Abstrak
Beberapa materi yang akan dibahas pada kesempatan kali ini adalah tentag pengertian andesit, proses
terbentuknya batuan ini, dan kelimpahan mineral serta manfaatnya. Pembahasan masalah ini bertujuan untuk
mengetahui proses pembentukan dan mineral yang terkandung dalam andesit porfir, sehingga dapat diketahui
potensi positif batuan ini. Andesit adalah nama salah satu batuan beku ekstrusif yang tersusun atas butiran
mineral yang halus (fine-grained). Pada kondisi cuaca tertentu, Andesit sering terlihat berwarna coklat sehingga
untuk mengidentifikasinya perlu dilakukan pemeriksaan yang lebih detail. Batu Andesite adalah batuan beku
yang mempunyai kandungan silica lebih tinggi dibandingkan dengan batuan basalt, dan mempunyai kandungan
silika lebih rendah dibandingkan dengan batuan rhyolite atau felsite. Daerah sekitar Gunung ungaran merupakan
daerah magma intermediet yang berasal dari zona subduksi. Seperti yang telah diketahui bahwa indonesia
merupakan tempat pertemuan antara tiga lempeng, jadi magmanya merupakan magma intermediet menurut 7
busur magmatisme. Singkapan batuan beku di Desa Kendalisodo merupakan andesit porfir dengan ciri fisik
warna abu-abu dan tersusun oleh minetal intermediet yang berukuran kecil. Singkapan ini, diinterpretasikan
muncul karena intrusi magma dari Gunung Ungaran yang keluar di sekitar gunung. Komposisi mineralnya
meliputi plagioklas, kuarsa, dan biotit. Proses pembentukanya yaitu magma intermediet yang keluar di sekitar
gunung langsung membeku dengan cepat lalu menghasilkan batuan dengan mineral yang halus. Manfaat batuan
yaitu untuk pembuatan batu nisan, patung, candi, dan bahan bangunan.
Kata kunci : pembentukan, andesit porfir, kelimpahan, manfaat, komposisi
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Geologi regional
Daerah sekitar Gunung ungaran merupakan
daerah magma intermediet yang berasal dari zona
subduksi. Tersusun
oleh dominasi batuan
gunungapi gajahmungkur menurut Peta Geologi
Bersistem. Seperti yang telah diketahui bahwa
indonesia merupakan tempat pertemuan antara tiga
lempeng, jadi magmanya merupakan magma
intermediet. Dan bila magma membeku pasti
menghasilkan mineral seperti biotit, plagioklas,
kuarsa dll.
Metodologi
Metodologi yang digunakan dalam paper ini
adalah studi lapangan dan literatur. Selain itu juga
dilakukan studi dengan pengamatan foto citra
satelit yang menunjukan kenampakan struktural
singkapan batuan. Setelah data terkumpul,
kemudian saling dikaitkan dan diinterprestasikan
tentang proses pembentukan batuan itu dengan
dasar teori yang telah ada.
Deskripsi
Batuan penyusun singkapan tersebut memiliki
warna hitam keabu-abuan dengan struktur tanpa
lubang-lubang ataupun bekas aliran, atau biasa
disebut masif. Tekstur batuanya, granularitas yaitu
inequigranular, faneroporfiritik, ukuran butir halus,
kristalinitas yaitu holokristalin karena semua
material penyusunya adalah mineral, dan hubungan
antar kristalnya euhedral atau terlihat batas-batas
antar kristal.
Batuan tersebut tersusun oleh empat jenis
mineral, yang setelah diidentifikasi ternyata
menurut BRS mineral itu adalah Biotit ( warna
hitam, kilap kaca, cerat putih, kekerasan 2,5-3
mohs), Plagioklas Na (warna putih, kilap kaca,
cerat putih, kekerasan 6-6,5 mohs), kuarsa (warna
putih transparan, cerat putih, kilap kaca, kekerasan
7 mohs), dan mineral afanit (warna abu-abu). Dari
ciri fisik batuan itu, dapat disimpulkan menurut
Pembahasan
Singkapan batuan beku di Desa Kendalisodo
merupakan andesit porfir dengan ciri fisik warna
abu-abu dan tersusun oleh minetal yang berukuran
kecil. Mineral penyusunya yaitu biotit 8%, kuarsa
15%, plagioklas 20% dan minera afanit 57%. Dari
komposisi mineral dan warna batuan tersebut,
maka diinterprestasikan bahwa magma pembentuk
batuan bersifat intermediet.
Hal itu didukung dengan letak geografis
indonesia yang merupakan pertemuan antara tiga
lempeng, yang memungkinkan daerah indonesia
didominasi oleh magma intermediet. Karena
berdasarkan kaidah 7 busur magmatisme, bahwa
zona subduksi menghasilkan atau membentuk
magma bersifat intermediet. Selain di zona
subduksi, magma intermediet juga terbentuk di
Continental Rift Zone, dan Volcanic Arc.
Singkapan ini, diinterpretasikan muncul karena
intrusi magma dari Gunung Ungaran yang keluar di
sekitar gunung. Batuan jenis ini termasuk batuan
vulkanik, yaitu batu yang membeku di permukan.
Proses pembekuanya yaitu, diinterprestasikan
pertama magma indermediet keluar di sekitar
gunung tampa terjadi pembekuan mineral di zona
plutonik maupun korok. Saat magma keluar di
permukaan, kemudian breaksi dengan udara luar
yang suhunya relatif sangat dingin bila
dibandingkan dengan suhu di dapur magma.
Kemudian magma langsung membeku dengan
cepat, sehingga mineral yang dihasilkan berukuran
halus.
Pada STA 2 di Kendalisodo terdapat singkapan
batuan andesit porfir, kemudian pada STA 3
terdapat batuan andesit dan endapan material lepas
letusan, atau batuan beku fragmental. Dari keadaan
diatas diinterprestasikan, bahwa dulu muncul
intrusi magma yang berada di STA 2 dan sekarang
membentuk singkapan itu dan keadaan permukaan
menjadi meningi. Karena daerah ini menjadi tidak
rata atau menjadi tonjolan, otomatis daerah sekitar
menjadi lebeh rendah dan relatif cekung. Kemudian
setelah terjadi letusan lagi, gunung mengeluarkan
material lepas berupa ash sampai block dan
mengendap di daerah yang relatif cekung. Tepatnya
di timur STA 2, yaitu STA 3. Karena itulah
sekarang pada STA 3 terdapat endapan batuan
fragmental dan andesit.
Proses
pembentukanya
yaitu
magma
intermediet yang keluar di sekitar gunung langsung
membeku dengan cepat lalu menghasilkan batuan
dengan mineral yang halus.Manfaat batuan yaitu
untuk pembuatan batu nisan, patung, candi, dan
bahan bangunan.
Kesimpulan
Referensi
Lampiran