Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM PETROLOGI

Nama : Fannya Ayuniar Hari/Tgl : Selasa, 04 Oktober 2016

NIM : D611 15 021 Acara : Batuan Beku Basa dan


Ultrabasa

No Sampel : BB. B/UB 02

Jenis Batuan : Batuan Beku Basa

Warna

Lapuk : Cokelat

Segar : Abu-abu Kehitaman

Tekstur

Kristalinitas : Hipokristalin

Granularitas : Porfiroafanitik

Fabrik

Bentuk : Anhedral-subhedral

Relasi : Inquigranular

Struktur : Amigdaloidal

Komposisi Mineral

Nama Mineral Warna Bentuk Persentase


Feldspartoid Putih Tulang Prismatik 50%
Massa Dasar -
- 10%

Prismatik 40%
Piroksin Hitam

Nama Batuan : Basalt Porpyri (FENTON 1940)

Keterangan :
Batuan dengan nomor sampel BB. B/UB merupakan salah satu batuan

beku intermediet yang berwarna lapuk cokelatdan segar berwarna abu

kehitaman. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral

penyusun batuan ini adalah Hipokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas

Kristal dan glass. Granularitas merupakan besar butir mineral dari suatu batuan

beku, granularitas dari batuan ini adalah Porfiroafanitik yang fenokris yang

tertanam pada masa dasar yang halus. Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu

bentuk dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Anhedral-subhedral (batas

antar mineral tidak terlihat jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral

pada batuan ini Inequigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat

seragam. Kandungan mineral pada batuan ini adalah 50 % Feldspartoid

terbentuk pada (800-700 C) dan 50% Massa dasar 10% dan Piroksin dengan

warna hitam berbentuk prismatik dengan presentase 40%. Struktur batuan ini

masif, yaitu secara keseluruhan massa batuan terlihat seragam. Nama batuan ini

adalah Basalt Porphyri.

Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang terjadi dari hasil pembekuan

magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Batuan

basalt termasuk pada jenis batuan beku yang berasal dari letusan gunung api.

Namun gunung api disini merupakan gunung api dasar laut. Prosesnya berawal

dari gerakan saling menjauh (pemekaran) dasar samudra, muncul gunung api

kemudian memuntahkan lava yang selanjutnya membeku ketika terkena air laut.

Prinsipnya seperti membuat cendol ketika masih panas seketika masuk kedalam

air, kemudian membeku ditambah dengan adanya tekanan hidrostatis


menyebabkan batuan berbentuk bulat. Bentuknya bulat lonjong sehingga sering

disebut pillow lava.

Kegunaan basalt sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll),

bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan Sebagai

agregat.

Referensi :

Bekyk. 2009. http://nyongker-youneed.blogspot.co.id/2009/12/laporan-


praktek.html. Diakses pada hari selasa, 11 oktober 2016 pukul 07.47 Wita

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book
PRAKTIKUM PETROLOGI

Nama : Fannya Ayuniar Hari/Tgl : Selasa, 04 Oktober 2016

NIM : D611 15 021 Acara : Batuan Beku Basa dan


Ultrabasa

No Sampel : BB. B/ UB 07

Jenis Batuan : Batuan Beku Ultrabasa

Warna

Lapuk :Merah Kecokelatan

Segar : Hijau Kehitaman

Tekstur

Kristalinitas : Holokristalin

Granularitas :Faneritik

Fabrik

Bentuk : Euhedral-Subhedral

Relasi : Equigranular

Struktur : Masif

Komposisi Mineral

Nama Mineral Warna Bentuk Persentase


Olivin Hijau Prismatic 60%
Hornblende Hitam Prismatic panjang 15%
Piroksin Hitam Prismatic 25%

Nama Batuan : Peridotite FENTON 1940

Keterangan :

Batuan dengan nomor sampel BB.B/UB 07 merupakan salah satu batuan

beku Basa yang berwarna lapuk Merah kecokelatan dan segar berwarna Hijau
kehitaman.Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral

penyusun batuan ini adalah Holokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas

Kristal karena mempunyai cukup waktu untuk mengkristal. Granularitas

merupakan besar butir mineral dari suatu batuan beku, granularitas dari batuan

ini adalah Afanitik yang berarti butir mineral dari batuan ini berukuran kecil.

Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu bentuk dari mineral yang pada batuan ini

berbentuk subhedral-anhedral (batas antar mineral terlihat tidak terlalu jelas)

serta relasi atau hubungan antar butir mineral pada batuan ini Equigranular yaitu

ukuran mineral penyusunnya terlihat seragam. Kandungan mineral pada batuan

ini adalah 60% Olivin yang terbentul pada suhu 1200-100 C , 15% piroksin

terbentuk pada suhu 1000-800 C, 25% hornblende terbentuk pada suhu 1000-

800 C. Struktur batuan ini massif, yaitu secara keseluruhan massa batuan

terlihat seragam. Nama batuan ini adalah Peridotite.

Peridotite adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil

pembekuan magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari

permukaan bumi. merupakan Suatu batuan ultramafic yang memiliki butiran

kasar dengan suatu tenunan crystallkine, merupakan karakteristik dari kerak

samudra bagian bawah dan pembentukan jenis batuan dengan prinsip theupper

mantel.

Batuan ini biasanya dimanfaatkan sebagai batu setengah permata sebagai

bahan untuk perhiasan dan abrasif (ampelas). Pembentukan nikel dari hasil

pelapukan peridotit. Peridote merupakan variasi permata olivine terbaik yang

kita kenal.
Referensi :

Asisten Petrologi. 2009. Sekilas tentang Batuan. Yogyakarta: Universitas


Pembangunan Nasional Veteran
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book
PRAKTIKUM PETROLOGI

Nama : Fannya Ayuniar Hari/Tgl : Selasa, 04 Oktober 2016

NIM : D611 15 021 Acara : Batuan Beku Basa dan Ultrabasa

No Sampel : BB. B/UB 05

Jenis Batuan : Batuan Beku Basa

Warna

Lapuk : Abu-abu Keokelatan

Segar : Abu-abu kehitaman.

Tekstur

Kristalinitas : Hipokistalin

Granularitas : Faneritik

Fabrik

Bentuk : Subhedral-Anhedral

Relasi : Equigranular

Struktur : Amigdaloidal

Komposisi Mineral

Nama Mineral Warna Bentuk Persentase


Plagioklas Putih tulang Prismatic 40%

Piroksin Hitam Prismatik pendek 60%

Nama Batuan : Gabro Porpyri FENTON 1940

Keterangan :
Batuan dengan nomor sampel BB.B/UB 07 merupakan salah satu batuan

beku yang berwarna lapuk Abu-abu kecokelatan dan segar berwarna abu-abu

kehitaman. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral

penyusun batuan ini adalah Hipokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas

Kristal yang tertanam dalam massa dasar. Granularitas merupakan besar butir

mineral dari suatu batuan beku, granularitas dari batuan ini adalah

Faneroporfiritik yang berarti pada batuan ini terdapat Fenokris yang tertanam

dalam massa dasar yang sangat halus. Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu

bentuk dari mineral yang pada batuan ini berbentuk subhedral-anhedral (batas

antar mineral tidak terlihat begitu jelas) serta relasi atau hubungan antar butir

mineral pada batuan ini Equigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat

seragam. Kandungan mineral pada batuan ini adalah 50%plagioklas terbentuk

pada suhu , 50% massa dasar. Struktur batuan ini Amigdaloidal, yaitu

keterdapatan lubang-lubang pada permukaan batuan yang telah terisi oleh

mineral sekunder. Nama batuan ini adalah Gabro Porpyri.

Batuan beku ini terbentuk langsung dari pembekuan magma. Warnanya

yang gelap mengindikasikan bahwa batuan ini terbentuk dari magma yang

bersifat basa.Batuan ini membeku pada kedalaman dangkal atau merupakan

intrusi dangkal sehingga termasuk pada batuan beku hypabisal, biasanya dalam

bentuk tubuh batuan beku dyke atau sill. Batuan ini pejal atau massif karena

tidak mengalami gaya endogen yang mengakibatkan adanya retakan.


Penggunaan batu ini adalah untuk penghasil pelapis dinding ( sebagai

marmer dinding ) rumah-rumah kelas menengah ke atas, dan biasa digunakan

sebabgai ornamen atau benda hias.

Referensi :

Asisten Petrologi. 2009. Sekilas tentang Batuan. Yogyakarta: Universitas


Pembangunan Nasional Veteran
Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book
PRAKTIKUM PETROLOGI

Nama : Fannya Ayuniar Hari/Tgl : Selasa, 04 Oktober 2016

NIM : D611 15 021 Acara : Batuan Beku Basa dan


Ultrabasa

No Sampel : BB. B/ UB 06

Jenis Batuan : Batuan Beku Basa

Warna

Lapuk : Kuning Kecokelatan

Segar : Hijau Kehitaman

Tekstur

Kristalinitas : Holokristalin

Granularitas : Faneritik

Fabrik

Bentuk : Euhedral-Subhedral

Relasi : Equigranular

Struktur : Masif

Komposisi Mineral

Nama Mineral Warna Bentuk Persentase


Olivin Hijau Prismatic 90 %

Piroksin Hitam Prismatic 10 %

Nama Batuan : DuniteFENTON 1940

Keterangan :

Batuan dengan nomor sampel BB. B/ UB 06 merupakan salah satu batuan

beku yang berwarna lapuk kuning kecokelatan dan segar berwarna Hijau
Kehitaman. Kristalinitas atau derajat pengkristalan dari mineral-mineral

penyusun batuan ini adalah Holokristalin yaitu mineral-mineralnya terdiri atas

Kristal karena mempunyai cukup waktu untuk mengkristal. Granularitas

merupakan besar butir mineral dari suatu batuan beku, granularitas dari batuan

ini adalah Faneritik yang berarti butir mineral dari batuan ini cukup besar dan

dapat dilihat secara megaskopis. Fabrik terbagi menjadi 2 macam, yaitu bentuk

dari mineral yang pada batuan ini berbentuk Subhedral-anhedral (batas antar

mineral terlihat tidak terlalu jelas) serta relasi atau hubungan antar butir mineral

pada batuan ini Equigranular yaitu ukuran mineral penyusunnya terlihat

seragam. Kandungan mineral pada batuan ini adalah 90% Olivin dan 10%

piroksen. Struktur batuan ini masif, yaitu secara keseluruhan massa batuan

terlihat seragam. Nama batuan ini adalah Dunite.

Batuan ini merupakan batuan beku Plutonik, dimana batuan ini terbentuk

pada saat magma membeku sebelum magma keluar dari dapur magma dan

terjadi pada saat berada di lapisan dalam. Biasanya terjadi pada kedalaman

antara 3-4 km hingga 15-50 km.

Batuan ini banyak dipergunakan sebagai sebagai batu ornamen dinding

maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu hiaa atau sebagai perhiasan.

Referensi :

Simon & Schuster. 1977. Rocks and Minerals. New York: A Fireside Book

Anda mungkin juga menyukai