Anda di halaman 1dari 1

BAB III

METODE PERCOBAAN

III.1 Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung,
cawan petri, ose, dan spoit.
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sampel teh tarik, lactosa
broth, aquades steril, plate count agar, dan tissue.

III.2 Prosedur Kerja


1. Disiapkan 6 tabung reaksi yaitu tabung 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, dan 10-6dan juga 1
buah tabung reaksi yang berisi sampel teh tarik. Kemudian dilakukan pengenceran
dengan menggunakan larutan aquades steril.
2. Lalu diambil 1 ml sampel teh tarik dengan menggunakan spoit, lalu dimasukkan ke
tabung pengenceran I (tabung 10-1), selanjutnya tabung pertama dihomogenkan.
Kemudian diambil 1 ml dan dimasukkan pada tabung pengencer ke-2 yang merupakan
pengenceran 10-2. Selanjutnya tabung pengencer 10-2 dihomogenkan, lalu diambil 1 ml
dimasukkan di tabung pengencer ke-3 yang merupakan pengenceran 10-3.
3. Kemudian hasil pengenceran tersebut, masing-masing diambil dengan spoit sebanyak 1
ml, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi medium Laktosa Broth
(LB) yang dilengkapi tabung durham dalam posisi terbalik. Pada cara ini digunakan seri
tiga tabung yaitu seri A, seri B, dan seri C. Yang mana masing-masing seri terdiri atas 3
tabung reaksi. Kemudian semua tabung reaksi diinkubasikan dalam inkubator pada
suhu 370C selama 24 jam.
4. Dari pengenceran tabung reaksi 10-3 diambil dengan spoit sebanyak 1 ml ke dalam
cawan petri. Ke dalam cawan petri dituangkan 10 sampai 20 ml medium PCA (Plate
Count Agar) untuk pengujian total bakteri. Kemudian semua cawan didiamkan dan
diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 370C selama 24 jam.
5. Kemudian tabung seri A, B, dan C dihitung mikrobanya dengan cara metode MPN
(Most Probable Number). Sedangkan 3 cawan petri dihitung dengan metode SPC
(Standar Plate Count).

Anda mungkin juga menyukai