NAMA PRAKTIKAN
MUHAMMAD ALIEF YA MORIZ
NIM
071001700088
JUDUL
HASIL PENGERJAAN SIMULASI PIPESIM SLB
NILAI
Minyak bumi adalah salah satu energi fosil yang menjadi energi utama
dalah penggunaan sehari-hari. Akan tetapi minyak bumi semakin lama akan
semakin berkurang dan tidak dapat diperbaharui, oleh karena itu saat ini
banyak energi alternatif yang mulai banyak digunakan seperti energi surya,
gas bumi ataupung angin. Akan tetapi untuk saat ini energi tersebut masih sulit
untuk menggantikan minyak bumi sebagai energi utama.
Minyak bumi yang kita gunakan berasal dari dalam bumi dimana telah
melalui proses-proses dari mulai batuan induk kemudia bermigrasi hingga
terperangkap dibatuan di dalam bumi. Dalam proses pengambilan minyak
bumi dilakukan ekplorasi terlebih dahulu untuk mencari letak dimana minyak
bumi tersebut berada, setelah ditentukan keberadaannya kemudian dilakukan
proses operasi eksploitasi untuk pengambilan minyak bumi tersebut.
Proses eksplorasi dan eksploitasi sudah dilakukan dalam pencarian gas
bumi. Pekerjaan kegiatan dimulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir
produksi gas bumi. Seiring dengan berproduksinya suatu reservoir gas, tentu
mengalami penurunan tekanan. Kehilangan tekanan pada sistem produksi
dapat terjadi pada berbagai posisi, dimulai dari reservoir hingga separator yang
digunakan untuk mengolah gas tersebut yang selanjutnya nanti akan siap
untuk dipasarkan. Kehilangan tekanan menjadi hal yang mutlak pada media
berpori yang dapat terjadi karena kerusakan formasi (formation damage) dan
pengaruh petrofisik batuan. Pekerjaan setelah pengeboran dilakukan komplesi
untuk penyelesaian sebelum produksi dapat dilakukan. Pada komplesi, terjadi
kehilangan tekanan karena turbulensi dari aliran pada formasi, akibat damage
atau kerusakan pada formasi akibat over balance perforation. Kehilangan
tekanan juga dapat terjadi pada pipa produksi bawah permukaan (tubing) atau
pipa di surface (flowline). Kehilangan tekanan pada pipa ini diakibatkan oleh
friksi dari fluidanya. Selain itu faktor yang sangat menentukan adalah nilai
dari faktor deviasi gas nya(z).Dilakukan identifikasi perlu dilakukan optimasi
produksi dengan menggunakan analisa nodal. Analisa nodal sekarang ini
sudah dapat diaplikasikan dalam sebuah perangkat lunak. Dalam dunia migas
dikenal dengan software Pipesim. Dengan menggunakan berbagai macam
metode perhitungan seperti penentuan nilai Pseudo – critical
Pressure/Temperature dan Pseudo-reduced pressure/Temperature, penentuan
dari deviasi gas (z), dan penentuan konstanta alirannya turbulen atau laminer.
Hasil dari perhitungan tersebut setelah diketahui, akan digunakan dalam well
setting tergantung dari jenis well completionnya. Kemudian sensitivity yang
digunakan adalah dari laju alir serta ukuran chokenya. Guna mendapatkan nilai
yang lebih tepat, dilakukan beberapa kali pengujian pada beberapa nilai
outlet pressurenya yang dapat di setting pada choke manifold. Setelah
beberapa kali melakukan pengujian sensitivity ini, maka akan didapatkan nilai
dari IPR (Inflow Performance Relationship) dan OPR (Outflow Performance
Relationship) titik potong dari keduaanya akan didapatkan laju alir optimum.
Perhitungan optimasi produksi gas ini penting dilakukan untuk mendapatkan
nilai produksi sehingga dapat maksimal dalam memproduksikan gas pada
cadangan yang tersedia serta memperhitungkan nilai ekonomi yang akan
didapatkan karena sudah dapat diketahui nilai optimasi yang didapatkan
BAB II
PEMBAHASAN
Setelah itu dilakukan simulasi dari hasil desain yang telah dibuat
tadi, berikut adalah hasil dari simulasi tersebut :
Adapun kesimpulan yang didapat dari keempat sumur percobaan kali ini,
dapat disimpukan sebagai berikut:
1. Sumur Sembur Alam memiliki tekanan 821,163 psia. Jika pressure
2500 psi dan tubing 2” didapat data Flowrate sebesar 797,7545
STB/d pada tekanan 1002,807 psia.
2. Sumur Artificial lift (ESP) memiliki Flowrate sebesar 807,8991
STB/d pada tekanan 990,1261 psia
3. Sumur Horizontal memiliki Flowrate 5996,507 STB/d pada tekanan
2425,004 psia.
4. Sumur Horizontal Artificial lift (ESP) memiliki Flowrate sebesar
7385,439 STB/d pada tekanan 2407,624 psia.
5. Artificial lift mampu meningkatkan lau alir pada sumur dimana
flowrate meningkat cukup signifikan dengan tekanan yang lebih
kecil.
DAFTAR PUSTAKA