DISUSUN OLEH :
D051171017
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2018
UTILITAS BANGUNAN
3. Air
Air menurut kebutuhannya dapat dibagi menjadi: air bersih (dingin
atau Panas), air kotor (air sisa, air limbah, air hujan dan air limbah
khusus).
Syarat-syarat fisik air minum:
a) Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa
b) Mempunyai suhu kira-kira 10-20 derajad Celsius
c) Memenuhi syarat kesehatan
Kebutuhan air dalam bangunan artinya air yang dipergunakan baik oleh
penghuninya ataupun oleh keperluan-keperluan lain yang ada kaitannya
dengan fasilitas bangunan.
Kebutuhan air didasarkan sebagai berikut:
a) Kebutuhan untuk minum, memasak/dimasak. Untuk keperluan mandi,
buang air kecil dan air besar. Untuk mencuci, cuci pakaian, cuci badan,
tangan, cuci perlatan dan untuk proses seperti industry
b) Kebutuhan yang sifatnya sirkulasi: air panas, water cooling/AC, kolam
renang, air mancur taman
c) Kebutuhan yang sifatnya tetap: air untuk hidran dan air untuk sprinkler
Sekolahan 57
Sekolahan+Kafetaria 95
Apartemen 133
Kantor 57-125
Taman Umum 19
Taman dan shower 38
Kolam renang 38
Apartemen mewah 570/unit
Rumah susun 152/unit
Hotel 380/kamar
Pabrik 95
Rumah sakit umum 570/unit
Rumah perawat 285/unit
Restoran 95
Dapur hotel 38
Motel 190/tmpt tidur
Drive in Pertokoan 19/mobil
Servis station 38
Airprt 11-19/penumpang
Gereja 19-26/tmpt duduk
Rumah tinggal 150-285
5. Air Panas
Air panas adalah air bersih yang dipanaskan dengan alat tertentu
dan digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Sistem air panas
ini dapat dipasang pada bangunan perumahan, perkantoran, restoran,
hotel, apartemen, penginapan, rumah sakit dan bangunan umum. Pada
daerah yang beriklim sejuk atau dingin air panas dibutuhkan, oleh
Karena itu system plambing air panas ini menggunakan pipa besi tuang
atau tembaga yang dibalut dengan benang-benang asbes sebagai
isolator supaya panasnya tidak terbuang.
Alat pemanas yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
a) Pemanas air dengan gas, air mengalir sesaat, dan melewati pipa-pipa
yang dipanaskan.
b) Pemanas air listrik
c) Pemas air energy surya dimana tabung penyimpan dipasang diatas
atap bangunan untuk mendapatkan panas matahari.
1. Matahari
Matahari adalah sumber cahaya atau penerangan alami yang
paling mudah didapat dan banyak manfaatnya. Oleh karena itu harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Apalagi Indonesia sebagai daerah
trofis yang terletak digaris katulistiwa matahari memancarkan sinar
sepanjang tahun.
Tujuan pemanfatan cahaya matahari sebagai penerangan alami
dalam bangunan adalah sebagai berikut:
(1) Menghemat energy dan biaya operasional bangunan
(2) Menciptakan ruang yang sehat mengingat sinar matahari
mengandung ultraviolet yang memberikan efek psikologis bagi
manusia dan memperjelas kesan ruang
(3) Menggunakan cahaya alami sejauh mungkin ke dalam bangunan,
baik sebagai penerangan langsung maupun tidak langsung.
2. Cahaya Buatan
Cahaya buatan dikelola atau diperoleh dari perusahaan listrik
adalah Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menyelenggarakan dan
menyiapkan suatu tenaga pembangkit listrik dengan system Pembangkit
Listrik Tenga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan
pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Diluar negeri ataupun di Negara kita baru-baru ini
mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik
Tenaga Angin dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
Auditorium
- T. duduk (umum) 9 – 22,5 100-180 -
- Panggung 180 – 360 - 2,25
Wisma Seni 35 – 55 45-65 4,50
Bank 22,5 – 55 45-65 18
Kafetaria 27 – 45 55-90 4,50
Gereja 13,5 – 27 45-65 4,50
Daerah Komputer 7 – 55 110-180 13,50
Toko serba ada
- Basemen 35 – 55 - 13,50
- Lantai dasar 22,5 – 40 45-65 9
- Lantai tingkat 18 – 35 - 4,50
Rumah susun
- 0-270 m2 27 - 4,50
- 271- 13.000 m2 18 - 2,25
- 13.000 m2 keatas 9 - 1
Gedung parkir 4,5 - 1
Rumah sakit 18 – 27 45-65 9
Hotel
- Loby 55 – 72 45-75 4,5
- Kamar 9 – 22,5 27-45 4,5
Bangunan industry 13,5 – 22,5 - 9
Laboratorium 27 – 45 55-90 45-180
Perpustakaan 22,5 – 40 45-65 4,5
Pusat Kesehatan 22,5 – 36 36-65 13,5
Motel ` 9 – 22,5 55-90 2
Bangunan kantor 22,5 – 36 36-65 18
Restoran 13,5 – 22,5 55-90 2
Sekolah 18 – 36 32-45 13,5
Pertokoan
- Salon 27 – 45 45-80 9
- Pakaian 18 – 45 - 4,5
- Apotik 27 - 4,5
- Sepatu 27 - 4,5
Pergudangan 2-9 - 2
Untuk mendapatkan pencahayaan buatan dari atas langit-langit
diperlukan suatu system penempatan dan penggunaan alat cahaya
(penerangan yang sesuai dengan fungsi dan kegunaan ruangan tersebut).
Juga diperhatikan tinggi rendahnya langit-langit dan peralatan lainnya.
Selain untuk memberikan pencahayaan buatan pada ruangan ruangan
perlu diperhatikan pencahayaan ditempat-tempat lain, seperti tangga, toilet,
ruang AC, panel, gudang, lobby, selasar, halaman dan tempat parker.