bersih, dan pembuang air bekas atau air kotor. ▣ Sistem plambing adalah sistem penyediaan air bersih dan sistem pembuangan air kotor yang saling berkaitan serta merupakan paduan yang memenuhi syarat; yang berupa peraturan dan perundangan, pedoman pelaksanaan, standar peralatan dan standar instalasinya. ▣ Menyediakan air bersih yang diperlukan oleh manusia untuk kehidupan. ▣ Menjamin adanya sanitasi di dalam gedung dan gedung–gedung yang berdekatan ▣ Untuk perlindungan kesehatan masyarakat terhadap bahaya yang timbul sebagai akibat dari instalasi plambing yang tidak baik. 1. Fungsi peralatan plambing ➢ menyediakan air bersih ke tempat–tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup dan jumlah yang dikehendaki, ➢ membuang air kotor dari tempat–tempat tertentu tanpa mencemarkan bagian–bagian penting lainnya.
2. Jenis peralatan plambing secara khusus
➢ Peralatan untuk penyediaan air bersih / air minum. ➢ Peralatan untuk penyediaan air panas ➢ Peralatan untuk pembuangan dan ven ➢ Peralatan saniter ( Plambing fixtures ) Selain itu peralatan–peralatan plambing juga mencakup : ➢ Peralatan pemadam kebakaran
➢ Peralatan pengolah air kotor ( tangki saptic )
➢ Peralatan dapur
➢ Peralatan untuk mencuci ( laundry )
➢ Peralatan pengolah sampah
➢ Instalasi pipa lainnya berupa ; instalasi pipa zat asam,
zat lemas, udara kempa, air murni, air steril dan juga perpipaan vakum (untuk menyedot). MODEL DAN SKETSA Sistem ini digunakan dengan pertimbangan sbb: ▪ Fluktuasi tekanan pada alat plamping tidak besar. ▪ Pompa pengisi tangki atap dapat gekerja secara otomatis ▪ Perawatan tangki atap sangat sederhana dan mudah dilakukan 1. Kelebihan sistem ini: ▪ Lebih estetik dibandingkan sistem tangki atap ▪ Perawatan lebih mudah, karena dapat dipusatkan pada ruang mesin bersama pompa dan kompresornya. ▪ Investasi awal lebih mudah dibandingkan sistem tangki atap 2. kelemahannya: ▪ Fluktuasi tekanan kerja lebih besar dibandingkan dengan sistem tangki atap ▪ Dengan berkurangnya udara, kompresor merupakan kebutuhan utama mutlak untuk dipasang ▪ Lebih berfungsi sebagai pengatur tekanan dibandingkan fungsinya sebagai penyimpan air ▪ Volume air yang lebih kecil mengakibatkan pompa lebih berat bekerjanya. ▪ Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan, ataupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan pompa penghisap air langsung dari pipa utama (misalnya pipa utama perusahaan air minum). ▣ Sistem ini umumnya dipakai di Amerika dan beberapa nagara maju lainnya di Eropa, sementara di Indonesia masih dilarang penerapan sistem ini. 1. Sistem kecepatan putaran pompa konstan, Pompa utama selalu bekerja sedangkan pompa lain akan bekerja secara otomatik yang diatur oleh tekanan. 2. Sistem kecepatan putaran pompa variabel, sistem ini untuk mengubah kecepatan atau laju aliran diatur dengan mengubah kecepatan putaran pompa secara otomatik. 1. Mengurangi tingkat pencemaran air karena tidak menggunakan tangki, 2. Mengurangi terjadinya karat karena tidak kontak udara langsung, 3. Beban struktur semakin ringan karena tidak ada tangki atas, 4. Biaya pemakaian daya listrik besar, 5. Penyediaan air bersih tergantung pada sumberdayanya, 6. Investasi awal besar. 1. Sistem tangki tekan dengan sumur untuk rumah, digunakan untuk rumah yang tidak memiliki sambungan air PA M 2. Sistem penyediaan air panas ke pancuran mandi dengan pemanas air gas. Pemanas air dari gas memerlukan tekanan minimum antara 0,25-0,7 kg/cm 2, tergantung dari volume dan desain pabrik, sedangkan tekanan maksimum yang diizinkan 3,0-4,0 kg/cm 2. 1. Jenis Air Yang Dibuang: ada 4 golongan diantaranya : a. air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet dan air buangan yang mengandung kotoran manusia. b. air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya, seperti bak mandi, bak cuci tangan, bak dapur dsb. c. air hujan : dari atap, halaman dsb. d. air buangan khusus : mengandung gas, racun, atau bahan- bahan berbahaya yang berasal dari pabrik. 2. Sistem Pembuangan Air: a. sistem pembuangan air kotor dan air bekas ▣ sistem campuran
▣ sistem terpisah
a. sistem pembuangan air hujan
b. sistem gravitasi dan sistem bertekanan 3. Komponen sistem pembuangan air: a. Pipa pembuangan alat plambing b. Cabang mendatar c. Pipa tegak air buangan d. Pipa tegak air kotor 1. tujuan system ven : ▣ menjaga sekat perangkap dari efeksifon atau tekanan balik ▣ menjaga aliran yang lancar dalam pipa pembuangan ▣ mensirkulasikan udara dalam pipa pembuangan 2. Jenis sistem ven dan pipa ven: • Ven tunggal, • Ven lup, • Ven pipa tegak • Ven basah • Ven bersama • Ven pelepas • Pipa Ven balik • Pipa Ven Yoke 1. Rancangan Konsep, yaitu berupa data jenis dan penggunaan gedung, denah bangunan, dan jumlah penghuni 2. Penelitian Lapangan, yaitu mencakup: (a)survei tapak dan lokasi gedung, (b) konsultasi dengan instansi pemerintahan, (c)menjajagi kebijaksanaan instansi pengairan dan periksaan setempat, (d)survei hak penggunaan air dan pembuangan air. 3. Rencana Dasar, yaitu menyangkut dasar-dasar perancangan berupa data penelitian lapangan dan pemilihan peralatan 4. Rancangan Pendahuluan, yaitu pengkajian lebih terperinci tentang sistem dan perletakan peralatan plambing. 5. Rancangan Pelaksanaan, yaitu pembuatan perhitungan dan gambar pelaksanaan serta penyusunan dokumen spesifikasi dan perkiraan biaya pelaksanaan setelah rancangan pendahuluan diterima dan disetujui 1. Hitungan Penyediaan Air Bersih Q h = Qd/T Q h = pemakaian air rata-rata Q h = pemakaian air rata-rata sehat T = jangka waktu pemakaian 1. Penentuan Volume Reservoir Bawah 1. Penetuan Volume Reservoir Atas VE= (QP-Qmaks) x Tp + Qpn x Tpn VE = volume reservoir atas Qp = kebutuhan puncak Qmaks = kebutuhan jam puncak Qpn = kapasitas pompa pengisi Tp = jangka waktu kebutuhan puncak Tpn = jangka waktu kerja pompa pengisi 1. Kebutuhan Pemadam Kebakaran Vtotal = V reservoir bawah + V air pemadam kebakaran Anonim, Modul Kuliah :Rekayasa Lingkungan http://desainbangun.com/index.php/new/2929 /sistem-plambing?mobile=1 http://imajinasi35.blogdetik.com/2011/01/24/si stem-plambing-dan-sanitasi/ Ilmusipil.com