Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM APLIKASI SOFTWARE PERMINYAKAN

JUDUL PRAKTIKUM
VERTICAL NATURAL FLOW & ARTIFICAL LIFT

NAMA PRAKTIKAN
KUMALA GALUH HAIVA

NIM
071002000024

HARI/TANGGAL PRAKTIKUM
JUMAT, 3 MARET 2023

NAMA ASISTEN
ANRICO ARYO PRABOWO
DAVID MICHAEL

LABORATORIUM APLIKASI SOFTWARE PERMINYAKAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2023
DESIGN CASING
DOWNHOLE EQUIPMENT

COMPLETION
P/T PROFILE NATURAL FLOW
NODAL ANALYSIS VERTICAL NATURAL FLOW

ARTIFICIAL LIFT
P/T PROFILE ARTIFICIAL LIFT FLOW

NODAL ANALYSIS ARTIFICIAL FLOW


PEMBAHASAN
Pada Praktikum pertama dapa Aplikasi Software Perminyakan kali ini yaitu
mengenai pembuatan sumur vertical natural flow dan juga artificial lift dengan
Software Pipesim. Pipesim ini sangat berguna untuk mempermudah pekerjaan para
petroleum engineer untuk merencanakan dan juga merancang sumur dan juga pipa
untuk proses pemboran dan produksi.
Langkah pertama yang dilakukan adalah pembuatan sumur vertical natural
flow. Praktikan memasukkan data ukuran dan grade casing K55 pada casing
conductor dari kedalaman 0 sampai 500 ft ID 17.755 dan OD 18.635, lalu Surface
dari kedalaman 0 sampai 1100 dengan ID 14.688 dan OD 16. Selanjutnya
intermediate dari kedalaman 0 sampai 2400 dengan ID 12.415 dan OD 13.375. dan
kemudian casing production dari kedalaman 0 sampai 4500 ID 8.835 dan OD 9.625.
kemudian di pasang tubing sampai kedalaman 3790 dengan ID 3.479dan OD 4.
Lalu pada Downhole Equipment di pasangkan packer pada kedalaman 3200
selanjut nya pada komplesi kita menaruh perforasi pada kedalaman 4200 ft. pada
bagian menu komplesi dimasukkan reservoir dan fluid model. Berikutnya kita akan
memasukkan data fluid model dengan watercut 25% , GOR 500 scf/stb, lalu specific
gravity gasnya 0.64, water specific gravity 1.02 dan API 30 dAPI. Setelah data data
di input maka akan memunculkan grafik IPR atau Inflow Performance Relationship
dimana pada grafik ini menunjukkan hubungan perbandingan antara laju alir (Q)
dan juga tekanan alir dasar sumur (pwf).
Berikut, kita melakukan rancangan sumur dengan menggunakan artificial
lift yang kita gunakan disini adalah pengangkatan buatan Electric Submersible
Pump atau ESP. ESP ini akan diletakkan di dalam tubing pada kedalaman 3129.922
ft. dengan manufacturer ALNAS dan model ANA545 memiliki diameter 3.62 inch.
Kemudian muncullah grafik hubungan antara flowrate, head, efisiensi, dan power.
Grafik ini menjelaskan apabila semakin tinggi kedalaman, maka semakin
tinggi power serta efisiensinya. Untuk setiap sumur natural flow dan juga artificial
lift flow di lakukan P/T profile dan Nodal Analysis. Terlihat pada sumur natural
flow titik operating flowrate nya berada pada 2778.902 sbbl/day. Sedangkan untuk
sumur artificial lift pada P/T Profile nya Operating point pada flowrate (Q) 249e+4
sbbl/day.P/T profil merupakan penbandingan antara pressure dan temperature
dengan kedalaman sumur. Dimana secara umum grafik ini menjelaskan semakin
dalam kedalaman suatu sumur maka pressure serta temperature sumur juga semakin
tinggi. Pada Nodal Analysis di sumur Natural Flow di dapati flowrate nya 2778.927
STB/d dan pressure nya 721.0727 psia. Sedangkan Nodal analysis pada artificial
lift flowrate nya bertambah menjadi 2778.902 STB/d dan pressure nya 721.0983
psia terlihat adanya peningkatan pada Flowrate dan penurunan sedikit pada tekanan
ini menandakan laju produksi berhasil meningkat dan dapat menghasilkan minyak.
Grade casing digunakan tergantung pada kondisi formasi di lapangan, grade
casing ini berfungsi untuk menakan tekanan collapse, burst, dan tension dari casing
yang akan dipilih.

Anda mungkin juga menyukai