Anda di halaman 1dari 12

Demam Typhoid

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Deman tifoid masih merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting di
Indonesia. Penyakit typhi merupakan penyakit menular akibat infeksi salmonella di
Indonesia. Salmonella typhi termasuk famili Enterobacteriaceae (kuman enterik
batang gram negatif) dan bersifat anaerob fakultatif atau aerob, tidak berspora,
intraselular fakultatif. Deman tifoid adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh
kuman gram negatif salmonella typhi. Selama terjadi infeksi, kuman tersebut
bermultiplikasi dalam sel fagositik mononukleat dan secara berkelanjutan
dilepaskan ke aliran darah.
Salah satu tanaman yang mempunyai efek anti mikroba terhadap salmonella typhi
adalah syzygium polyanthum. Penyakit deman tipoit (bahasa inggris : Typhoid
fever) yang biasa juga disebut typhus atau types dalam bahasa Indonesianya
merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella enterica, khususnya
turunnya yaitu salmonella tythi terutama menyerang bagian saluran pencernaan.
Deman tipoid adalah penyakit infeksi akut yang selalu ada dimasyarakat
(Endemik) di Indonesia mulai dari usia belita, anak-anak dan dewasa.
Sumber (Briffith, H. Winter . 1999. Pintar Kesehatan. Jakarta ; Arcan.)
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Adapun tujuan umum adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidang
tentang deman typhoid di badan rumah sakit umum daerah Cut Mutia
Lhokseumawe tahun 2011
1
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan tentang pengertian deman
typhoid
b. Untuk mengetahui gambaran bidan tentang penyebab tejadinya deman typhoid
c. Untuk mengetahui gambaran bidan tentang tanda-tanda dan gejala deman
typhoid
d. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang penanganan deman typhoid

C. Manfaat

1. Untuk masyarakat
Sebagai bahan informasi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
2. Untuk institusi pendidikan
Bahan ini dapat dijadikan sebagai penambahan perpustakaan yang telah ada
3. Untuk rumah sakit
Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan terutama dalam memberikan
penyeluhan tentang deman typhoid
4. Untuk penulis
Sebagai bahan bagi mahasiswi untuk dapat melakukan penelitian dibidang
kesehatan serta dapat menambah wawasan mahasiswi tentang hal-hal yang
berkaitan dengan kesehatan

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian
Deman tifoid pada masyarakat dengan standar hidup dan kebersihan rendah,
cenderung meningkat dan terjadi secara Endemis. Biasanya angka kejadian tinggi
pada daerah tropik dibandingkan daerah berhawa dingin. Sumber penularan
penyakit deman tifoid adalah penderita yang aktif. Penderita dalam fase
konvalesen, dan kronik kaner. Deman typoid juga dikenai dengan nama lain yaitu
typhus abdomnalis, typhoid fever atau enteria fever. Deman tipoid adalah penyakit
sistemik yang akut, yang mempunyai karakteristik deman. Sakit kepala dan
ketidakkenakan abdomen berlangsung lebih kurang 3 minggu yang juga disertai
gejala. Gejala perut pembesaran limpa dan erupsi kulit. Deman typhoid (termasuk
para tipoid) disebabkan oleh kuman salmonella typhi, S paratyphi A, S paratyphi B
dan S paratyphi C. Jika penyebabnya adalah S paratyphi, gejalanya lebih ringan
dibanding dengan yang disebabkan oleh S typhi.
Sumber (. Corwin, Elizabeth. 1998. Buku saku Patofisiologi. Jakarta; EGC)
B. Etiologi
Deman typhoid disebabkan oleh jenis salmonella tertentu yaitu S. Typhi, S.
Paratyphi A, dan S. Paratyphi B dan kadang-kadang jenis salmonella yang lain.
Deman yang disebabkan oleh S. Typhi cenderung untuk menjadi lebih berat dari
pada bentuk infeksi salmonella yang lain.
Salmonella merupakan bakteri batang gram negative yang bersifat motil, tidak
membentuk spora, dan tidak berkapsul. Kebanyakan tralins meragikan glukosa,
manosa dan manitol untuk menghasilkan asam dan gas, tetapi tidak meragikan
laktosa dan sukrosa. Organisme samonella tumbuh secara aerob dan mampu
tumbuh secara anaerob fakultatif.
3
Kebanyakan spesies resistent terhadap agen fisik namun dapat dibunuh dengan
pemanasan sampai 54,4°C (130°F) selama 1 jam atau 60°C (140°F) selama 15
menit.
Sumber (Sumber (Briffith, H. Winter . 1999. Pintar Kesehatan. Jakarta ; Arcan.)

C. Tanda dan Gejala


Penyakit ini bisa menyerang saat bakteri tersebut masuk melalui makanan atau
minuman. Sehingga terjadi infeksi saluran pencernaan yaitu usus halus. Kemudian
mengikuti peredaran darah, bakteri ini mencapai hati dan limpa sehingga
berkembang biak disana yang menyebabkan rasa nyeri saat diraba.
Secara garis besar tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain:
1. Deman lebih dari seminggu, siang hari biasanya terlihat segar namun menjelang
malamnya deman tinggi
2. Lidah kotor, bagian tengah berwarna putih dan pinggirnya merah biasanya akan
merasa lidahnya pahit dan cenderung ingin makan yang asam-asam atau pedas
3. Mual berat sampai muntah, bakteri salmonella typhi berkembang biak di hati
dan limpa, akibatnya terjadi pembengkakan dan akhirnya menekan lambung
sehingga terjadi rasa mual, dikarenakan mual yang berlebihan akhirnya makanan
tak bisa masuk secara sempurna da biasanya keluar lagi lewat mulut
4. Diare / mencret adalah bakteri yang menyerang saluran cerna menyebabkan
gangguan penyerapan cairan yang akhirnya terjadi diare, namun dalam beberapa
khasus justru terjadi konstipasi (sulit buang air besar)
5. Lemas, pusing, dan sakit perut adalah deman yang tinggi menimbulkan rasa
lemas, pusing. Terjadinya pembengkakan hati dan limpa menimbulkan rasa sakit di
perut.

4
6. Pingsan, tak sadarkan diri adalah penderita umumnya lebih merasakan nyaman
dengan berbaring tanpa banyak pergerakan namun dengan kondisi yang parah
seringkali terjadi gangguan kesadaran
Sumber (Ernawati. 6 April 2004. Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian)

D. Komplikasi
Komplikasi deman typhoid dapat dibagi dalam:
1. Komplikasi intestinal
a. Pendarahan usus
b. Perforasi usus
c. Ileus paraletik
2. Komplikasi ekstraintenstinal
a. Komplikasi kardiovaskular: kegagalan sirkulasi pariver (ranjatan / sepsis),
miokarditis, trombosis dan trombo flebitas
b. Komplikasi darah: anemia hemolitik, trombositopenia atau koagulasi
intravaskuler diseminata dan sindrom uremia hemoltinik
c. Komplikasi paru: penuomonia, empiema dan peluritis
d. Komplikasi hepar dan kandung kemih: hepatitis dan koleitiasis
e. Komplikasi ginjal: glomerulonefritis, pielonefritis dan perinefritis
f. Komplikasi tulang: ostemielitis, periostitis,spondilitis dan artritis
g. Komplikasi neuropsikiatrik: derinum, mengigidmus, meningitis, polineuritis
parifer
Sumber (Ernawati. 6 April 2004. Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian)

5
E. Terapi

Perawatan dan pengobatan terhadap penderita penyakit deman tifoid atau types
bertujuan menghentikan invasi kuman, memperpendek perjalanan penyakit,
mencegah terjadinya komplikasi serta mencegah agar tak kambuh kembali.
Pengobatan penyakit tifus dilakukan dengan jalan mengisolasi penderita dan
melakukan desinfeksi pakaian, faeces dan urine untuk mencegah penularan. Pasien
harus berbaring ditempat tidur selama 3 hari hingga panas turu, kemudian baru
boleh duduk, berdiri dan jalan.
Selain obat-obatan yang diberikan untuk mengurangi gejala yang timbul seperti
deman dan rasa pusing (paracetamol) untuk anak dengan anak tipoid maka pilihan
antibiotikan yang utama adalah kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan
terjadi pemberantasan kuman serta waktu perawatan dipersingkat. Namun
beberapa dokter ada yang memilih obat antibiotika lain seperti: ampitillin,
trimetroprin sulfamethoxazole, kotimoksazol, sefalosporin, dan ciprofloxacin
sesuai kondisi pasien. Deman berlebihan menyebabkan penderita harus dirawat
dan diberikan cairan infus.
Sumber (Ernawati. 6 April 2004. Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian)

6
F. Penalaksanaan

Pengobatan penderita deman thypoid dirumah sakit terdiri dari pengobatan supotif

meliputi istirahat dan diet, mendika mentosa, terapi penyakit (tergantung penyulit

yang terjadi). Istirahat bertujuan untuk mencegah komplikasi dan mempercepat

penyembuhan.

Pasien harus tirah baring minimal 7 hari bebas deman atau kurang lebih selama 14

hari. Mobrisasi dilakukan bertahap sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.

Sumber (Ernawati. 6 April 2004. Konsultasi Kesehatan dan Kefarmasian)

7
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal Masuk : 07 Februari 2011
Ruang : Ruang Vip Kupula
A. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas pasien
1. Biodata
Nama : Tn. N
Umur : 46 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : -
Suku : Aceh
2. Keluhan
 Sakit kepala
 Kedinginan
 Sakit perut
 Pusing
3. Riwayat penyakit keluarga
 Tidak ada
4. Riwayat kesehatan
 Badan pasien kedinginan

8
b. Data objektif
1. Tanda vital= TD : 100 / 70 mmHg
RR : 24 x / menit
Pols : 80 x / menit
Temp : 39°c
2. Berat badan : 46 kg

B. INTERPRETASI DATA
1. Diagnosa : typoid
 Keluhan utama:
 Sakit kepala
 Sakit perut
 Kedinginan
2. Masalah
 Temp : 39°c
 RR : 24 x/menit
3. Kebutuhan
 Istirahat yang cukup
 Makan makanan yang bergizi
C. ANTISIPASI MASALAH
Deman typoid disebabkan oleh jenis salmonella tertentu antara lain S. Typhi, S.
Partyphi, dll.
Typhi cenderung untuk menjadi berat dari pada bentuk infeksi salmonella yang
lain. Salmonella merupakan bakteri batang gram negatif yang bersifat motil.

9
D. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter spesialis dalam untuk pencegahan dan penanganan dari
penyakit

E. RENCANA MANAJEMEN
 Berikan informasi tentanng keadaan pasien
 Pasang infus
 Anjurkan agar istirahat yang cukup
 Anjurkan agar mengkonsumsi makanan yang bergizi

F. PELAKSANAAN
 Pemasangan infus RL 20 tts / i
 Memeriksa cairan infus

G. EVALUASI
Tgl : 12 Februari 2011
Temp :36°c
 Keluhan
 Sakit kepala
 Kedinginan
 Sakit perut
 Pusing

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Deman typhuid adalah penyakit infeksi akut disebabkan oleh kuman gram negative
salmonella typhi. Selama terjadi infeksi kuman tersebut bermultuplikasi dalam sel
fagositik mononuklear dan secara berkelanjutan dilepaskan ke aliran darah. Deman
typoid timbul akibat dari infeksi oleh bakteri golongan salmonella yang memasuki
tubuh penderita melalui saluran pencernaan
B. Saran
Saran yang penulis kemukakan disesuaikan dengan hasil selama melakukan asuhan
keperawatan dan kesenjangan yang ada selama pasien dirawat

1. Untuk intitusi
Sebagai sekolah yang bergerak dibidang kesehatan, hendaknya dapat memberi
pendidikan yang lebih baik lagi kepaaada siswinya dalam praktek pelayanan-
pelayanan kesehatan dan menyediakan buku penunjang sebagai acuan dalam
melakukan asuhan kebidanan
2. Untuk keluarga
Dalam proses asuhan keperawatan sangat diperlukan kerja ama keluarga danpasien
itu sendiri guna memperoleh data yang bermutu untuk menentukan tindakan
sehingga memperoleh hasil yang maksimal.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://keindahanblangkolam.blogspot.com/2011/04/demam-typhoid.html

12

Anda mungkin juga menyukai