Anda di halaman 1dari 26

UTILITAS BANGUNAN

Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas


bangunan yang digunakanuntuk menunjang tercapainya unsur-
unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan, kemudian
kominikasi dan mobilitas dalam bangunan.
Perananganbangunan arus selalu memperhatikan dan
menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan
perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur,
perancangan struktur, perancangan interior dan perancangan
lainnya.

Perancangan utilitas tersebut terdiri


dari :

A.   PERANCANGAN  SISTEM PLAMBING


         Sistem peratan plambing adalah suatu system penyedian
atau pengeluaran air ke tempat-tempat yang dikehendaki tanpa
ada gangguan atau pencemaran terhadap daerah-daerah yang
dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya dalam
masalah air.
1.   Jenis Peralatan Plambing

1
Peralatan plambing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang
diperlukan dalam suatu kompleks perkotaan, perumahan, dan
bangunan
Perlatan tersebut terdiri dari
a.    Peralatan untuk penyedian air bersih
b.   Peralatan untuk penyedian air panas
c.    Peralatan untuk pembuangan air kotor
d.   Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan
pemipaan.

2.   Syarat-Sayarat dan mutu bahan bangunan


Dalam perencanaan pelaksanaan plambing harus diperhatikan
syarat-syarat dari bahan plambing yaitu:
a.    Tidak menimbulkan bahaya kesehatan
b.   Tidak menimbulkan gannguan suara
c.    Tidak menimbulkan radiasi
d.   Tidak merusak perlengkapan bangunan
e.    Instalasi harus kuat dan bersih
Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai
berikut
a.    Daya tahan harus lama minimal 30 tahun
b.   Permukaan harus halus dan tahan air
c.    Tidakk ada bagian-bagian yan tersembunyi/menyimpan kotoran
pada bahan-bahan yang dimaksud
d.   Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain
e.    Mudah memeliharanya
f.     Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku
Dalam perencanaan pelambing, perlu diperhatikan bahan
atau alat plambing. Pipa PVC dan pipa tembaga (untuk air

2
panasa). Ukuran yang sering digunakan mulai dari diameter ½”
sampai dengan 2” sampai dengan 6” untuk bangunan tinggi.
Alat-alat plambing yang merupakan permulaan dari system
pembuangan dari instalasi dapat berupa : Kran, kloset, wastafel
(lavatory), urinoir, bidet, beth tub, shower.
3.   Air
Air menurut kebutuhannya dapat dibagi menjadi: air bersih
(dingin atau Panas), air kotor (air sisa, air limbah, air hujan dan
air limbah khusus).
Syarat-syarat fisik air minum:
a.    Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai
rasa
b.   Mempunyai suhu kira-kira 10-20 derajad Celsius
c.    Memenuhi syarat kesehatan

Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yang


dipergunakan baik oleh penghuninya ataupun oleh keperluan-
keperluan lain yang ada kaitannya dengan fasilitas bangunan.
Kebutuhan air didasarkan sebagai berikut:
a.    Kebutuhan untuk minum, memasak/dimasak. Untuk keperluan
mandi, buang air kecil dan air besar. Untuk mencuci, cuci
pakaian, cuci badan, tangan, cuci perlatan dan untuk proses
seperti industry
b.   Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC,
kolam renang, air mancur taman
c.    Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hidran dan air untuk
sprinkler
Kebutuhan air terhadap bangunan tergantung fungsi
kegunaan bangunan dan jumlah penghuninya. Besar kebutuhan
air khususnya untuk kebutuhan manusia dihitung rata-rata

3
perorang per hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan
untuk kegiatan manusia tersebut.
Tabel Kebutuhan air menurut tipe bangunan

TIPE BANGUNAN LITER/HARI

Sekolahan 57
Sekolahan+Kafetaria 95
Apartemen 133
Kantor 57-125
Taman Umum 19
Taman dan shower 38
Kolam renang 38
Apartemen mewah 570/unit
Rumah susun 152/unit
Hotel 380/kamar
Pabrik 95
Rumah sakit umum 570/unit
Rumah perawat 285/unit
Restoran 95
Dapur hotel 38
Motel 190/tmpt tidur
Drive in Pertokoan 19/mobil
Servis station 38
Airprt 11-19/penumpang
Gereja 19-26/tmpt duduk
Rumah tinggal 150-285

     4. System pemipaan plambing


Sistem pemipaan menurut cara pengaliran airnya, adalah cara
untuk mengalirkan air dan ketempat yang memerlukan. Ada dua
cara pengaturan air yaitu system horizontal dan system Vertikal.

    4.1. Sistem Horizontal


           adalah suatu system pemipaan yang banyak digunakan
untuk mengalirka kebutuhan air pada suatu kompleks
perumahan atau rumah-rumah tinggal yang tidak bertingkat

4
Ada dua cara yang dipakai untuk system pemipaan horizontal
yaitu sebagai berikut:
a.    Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir
Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih
efesien, dan kerugiannnya adalah daya pancar pada titik kran air
tidak sama, semakin jauh semakin kecil daya pancarnya.
b.   Pemipaan yang melingkar/membentuk ring
Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak,
padahal kekuatan daya pancar air kesemua titik-titik akan
menghasilkan air yang sama
   4.2. Sestim Vertikal
Sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan system
vertical banyak digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat
tinngi. Cara pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih
dulu pada tangki air (ground reservoir) yang terbuat dari beton
dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan air pada bangunan
tersebut. Kemudian air dialirkan dengan menggunakan pompa
untuk langsung ke titik-titik kran yang diperlukan. Sistem ini
lebih menguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi sering
mengalami kesulitan kalau sumber tenaga untuk pompa
mengalami pemadaman.
Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan
pada tangki di atas bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke
tempat-tempat yang memerlukan, dengan menggunakan system
gravitasi/diturunkan secara lansung.

5.   Air Panas


Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat
tertentu dan digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu.
Sistem air panas ini dapat dipasang pada bangunan perumahan,

5
perkantoran, restoran, hotel, apartemen, penginapan, rumah sakit
dan bangunan umum. Pada daerah yang beriklim sejuk atau
dingin air panas dibutuhkan, oleh Karena itu system plambing air
panas ini menggunakan pipa besi tuang atau tembaga yang
dibalut dengan benang-benang asbes sebagai isolator supaya
panasnya tidak terbuang.
Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a.    Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipa-
pipa yang dipanaskan.
b.   Pemanas air listrik
c.    Pemas air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang diatas
atap bangunan untuk mendapatkan panas matahari.

6.   Penyimpanan Air Bersih


Air bersih dapat disimpan dalam ground reservoir dan
tangki air. Tangki  air adalah tangki kedua dari tempat
penampungan air yang diletakkan di atas bangunan, yang terbuat
dari fibre glass atau plat-plat baja terdiri dari komponen plat yang
disusun.
7.   Air Buangan/Air Kotor
Air buangan atau air kotor adalah air bekas pakai yang
dibuang. Air kotor dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai
dengan hasil penggunaannya.
a.    Air buangan bekas mencuci, mandi  dan lai-lainnya.
b.   Air Limbah yaitu air untuk memebersihkan limbah/kotoran
c.    Air hujan yaitu air yang jatuh ke atas permukaan tanah atau
bangunan.
d.   Air limbah khusus yaitu air bekas cucian dari kotoran-kotoran dan
alat-alat tertentu seperti air bekas dari rumah sakit laboratorium,
restoran dan pabrik.

6
      Pipa-pipa yang digunakan dalam ukuran besar mulai dari
diameter 3”, sampai dengan 6” dengan kemiringan tertentu untuk
memudahkan pengaliran.
7.1.      Sistem Pembuangan Air Kotor/Air Bekas
Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian, air bekas
cucian pakain, kendaraan, cucian peralatan masakan dan
beberapa macam cucian lainnya.

1.   Air Limbah


Air limbah adalah air bekas buangan yang bercampur kotoran. Air
bekas/air limmbah ini tidak diperbolehkan dibuang
sembarangan/dibuang ke seluruh lingkungan tetapi harus
ditampung ke dalam bak penampungan.
Untuk bangunan rumah tinggal, satu atau dua titik
buangan cukup diperlukan septic tank dengan volume 1 – 1,5 m3
dengan dibuat perembesan.
a.   Air Limbah khusus
    Air limbah khususdalah air bekas buangan dari kebutuhan-
kebutuhan khusus , seperti restoran yang besar, pabrik industry
kimia, bengkel, rummah sakit dan laboratorium.
b.   Air hujan
      Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air
tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang
jatuh pada rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan
melalui talang-talang-talang vertical dengan deameter 3” (minimal)
yang diteruskan ke saluran-saluran horizontal dengan kemiringan
0,5-1% dengan jarak terpendek menuju ke saluran terbuka
lingkungan.

7
Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus
diketahui atap yang menampung air hujan tersebut dalam
luasann m2. Sebagai standar ukuran pipa peambuangan dibuat
table sebagai berikut:
Diameter Luasan Atap Volume
(inci) (m2) (liter/menit
3 (7,62 cm) s.d.-180 255
4(10,16 cm) 385 547
5(12,70 cm) 698 990
6(15,24 cm) 1135 1610
8 2445 3470

Untuk mencari/menghitung jumlah dan besar pipa tegak


untuk air hujan dapat dicari dengan cara sebagai berikut.
         Contoh Soal
Luas atap = 1.200m2, Hujan rata-rata di Indonesia antara
300-500 mm/m2/jam=  5 – 8 liter/menit. Curah hujan = 1.200 m2
x 5-8 liter/menit = 6.000 – 9600 linakuter/menit.
Luas atap 1.200m2 dalam table paling efesien menggunakan
diameter 6” dengan kapasitas +/- 1.610 liter/menit. Jika curah
hujan = 8.000 liter/menit, maka air hujan akan mengalir ke
bawah dalam waktu 1 x 6” = 8.000 : 1.610 = 5 menit. Untuk
mempercepat pembuangan air diperlukan pipa 6” sebanyak 5
buah yang tersebar letaknya sehingga air di atas atap pada saat
tertentu akan terbuang keluar dalam waktu 1 menit.

Kebutuhan Peralatan Plambing

1.   Suatu bangunan kantor yang disewakan terdiri dari bangunan


berlantai 15 dengan luas 1.400 m2/lantai, dan dihuni oleh
karyawan yang diasumsikan 6-8 m2//orang. Kebutuhan kloset,

8
wastafel dan urinal pada bangunan tersebut, sesuai dengan table
1.3 no. 6. Jumlah karyawan perlantai = 1.400 m2 : (6 -8)
m2/orang = 200 orang, yang tterdiri dari karyawan pria = 110
orang dan karyawan wanita = 90 orang.

Sesuai dengan table tersebut kebutuhan:


Kloset karyawan pria untuk 110 orang        = 5 buah
Kloset karyawan wanita untuk 90 orang      = 5 buah
Wastafel karyawan pria untuk 110 orang    = 5 buah
Wastafel karyawan wanita untuk 90 orang  = 4 buah
Urenal karyawan pria = kloset                     = 5 buah

Jumlah kloset, wastafel, dan urenal tersebut merupakan


kebutuhan peralatan plambing untuk setiap lantai.

PENERANGAN/PENCAHAYAAN

1.  Matahari
Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang
paling mudah didapat dan banyak manfaatnya. Oleh karena itu
harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi Indonesia
sebagai daerah trofis yang terletak digaris katulistiwa matahari
memancarkan sinar sepanjang tahun.
Tujuan pemanfatan cahaya matahari sebagai penerangan
alami dalam bangunan  adalah sebagai berikut:
a.    Menghemat energy dan biaya operasional bangunan
b.   Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari
mengandung ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi
manusia dan memperjelas kesan ruang

9
c.    Menggunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan,
baik sebagai penerangan langsung maupun tidak langsung.
2.   Cahaya Buatan
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan 
listrik adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang
menyelenggarakan dan menyiapkan suatu tenaga pembangkit
listrik dengan system Pembangkit Listrik Tenga Uap (PLTU),
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD).
Diluar negeri ataupun di Negara kita baru-baru ini
mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit
Listrik Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.

2.1.      Sistem Pencahayaan/Penerangan Buatan


Daya penerangan yang masuk dalam panel-panel pembagi (Sub
Panel) dibagi dalam 2 bagian:
a.    Pencahayaan/daya yang langsung: Pencahayaan yang berupa
titik-titik lampu penerangan.Peletakan lampu penerangan ini
harus diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan
pencahayaan yang baik, memenuhi syarat yang diminta dan
merata. Selain itu harus diatur posisinya terhadap letak-letak
diffuser AC, sprinkler, fiere alarm, smoke detector, speaker dan
lain-lain.
b.   Daya yang tidak langsung daya ini digunakan untuk
menghidupkan alat-alat tertentu seperti computer dan mesin ketik

Tabel Estimasi Beban Listrik Suatu Bangunan


AC Lain-Lain
 Untuk Pengguanaan Pencahayaan (Watt/m2) (Watt/m2)

Auditorium
     T. duduk (umum) 9 – 22,5 100-180 -

10
     Panggung 180 – 360 - 2,25
Wisma Seni 35 – 55 45-65 4,50
Bank 22,5 – 55 45-65 18
Kafetaria 27 – 45 55-90 4,50
Gereja 13,5 – 27 45-65 4,50
Daerah Komputer 7 – 55 110-180 13,50
Toko serba ada
     Basemen
35 – 55 - 13,50
     Lantai dasar
22,5 – 40 45-65 9
     Lantai tingkat
18 – 35 - 4,50
Rumah susun
     0-270 m2
27 - 4,50
     271- 13.000 m2
18 - 2,25
     13.000 m2 keatas
9 - 1
Gedung parkir
4,5 - 1
Rumah sakit
18 – 27 45-65 9
Hotel
     Loby

     Kamar 55 – 72 45-75 4,5


Bangunan industry 9 – 22,5 27-45 4,5
Laboratorium 13,5 – 22,5 - 9
Perpustakaan 27 – 45 55-90 45-180
Pusat Kesehatan 22,5 – 40 45-65 4,5
Motel                                        ` 22,5 – 36 36-65 13,5
Bangunan kantor 9 – 22,5 55-90 2
Restoran 22,5 – 36 36-65 18
Sekolah 13,5 – 22,5 55-90 2
Pertokoan 18 – 36 32-45 13,5
     Salon

     Pakaian
27 – 45 45-80 9
     Apotik
18 – 45 - 4,5
     Sepatu
27 - 4,5
Pergudangan 27 - 4,5
2-9 - 2

11
       Untuk mendapatkan pencahayaan buatan dari atas langit-
langit diperlukan suatu system penempatan dan penggunaan alat
cahaya (penerangan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaan
ruangan tersebut). Juga diperhatikan tinggi rendahnya langit-
langit dan peralatan lainnya.
Selain untuk memberikan pencahayaan buatan pada ruangan
ruangan perlu diperhatikan pencahayaan ditempat-tempat lain,
seperti tangga, toilet, ruang AC, panel, gudang, lobby, selasar,
halaman dan tempat parker.
Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan
untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan,
kemudian kominikasi dan mobilitas dalam bangunan. Peranangan bangunan harus
selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan
dengan perancangan yang lain, seperti perancangan arsitektur, perancangan
struktur, perancangan interior dan perancangan lainnya.

Denah Utilitas adalah denah yang menjelaskan bagaimana sistem saluran pipa


(sistem plaming), baik saluran pipa air bersih maupu saluran pipa pembuangan air
kotor. Sedangkan saluran pipa pembungan pada WC kita harus menyediakan
septic tank agar pipa pembuangannya langsung ke septic tank dan sumur resapan.

Perancangan Utilitas tersebut terdiri dari :

Perancangan Sistem Saluran Pipa (Plambing)

Sistem peratan plambing adalah suatu sistem penyedian atau pengeluaran air ke
tempat-tempat yang dikehendaki tanpa ada gangguan atau pencemaran terhadap
daerah-daerah yang dilaluinya dan dapat memenuhi kebutuhan penghuninya
dalam masalah air.

Jenis-Jenis Peralatan Plambing

Peralatan plambing meliputi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam suatu


kompleks perkotaan, perumahan, dan bangunan.

Perlatan tersebut terdiri dari :


a.  Peralatan untuk penyedian air bersih
b.  Peralatan untuk penyedian air panas
c.  Peralatan untuk pembuangan air kotor
d.  Peralatan lainnya yang ada hubungannya terhadap perencanaan pemipaan.

12
Syarat-Syarat dan Mutu Bahan Bangunan

Dalam perencanaan pelaksanaan plambing harus diperhatikan syarat-syarat dari


bahan plambing, yaitu :
a.  Tidak menimbulkan bahaya kesehatan
b.  Tidak menimbulkan gannguan suara
c.  Tidak menimbulkan radiasi
d.  Tidak merusak perlengkapan bangunan
e.  Instalasi harus kuat dan bersih

Kemudian mutu bahannya harus memenuhi syarat sebagai berikut


a.  Daya tahan harus lama minimal 30 tahun
b.  Permukaan harus halus dan tahan air
c.  Tidakk ada bagian-bagian yan tersembunyi/menyimpan kotoran pada bahan-
bahan yang dimaksud
d.  Bebas dari kerusakan baik mekanis maupun yang lain
e.  Mudah memeliharanya
f.  Memenuhi peraturan-peraturan yang berlaku

Dalam perencanaan pelambing, perlu diperhatikan bahan atau alat plambing. Pipa
PVC dan pipa tembaga (untuk air panasa). Ukuran yang sering digunakan mulai
dari diameter ½” sampai dengan 2” sampai dengan 6” untuk bangunan tinggi.
Alat-alat plambing yang merupakan permulaan dari system pembuangan dari
instalasi dapat berupa : Kran, kloset, wastafel (lavatory), urinoir, bidet, beth tub,
shower.

Sistem Pemipaan Plambing

Sistem pemipaan menurut cara pengaliran airnya, adalah cara untuk mengalirkan
air dan ketempat yang memerlukan. Ada dua cara pengaturan air yaitu sistem
horizontal dan sistem vertikal.

Sistem Horizontal, adalah sistem pemipaan yang banyak digunakan untuk


mengalirkan kebutuhan air pada suatu komplek perumahan atau rumah-rumah
tinggal yang tidak bertingkat. Ada dua cara yang dipakai untuk sistem pemipaan
horizontal yaitu sebagai berikut :

a.   Pemipaan yang menuju ke satu titik akhir


      Keuntungan pemipaan ini adalah pemakaian bahan yang lebih efesien, dan
kerugiannnya adalah
      daya pancar pada titik kran air tidak sama, semakin jauh semakin kecil daya
pancarnya.
b.   Pemipaan yang melingkar/membentuk ring
      Pemipaan ini menuntut penggunaan bahan pipa yang banyak, padahal
kekuatan daya pancar air

13
      kesemua titik-titik akan menghasilkan air yang sama.

Sistem Vertikal, sistem pengaliran/distribusi air bersih dengan sIstem vertical


banyak digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat tinngi. Cara
pendistribusiannya adalah dengan menampung lebih dulu pada tangki air (ground
reservoir) yang terbuat dari beton dengan kapasitas sesuai dengan kebutuhan air
pada bangunan tersebut. Kemudian air dialirkan dengan menggunakan pompa
untuk langsung ke titik-titik kran yang diperlukan. Sistem ini lebih
menguntungkan pada penggunaan pipa, tetapi sering mengalami kesulitan kalau
sumber tenaga untuk pompa mengalami pemadaman.

Cara lain dengan menggunakan pompa untuk diteruskan pada tangki di atas
bangunan. Kemudian dari tangki dialirkan ke tempat-tempat yang memerlukan,
dengan menggunakan system gravitasi/diturunkan secara lansung.

Sistem Pembuangan Air Kotor/Bekas

Air bekas yang dimaksud adalah air bekas cucian, air bekas cucian pakain,
kendaraan, cucian peralatan masakan dan beberapa macam cucian lainnya.

Dalam menghitung besar pipa pembuangan air hujan harus diketahui atap yang
menampung air hujan tersebut dalam luasann m2. Sebagai standar ukuran pipa
peambuangan dibuat tabel sebagai berikut:

   Diameter                     Luasan Atap                 Volume


      (inci)                             (m2)                     (liter/menit)

   3 (7,62 cm)                   s.d.-180                       255


   4(10,16 cm)                     385                           547
   5(12,70 cm)                     698                           990
   6(15,24 cm)                     1135                         1610
        8                                  2445                        3470

Tips agar Pipa Berfungsi Maksimal

 Pasang pipa diluar tembok, tidak ditanam. Hal ini akan


memudahkan dalam perawatan dan perbaikan pipa jika bocor. Atur
pipa agar tampilannya tidak merusak keindahan ruang.
 Pilih pipa berbahan PVC dengan kualitas yang baik. Bahan ini tidak
mudah rapuh dan pecah. Jangan lupa mengecek status SNI pipa,
ya!
 Pasang jaringan air bersih terlebih dahulu sebelum membuat pipa
saluran air kotor dan buangan. Sistem air kotor lebih kompleks
dengan menggunakan pipa yang lebih besar.

14
 Pasang rangkaian pipa horizontal di bawah balok-balok lantai
kedua atau di atas plafon lantai pertama.

Septic Tank adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari
WC(watercloset), konstruksi septic tank ada disekat dengan dinding bata dan
diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup kontrol dan
diberipipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, sebagai hubungan agar ada udara /
oksigenke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur.

Gambar hubungan Pipa dari WC ke Septic Tank

15
Denah Septic Tank

Septic Tank

Selain septic tank kita juga memerlikan sumur resapan, karena natinya air dari
septic tank akan mengalir ke sumur resapan.

Contoh gambar pembuatan Septic Tank ke Sumur Resapan untuk WC :

Septic Tank dan Sumur Resapan

16
Septic Tank dan Sumur Resapan

Berikut tabel ukuran jarak pembutan septic tank dan sumur resapan dengan
banguna :

Aturan Jarak Pembuatan Septic Tank dan sumur Resapan dengan Bangunan

Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan

Dalam pembuatan sumur resapan di pekarangan rumah kita harus mengikuti


Satandar Nasional Indonesia (SNI) tentang Tata Cara Perencanaan Sumur
Resapan air Hujan untuk Lahan Pekarangan, menetapkan beberapa persyaratan
umum yang harus dipenuhi sebuah sumur resapan yaitu :

 1.  Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah
berlereng, curam atau labil.
 2.  Sumur resapan harus dijauhklan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari
septic tank
      (minimum lima meter diukur dari tepi), dan berjarak minimum satu meter dari
fondasi bangunan.
 3.  Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua

17
meter di bawah
      permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table) tanah minimum 1,50
meter
      pada musim hujan.
 4.  Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah
menyerap air) lebih
      besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya, genagan air setinggi 2 cm
akan teresap
      habis dalam 1 jam), dengan tiga klasifikasi, yaitu :
       1.  Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.
       2.  Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.
       3.  Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm per
jam.

Sumur Resapan

18
Sumur Resapan

 Menggambar Utilitas Gedung [ MUG ] adalah Suatu kelengkapan


fasilitas pada gedung yang bertujuan untuk mencapai kenyamanan,
kesehatan, keamanan bagi penghuni bangunan tersebut dan sekitarnya

 Macam - macam Utilitas Gedung :

1. Instalasi Listrik
2. Instalasi Plumbing
3. Sanitasi dan Drainase Gedung

1. Pengertian Instalasi Listrik  adalah Suatu jaringan untuk mengalirkan


arus listrik yang digunakan untuk penerangan atau alat - alat elektronik,
antara lain (TV, Setrika, Radio, AC, dll)

 Persyaratan dan Prinsip Instalasi Listrik, antara lain : 

1. Jaringan instalasi listrik dipikirkan untuk jarak yang terdekat / terpendek


agar dapat lebih ekonomis
2. Bagian yang tertanam di dinding perlu disediakan saluran dengan diameter
yang agak besar agar dimudahkan dalam pengurutan dan perbaikan
3. Pada instalasi yang terletak di atas plafond sebaiknya juga dibungkus
dengan pipa PVC untuk menghindari kerusakan kabel

  Symbol untuk instalasi listrik

19
 Diagram instalasi listrik

20
  Contoh gambar instalasi listrik

21
      2 . Pengertian Instalasi Plumbing adalah Seni dan teknologi pemipaan dan
peralatan untuk menyediakan air bersih, baik dalam hal kualitas dan kontinuitas
yang memenuhi syarat dan pembuangan air bekas atau kotor dari tempat - tempat
tertentu tanpa mencemari bagiann penting lainnya untuk mencapai kondisi higenis
dan kenyamanan yang diinginkan.

 Pengertian pipa PVC (Polyvinyl chloride) merupakan pipa yang terbuat


dari plastik dan dengan kombinasi vinyl lainnya. mempunyai karakter pipa
yang tahan lama dan mudah perawatannya. Pipa PVC juga tidak berkarat

22
atau membusuk. disamping itu, pipa PVC ini paling sering digunakan
dalam sistem irigasi / perairan dan pelindung kabel. 

 Macam - macam pipa PVC :

1.   Type AW
   merupakan tingkat ketebalan yang paling tinggi, digunakan untuk
perairan yang memiliki tekanan (seperti pakai pompa).
2. Type D
   merupakan tidak terlalu tebal, bisa untuk tekanan yang tidak terlalu besar
atau bisa dipakai untuk buangan.
3. Type C
   merupakan paling tipis, biasanya untuk pembuangan air, tidak bisa untuk
tekanan.

o Berikut Beberap Fungsi Yg Bisa Didapat Dari PVC

C 5/8             : Untuk pelindung kabel listrik

AW 1/2, ¾   : biasa dipakai untuk supply air di rumah tangga. untuk
ukuran yang lebih besar biasanya dipakai kalau memang
membutuhkan debit air yang lebih besar.

23
D 2 1/2, 3, 4 : biasa dipakai untuk air buangan di rumah tangga. Bisa
saja pakai C tapi lebih baik gunakan type D kalau pipanya tidak
ditanam di tembok, takutnya kalau ada apa-apa misalnya wc buntu
dan perlu disedot, bisa pecah kalau tidak kuat.

C 3, 4: biasa tuk pembuangan air yg memiliki tekanan rendah

   Secara khusus, pengertian plambing merupakan sistem perpipaan dalam


bangunan yang meliputi sistem perpipaan untuk :
a.penyediaan air minum
b.penyaluran air buangan dan ven
c.penyediaan air panas
d.penyaluran air hujan
e.pencegahan kebakaran
f.penyediaan gas
g.AC (air conditioner)

Plumbing atau plambing mempunyai sasaran sebagai berikut :


a.sanitasi, menciptakan kesehatan masyarakat
b.kenyamanan pemakai
c.menciptakan rasa aman

Fungsi plumbing atau plambing :


a.sebagai sistem penyediaan air minum, menyediakan air minum ke tempat
yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup
b.sebagai penyaluran air buangan

Jenis-jenis peralatan plambing dapat dibedakan berdasarkan fungsinya,


antara lain :
a.peralatan untuk penyediaan air panas
b.peralatan untuk penyediaan air bersih/ air minum
c.peralatan untuk pembuangan

Syarat perencanaa plumbing atau plambing :


a.sistem harus efektif dan efisien
b.pipa mudah dirawat dan diperbaiki
c.mudah dilakukan pemeriksaan
d.tidak mengganggu estetika
e.memperhatikan aspek kesehatan
f.tidak mengganggu struktur bangunan
g.pilih yang murah tapi berkualitas
h.minimalkan tikungan

Tahapan perencanaan plumbing atau plambing :


a.mengetahui fungsi bangunan

24
b.penetapan jenis peralatan plambing
c.rencana jaringan pipa
d.penetapan dimensi pipa (dimensioning)
e.rencana peletakan peralatan plambing
f.penggambaran

Pemasangan peralatan plambing atau plumbing :


a.pemasangan kasar
yaitu peralatan plambing dipasang bersamaan dengan berkembangnya
konstruksi bangunan

b.pemasangan halus
yaitu pemasangan peralatan plambing dilakukan setelah konstruksi
bangunan selesai. sehingga menghindari terjadinya kerusakan peralatan
plambing akibat pembangunan konstruksi.

3. Sanitasi dan Drainase Gedung

    Sanitasi adalah sarana yang harus disediakan dalam suatu bangunan
atau gedung, supaya dapat terpenuhi syarat kesehatan pengguna bangunan
atau gedung tersebut.

   Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai


sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen
penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya).

o Jenis – jenis drainase :

• Menurut sejarah terbentuknya :


1. Drainase alamiah (natural drainage)
Terbentuk secara alamiah , tidak terdapat bangunan penunjang
2. Drainase buatan (artificial drainage)
Dibuat dengan tujuan tertentu, memerlukan bangunan khusus

• Menurut letak bangunan :


1. Drainase permukaan tanah (surface drainage)
Suatu system pembuangan air untuk menyalurkan air dipermukaan tanah.
Hal ini berguna untuk mencegah adanya genangan.
2. Drainase bawah permukaan tanah (subsurface drainage)
Suatu sistem pembuangan untuk mengalirkan kelebihan air dibawah tanah.
Pada jenis tanaman tertentu drainase juga bermanfaat untuk mengurangi
ketinggian muka air tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik.

25
• Menurut fungsi :
1. Single purpose
Suatu jenis air buangan : air hujan, limbah domestic, limbah industri dll
2. Multi purpose
Beberapa jenis air buangan tercampur

• Menurut kontruksi :
1. Saluran terbuka
2. Saluran tertutup

26

Anda mungkin juga menyukai