ABSTRAK
PENDAHULUAN
Minyak dan gas bumi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang
sangat penting. Hal ini dikarenakan kebutuhan manusia yang semakin hari
semakin ingin instan yang berimbas kepada kebutuhan minyak yang semakin
tinggi. Proses pembuatan barang-barang kebutuhan manusia juga dilakukan serba
instan menggunakan mesin-mesin, bahkan tanpa campuran tangan Sumber Daya
Manusia membuat komsumsi energi yang dibutuhkan semakin meningkat.
Kebutuhan manusia akan minyak dan gas bumi memacu manusia untuk
mengembangkan teknologi-teknologi yang semakin modern untuk memperoleh
informasi tentang keberadaan cekungan-cekungan yang mengandung minyak dan
gas bumi. Untuk memenuhi hal tersebut, perusahaan-perusahaan migas semakin
gencar dalam meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi untuk menemukan
lapangan-lapangan minyak baru yang potensial. Ekplorasi bukan hanya diartikan
sebagai usaha penambahan lapangan minyak baru atau perluasan daerah produksi,
melainkan juga sebagai bagian integral dari suatu usaha produksi untuk
mempertahankan jumlah cadangan. Metode seismik refleksi merupakan salah satu
metode yang diaplikasikan pada studi geofisika. Dalam metode ini, dikenal
adanya tiga tahapan kegiatan dala survey yang lengkap. Ketiga tahapan yang
dimaksudkan adalah data acquition (pengambilan data), data processing
(pengolahan data) dan interpretasi secara geofisika maupun geologi. Jenis
pengambilan data seismik dapat dipisahkan dalam dua kategori yaitu akuisisi data
seismik 3D dan seismik 2D. Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah hasil
akuisisi seismik 3D. Pengolahan data geofisika sangat penting dalam suatu survey,
karena tampilan penampang bawahan(output) yang baik dapat memberikan
rekomendasi lokasi pemboran sumur. Oleh karena itu, salah satu langkah awal
yang penting dalam interpretasi adalah loading data yang benar. Atribut seismik
secara umum didefinisikan sebagai transformasi matematis dari trace seismik.
Seismik Atribut khusus didesain untuk mengantifikasi penampang seismik yang
mengandung aspek-aspek geologi penting. Teknik ini mengekstrak informasi dari
penampang seismik yang tersembunyi pada display normal. Atribut seismik lebih
menunjukan batas kontaras antar 3 lapisan. Oleh karena itu, diperlukan kombinasi
dari berbagai atribut untuk menemukan potensi hidrokarbon. Selain itu,
perhitungan oil remaining reserves berguna bagi pihak perusahaan dalam
menyusun langkah-langkah selanjutnya.
2.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Pertama hal yang dilakukan praktikan adalah menginput semua data yang
telah diberikan kedalam Software Eclipse. Hal yang pertama diinput adalah Case
Definition yang berisikan data jenis fluida yang akan diproduksi, tanggal kapan
reservoir mulai diproduksi yaitu tanggal 5 Januari 2015 dan jenis Grid yang akan
digunakan. Selanjutnya adalah menginput variable untuk grid yang berisi
permabilitas dan porositas dan ukuran geometri dari susunan grid tersebut.
Selanjutanya adalah input data data PVT,SCAL, dan Initialization atau kondisi
awal reservoir yang akan dibuat. Selanjutnya adalah memasukkan data Schedule
atau jadwal pemasangan sumur beserta spesifikasi dari sumur tersebut
berdasarkan waktu pemasangannya. Pada reservoir ini dilakukan 3 pemasangan
sumur 2 sumur produksi dan 1 sumur injeksi, sumur produksinya adalah Anas-1
dan Anas-2 serta sumur injeksinya adalah Anas-3. Pemasangan sumur produksi
Anas-1 dan Anas-2 dilakukan pada tahun pertama, dan pemasangan sumur injeksi
dilakukan setelah 5 tahun. Setelah melakukan input semua data maka dapat dibuat
3D model untuk reservoir tersebut(gambar 3.1). Selain itu setelah melakukan
input data kita juga dapat melihat grafik kandungan cadangan minyak awal
sebelum dilakukan produksi dan setelah dilakukan produksi dari grafik yang
muncul dapat ditunjukkan bahwa kondisi cadangan terjadi penurunan setelah
dilakukan proses produksi. Selain itu juga Aplikasi Eclipse juga dapat
menunjukkan grafik Field Production Total dimana grafiknya menunjukkan kurva
kenaikan. Selanjutnya adalah kurva Grup Oil Ratio Production yang mengalami
penurunan produksi yang sangat signifikan pada jangka 200 hari setelah produksi
pertama namun setelah jangka 200 hari penurunan produksinya tidak terlalu jauh.
Yang terakhir adalah Well Production Rate untuk kedua sumur, untuk kedua
sumur ini grafik penurunan ratenya tidak jauh berbeda kedua sumur ini memiliki
kesamaan penurunan rate pada jangka waktu 200 hari pertama yang penurunannya
signifikan untuk rate produksi setelahnya tidak mengalami penurunan signifikan.
Gambar 3.1
3D Reservoir Model
Gambar 3.2
Grafik FOIP
Gambar 3.3
Grafik FOPT
Gambar 3.4
GOPR
Gambar 3.5
WOPR Sumur 1
Gambar 3.6
WOPR Sumur 2
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
1. https://www.academia.edu/24759338/Simulasi_reservoir
2. https://www.scribd.com/doc/312311361/Bab-9-Schlumberger Simulation
Launcher 2014.1/26/05/2019
3. http://petrofaq.org/wiki/ECLIPSE
4. http://gede-siddiarta.blogspot.com/2011/10/simulasi-reservoir.html
LAPORAN SOFTWARE TENTANG PENGGUNAAN
APLIKASI ECLIPSE
071001700086