Anda di halaman 1dari 7

Reservoir SimulationCalvin C. Mattax, * SPE, and Robert L.

Dalton SPE Exxon Production Research Co.

OLEH

MUH FACHRUL ZULFIKAR MAHANGGI

071001800079

FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2022
PENDAHULUAN
Pada 30 tahun terakhir, simulasi reservoir telah berevolusi dari hanya menjadi area
penelitian menjadi salah satu metode yang paling fleksibel dan banyak digunakan dalam
reservoir engineer. Penggunan simulasi reservoir telah berkembang karena kemampuannya
untuk memprediksi reservoir minyak dan gas di masa depan dalam berbagai kondisi operasi.

Simulasi reservoir menggunakan metode numerik dan komputer kecepatan tinggi


untuk memodelkan aliran fluida multidimensi dalam batuan reservoir. Simulator yang andal
dan kepasitas komputasi yang memadai terserdia untuk sebagian besar insinyur reservoir,
sehingga simulasi biasanya praktis untuk semua ukuran reservoir dan semua jenis studi
kinerja reservoir.

Meskipun penggunaan simulasi bersifat opsional, ini mungkin satu-satunya cara


yang dapat diandalkan untuk memprediksi kinerja reservoir yang besar dan kompleks,
terutama jika pertimbangan eksternal seperti peraturan pemerintah yang mempengaruhi
jadwal produksi. Bahkan untuk reservoir yang berukuran kecil dimana perhitungan atau
ekstrapolasi sederhana mungkin memadai, simulasi seringkali lebih cepat, lebih murah, dan
lebih dapat diandalkan daripada metode alternative untuk memprediksi kinerja reservoir.
TEORI DASAR
2.1 PENGERTIAN SIMULASI RESERVOIR

Simulasi reservoir adalah suatu proses matematika yang digunakan untuk


memprediksi prilaku reservoir hidrokarbon dengan menggunakan suatu model. Suatu model
diasumsikan memiliki sifat-sifat yang mirip dengan keadaan reservoir yang sebenar nya.
Model tersebut memiliki dua tipe, yaitu model fisik dan model matematik. Model fisik
dimodelkan dengan menggunakan objek yang tampak sehingga mudah untuk di teliti atau
evaluasi, sedangkan model matematika menggunakan persamaan matematik yang
memperhitungkan sifat-sifat atau kelakuan fisik, kimia , dan thermal dari reservoir dalam
penginterpretasiannya. Perumusan matematik sangat sulit untuk dipecahkan menggunakan
metode analitis, sehingga pemecahannya menggunakan cara numeri (misal, finite,
difference).

2.2 Jenis-Jenis Permodelan Reservoir

Permodelan reservoir dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: model analog,
model fisik, dan model matematik. model-model tersebut sebagai berikut:

2.2.1 model analog

Model analog merupakan suatu model yang berdasarkan suatu proses lain yang
mempunyai kesamaan dengan suatu proses lain yang mempunyai kesamaan dengan suatu
proses yang akan dipelajari, misalnya aliran fluida reservoir dengan arus listrik.

2.2.2 model matematika

Model matematika menggambarkan aliran fluida reservoir dalam bentuk persamaan-


persamaan matematika. Persamaan matematika ini berbentuk persamaan differensial parsial
yang diturunkan dari persamaan konservasi massa, hukum darcy dan persamaan keadaan.
Persamaan differensial tersebut merupakan persamaan non-linear (kontiny) dan kompleks
sehingga sukar dipecahkan secara analitik dan memerlukan pemecahan secara numeric.
Untuk itu maka diperlukan suatu program komputer untuk pemecahannya.

Hal-hal baru yang dapat dikemukakan dari model matematik ini adalah bahwa bentuk
dan kondisi reservoir secara detail dapat dimasukkan di dalam perhitungan, heterogenitas dari
batuan reservoir akan berpengaruh dalam model, performance dari sumur-sumur dapat
diketahui.
Reservoir dibagi dalam blok-blok atau grid dalam sistem numeric dimana bentuk
blok dapat disesuaikan dengan heterogenitas dari reservoir, akan tetapi pada prinsipnya
makin kecil blok-blok tersebut makin baik. Dengan adanya pembagian ini maka tergantung
dari keadaan reservoir, model dapat merupakan model satu dimensi, dua dimensi atau tiga
dimensi.

Kesalahan dari metoda ini dengan sendirinya ada yaitu dengan sendirnya ada yaitu
dengan dipakainya pendekatan-pendekatan dari bentuk persamaan differensial menjadi
bentuk persamaan finite difference, akan tetapi kesalahan-kesalahan ini dapat dibatasi atau
dibuat sekecil mungkin dengan mengadakan analisa terlebih dahulu terhadap metoda
penyelesaian yang akan digunakan.

2.3 Persamaan Dasar Simulasi Reservoir

Aliran fluida dalam media berpori merupakan suatu fenomena yang sangat kompleks,
yang tidak dapat dideskripsikan secara analitis. Dasar untuk mempelajari aliran fluida dalam
media berpori dibutuhkan pemahaman mengenai beberapa sistem persamaan matematik yang
berpengaruh terhadap kelakuan fluida. Aliran fluida dalam media berpori dapat
direpresntasikan secara matematis berdasarkan hukum konservasi massa, hukum darcy dan
persamaan keadaan. Persamaan aliran di dalam media berpori dapat diturunkan yaitu dengan
mengkombinasikan ketiga persamaan ini.
PEMBAHASAN

Penggunaan metode simulasi reservoir akan lebih mempermudah reservoir engineer


karena metode ini menggunakan komputer yang cepat dan menggunakan metode matematis
Simulasi reservoir paling sering digunakan untuk memprediksi produksi di masa depan dari
seluruh reservoir atau segment utama reservoir.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1.Simulasi reservoir adalah teknik yang efektif yang sekarang tersedia secara luas untuk di
gunakan oleh Reservoir engineering.

2. Desain model simulasi yang cermat diperlukan untuk memenuhi tujuan studi reservoir dan
untuk mengendalikan biaya personel dan komputer.

3.History matching, yang merupakan bagian penting dari studi simulasi, yang dapat menjadi
alat deskripsi reservoir yang kuat
Simulator lapangan biasanya memprediksi laju produksi minyak, gas, dan air sebagai
fungsi waktu dari sumur individu dan dari titik area yang dimodelkan. Selain itu simulator
dapat mengitegrasikan kendala bor baik ke dalam performansi di masa depan yang di prediksi
dengan secara otomatis menerapkan urutan logis dari pekerja sumur, perlengkapan,
penggantian, dan penambahan (pengoboran infill) ntuk mengoptimalkan ke ekonomisan
sebuah lubang sumur.

Anda mungkin juga menyukai