Anda di halaman 1dari 11

84

EVALUASI SISTEM DRAINASE KAMPUS


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Yudi Mardiansyah
1
dan A. P. Mulia Tarigan
2

1
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Dr. Mansyur Medan
Email: yudhi_g@yahoo.com
2
Departemen Teknik Sipil, FT USU, Jl. Almamater Kampus USU Medan
Email: a.perwira@usu.ac.id


ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi drainase di Kampus USU Medan di mana sebagian dari
saluran yang ada di Kampus USU tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya, baik disebabkan oleh daya
tampung yang lebih kecil dari debit yang ada, kurangnya perawatan maupun sistem pengaliran dan
pembuangan yang tidak sesuai lagi. Dalam studi ini pengukuran dan pengamatan dilaksanakan di
lapangan yang mencakup pengukuran penampang saluran drainase dan kecepatan aliran pada saluran.
Sedangkan pengamatan mencakup kejadian pada saat terjadinya limpahan (banjir) di penampang saluran
drainase USU. Data-data yang diolah meliputi data drainase Kampus USU, data curah hujan dari BMKG,
dan data tata guna lahan. Debit banjir 10 tahun dihitung dengan Metode Rasional. Kapasitas saluran
dihitung dengan menggunakan rumus Manning. Saluran yang mendapat perhatian khusus adalah pada
kapasitas penampang yang tidak cukup menampung debit 10 tahun. Selanjutnya program HEC-RAS 4,0
digunakan untuk mensimulasi situasi penampang saluran drainase sehingga debit dapat divisualisasi
secara 2 dan 3 dimensi. Hasil penelitian dan pengolahan data mengungkapkan bahwa di beberapa saluran
drainase limpasan melimpah diakibatkan karena mengecil penampang. Penampang yang bermasalah
adalah penampang U
3
yang berada di Jalan Universitas depan Pendopo, R
0
yang berada di Jalan Baru II
depan Perpustakaan USU, P
6
dan P
7
yang berada di Jalan Pancasila depan Kompas USU serta penampang
Z
1
di Jalan Prof. T Zulkarnain depan Pintu 4 USU. Saran yang dapat dilakukan adalah perbaikan beberapa
saluran penampang drainase, pemeliharaan saluran drainase dari sedimentasi yang besar serta sampah-
sampah dan pembuatan sumur resapan, biopori, dan embung. Masuknya air dari Sungai Babura pada saat
banjir perlu diwaspadai dengan menyediakan pintu klep di outlet saluran drainase.
Kata Kunci: drainase, debit, banjir, curah hujan, Kampus USU, dan HEC-RAS 4,0.

















85

ABSTRACT

The research background by drainage conditions at USU Campus Field where one part of the channel's
existing USU campus no longer functions according to function, either due to the smaller capacity of the
existing discharge, lack of maintenance and drainage system and disposal fit again. In this study
measurements and observations carried out in the field. The measurements include measurements of cross
drainage, and flow velocity in the channel. While the observation includes events at the time of the
overflow (flooding) in cross section USU drainage. The data required includes data USU campus
drainage, rainfall data from BMKG, and the data of land use. 10-year flood discharge is computed by the
Rational Method. Channel capacity is calculated using the formula Manning. Channels are of particular
interest when capacity is insufficient to accommodate discharge section 10. Further program HEC-RAS
4.0 is used to simulate situations that cross drainage discharge can be visualized in 2 and 3 dimensions.
The results and data processing revealed that in some places or drainage channels in the USU campus
overflow caused partly due to the small cross-section, cross-sectional U3 problematic is located in front of
the Hall University Road, R0 which is the New Way II front USU Libraries, P6 and P7 located in front of
the Pancasila Street and Kompas USU section at Jalan Prof. Z1. T Zulkarnain front door 4 USU.
Suggestions to do is repair some lines cross drainage, maintenance of drainage and sedimentation of large
trash and recharge wells, biopori, ponds. The entry of water from the river during flood Babura by
providing door to look out at the outlet of the drainage valve.
Keywords: drainage, discharge, floods, rainfall, USU campus, and HEC-RAS 4.0.

1. PENDAHULUAN
Kata drainase berasal dari kata drainage yang artinya mengeringkan atau mengalirkan. Drainase
didefenisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan pada
suatu kawasan dan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan kelebihan air baik air yang
berada diatas permukaan tanah maupun air yang berada di bawah permukaan tanah, Kelebihan air dapat
disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi atau akibat dari durasi hujan yang lama (Wesli, 2004).
Drainase secara umum menurut Suripin (2004) adalah suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan
air, baik yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/lahan,
sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu dan sistem drainase secara umum adalah serangkaian
bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau
lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Guna mewujudkan kelestarian lingkungan
khususnya lingkungan Kampus USU Medan. Dalam hal ini pelestarian dimaksud adalah usaha-usaha
untuk mencegah terjadinya banjir atau genangan yang cukup luas dan tinggi. Pada tanggal 1 April 2011 di
Kampus USU telah terjadi banjir atau genangan yang cukup luas dan tinggi sehingga membuat
terhentinya pembelajaran akademik di Kampus USU tersebut. Mengingat begitu banyaknya kerugian
yang ditimbulkan oleh banjir, maka perlu direncanakan dengan cermat mengenai penanggulangan banjir
tersebut. Dengan pemanfaatan tanah di Kampus USU Medan untuk tempat berdirinya bangunan-
bangunan dan jalan maka diperkirakan air hujan yang jatuh pada bangunan-bangunan dan jalan tersebut
akan disalurkan langsung ke saluran pembuangan. Di samping itu sebagaian dari saluran yang telah ada di
Kampus USU tidak berfungsi lagi sesuai dengan fungsinya, baik disebabkan oleh daya tampung yang
lebih kecil dari debit yang ada, kurangnya perawatan maupun sistem pengaliran dan pembuangan yang
tidak sesuai lagi dengan lingkungan dan sebagainya. Akibat dari permasalahan ini pengkajian dilakukan
baik secara teknis maupun nonteknis dengan menganalisis kejadian hidrologi dan kejadian hidraulika dan
sebagainya. Dengan demikian dikombinasikan menggunakan program HEC-RAS 4.0 yaitu pemodelan
yang dilakukan dalam menganalisis profil muka air Saluran Drainase (tersendiri ataupun simultan) di
Kampus USU. River Analysis System (RAS), dibuat oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) yang
merupakan satuan kerja di bawah US Army Corps of Engineers (USACE). HEC-RAS merupakan model
satu dimensi aliran permanen maupun tak-permanen (steady and unsteady one-dimensional flow model)
(Istiarto, 2011). Program yang digunakan hanya menggunakan kejadian hidrologi dan kejadian hidraulika
yang berpengaruh besar pada perhitungan dan dibuat tidak memperhitungkan besarnya evaporasi dan
rembesan mengingat kecilnya daerah tinjauan sehingga pengaruh evaporasi dan rembesan diperkirakan
sangat kecil. Data perhitungan hidrologi berupa data debit banjir dengan periode ulang tertentu dan yang
paling penting untuk melakukan pemodelan ini adalah data geometri daerah kajian dan data perhitungan
hidrologi pada lokasi tertentu sebagai syarat batas (boundary condition). Hal-hal tersebutlah yang
mendorong saya untuk mengajukan studi ini.

86

Studi Pustaka
Pengambilan Data
Data Sekunder:
1. Data curah hujan BMKG
2. Peta stasiun penakar curah hujan
3. Data tata guna lahan


Pengolahan Data


Kesimpulan dan Saran
Analisis dan Evaluasi Saluran Drainase USU

Selesai
Identifikasi Masalah
Data Primer:
1. Peta topografi DA.Saluran USU
2. Peta Keadaan DA.Saluran USU
3. Peta denah drainase USU
4. Survei lapangan


Mulai

2. METODOLOGI
Metodologi yang digunakan untuk mengolah data dalam penulisan ini adalah metode kuantitatif
deskriptif, yaitu metode perhitungan dan penjabaran hasil pengolahan data lapangan dari tiap lokasi yang
ditinjau. Metode yang dilakukan pada studi ini terlebih dahulu melakukan tinjauan lokasi di Kampus
Universitas Sumatera Utara Medan. Pendugaan kemungkinan terjadinya banjir atau genangan yang cukup
luas dan tinggi di Kampus USU pada 1 April 2011 diakibatkan curah hujan yang tinggi pada daerah
tangkapan air (catchment area) yang kecil dan ada kaitannya dengan Sungai Babura berdasarkan referensi
dari Potensi dan Mitigasi Banjir Kota Medan (Ginting, 2011). Kemudian mengumpulkan data-data yang
berhubungan dengan sistem jaringan drainase dan menganalisa data curah hujan menggunakan rumus
Mononobe (Harto, 1993) sedemikian rupa untuk mendapatkan kesimpulan akhir .Dalam penulisan ini
pengolahan data tersebut dianalisis menggunakan rumus Manning (Sosrodarssono,1976) dan Metode
Rasional (Suripin, 2004) kemudian pengkombinasian program HEC-RAS 4.0. Sehingga, untuk
memperoleh hasil akhirnya harus melalui tahapan kerja tertentu. Tahapan kerja yang dimaksud terdiri dari
pemasukan (input), proses (process), dan keluaran (output). Alur pengerjaannya lebih jelas tergambar
pada Gambar 1.

















Gambar 1. Alur pengerjaan dan pelaksanaan Tugas Akhir






Analisis Hidrologi

Analisis Hidraulika

Pemodelan HEC-RAS


87

3. PERSAMAAN DASAR
Dalam studi ini, persamaan-persamaan yang dipakai dalam menganalisis pengolahan data diantaranya
yaitu:
1. Analisis Hidrologi

Rumus yang dipakai dalam analisis ini adalah:
- Rumus Aljabar
=


di mana: R = curah hujan daerah, n = jumlah pos pengamatan, R
1
, R
2
, R
n
= curah hujan tiap pos
pengamatan.
- Rumus frekwensi curah hujan dengan 5 metode yaitu Distribusi Normal, Log Normal, Person,
Log Person dan Gumbel.
- Rumus Mononobe
=


di mana: I = intensitas curah hujan (mm/jam), t = lamanya curah hujan (menit), untuk rumus
Mononobe dalam (jam), R
24
= curah hujan yang mungkin terjadi berdasarkan masa ulang
tertentu (curah hujan maximum dalam 24 jam - mm).
- Metode Rasional
= , .

. .
di mana: Q = debit dalam m
3
/ det, A = luasan daerah aliran dalam Ha, I = intensitas curah hujan
dalam mm/ jam, C = angka pengaliran, C
s
= koefisien tampungan.
2. Analisis Hidraulika
Rumus yang dipakai dalam analisis ini adalah:
- Rumus Manning
= .
V =

/

di mana: A = luas tampang basah saluran, R = jari-jari hidrolis = A/P, P = keliling basah, S =
kemiringan dasar saluran, n = koefisien kekasaran Manning.

3. PENGOLAHAN DATA
Areal Kampus USU Medan ini mempunyai batas-batas sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatasan dengan pemukiman penduduk sepanjang Jalan Sei Padang.
- Sebelah Timur berbatasan dengan pemukiman penduduk sepanjang Jalan Kapiten Pattimura.
- Sebelah Barat berbatassan dengan pemukiman penduduk sepanjang Jalan Pembangunan.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan pemukiman penduduk sepanjang Jalan Berdikari






88

4

C

)4

4

C

)4 `

4

C

)4
C4 C)4
C4 C)4
C4 C)4
C4 C)4
C4 C)4 `
C4 C)4
C 4 C ) 4 `
C 4 C ) 4 `

4

C

)4 `

4

C

)4
C 4 C ) 4 `
C 4 C ) 4

4

C

)4

4

C

)4 `

4

C

)4
C4 C)4 `
C 4 C ) 4
L .

-
`
`
`
L
`
L
` `
` `
+
+
+
^
^
^
^
^
^
^

e
e
e
e
e
e
e

e
e
e
e
e
e
e
e
e

L
L
Lokasi dan sistem drainase dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 sebagai berikut:









Gambar 2. Kondisi stasiun dalam Google Earth versi 5.0.11733.9347
















Gambar 3. Lokasi kampus USU dan sistem daerah tangkapan air
Air hujan yang jatuh di daerah Kampus USU dibuang ke Sungai Babura melalui 3 buah saluran pembuang
seperti Tabel 1, yaitu:
1. Saluran pembuang Zona I mulai dari Jalan Dr. Sumarsono sampai Jalan Kapiten Pattimura
kemudian melalui gorong-gorong (titi Benggali) ke Sungai Babura.
2. Saluran pembuang Zona II mulai dari Jalan Dr. Sofyan melalui dua buah gorong-gorong masing-
masing di Jalan Berdikari dan Jalan Kapiten Pattimura (Titi Rante) sampai ke Sungai Babura.

89

3. Saluran pembuang Zona III mulai dari Jalan Universitas melalui drainase kemudian gorong-
gorong besar di bawah permukaan Jalan Gg. Medan Area serta memotong Jalan Kapiten
Patimura sampai ke Sungai Babura.
Tabel 1. Kondisi eksisting saluran pembuang drainase USU.
Zona Penam h b B f m R S Foto
pang (m) (m) (m) (m) (m) Lapangan

1


O
1-1
1.1 2.6 3.0 0.11 0.1818 0.5967 0.0029
bb


2



O
2-1
1.2 1.2 2.0 0.12 0.3333 0.4846 0.0016



3


O
3-1
1.2 1.9 1.9 0.12 0.3333 0.4300 0.00764

Sumber: (Survei dan Data USU).
Dari hasil perhitungan maka diperoleh kesimpulan bahwa untuk masing-masing stasiun yang ada, data
yang memenuhi persyaratan sebagian besar adalah hasil metoda distribusi Log Pearson Tipe III. Untuk
analisis selanjutnya dipilih hasil analisis frekuensi dari metode Log Pearson Tipe III. Untuk penentuan
periode ulang yang digunakan, dilakukan sesuai standar untuk bangunan/ saluran sekunder menggunakan
periode ulang 10 tahun (Loebis, 2008 dan Sutanto, 2006). Dapat dilhat dalam Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Curah hujan harian maksimum metode Log Pearson Tipe III.
NO.
PERIODE
ULANG
CURAH HUJAN
(mm)
1 2 103.0838
2 3 115.3235
3 5 125.4399
4 10 134.3518
Sumber: (Analisis dan Pengolahan Data)

90


Perhitungan di beberapa penampang saluran drainase USU di antaranya U
3
di Jalan Universitas USU
masih memenuhi atau tidak maka perlu dihitung debit yang akan masuk ke masing-masing saluran
kemudian dibandingkan dengan kapasitas angkut saluran.
Perhitungan Debit Eksisting:
1. Penampang saluran U
3
di Zona 3 (Jalan Universitas USU)
Luas Penampang Saluran: A = 0.5220 meter
2

Keliling basah: P = 2.0087
Jari-jari hidrolis: R = A/P = 0.2599
Kemiringan dasar saluran: S = 0,00121
Koefisien kekasaran Manning untuk beton: n = 0.015
V =


.
/
.
/

= 1/0.015. 0.2599
2/3
. 0.00121
1/2
= 0.9444 m
2
/det

= .
Q = 0,5220. 0,9444 = 0.4929 m
3
/det

Perhitungan Debit Rasional:
1. Penampang saluran U
3
di Zona 3 (Jalan Universitas USU)
Luas daerah aliran: A = 10.645 Ha
Jarak terjauh dari aliran curah hujan: L = 775 meter
Kemiringan daerah aliran: S = 0.00121
Waktu pemasukan kriteria daerah komersil: t
oe
= 10 menit = 0.16 jam
Waktu pengaliran:

= ,

,
(Honing, 2003)
t
of
= 0,0195
775
0.00121

0,77
= 0.72 jam

Waktu konsentrasi:

(Sasangko, 1986)
t
c
= 0.16 + 0.72 = 0.88 jam

Intensitas Curah Hujan 10 tahun:
I =

)
/
(Harto, 1993)
I =
134.3518
24
(
24
0.88
)
2
3
= 50.8491 mm/jam

Dari Tabel 2.5 persentase permukaan yang kedap = 30% didapat koefisien pengaliran C = 0.484
Debit rencana saluran U
3
:
= , . . . (Suripin, 2004 dan Hermawan, 1989)
Q = 0,00278. 0,484. 1. 50,8491. 10.645 = 0.7283 meter
3
/det (Tidak Memenuhi)














91

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pengolahan analisis hidraulika dan analisis hidrologi didapat hasil dan pembahasan bahwa jika
Q Eks>Q Ras = Memenuhi, sebaliknya jika Q Eks<Q Ras = Tidak Memenuhi seperti dalam Tabel 3.
Tabel 3. Beberapa hasil debit pada penampang drainase di Kampus USU.
Penampang
Total Q
Rasional
Total Q
Eksisting
Q %
Perbedaan
Keterangan
Zona 3
Lokasi
m
3
/det m
3
/det
R
0

Jl. Almamater
0.89645 0.4929
- 45 Tidak Memenuhi
R
1

Jl. Almamater
1.05221 1.6473
36.1 Memenuhi
P
7

Jl. Pancasila
2.59056 1.0284
- 60.3 Tidak Memenuhi
P
6

Jl. Pancasila
2.56316 1.0284
-59.8 Tidak Memenuhi
U
1

Jl. Universitas
0.4122 0.4929
16.4 Memenuhi
U
2

Jl. Universitas
0.4122 0.4929
16.4 Memenuhi
U
3

Jl. Universitas
0.80121 0.4929
-38.4 Tidak Memenuhi
O
1-1

Jl. Dr. Mansyur 5.38284
7.003
23.2 Memenuhi
O
2-1

Jl. Universitas 1.54042
2.8319
45.6 Memenuhi
O
3-1

Jl. Universitas
5.22111 5.7559
9.3 Memenuhi
Sumber: (Analisis dan Pengolahan Data)

5. EKSEKUSI HEC-RAS 4.0
Setelah pengolahan geometri saluran drainase dan menginput data cross section serta data debit (steady
flow) maka model skema jaringan Saluran Drainase USU selanjutnya akan di eksekusi dengan meng-
runkan program tersebut seperti dalam Gambar 4.







Gambar 4. Model skema jaringan saluran drainase USU


Gambar 4. Model skema jaringan saluran drainase USU


Gambar 4. Model skema jaringan saluran drainase USU dengan HEC-RAS 4.0

92

0 100 200 300 400 500 600
7.5
8.0
8.5
9.0
9.5
10.0
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12
Main Channel Distance (m)
E
l e
v
a
t i o
n
( m
)
Legend
Energi
Muka Air
Tinggi Air
Dasar Saluran
Permukaan Saluran
Das 56
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
8.6
8.8
9.0
9.2
9.4
9.6
9.8
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12

Station (m)
E
l e
v
a
t i o
n
( m
)
Legend
Energi
Muka Air
Tinggi Air
Dasar Saluran
BankSta
.015 .015 .015
1
.909090*
.818181*
.727272*
.636363*
.545454*
.454545*
.363636*
.272727*
.181818*
.090909*
0
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12
Legend
Tinggi Air
Dasar saluran
BankSta
Ground
-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0
8.6
8.8
9.0
9.2
9.4
9.6
9.8
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12

Station (m)
E
l e
v
a
t i o
n
( m
)
Legend
Energi
Muka Air
Tinggi Air
Dasar Saluran
BankSta
.015 .015 .015
Setelah dilakukan simulasi, hasil yang diperoleh berupa profil muka air diperlihatkan pada gambar-
gambar berikut. Analisis Output Program HEC-RAS 4.0 diantaranya:
Gambar 6. dapat dilihat bahwa ketinggian air atau muka air di beberapa penampang saluran masih baik
dan juga terdapat saluran drainase yang tidak cukup untuk menampung debit pada saluran






Gambar 6. Hasil profil muka air
Gambar 7. dan Gambar 8 terlihat bahwa pada kondisi eksisting ini berdasarkan 2 dimensi dan 3 dimensi
di mana saluran ditinjau hanya sebagai beberapa saluran saja (bukan sebagai sistem jaringan) dan
menunjukan beberapa kapasitas saluran drainase USU masih cukup dan beberapa perlu diperbaiki.






Gambar 7. Profil muka air 2 dimensi di saluran drainase USU







Gambar 8. Profil muka air 3 dimensi di saluran drainase USU
Gambar 9. dapat dilihat pada kondisi eksisting di mana saluran ditinjau hanya sebagai satu saluran saja
(bukan sebagai sistem jaringan) bahwa kapasitas saluran drainase Kampus USU masih cukup dengan
asumsi debit yang melewati drainase USU adalah debit kapasitas penuh (bank full capacity).





Gambar 9. Profil penanmpang muka air normal di saluran drainase USU

93

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5
9.8
10.0
10.2
10.4
10.6
10.8
11.0
11.2
Drai nase Pl an: Pl an 01 05-Aug-12

Station (m)
E
l e
v
a
t i o
n
( m
)
Legend
EG PF 1
Muka Air
Tinggi Air
Dasar Saluran
BankSta
.015 .015 .015
Gambar 10. menunjukan pada kondisi eksisting di mana saluran ditinjau sebagai satu sistem
jaringan bahwa kapasitas Saluran drainase USU tidak cukup (melimpas).







Gambar 10. Profil penanmpang muka air melimpah di saluran drainase USU

6. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan, perhitungan baik secara teknis maupun program
pada data yang ada, maka penyusun dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Penyebab melimpahnya air hujan di beberapa tempat di Kampus USU adalah akibat kekurangan-
mampuan beberapa saluran untuk mengalirkan air hujan karena kapasitasnya lebih kecil dari
debit yang masuk.
2. Penormalisasian saluran drainase Kampus USU terhadap genangan air yang besar dan tinggi
merupakan salah satu solusi bagaimana cara memperbaiki penampang saluran yang melimpah
sehingga tidak mengalami banjir.
3. Perhitungan debit banjir periodik secara teknis juga dapat dikombinasikan dengan pemodelan
HEC-RAS sebagai acuan dalam pemodelan profil muka air saluran drainase di Kampus USU.
4. Banjir atau genangan yang besar dan tinggi yang terjadi di Kampus USU juga dipengaruhi
besarnya sedimen yang terjadi saat di lapangan serta kurangnya resapan air pada daerah-daerah
terjadi banjir akibat kurang pemeliharaan pada saluran drainase.
5. Dari pengkajian beberapa referensi dan jurnal laporan terhadap banjir atau genangan yang besar
dan tinggi yang terjadi pada tanggal 1 April 2011 salah satu penyebab diantaranya adalah
melimpahnya air di Sungai Babura yang menyebabkan masuknya air sungai ke saluran drainase
Kampus USU hal ini sesuai dengan kesimpulan dari observasi oleh Ginting (2011) dan
Kurniawan (2012).
6. HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran saluran terbuka seperti
drainase, sungai, dan penampang saluran terbuka lainnya. River Analysis System (RAS), dibuat
oleh Hydrologic Engineering Center (HEC) yang merupakan satuan kerja di bawah US Army
Corps of Engineers (USACE). HEC-RAS merupakan model satu dimensi aliran permanen
maupun tak-permanen (steady and unsteady one-dimensional flow model).

7. SARAN
1. Perlu dilakukannya perbaikan beberapa saluran penampang drainase yang melimpah diakibatkan
perubah global warming atau perubahan cuaca yang tidak menentu yang mengakibatkan debit
curah hujan lebih tinggi
2. Menjaga dan memelihara saluran drainase yang ada dan tidak mengalami pelimpahan air atau
tidak banjir dengan cara merawat saluran drainase dari sedimentasi yang berlebihan untuk
dikeruk dan serta sampah yang ada untuk dibuang pada tempatnya.
3. Membuat beberapa resapan pada wilayah Kampus USU seperti pembuatan biopori dan lain
sebagainya sehingga memperkecil genangan air dipermukaan sehingga lahan tidak terganggu
4. Perlu dibuat beberapa pintu radial atau pintu klap di outlet yang terletak pada hilir saluran
drainase USU sebagai alternatife menghindari banjir yang diakibatkan masuknya air Sungai
Babura ke drainase Kampus USU ketika sungai melimpah..


94

DAFTAR PUSTAKA
Ginting, M. 2011. Potensi dan Mitigasi Baanjir Kota Medan. Pdf. Seminar Nasional-I BMPTTSSI di
Universitas Sumatera Utara. Medan, 8 hal.
Harto, S. Analisis Hidrologi. 1993. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, 299 hal.
Hermawan, Y. 1989. Hidrologi Untuk Insinyur. Erlangga. Jakarta, 469 hal.
Honing, J. 2003. Kontruksi Bangunan Air. PT. Pradnya Permata. Jakarta, 229 hal.
Istiarto. 2011. Modul Pelatihan HEC-RAS Model Aliran 1-Dimensi Permanen dan Tak- permanen. Pdf,
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta, 23 hal.
Kurniawan, A. 2012. Analisis Debit Banjir Rancangan Sungai Babura di Hilir Kawasan Kampus USU.
Universitas Sumatera Utara. Medan, 113 hal.
Loebis, J. 2008. Banjir Rencana Untuk Bangunan Air. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta, 201 hal.
Sasangko, D. 1986. Teknik Sumber Daya Air. Erlangga. Jakarta, 323 hal.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang berkelanjutan. Penerbit Andi. Jakarta, 384 hal.
Sutanto. 2006. Pedoman Drainase Jalan Raya. UI-Press. Jakarta, 477 hal.
Sosrodarsono, S. 1976. Hidrologi Untuk Pengairan. Pradnya Paramita. Jakarta, 226 hal.
Triatmodjo, B. 2009. Hidrologi Terapan. Beta Offset. Yogyakarta, 360 hal.
Wesli. 2008. Drainase perkotaan. Graha Ilmu. Yogyakarta, 126 hal.

Anda mungkin juga menyukai