di mana: R = curah hujan daerah, n = jumlah pos pengamatan, R
1
, R
2
, R
n
= curah hujan tiap pos
pengamatan.
- Rumus frekwensi curah hujan dengan 5 metode yaitu Distribusi Normal, Log Normal, Person,
Log Person dan Gumbel.
- Rumus Mononobe
=
di mana: I = intensitas curah hujan (mm/jam), t = lamanya curah hujan (menit), untuk rumus
Mononobe dalam (jam), R
24
= curah hujan yang mungkin terjadi berdasarkan masa ulang
tertentu (curah hujan maximum dalam 24 jam - mm).
- Metode Rasional
= , .
. .
di mana: Q = debit dalam m
3
/ det, A = luasan daerah aliran dalam Ha, I = intensitas curah hujan
dalam mm/ jam, C = angka pengaliran, C
s
= koefisien tampungan.
2. Analisis Hidraulika
Rumus yang dipakai dalam analisis ini adalah:
- Rumus Manning
= .
V =
/
di mana: A = luas tampang basah saluran, R = jari-jari hidrolis = A/P, P = keliling basah, S =
kemiringan dasar saluran, n = koefisien kekasaran Manning.
3. PENGOLAHAN DATA
Areal Kampus USU Medan ini mempunyai batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan pemukiman penduduk sepanjang Jalan Sei Padang.
- Sebelah Timur berbatasan dengan pemukiman penduduk sepanjang Jalan Kapiten Pattimura.
- Sebelah Barat berbatassan dengan pemukiman penduduk sepanjang Jalan Pembangunan.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan pemukiman penduduk sepanjang Jalan Berdikari
88
4
C
)4
4
C
)4 `
4
C
)4
C4 C)4
C4 C)4
C4 C)4
C4 C)4
C4 C)4 `
C4 C)4
C 4 C ) 4 `
C 4 C ) 4 `
4
C
)4 `
4
C
)4
C 4 C ) 4 `
C 4 C ) 4
4
C
)4
4
C
)4 `
4
C
)4
C4 C)4 `
C 4 C ) 4
L .
-
`
`
`
L
`
L
` `
` `
+
+
+
^
^
^
^
^
^
^
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
e
L
L
Lokasi dan sistem drainase dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 sebagai berikut:
Gambar 2. Kondisi stasiun dalam Google Earth versi 5.0.11733.9347
Gambar 3. Lokasi kampus USU dan sistem daerah tangkapan air
Air hujan yang jatuh di daerah Kampus USU dibuang ke Sungai Babura melalui 3 buah saluran pembuang
seperti Tabel 1, yaitu:
1. Saluran pembuang Zona I mulai dari Jalan Dr. Sumarsono sampai Jalan Kapiten Pattimura
kemudian melalui gorong-gorong (titi Benggali) ke Sungai Babura.
2. Saluran pembuang Zona II mulai dari Jalan Dr. Sofyan melalui dua buah gorong-gorong masing-
masing di Jalan Berdikari dan Jalan Kapiten Pattimura (Titi Rante) sampai ke Sungai Babura.
89
3. Saluran pembuang Zona III mulai dari Jalan Universitas melalui drainase kemudian gorong-
gorong besar di bawah permukaan Jalan Gg. Medan Area serta memotong Jalan Kapiten
Patimura sampai ke Sungai Babura.
Tabel 1. Kondisi eksisting saluran pembuang drainase USU.
Zona Penam h b B f m R S Foto
pang (m) (m) (m) (m) (m) Lapangan
1
O
1-1
1.1 2.6 3.0 0.11 0.1818 0.5967 0.0029
bb
2
O
2-1
1.2 1.2 2.0 0.12 0.3333 0.4846 0.0016
3
O
3-1
1.2 1.9 1.9 0.12 0.3333 0.4300 0.00764
Sumber: (Survei dan Data USU).
Dari hasil perhitungan maka diperoleh kesimpulan bahwa untuk masing-masing stasiun yang ada, data
yang memenuhi persyaratan sebagian besar adalah hasil metoda distribusi Log Pearson Tipe III. Untuk
analisis selanjutnya dipilih hasil analisis frekuensi dari metode Log Pearson Tipe III. Untuk penentuan
periode ulang yang digunakan, dilakukan sesuai standar untuk bangunan/ saluran sekunder menggunakan
periode ulang 10 tahun (Loebis, 2008 dan Sutanto, 2006). Dapat dilhat dalam Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Curah hujan harian maksimum metode Log Pearson Tipe III.
NO.
PERIODE
ULANG
CURAH HUJAN
(mm)
1 2 103.0838
2 3 115.3235
3 5 125.4399
4 10 134.3518
Sumber: (Analisis dan Pengolahan Data)
90
Perhitungan di beberapa penampang saluran drainase USU di antaranya U
3
di Jalan Universitas USU
masih memenuhi atau tidak maka perlu dihitung debit yang akan masuk ke masing-masing saluran
kemudian dibandingkan dengan kapasitas angkut saluran.
Perhitungan Debit Eksisting:
1. Penampang saluran U
3
di Zona 3 (Jalan Universitas USU)
Luas Penampang Saluran: A = 0.5220 meter
2
Keliling basah: P = 2.0087
Jari-jari hidrolis: R = A/P = 0.2599
Kemiringan dasar saluran: S = 0,00121
Koefisien kekasaran Manning untuk beton: n = 0.015
V =
.
/
.
/
= 1/0.015. 0.2599
2/3
. 0.00121
1/2
= 0.9444 m
2
/det
= .
Q = 0,5220. 0,9444 = 0.4929 m
3
/det
Perhitungan Debit Rasional:
1. Penampang saluran U
3
di Zona 3 (Jalan Universitas USU)
Luas daerah aliran: A = 10.645 Ha
Jarak terjauh dari aliran curah hujan: L = 775 meter
Kemiringan daerah aliran: S = 0.00121
Waktu pemasukan kriteria daerah komersil: t
oe
= 10 menit = 0.16 jam
Waktu pengaliran:
= ,
,
(Honing, 2003)
t
of
= 0,0195
775
0.00121
0,77
= 0.72 jam
Waktu konsentrasi:
(Sasangko, 1986)
t
c
= 0.16 + 0.72 = 0.88 jam
Intensitas Curah Hujan 10 tahun:
I =
)
/
(Harto, 1993)
I =
134.3518
24
(
24
0.88
)
2
3
= 50.8491 mm/jam
Dari Tabel 2.5 persentase permukaan yang kedap = 30% didapat koefisien pengaliran C = 0.484
Debit rencana saluran U
3
:
= , . . . (Suripin, 2004 dan Hermawan, 1989)
Q = 0,00278. 0,484. 1. 50,8491. 10.645 = 0.7283 meter
3
/det (Tidak Memenuhi)
91
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pengolahan analisis hidraulika dan analisis hidrologi didapat hasil dan pembahasan bahwa jika
Q Eks>Q Ras = Memenuhi, sebaliknya jika Q Eks<Q Ras = Tidak Memenuhi seperti dalam Tabel 3.
Tabel 3. Beberapa hasil debit pada penampang drainase di Kampus USU.
Penampang
Total Q
Rasional
Total Q
Eksisting
Q %
Perbedaan
Keterangan
Zona 3
Lokasi
m
3
/det m
3
/det
R
0
Jl. Almamater
0.89645 0.4929
- 45 Tidak Memenuhi
R
1
Jl. Almamater
1.05221 1.6473
36.1 Memenuhi
P
7
Jl. Pancasila
2.59056 1.0284
- 60.3 Tidak Memenuhi
P
6
Jl. Pancasila
2.56316 1.0284
-59.8 Tidak Memenuhi
U
1
Jl. Universitas
0.4122 0.4929
16.4 Memenuhi
U
2
Jl. Universitas
0.4122 0.4929
16.4 Memenuhi
U
3
Jl. Universitas
0.80121 0.4929
-38.4 Tidak Memenuhi
O
1-1
Jl. Dr. Mansyur 5.38284
7.003
23.2 Memenuhi
O
2-1
Jl. Universitas 1.54042
2.8319
45.6 Memenuhi
O
3-1
Jl. Universitas
5.22111 5.7559
9.3 Memenuhi
Sumber: (Analisis dan Pengolahan Data)
5. EKSEKUSI HEC-RAS 4.0
Setelah pengolahan geometri saluran drainase dan menginput data cross section serta data debit (steady
flow) maka model skema jaringan Saluran Drainase USU selanjutnya akan di eksekusi dengan meng-
runkan program tersebut seperti dalam Gambar 4.
Gambar 4. Model skema jaringan saluran drainase USU
Gambar 4. Model skema jaringan saluran drainase USU
Gambar 4. Model skema jaringan saluran drainase USU dengan HEC-RAS 4.0
92
0 100 200 300 400 500 600
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12
Main Channel Distance (m)
E
l e
v
a
t i o
n
( m
)
Legend
Energi
Muka Air
Tinggi Air
Dasar Saluran
Permukaan Saluran
Das 56
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
8.6
8.8
9.0
9.2
9.4
9.6
9.8
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12
Station (m)
E
l e
v
a
t i o
n
( m
)
Legend
Energi
Muka Air
Tinggi Air
Dasar Saluran
BankSta
.015 .015 .015
1
.909090*
.818181*
.727272*
.636363*
.545454*
.454545*
.363636*
.272727*
.181818*
.090909*
0
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12
Legend
Tinggi Air
Dasar saluran
BankSta
Ground
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
8.6
8.8
9.0
9.2
9.4
9.6
9.8
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12
Station (m)
E
l e
v
a
t i o
n
( m
)
Legend
Energi
Muka Air
Tinggi Air
Dasar Saluran
BankSta
.015 .015 .015
Setelah dilakukan simulasi, hasil yang diperoleh berupa profil muka air diperlihatkan pada gambar-
gambar berikut. Analisis Output Program HEC-RAS 4.0 diantaranya:
Gambar 6. dapat dilihat bahwa ketinggian air atau muka air di beberapa penampang saluran masih baik
dan juga terdapat saluran drainase yang tidak cukup untuk menampung debit pada saluran
Gambar 6. Hasil profil muka air
Gambar 7. dan Gambar 8 terlihat bahwa pada kondisi eksisting ini berdasarkan 2 dimensi dan 3 dimensi
di mana saluran ditinjau hanya sebagai beberapa saluran saja (bukan sebagai sistem jaringan) dan
menunjukan beberapa kapasitas saluran drainase USU masih cukup dan beberapa perlu diperbaiki.
Gambar 7. Profil muka air 2 dimensi di saluran drainase USU
Gambar 8. Profil muka air 3 dimensi di saluran drainase USU
Gambar 9. dapat dilihat pada kondisi eksisting di mana saluran ditinjau hanya sebagai satu saluran saja
(bukan sebagai sistem jaringan) bahwa kapasitas saluran drainase Kampus USU masih cukup dengan
asumsi debit yang melewati drainase USU adalah debit kapasitas penuh (bank full capacity).
Gambar 9. Profil penanmpang muka air normal di saluran drainase USU
93
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
9.8
10.0
10.2
10.4
10.6
10.8
11.0
11.2
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12
Station (m)
E
l e
v
a
t i o
n
( m
)
Legend
EG PF 1
Muka Air
Tinggi Air
Dasar Saluran
BankSta
.015 .015 .015
Gambar 10. menunjukan pada kondisi eksisting di mana saluran ditinjau sebagai satu sistem
jaringan bahwa kapasitas Saluran drainase USU tidak cukup (melimpas).
Gambar 10. Profil penanmpang muka air melimpah di saluran drainase USU
6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan, perhitungan baik secara teknis maupun program
pada data yang ada, maka penyusun dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Penyebab melimpahnya air hujan di beberapa tempat di Kampus USU adalah akibat kekurangan-
mampuan beberapa saluran untuk mengalirkan air hujan karena kapasitasnya lebih kecil dari
debit yang masuk.
2. Penormalisasian saluran drainase Kampus USU terhadap genangan air yang besar dan tinggi
merupakan salah satu solusi bagaimana cara memperbaiki penampang saluran yang melimpah
sehingga tidak mengalami banjir.
3. Perhitungan debit banjir periodik secara teknis juga dapat dikombinasikan dengan pemodelan
HEC-RAS sebagai acuan dalam pemodelan profil muka air saluran drainase di Kampus USU.
4. Banjir atau genangan yang besar dan tinggi yang terjadi di Kampus USU juga dipengaruhi
besarnya sedimen yang terjadi saat di lapangan serta kurangnya resapan air pada daerah-daerah
terjadi banjir akibat kurang pemeliharaan pada saluran drainase.
5. Dari pengkajian beberapa referensi dan jurnal laporan terhadap banjir atau genangan yang besar
dan tinggi yang terjadi pada tanggal 1 April 2011 salah satu penyebab diantaranya adalah
melimpahnya air di Sungai Babura yang menyebabkan masuknya air sungai ke saluran drainase
Kampus USU hal ini sesuai dengan kesimpulan dari observasi oleh Ginting (2011) dan
Kurniawan (2012).
6. HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran saluran terbuka seperti
drainase, sungai, dan penampang saluran terbuka lainnya. River Analysis System (RAS), dibuat
oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) yang merupakan satuan kerja di bawah US Army
Corps of Engineers (USACE). HEC-RAS merupakan model satu dimensi aliran permanen
maupun tak-permanen (steady and unsteady one-dimensional flow model).
7. SARAN
1. Perlu dilakukannya perbaikan beberapa saluran penampang drainase yang melimpah diakibatkan
perubah global warming atau perubahan cuaca yang tidak menentu yang mengakibatkan debit
curah hujan lebih tinggi
2. Menjaga dan memelihara saluran drainase yang ada dan tidak mengalami pelimpahan air atau
tidak banjir dengan cara merawat saluran drainase dari sedimentasi yang berlebihan untuk
dikeruk dan serta sampah yang ada untuk dibuang pada tempatnya.
3. Membuat beberapa resapan pada wilayah Kampus USU seperti pembuatan biopori dan lain
sebagainya sehingga memperkecil genangan air dipermukaan sehingga lahan tidak terganggu
4. Perlu dibuat beberapa pintu radial atau pintu klap di outlet yang terletak pada hilir saluran
drainase USU sebagai alternatife menghindari banjir yang diakibatkan masuknya air Sungai
Babura ke drainase Kampus USU ketika sungai melimpah..
94
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, M. 2011. Potensi dan Mitigasi Baanjir Kota Medan. Pdf. Seminar Nasional-I BMPTTSSI di
Universitas Sumatera Utara. Medan, 8 hal.
Harto, S. Analisis Hidrologi. 1993. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 299 hal.
Hermawan, Y. 1989. Hidrologi Untuk Insinyur. Erlangga. Jakarta, 469 hal.
Honing, J. 2003. Kontruksi Bangunan Air. PT. Pradnya Permata. Jakarta, 229 hal.
Istiarto. 2011. Modul Pelatihan HEC-RAS Model Aliran 1-Dimensi Permanen dan Tak- permanen. Pdf,
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, 23 hal.
Kurniawan, A. 2012. Analisis Debit Banjir Rancangan Sungai Babura di Hilir Kawasan Kampus USU.
Universitas Sumatera Utara. Medan, 113 hal.
Loebis, J. 2008. Banjir Rencana Untuk Bangunan Air. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta, 201 hal.
Sasangko, D. 1986. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga. Jakarta, 323 hal.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang berkelanjutan. Penerbit Andi. Jakarta, 384 hal.
Sutanto. 2006. Pedoman Drainase Jalan Raya. UI-Press. Jakarta, 477 hal.
Sosrodarsono, S. 1976. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita. Jakarta, 226 hal.
Triatmodjo, B. 2009. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta, 360 hal.
Wesli. 2008. Drainase perkotaan. Graha Ilmu. Yogyakarta, 126 hal.