Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH UJIAN AKHIR SEMESTER PRAKTIKUM

LABORATORIUM APLIKASI SOFTWARE


PERMINYAKAN

NAMA PRAKTIKAN
ADITYA YOGA PRATAMA

NIM
071001700003

HARI/TANGGAL UJIAN PRAKTIKUM


Senin/5 Januari 2021

NAMA ASISTEN
1. MUHAMMAD ANAS TAUFIQURRAHMAN
2. RIZKY YUDHA PRADANA

NILAI

LABORATORIUM APLIKASI SOFTWARE PERMINYAKAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2020

1
SIMULASI RESERVOIR MENGGUNAKAN SOFTWARE ECLIPSE
Aditya Yoga Pratama (071001700003)
Program Studi Teknik Perminyakan, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi,
Universitas Trisakti

ABSTRAK
Simulasi reservoir didefinisikan sebagai proses memodelkan kondisi
reservoir secara matematik dengan mengintegrasikan berbagai data yang ada
(geologi, geofisik, petrofisik, reservoir, produksi dan sebagainya) untuk
memperoleh kinerja reservoir dengan teliti pada berbagai kondisi sumur dan
skenario produksi sehingga akan diperoleh perkiraan yang baik terhadap rencana
atau tahapan pengembangan suatu lapangan selanjutnya. Eclipse merupakan salah
satu software simulasi reservoir yang dibuat dan dikembangkan oleh
Schlumberger. Simulator ini bisa digunakan untuk reservoir dengan satu, dua atau
multi fasa dan juga bisa membuat simulasi (gridding) dengan model 2D atau 3D.
Modelreservoir pada makalah ini dirancang dalam bentuk 3-D dengan
menggunakan beberapa input data pada fitur-fitur yang ada pada software ini
diantaranya yaitu Case Definition, Grid, PVT, SCAL, Initialization, Schedule,
serta Summary. Dengan menggunakan data-data yang tersedia ini dibuatlah model
reservoir yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menilai kinerja dari suatu
reservoir serta dapat digunakan untuk melakukan peramalan produksi. Dari hasil
input data PVT diperoleh beberapa grafik yaitu grafik plot Oil Live PVT
Properties serta grafik plot Dry Gas PVT Properties. Sedangkan dari input data
SCAL diperoleh beberapa grafik yaitu grafik plot SCAL Water Saturation
Functions, Gas Saturation Functions, serta Oil Saturation Functions yang masing-
masing merupakan hasil plot antara nilai saturasi dan permeabilitas. Pada bagian
result, summary terlihat bahwa nilai Field Oil Production Rate (FOPR) pada
grafik konstan sebesar 2600 sm3/day dari hari pertama hingga hari ke 2400.
Sedangkan untuk bentuk 3D model reservoir dari hasil grid view, terlihat bahwa
model reservoir yang terbentuk menyerupai bentuk antiklin.

Kata Kunci: Simulasi Reservoir, Eclipse, Model Reservoir

1
I. PENDAHULUAN

Simulasi reservoir merupakan usaha untuk menirukan atau memodelkan


suatu reservoir yang sesungguhnya dengan model matematis sehingga perilaku
reservoir di masa yang akan datang dapat diprediksi. Suatu model diasumsikan
memiliki sifat-sifat yang mirip dengan keadaan reservoir yang sebenarnya. Model
tersebut memiliki dua tipe, yaitu model fisik dan model matematik. Model fisik
dimodelkan dengan menggunakan objek yang tampak sehingga mudah untuk di
teliti atau dievaluasi, sedangkan model matematik menggunakan persamaan
matematik yang memperhitungkan sifat-sifat atau kelakuan fisik, kimia dan
thermal dari reservoir dalam penginterpretasiannya. Perumusan matematik sangat
sulit untuk dipecahkan menggunakan metode analitis, sehingga pemecahannya
menggunakan cara numerik (finite difference).
Pada umumnya simulasi reservoir memerlukan bermacam-macam data
yang sangat komprehensif. Sisi positifnya adalah data dikumpulkan dari berbagai
sumber dan diintegrasikan menjadi satu kesatuan model. Karenanya data-data
tersebut perlu direview terlebih dulu, dianalisa dan diproses. Validasi data dan
adanya “perbedaan” interpretasi dari sumber data yang berbeda meningkatkan
pengetahuan engineer tentang reservoir sehingga akan lebih mudah untuk
memahami karakteristik reservoir. Sisi negatifnya adalah pekerjaan simulasi ini
memerlukan sumber daya yang sangat intensif. Sumberdaya ini meliputi biaya
untuk memperoleh data dan komputasi, waktu, software, dan pemeliharaan.
Dalam simulasi reservoir terdapat berbagai macam Software yang dapat
digunakan untuk memodelkan suatu reservoir. Pada makalah kali ini akan dibahas
mengenai penggunaan software Eclipse dalam simulasi reservoir. Eclipse
merupakan salah satu software simulasi reservoir yang dibuat dan dikembangkan
oleh Schlumberger. Simulator ini bisa digunakan untuk reservoir dengan satu, dua
atau multi fasa dan juga bisa membuat simulasi (gridding) dengan model 2D atau
3D. Dengan menggunakan data yang telah diberikan akan dibuat suatu model
reservoir yang merupakan hasil input dari data ke dalam software Eclipse yang
kemudian akan dilihat kinerja reservoir berdasarkan model yang telah dibuat
dengan menggunakan software ini.
II. TEORI DASAR

Simulasi Reservoir
Simulasi reservoir didefinisikan sebagai proses memodelkan kondisi
reservoir secara matematik dengan mengintegrasikan berbagai data yang ada
(geologi, geofisik, petrofisik, reservoir, produksi dan sebagainya) untuk
memperoleh kinerja reservoir dengan teliti pada berbagai kondisi sumur dan
skenario produksi sehingga akan diperoleh perkiraan yang baik terhadap rencana
atau tahapan pengembangan suatu lapangan selanjutnya.
Tahapan-tahapan dalam perencanaan dan pelaksanaan suatu simulasi
reservoir adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan tujuan yang akan dicapai.
2. Mengumpulkan, menganalisa dan mengolah data (geologi, geofisika,
petrofisik, reservoir, produksi dan sebagainya).
3. Membuat model geologi-reservoir dan karakteristiknya.
4. Menyelaraskan volume hidrokarbon (inisialisasi) dan menyelaraskan kinerja
model reservoir dengan sejarah produksi (history matching).
5. Melakukan peramalan produksi dengan berbagai skenario pengembangan.

Software Eclipse
Eclipse merupakan salah satu simulator reservoir yang dikembangkan oleh
Schlumberger. Eclipse memiliki fitur yang sangat banyak dan bervariasi serta
dapat digunakan untuk mensimulasikan reservoir pada berbagai macam kondisi.
Software ini mencakup seluruh spectrum model reservoir, termasuk black oil,
compositional, thermal, hingga simulasi reservoir streamline. Eclipse dapat
digunakan untuk reservoir dengan satu, dua atau multi fasa dan juga bisa membuat
simulasi (gridding) dengan model 2D atau 3D.

Penentuan Model

Pemilihan model dilakukan secara sistematik yang disertai dengan analisa


terhadap parameter-parameter terkait, sehingga didapatkan model yang optimum
untuk mensimulasikan reservoir sesuai dengan tujuan dan prioritas simulasi.
Pembuatan model meliputi pembuatan grid dan dimensi dari model.
Grid pada model simulasi digunakan untuk menterjemahkan bentuk
discrette pada persamaan finite difference. Jenis grid yang digunakan pada
pemodelan ditentukan berdasarkan tujuan dari simulasi. Sistem grid yang dapat
digunakan pada model simulasi adalah sebagai berikut:
1. Block Centered, parameter yang saling bergantungan dihitung pada tengah
tengah sel atau blok. Tidak ada titik pada boundary.
2. Lattice atau Corner Point, parameter yang saling bergantung dihitung pada
titik perpotongan garis grid. Ada beberapa titik pada batas.

Data PVT

Data PVT ini biasanya diperoleh dari hasil analisa PVT yang dilakukan di
laboratorium, menyangkut pengukuran komposisi, pengukuran volume relatif dan
lain sebagainya. Jika data komposisinya tersedia maka bisa dilihat diagram
fasanya dan harus diputuskan apakah kita cukup menggunakan Eclipse Black Oil
atau Eclipse Compositional.

Data SCAL

Data SCAL ini merupakan hasil pengukuran relative permeability dan


capillary pressure serta data-data lainnya dari core sample yang ada. Jika terdapat
banyak data SCAL pada interval yang sama, maka kemungkinan harus dilakukan
pengolahan data dengan normalisasi-denormalisasi data SCAL.

Inisialisasi

Inisialisasi merupakan pengkajian ulang data yang dimasukkan ke dalam


simulator. Kekurangan data yang dimasukkan akan mengakibatkan proses
inisialisasi tidak akan berjalan. Simulator akan menunjukkan data apa yang belum
dimasukkan. Proses yang sudah berjalan dengan baik akan menghasilkan berupa
reservoir semua kondisi awal, dan terutama adalah volume reservoir awal, baik
minyak (Original Oil in Place), gas (Original Gas in Place) dan air.

History Matching

History matching merupakan proses memodifikasi parameter yang


digunakan dalam pembuatan model, agar tercipta keselarasan antara model
dengan
kondisi nyata, yang didasarkan pada data parameter terukur selama periode waktu
tertentu. Dalam rangka usaha untuk memvalidasi performance model, pada
prinsipnya terdapat tiga parameter utama yang harus dipastikan pada proses
history matching, yaitu matching tekanan, matching saturasi, serta matching PI
(Productivity Index).
Tujuan dari history matching adalah untuk memvalidasi performance
model dengan data sejarah lapangan, dalam hal ini adalah data produksi lapangan.
Pada history matching ini yang digunakan sebagai acuan adalah liquid rate
(control liquid), artinya dengan menetapkan bahwa laju produksi liquid yang
dimasukkan ke dalam model simulasi adalah sama dengan laju produksi liquid
data lapangan, selanjutnya laju produksi minyak, laju produksi air, tekanan dan
water cut harus diselaraskan dengan data lapangan yang sebenarnya.

Peramalan Produksi (Forecasting)

Prediksi atau peramalan merupakan tahap akhir dalam melakukan simulasi


reservoir setelah proses production history macth selesai. Tahap ini bertujuan
untuk mengetahui atau melihat perilaku reservoir yang disimulasi pada masa yang
akan datang berdasarkan kondisi yang diharapkan. Dalam hal ini dilakukan
production run sampai waktu yang dikehendaki. Peramalan produksi yang
dilakukan biasanya dibatasi hingga tahun tertetntu (misal 10 tahun) untuk
lapangan. Terdapatbeberapa skenario pengembangan untuk suatu lapangan
diantaranya yaitu skenario Existing Wells dan skenario Infill Drilling sumur
produksi.
Pada skenario Existing Wells memprediksikan recovery minyak jika hanya
memproduksikan sumur-sumur yang ada pada kondisi tanpa melakukan usaha
apapun. Sedangkan pada skenario Infill Drilling sumur produksi bertujuan untuk
memperluas daerah pengurasan dengan menambah sumur produksi untuk
meningkatkan perolehan minyak berdasarkan potensial area yang tersisa setelah
history matching.
III. PEMBAHASAN

Makalah ini akan membahas mengenai hasil analisa model reservoir yang
telah dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Eclipse. Model reservoir
pada makalah ini dirancang dalam bentuk 3-D dengan menggunakan beberapa
input data pada fitur-fitur yang ada pada software ini diantaranya yaitu Case
Definition, Grid, PVT, SCAL, Initialization, Schedule serta Summary. Dengan
menggunakan data-data yang tersedia ini dibuatlah model reservoir yang pada
akhirnya dapat digunakan untuk menilai kinerja dari suatu reservoir serta dapat
digunakan untuk melakukan peramalan produksi.
Tahap awal dalam pembuatan model reservoir dengan menggunakan
software Eclipse ini yaitu dengan memasukkan data yang tersedia pada bagian
Case Definition. Pada case definition ini, jenis simulator yang digunakan yaitu
simulator Black Oil, dimana simulation start date dilakukan pada tanggal 1
Januari 1990. Untuk satuan yang digunakan yaitu berupa satuan metric dengan
tipe Run normal. Jumlah cell yang diatur diantaranya yaitu pada arah X sebesar
10, pada arah Y sebesar 10 dan pada arah Z sebesar 4. Sedangkan untuk grid type
yang digunakan pada case definition ini yaitu jenis Cartesian serta geometry type
berupa Block Corner Point. Pada bagian tab PVT pada case definition, di bagian
propertiesyang dipilih yaitu Water, Oil, Gas dan Dissolved gas yang merupakan
jenis-jenis fluida yang terkandung dalam model reservoir yang sedang dibuat ini.
Tahap berikutnya yaitu memasukkan data pada bagian Grid. Pada grid ini
terlebih dahulu di import beberapa data yang telah tersedia dalam bentuk file yaitu
file GRID1.GEC. Selanjutnya dilakukan beberapa input data seperti porositas dan
permeabiltas. Untuk data permeabilitas, masing-masing data di input dalam tiga
arah yaitu permeabilitas X, permeabilitas Y serta permeabilitas Z. Baik pada
porositas maupun permeabilitas, nilai yang diisi yaitu pada nilai range K saja.
Untuk nilai permeability X memiliki nilai yang sama dengan permeability Y,
sedangkan nilai permeability Z sama dengan nilai permeability X dikalikan
dengan
0.03. Untuk satuan pada nilai yang diinput pada porosity menggunakan satuan md,
sedangkan pada permeability X, Y, Y nilai data yang dimasukkan menggunakan
satuan Darcy. Kemudian untuk melihat bentuk 3D dari reservoir yang telah dibuat
dapat dilihat pada bagian Grid View.
Selanjutnya yaitu melakukan input data pada bagian PVT yang ada pada
data manager. Pada bagian ini, terlebih dahulu kita import beberapa data dengan
menggunakan import data dari file pvt2.pvo yang telah tersedia dan merupakan
data dari hasil uji laboratorium. Data-data lainnya yang dimasukkan pada fitur ini
diantaranya yaitu data water PVT properties yang terdiri dari nilai Ref Pressure
sebesar 320.03 psia, water FVF at Pref sebesar 1.025 rb/stb, water compressibility
sebesar 2.7E-06 /psi, water viscosity at Pref sebesar 0.55 cp, dan water
viscosibility sebesar 0 /psi. Data berikutnya yaitu data densitas fluida pada kondisi
di permukaan yang terdiri dari densitas minyak sebesar 70.03 Kg/m 3, densitas air
sebesar 1000 Kg/m3, dan densitas gas sebesar 1.0.03342 Kg/m3. Dan untuk data
terakhir yang dimasukkan pada PVT ini yaitu data property batuan yang terdiri
dari reference pressure sebesar 40.03 bar dan rock compressibility sebesar
3.70.03E-05 /bar. Kemudian pada miscellaneous di pilih RPTPROPS dan diinput
keyword data yang telah tersedia yang merupakan kode berupa bahasa
pemrograman dari software Eclipse ini sendiri. Dari data yang telah diinput ini
dapat dilihat hasil plotnya berupa grafik pada bagian view. Grafik yang diperoleh
ini berupa grafik plot Oil Live PVT Properties serta grafik plot Dry Gas PVT
Properties.
Tahap berikutnya yaitu memasukkan data pada bagian data SCAL lalu kita
import data menggunakan file scal2.rcp yang telah tersedia. Data ini juga
diperoleh dari hasil pengujian di laboratorium. Lalu dari data yang telah di import
yang terdiri Krw, Kro, Sw dan lain-lain dapat dilihat grafik hasil plotnya
diantaranya yaitu berupa grafik plot SCAL Water Saturation Functions, Gas
Saturation Functions, serta Oil Saturation Functions.
Kemudian simulasi dilanjutkan dengan menginput data pada bagian
initialization. Pada fitur ini akan diinput beberapa data diantaranya yaitu data
Equilibrium Data specification yang terdiri dari beberapa data yaitu nilai Datum
Depth sebesar 3000 m, nilai Pressure at datum Depth sebesar 332 bar, nilai WOC
Depth sebesar 3085 m, nilai OW Cap Pressure sebesar 0 bar, nilai GOC Depth
sebesar 3000 m, nilai GO Cap Pressure sebesar 0 bar, nilai RS/Pb v Depth Table
Number sebesar 1 dan nilai RS/Pd v Depth Table Number sebesar 1. Kemudian
data lainnya yang akan dimasukkan yaitu data RSVD yang terdiri dari dua data
Rspada dua data kedalaman yang berbeda dimana pada kedalaman 3000 m
dimasukkan
nilai Rs sebesar 477.91 sm3/sm3 dan pada kedalaman 4000 m dimasukkan nilai
Rs sebesar 486.6 sm3/sm3. Berikutnya dimasukkan data aquifer yang terdiri dari
data AQUFETP dan data AQUANCON. Data AQUFETP merupakan data untuk
mengetahui parameter-parameter aquifer pada umumnya yang menggunakan
metode Fetkovich. Sedangkan data AQUANCON merupakan hubungan antara
aquifer dengan reservoir. Untuk data AQUFETP ini yang diinput yaitu keyword
data berupa kode yang telah tersedia dan untuk data AQUANCON terdiri dari data
Aquifer ID, Lower I Con, Upper I Con, Lower J Con, Upper J Con, Lower K Con,
Upper K Con, serta Connection Face sesuai dengan data dari table yang telah
disediakan. Kemudian data terakhir yang dimasukkan yaitu data RPTSOL pada
bagian miscellaneous yang juga diisi dengan keyword data berupa kode yang
merupakan bahasa pemrograman dari software Eclipse.
Tahap berikutnya yaitu mengimport data pada bagian schedule. Data yang
diimport pada bagian schedule ini merupakan data dalam bentuk file sched2.sch
yang telah disediakan. Selain itu data-data sumur lainnya seperti data history
berupa file wconhist.dat juga diimport pada bagian ini untuk melengkapi data pada
yang ada pada bagian schedule. Selanjutnya langkah terakhir yang akan diinput
yaitu pada bagian summary. Pada bagian summary ini juga dilakukan import file
summary.dat dari data yang telah disediakan. Selain itu, pada fitur ini juga pilih
field tab, lalu pilih others pada bagian Phases. Kemudian pada bagian types pilih
pressure lalu pilih FPR pada bagian keywords dan add to list. Selanjutnya pada
bagian well tab, pilih others pada bagian phases lalu pilih pressure pada bagaian
types dan pilih WBHP serta all wells lalu add to list. Setelah semua datah sudah
diisi, data kemudian di simpan dan kemudian di run untuk melihat apakah model
reservoir berhasil dibuat.
Dari hasil run yang telah dilakukan terlihat bahwa hasil simulasi telah
finished 100% pada bagian run manager module. Kemudian untuk melihat hasil
running lainnya dapat dilihat pada bagian result seperti nilai Field Oil production
Rate (FOPR) ataupun nilai-nilai lainnya. Dari grafik terlihat bahwa nilai FOPR
konstan sebesar 2600 sm3/day dari hari petama hingga hari ke 2400. Sedangkan
untuk bentuk 3D model reservoir, terlihat bahwa model reservoir yang terbentuk
menyerupai bentuk antiklin.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dari makalah ini yaitu simulasi reservoir
merupakan proses memodelkan kondisi reservoir secara matematik dengan
mengintegrasikan berbagai data yang ada. Dengan menggunakan software Eclipse,
terdapat beberapa langkah dan pengisian data yang harus dilakukan untuk
membuat model reservoir diantaranya yaitu pengisian case definition, grid, PVT,
SCAL, initialization, schedule, serta summary. Dari hasil input data PVT
diperoleh beberapa grafik yaitu grafik plot Oil Live PVT Properties serta grafik
plot Dry Gas PVT Properties. Sedangkan dari input data SCAL diperoleh
beberapa grafik yaitu grafik plot SCAL Water Saturation Functions, Gas
Saturation Functions, serta Oil Saturation Functions yang masing-masing
merupakan hasil plot antara nilai saturasi dan permeabilitas. Pada bagian result,
summary terlihat bahwa nilai Field Oil Production Rate (FOPR) pada grafik
konstan sebesar 2600 sm3/day dari hari pertama hingga hari ke 2400. Sedangkan
untuk bentuk 3D model reservoir dari hasil grid view, terlihat bahwa model
reservoir yang terbentuk menyerupai bentuk antiklin.

Saran yang dapat diberikan dari makalah ini yaitu sebaiknya dalam
melakukan simulasi reservoir dengan menggunakan software Eclipse ini perlu
diperhatikan dengan teliti data-data yang akan diinput serta langkah-langkah yang
harus dilakukan untuk menginput data mulai dari bagian case definition hingga
summary, karena adanya kesalahan kecil pada proses input data dapat
menyebabkan hasil running diakhir yang gagal dan tidak 100%.
DAFTAR PUSTAKA

1. Azis, Khalid dan Antomin Settari. 1977. Petroleum Reservoir Simulator.


London: Applied Science Publisher, Ltd.
2. Chriclow, H.B. 1977. Model Reservoir Engineering a Simulation Approach.
New Jersey: Prentince-Hall, Inc.
3. Pamungkas, Joko. 200.03. Pemodelan dan Aplikasi
Simulasi Reservoir. Yogyakarta: UPN “Veteran”.
4. Schlumberger. 2008. Eclipse Bookshelf of Simulation Software Manuals.
5. https://www.academia.edu/24759338/Simulasi_reservoir (31 Desember 2020)
6. https://media.neliti.com/media/publications/171832-ID-studi-simulasi-
reservoir-untuk-pengemban.pdf (31 Desember 2020)
LAMPIRAN

1. Gambar 1.1 3D Model Reservoir(Active Cell)

2. Gambar 1.2 Permeability X


3. Gambar 1.3 Permeability Y

4. Gambar 1.4 Permeability Z


5. Gambar 1.5 Porosity in Reservoir

6. Gambar 1.6 PVDG Dissolved Gas


7. Gambar 1.7 FWPR Oil Field

8. Gambar 1.8 Saturation Oil vs Oil Saturation


9. Gambar 1.9 FOPR Oil Production

10 . Gambar 1.10 2D Oil Saturation dalam tahun pertama


11. Gambar 1.11 2D Oil Saturation dalam tahun terakhir

12. Gambar 1.12 2D Saturation Cross-Section


13.Gambar 1.13 Running Program

Anda mungkin juga menyukai