka yaitu :
koleksi maupun buku (bahan pustaka 1. Peran pustakawan sebagai
maupun fasilitas lainya) ada berbagai edukator
jenis pemustaka seperti mahasiswa, 2. Peran pustakawan sebagai
guru, dosen, dan masyarakat bergantung manager
pada jenis perpustakaan yang ada. 3. Peran pustakawan sebagai
Dari pengertian tersebut dapat administrator
disimpulkan bahwa pemustaka adalah Metode Pengumpulan Data
pengguna perpustakaan baik Teknik pengumpulan data dalam
perseorangan atau kelompok yang penelitian ini yaitu observasi,
memanfaatkan layanan dan koleksi interview(wawncara), dan dokumentasi.
perpustakaan. a. Observasi
METODE PENELITIAN Observasi adalah dasar semua
Jenis Penelitian ilmu pengetahuan. Para ilmuan
Metode yang digunakan dalam hanya dapat bekerja berdasarkan
penelitian ini adalah metode penelitian data, yaitu fakta mengenai dunia
kualitatif. Penelitian kualitatif adalah kenyataan yang diperoleh
penelitian yang bermaksud untuk melalui obserfasi. (Nasution
memahami fenomena tentang apa yang 2003:56)
dialami oleh subjek penelitian misalnya b. Wawancara
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan Wawancara adalah percakapan
dan lain-lain. Secara holistic dan dengan dengan maksud tertentu.
cara deskriptif dalam bentuk kata-kata Percakapan itu dilakukan oleh 2
dan bahasa, pada suatu konteks khusus pihak, yaitu
pewawancara(interviewer) yang kemampuan berfikir, dan melatih
mengajukan pertanyaan dan adalah membina dan
terwawancara(interviewe) yang mengembangkan keterampilan.
memberikan jawaban atas Namun pada kenyataan yang
pertanyaan itu. (Moleong terjadi di lapangan dan dari hasil
20014:186) wawancara Informan menyatakan
c. Dokumentasi bahwa, mereka belum diajari oleh
Dokumen merupakan catatan pustakawan bagaimana cara
peristiwa yang suda berlaku. menelusuri pada rak buku, karena
Dokumen bisa berebntuk tulisan, setia berada di layanan referens
gambar, atau karya-karya meraka langsung mencari dengan
monumental dari seseorang. sendiri bahan pustaka yang ingin
(Sugiyono 2014:82). digunakan pada rak buku, sedangkan
penggunaan catalog sendiri mereka
PEMBAHASAN HASIL
juga belum pernah diajari bagaimana
PENELITIAN
cara menggunakan catalog. Dan
Hasil yang diperoleh dari penelitian untuk menelusuri informasi dengan
yaitu: cepat dan tepat sendiri belum juga
Pustakawan sebagai educator diajari karena mereka sering mencari
Pustakawan sebagai educator sendiri sesuai dengan pengetahuan
menurut Hermawan dan Zen mereka dalam menemukan bahan
(2006:57) koleksi yang ingin digunakan.
Sebagai edukator (pendidik), Jaadi dapat ditarik
pustakawan dalam melaksanakan kesimpulan bahwa pada kenyataanya
tugasnya harus berfungsi dan berjiwa mengenai dengan peran pustakawan
sebagai pendidik, ia harus sebagai educator belum sesuai
melaksanakan fungsi pendidikan dengan apa yang telah terjadi pada
yaitu mendidik, mengajar dan layanan referens perpustakaan IAIN
melatih. Mendidik adalah Ternate.
mengembangkan kepribadian,
mengajar adalah mengembangkan
Peran Pustakawan sebagai dalam melakukan mepenlusuran
manager namunada yang belum terlalu paham
Pada hakikatnya pustakawan bagaimana cara menggunakan sranan
adalah “manajer informasi” yang temu kembali karena belum di
mengolah informasi, pustakawan ajarkan oleh pustakawan. Untuk
harus tau bagaimana mengelolah, pengelolaan yang ada pada layanan
mengatur dan menyusun sumber- referens sendiri, bulum cukup baik
sumber informasi dengan baik karena ada sebagian bahan pustaka
sehingga pemustaka bisa yang tidak lagi digunakan dibiarkan
menggunakan jasa layanan begitu saja tanpa harus digantikan
perpustakaan dengan nyaman dan dengan koleksi yang baru. Dan untuk
kebutuhan yang mereka dapatkan pengelolaan koleksi bahan pustaka
terpenuhi. yang di kelolah tidak di susun pada
Menurut Hermawan dan Zen rak buku agara pemustaka dapat
(2006:57) “pustakawan dalam menggunakan namun keterbatasan
peranya sebagai manager juga harus sarana dan prasarana mengabibatkan
dapat mengoptimalkan semua setiap jenis koleksi yang dikelolah
sumber daya yang tersedia di tidat disusun pada rak buku.
perpustakaan, baik berupa sumber Jadi, dapat ditarik kesimpulan
daya manusia, sumber daya bahwa pada kenyataan yang
informasi, dan termasuk sarana dan seharusnya tidak sesuai dengan apa
prasarana. yang terjadi pada layanan referens
Napun pada kenyataan yang perpustakaan IAIN Ternate, sehingga
terjadi di layanan referens harus lebih diperhatikan lagi.
perpustakaan IAIN, informan Pustakawan sebagai Administrator
mengatakan bahwa setiap jenis Administrator adalah orang
koleksi yang ada pada layanan yang bertugas untuk mengurusi hal-
referens suda dibutkan sarana temu hal yang berhubungan dengan bagian
kembali agar mempermuda administrasi. Seorang administrator
pemustaka untuk melakukan proses bertugas untuk mengelolah koleksi
penelusuran agar mempermuda perpustakaan. Sebagai administrator
pustakawan harus mampuh IAIN Ternate tidak sesuai dengan
menyusun, serta melakukan analisis kenyataan yang seharusnya terjadi.
hasil yang telah dicapai, kemudian Maka dari itu, perlu adanya perhatian
melakukan upaya-upaya perbikan dari pihan perpustakaan sendiri.
untuk mencapai hasil yang lebih baik KESIMPULAN
Hermawan dan Zen (2006:57), Berdasarkan hasil penelitian
dalam prosedur pelayanan dan mengenai Peran Pustakawan
pengolaan bahan koleksi Layanan Referens Perpustakaan
perpustakaan suda baik namun IAIN Terate Untuk Memenuhi
pustakawan mengalami kendala Kebutuhan Informasi Bagi
dalam segi jumlah pustakawan. Pemustaka maka dapat ditarik
Seuai dengan hasil kesimpulan sebagai berikut :
wawancara makan ditemukan bahwa Pustakawan sering mencari
apabila jenis koleksi yang kebutuhan informasi dengan
dibutuhkan tidak ditemukan maka sendirinya tanpa ada bimbingan dari
pemustaka sering mencari jenis pustakawan, dan pemustaka sering
koleksi lain untuk di baca atau mengalami kendala seperti tidak
melaporkan pada pustakawan menemukan bahan koleksi yang
sedangkan jumlah koleksi yang ada ingin digunakan, kurangnya peran
pada layanan referens sendiri belum pustakawan dalam mengajari
cukup untuk memenuhi kebutuhan bagaimana cara menelusuri pada rak
informasi bagi pemustaka sehingga buku mengakibatkan pemustaka
pemustaka sering tidak menemukan sering mengalami keterlambatan
bahan koleksi yang ingin digunakan. dalam penemuan bahan pustaka.
Dan untuk jimlah koleksi sendiri Pustakawan juga belum mengajari
masih harus diadakan penambahan semua pemustaka bagaimana cara
namun harus sesuai dengan menggunakan sarana temu kembali
kebutuhan pengguna agar pengguna sehingga pemustaka tida tau
dapat menggunakanya. bagaimana cara menemukan bahan
Dari hasil yang ditemukan koleksi dengan mudah, pada layanan
pada layanan referens perpustakaaan referens sendiri pelu diperhatikan
setiap jenis koleksi yang ada, karena menemukan bahan koleksi
jenis koleksi yang ada pada layanan yang ingin digunakan
referens belum memenuhi kebutuhan 3. Pustakawan harus
informasi bagi pemustaka. mengevaluasi bahan pustaka
yang digunakan oleh
SARAN
pemustaka.
Adapun saran yang akan
4. Perpustakaan harus
diberikan yaitu :
mengadakan jenis koleksi
1. Untuk proses penelusuran
yang sesuai dengan
pada rak buku, pustakawan
kebutuhan pengguna.
perlu mengajarkan kepada
5. Perlu adanya penambahan
pemustaka agar pemustaka
pustakawan dan saran pra
muda menemukan bahan
sarana agar bahan koleksi
pustaka yang ingin digunakan
tidak di biarkan begitusaja
2. Dalam penggunaan catalog,
6. Pustakawan harus sering
pustakawan juga seharusnya
memberikan bimbingan
mengajarkan pemustaka
terhadap pemustaka sehingga
bagaimana cara
pemustaka tidak kesulitan
menggunakan catalog, agar
untuk menemukan informasi.
pemustaka dengan
Darmono. 2007. Perpustakaan Sekolah:
Pendekatan Aspek Manajenem dan
DAFTAR PUSTAKA
Tata kerja. Jakarta: Grasindo
Alma, H. 2013. Pengembangan
Layanan Referensi di Perpustakaaan Depdiknas. 2004. Perpustakaan

(antara harapan dan kenyataan). Perguruan Tinggi: Buku Pedoman,

Jurnal-iqra. 07(1) : 11-13 edisi ketiga. Jakarta: Depdiknas

Basuki-Sulistyo. 1991. Pengantar Ilmu Hermawan dan Zulfikar Zen . 2006.

Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Etika Kepustakawanan: Suatu

Utama. Pendekatan terhadap Profesi dan


Kode Etik Pustakawan Indonesia.
Jakarta: Sagung Seto.
Indonesia, Perpustakaan Nasional RI. Nicholas, D. 2000. Assessing
2000. Pedoman Umum Information Needs: Tools,
Penyelenggaraan Perpustakaan Techniques and Concept For the
umum. Jakarta: Perpustakaan Internet Age. Ed. 2. London: Aslib.
Nasional RI. Sjahrial-Pamuntjak, R. 2000. Pedoman
Lasa Hs. 1994. Pengelolaan Terbitan Penyelenggaraan Perpustakaan.
Berseri. Jakarta: Gajah Mada Jakarta: Djambatan.
University Press. Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian
Lasa Hs. 2007. Manajemen Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung:
Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Alvabeta.
Pinus Sutarno.2006. Perpustakaan dan
Moleong, Lexy J. 2014, Metodologi Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto
Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Suwarno. 2009. Pengantar Ilmu
Jakarta: Remaja Rosdakarya. Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution. 2003. Metode Penelitian Taslimah, Yusuf. 1996. Manajemen
Naturalistik Kualitatif. Bandung: Perpustakaan Umum. Jakarta :
Tarsito Universitas Terbuka Depdikbud.

Anda mungkin juga menyukai