Anda di halaman 1dari 22

STUDI KALKULASI ALIRAN

LAMINAR DAN TURBULEN DALAM


PIPA DENGAN BERBAGAI MACAM
BENTUK SALURAN SKALA
LABORATORIUM

Fajar Setiabudi
141210080
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Suatu sistem transfer fluida dari suatu tempat ke tempat lain


biasanya terdiri dari pipa, valve, sambungan (elbow,tee,shock,
dll) dan pompa.
Dalam suatu sistem perpipaan aliran fluida pasti akan
mengalami penurunan tekanan seiring dengan berbagai
variasi dimensi pipa yang di lalui oleh aliran fluida tersebut.
Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis melakukan
ekperimen untuk mengetahui jenis aliran dalam sebuah
perpipaan dengan berbagai variasi dimensi pipa skala
laboratorium, dan tujuan dilakukan penelitian ini adalah
untuk mengetahui jenis aliran terhadap tekanan dan jenis
aliran pada fluida.
Rumusan
Masalah

Masalah penelitian ini yang akan dihadapi


pada alat mekanika fluida yang penulis
buat yaitu bagaimana mengetahui Studi
Kalkulasi Aliran Laminar Dan Turbulen
Dalam Pipa Dengan Berbagai Macam
Bentuk Saluran Skala Laboratorium
Batasan Masalah

 Kalkulasi aliran laminar dan turbulen dalam pipa


dengan berbagai macam bentuk saluran skala
laboratorium.
 Pipa yang digunakan berbahan galvanis dan pvc.
 Arah aliran fluida searah.
 Pengujian dilakukan pada posisi horisontal.
 Fluida yang digunakan pada pengujian ini adalah air.
 Parameter yang dibuat yaitu debit aliran air pada
flowmeter adalah konstan.
 Kalkulasi per alat uji sesuai dimensi pipa dan fiting.
Tujuan
1. Tujuan Umum
 Memenuhi persyaratan akademik untuk memperoleh gelar sarjana.
 Menerapkan ilmu yang didapat selama menjalankan studi di program studi
teknik mesin jurusan teknik mesin fakultas teknik.
 Alat yang sudah dibuat dan diuji bisa untuk alat paktikum sederhana
tentang sistem aliran fluida.

2. Tujuan Khusus
 Mengetahui komponen – komponen alat uji sistem aliran fluida skala
laboratorium.
 Menguji kalkulasi aliran laminar dan turbulen dalam pipa dengan berbagai
macam bentuk saluran sekala laboratorium.
 Memperoleh gambar desaign 2 dan 3 dimensi untuk rancangan dan
pengembangan alat uji sitem aliran fluida.
Manfaat

• Penelitian ini diharapkan mampu memberikan


pengetahuan baru yang berguna dalam ilmu Studi
Kalkulasi Aliran Laminar Dan Turbulen Dalam Pipa
Dengan Berbagai Macam Bentuk Saluran Skala
Laboratorium.
• Dapat diterapkan pada pada sistem instalasi pipa
untuk mengurangi kerugian aliran dan meningkatkan
efisiensi dan ekonomis, serta perawatan mudah dan
ringkas.
Sistematika Penulisan
BAB I : Merupakan Pendahuluan yang berisikan Latar
Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan,
Manfaat, dan Sistematika Penulisan

BAB II : Merupakan Tinjauan Pustaka berupa kajian dari


penelitian terdahulu yang telah diuji kebenarannya.

BAB III : Merupakan Metodologi Penelitian yaitu menjelaskan


bagaimana penelitian dilakukan, mengungkapkan bagaimana
cara mencari fakta, instrumen yang digunakan, dan teknik-
teknik pengujian.
LANDASAN TEORI
Tinjauan
Pustaka
• Darmanto, (2005) melakukan penelitian pada sistem pemipaan
tidak bisa terlepas dari kerugian akibat sistem pemipaan itu
sendiri. Analisa kerugian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana kerugian yang ditimbulkan oleh sambungan elbow dalam
sistem pemipaan air.
• Helmizar, (2010) melakukan penelitian head losses merupakan
suatu fenomena rugi–rugi aliran di dalam sistem pemipaan. Head
losses sangat merugikan dalam aliran fluida di dalam sistem
pemipaan, karena head losses dapat menurunkan tingkat
efesiensi aliran fluida. Head losses yang terjadi pada prinsipnya
dapat dinyatakan dalam 2 bagian besar, yaitu head losses mayor
dan head losses minor
Yanuar dan Didit, (2012) melakukan penelitian Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui nilai koefisien gesek pada rangkaian
pipa dengan fluida air. Fluida dialirkan dari recevoir ke rangkaian
pipa pengujian dengan masingmasing pipa berdiameter ¼,
½,1,dan1¼ inc dengan bantuan pompa.
Adhi Yudha Pratama, Winarto Dwi Raharjo dan Supraptono,
(2014) melakukan penelitian untuk mengembangkan media
pembelajaran Fluid Ciruit System Experiment untuk mengukur
kerugian minor yang terjadi pada fitting elbow dan tee dengan
variasi penutupan gate valve sebagai pengatur debit, dan juga
untuk mengetahui koefesien kerugian pada fitting elbow dan tee.
Dasar Teori
Osborne Reynolds adalah ilmuan dan ahli
matematika inggris, yang pertama kali
membedakan dan mengklasifikasikan dua aliran
ini dengan menggunakan peralatan sederhana
seperti yang ditunjukan gambar berikut.
Lanjutan

Parameter bilangan Reynolds atau bilangan Mach


tergantung pada aliran spesifik. Misalnya, aliran didalam
sebuah pipa dan aliran sepanjang pelat datar dapat
laminar atau turbulen, tergantung pada nilai bilangan
Reynolds yang terlibat. Untuk aliran laminar bilngan
Reynolds harus kuran dari kira – kira 2100 sedangkan
untuk aliran turbulen yaitu lebih besar dari kira – kira
4000. Aliran sepanjang pelat datar transisi antara laminar
dan turbulen terjadi pada bilangan Reynolds kira – kira
500.000, dimana suku panjang dalam bilangan Reynolds
adalah jarak yang diukur dari ujung muka pelat tersebut.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium


Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Pontianak. Penelitian
ini dilakukan mulai dari persiapan hingga
merancang alat sampai pengambilan data.
Landasan Perencanaan

Alat uji sistem aliran laminar dan turbulen ini dibuat


sesuai dengan landasan perencanaan yaitu berupa
studi kepustakaan seperti pengumpulan material yang
mendukung dan sesuai, serta mengumpulkan literatur
sebagai pegangan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan. Adanya literatur ini, permasalahan
yang terdapat pada penelitian nanti bisa teratasi
dengan pemahaman konsep yang ada
Prosedur Penelitian

Tahap persiapan
• Mempersiapkan dan memasang seluruh alat yang
digunakan dalam pengujian, seperti : pompa
sentrifugal, mengisi air (fluida), dan berbagai macam
alat pendukung lainnya
• Memastikan bahwa tidak ada kebocoran pada alat
penelitian baik itu pada pipa-pipa saluran,
sambungan, selang, seksi uji, serta pada bagian alat
lainnya.
• Memastikan bahwa ketinggian permukaan air pada
manometer adalah sama.
Tahap Pengujian

•Nyalakan pompa
•Membuka penuh seluruh katup agar pipa terisi penuh
aliran fluida
•Mengatur debit aliran fluida secara konstan didalam
flowmeter.
•Pengujian pertama mengatur saluran katup mengarahkan
fluida pada test section satu.
•Pengujian kedua mengatur saluran katup mengarahkan
fluida pada test section dua.
•Pengujian ketiga mengatur saluran katup mengarahkan
fluida pada test section tiga.
• Pengujian keempat mengatur saluran katup mengarahkan
fluida pada test section empat.
• Pengujian kelima mengatur saluran katup mengarahkan
fluida pada test section kelima.
• Pengujian keenam mengatur saluran katup mengarahkan
fluida pada test section keenam.
• Pengujian ketujuh mengatur saluran katup mengarahkan
fluida pada test section ketujuh.
• Pengujian dilakukan menggunakan tiga variasi debit 500
LPM, 1750 LPM, 2000 LPM sampai mendapatkan niai
yang tepat dan benar.
• Setelah selesai pengujian matikan pompa, peralatan listrik
dan membuka seluruh katup agar air di dalam pipa kembali
kebak penampungan, untuk mengindari pipa berkarat.
Metode Analisis Data

• Mengatur bukaan katup pada posisi tertentu.


• Aliran dibiarkan bersirkulasi beberapa saat sampai
stabil.
• Mencatat debit fluida yang mengalir
• Melihat dan mencatat perbedaan tekanan di manometer
yang terjadi pada satu titik bagian.
• Melihat dan mencatat perbedaan tekanan di manometer
yang terjadi pada pipa yang mengalami pembesaran.
• Melihat dan mencatat perbedaan tekanan di manometer
yang terjadi pada pipa yang mengalami pengecilan.
• Melihat dan mencatat perbedaan tekanan di maometer
yang terjadi pada pipa yang mengalami belokan.
• Melihat dan mencatat perubahan tekanan di manometer
yang terjadi pada pipa yang memiliki perbedaan bahan.
• Mengulangi pengambilan data dengan mengatur bukaan
katup dari minimal sampai maksimal agar terjadi
perubahan laju aliran.
• Melihat dan mencatat perubahan tekanan yang terjadi
pada pipa-pipa uji karena pengaruh perubahan laju
aliran.
• Pengujian dilakukan berulang-ulang untuk
mendapatkan data yang baik dan benar, alat penguji
selalu diperiksa agar sirkulasi aliran tetap stabil
sehingga penyimpangan data sekecil mungkin.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai