LINGKUNGAN
SISTEM PLAMBING DALAM GEDUNG BERTINGKAT
KELOMPOK 3
PENDAHULUAN PLAMBING
PLAMBING adalah seni dan teknologi pemipaan dan
peralatan untuk menyediakan air bersih ke tempat yang
dikehendaki
SISTEM PLAMBING adalah sistem penyediaan air bersih
dan sistem pembuangan air kotor yang saling berkaitan
serta merupakan paduan yang memenuhi syarat; yang
berupa peraturan dan perundangan, pedoman
pelaksanaan standar; tentang peralatan dan
instalasinya
Bak Kontrol
Bak kontrol dipasang di mana pipa bawah tanah
membelok tajam, berubah diameternya, bercabang,
atau pada lokasi-lokasi yang mirip penempatan lubang
pembersih.
Pada dasar bak kontrol untuk pembuangan air hujan
dipasang tumpukan batu koral setebal 15cm atau lebih.
Jarak antara bak kontrol sebaiknya tidak lebih dari 120
kali diameter dalam pipanya
Ven basah
bagian pipa Ven yang menerima air buangan dari alat
plambing (kecuali kloset).
Ven bersama
melayani dua perangkat alat plambing sekaligus
(bertolak belakang atau sejajar).
Ven pelepas
pelepas tekanan udara dalam pipa pembuangan.
BAB IV
PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN SISTEM PLAMBING
A. PEMERIKSAAN
.Pemeriksaan Parsial
.Pemeriksaan setelah selesai pemasangan
.Pemeriksaan ulang
B. PENGUJIAN
.Pemeriksaan tekanan Uji :
Dilakukan dengan kriteria harus mencapai semua
bagian dari system
BAB V
PROSEDUR PERENCANAAN
A. RANCANGAN KONSEP
Dalam menyiapkan rancangan konsep system
plambing, beberapa faktor berikut merupakan
pertimbangan awal yang perlu diketahui :
Jenis dan penggunaan gedung
Denah bangunan
Jumlah penghuni
B. PENELITIAN LAPANGAN
Penelitian lapangan meruoakan bagian dari pekerjaan
perencanaan dan perancangan system plambing.
Penelitian lapangan mencakup beberapa kegiatan ,yaitu :
Survai tapak dan lokasi gedung
Konsultasi dengan instansi pemerintah
Menjajagi kebijaksanaan instansi pengairan setempat
Survay hak penggunaan air dan pembuangan air
C. RENCANA DASAR
a) Masalah umum ; dalam tahap ini disiapkan dasardasar perancangan dengan menggunakan rencana
konsep serta perolehan data penelitian lapangan
b) Pemilihan peralatan ; setelah menetapkan dasar-dasar
perancangan ;dapat dilakukan penentuan system
plambing , penyiapan data perancangan , serta
alternatif pemilihan peralatan plambing yang akan
digunakan
D. RANCANGAN PENDAHULUAN
Berdasarkan rencana dasar yang telah dibuat, maka dapat
dilakukan dengan pengkajian lebih terinci tentang system dan
perletakkan peralatan plambing dengan menggunakan gambar
pendahuluan denah bangunan .
E. RANCANGAN PELAKSANAAN
Setelah rancangan pendahuluan diperiksa dan dapat diterima
dalam pengertian disetujui oleh perancangan gedung serta pemilik
proyek, maka perhitungan dan gambar pelaksanaan dapat dibuat.
Selain itu, dapat pula disusun dokumen spesifikasi dan perkiraan
biaya pelaksanaan.
BAB VI
HITUNGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH
A. FORMULA
Qh
Qd
T
:pemakaianairrata-rata(m3/jam)
:pemakaianairrata-ratasehat(m3)
:jangkawaktupemakaian
Qh maks = Qhm = C1 * Qh
dimana :
C1 : 1,5 2,0
Qm maks = Qmm =
dimana :
Qmm : pemakaian air menit puncak
: 3,0 4,0
C2
B. CONTOH HITUNGAN
Diketahui
: gedung kantor dengan luas 10.000
Tambahan
untuk keperluan :
1. Tamu : 25% jumlah karyawan @ 25
2. 2. Cuci Lantai : 2
3. Kebutuhan lain-lain ; jumlah tambahan diperkirakan 20%
Jadi
.Qd = ( 100% + 20% )* 120 =144
.Bila jam kantor ditetapkan selama 10 ; maka :
Qh = 144 = 14,4
.Dengan menetapkan C1=2; maka :
Qhm = 2 * 14,4 =28,8
.Dengan menetapkan C2=3 ; maka
C. PENENTUAN VOLUME
RSERVOIR BAWAH
referensi
Tp
= 30 menit
E. KEBUTUHAN PEMADAM KEBAKARAN