Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hewan ini lazim disebut kerang lentera (lamp shell), hai ini karena bentuknya

yang menyerupai bentuk lampu minyak pada zaman kerajaan Romawikuno. Di

Indonesia, penduduk di sekitar Kepulauan Seribu menyebut hewan ini Kerang

Keco atau Kerang Kecuk dari hasil wawancara penduduk di sekitar daerah Muara

Angke diperoleh informasi bahwa hewan ini umumnya tidak dikonsumsi sebagai

makanan.
Brachiopoda adalah hewan laut yang hidup dalam setangkup cangkang yang

terbuat dari zat kapur atau zat tanduk. Filum Brachiopoda dibagi menjadi 2 kelas atas

dasar pertautan Kedua keping cangkang , yaitu Inarcitulata dan Articula.

Brachiopoda berasal dari bahasa latin brachium yang berarti lengan (arm), dan

poda yang berarti kaki (foot). Brachiopoda artinya hewan ini merupakan suatu

kesatuan tubuh yang difungsikan sebagai kaki dan lengan atau dengan kata lain

binatang yang tangannya berfungsi sebagai kaki.

Filum ini merupakan salah satu filum kecil dari invertebrata. Hingga saat ini

terdapat sekitar 300 spesies dari filum ini yang mampu bertahan dan sekitar 30.000

fosilnya telah dinamai. Mereka sering kali disebut dengan lampu cangkang

atau lamp shell.

Secara umum brachiopoda merupakan salah satu fosil hewan yang sangat

melimpah keberadaannya pada sedimen yang berasal dari zaman paleozoikum. Salah

satu kelasnya, yaitu Inarticulata bahkan menjadi penciri penting (fosil index) zaman

Cambrian awal.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud

Maksud dari praktikum paleontologi acara ke lima yaitu Filum Brachiopoda

adalah untuk memahami dan mendalami mengenai fosil

1.2.2 Tujuan

Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah

1. Mengetahui proses pemfosilan dari Brachiopoda

2. Mengetahui ciri-ciri dari Brachiopoda

1.3 Alat dan Bahan

Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum geologi fisik acara Fosil

yaitu sebagai berikut:

1. Format tabel praktikum


2. Fosil
3. Alat tulis-menulis
4. HCL
5. Lap kasar dan halus
6. Buku panduan paleontologi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Brachiopoda


Brachiopoda berasal dari kata brachys yang berarti pendek dan pous yang

artinya kaki. Jadi Brachiopoda merupakan hewan laut yang hidup didalam setangkup

cangkang terbuat dari zat kapur atau zat tanduk. Mereka biasanya hidup menempel

pada substrat dengan semen langsung atau dengan tangkai yang memanjang dari

ujung cangkang

Brachiopoda memiliki kemiripan yang berbeda dengan mollusca jenis

bivalvia dimana pada bagian tubuhnya terlindungi secara eksternal oleh sepasang

convex yang dikelompokkan kedalam cangkang yang

dilapisi dengan permukaan yang tipis dari priostracum organic, yang berkisar hingga

100 tahun yang lalu (invertebrate palacontologi).

Lingula unguis merupakan salah satu marga (genus) dari filum Brachiopoda

yang keberadaannya sampai sekarang masih hidup di zona intertidal dan mendapat

sebutan fosil yang hidup atau dalam istilah asingnya Living fossil. Hewan ini

lazimnya disebut kerang lentera.Hal ini dikarenakan bentuknya yang menyerupai

lampu minyak pada zaman kerajaan romawi kuno

Brachipoda merupakan salah satu fosil hewan yang sangat melimpah

keberadaannya pada batuan yang berasala dari Kurun Paleozoikum. Secara garis

besar, fosil Brachiopoda merupakan binatang yang cangkangnya terdiri dari dua

bagian yang disebut valve. Cangkang ini sangat mirip dengan cangkang Bivalvia dari

klas Pelecypoda. Namun apabila diperhatikan sungguh-sungguh, kedua bagian dari

cangkang Brachiopoda itu tidak sama satu dengan yang lain, seperti halnya pada

Pelecypoda.Brachiopoda merupakan salah satu fosil hewan yang sangat melimpah

keberadaannya pada batuan yang berasal dari Kurun Paleozoikum

Brachiopoda adalah hewan laut yang hidup dalam setangkup cangkang yang

terbuat dari zat kapur atau zat tanduk. Mereka biasanya hidup menempel pada

substrat dengan semen langsung atau atau dengan tangkai yang memanjang dari

ujung cangkang. Hewan kecil yang halus dan bercangkang ini dinamakan kerang
lampu. Mereka sering dikira kerang karena mempunyai setangkup cangkang .

tetapi cangkang hewan ini menghadap dorso-ventral (atas-bawah), sedangkang

cangkang kerang lateral (kiri-kanan).

2.2 Anatomi tubuh filum Brachiopoda

Brachiopoda mempunyai 2 cangkang (valve), yaitu Pedicle atau Ventral Valve

dan Brachial atau Dorsal Valve. Tubuh tertutup oleh 2 cangkang, satu ke arah dorsal

dan yang lainnya ke arah ventral. Biasanya melekat pada substrat dengan pedicile.

Cangkang dilapisi oleh mantle yang dibentuk oleh pertumbuhan dinding tubuh dan

membentuk rongga mantle. Cangkang Brachiopoda tersusun oleh senyawa karbonat,

atau khitin dan kalsium fosfat. Cangkangnya biasanya mempunyai hiasan, berupa

garis tumbuh, costae atau costellae. Kedua buah cangkang dihubungkan oleh gigi

pertautan (pada Brachiopoda artikulata) atau sistem otot (Brachipoda inartikulata).

Pada pertangkupan kedua cangkang terdapat lubang tempat keluarnya pedicle

yaitu Pedicle opening atau Forament. Pedicle merupakan juluran otot yang berfungsi

untuk menempelkan tubuhnya pada tempat hidupnya. Bagian lain pada cangkang

adalah Lophophore, berupa dua buah tentakel berbulu getar, berfungsi untuk

menggerakkan air di sekitarnya. Lophophore mebentuk kumparan dengan atau tanpa

didukung oleh skeletal internal. Usus Brachiopoda berbentuk U. Sistem peredaran

darahnya terbuka.
Gambar 1. Anatomi Eksternal Phylum Brachiopoda

Gambar 2. Anatomi Internal Phylum Brachiopoda

2.3 Cara hidup Filum Brachiopda


Secara umum, cara hidup Brachiopoda meliputi tempat atau lingkungan dia

tinggal, cara dia beradaptasi atau hidup dengan lingkungannya, cara makannya, dan

cara reproduksinya. Berbagai macam poin yang mencirikan cara hidup dari

Brachiopoda adalah sebagai berikut :

1. Brachiopoda hidup tertambat (benthos secyl) di dasar laut, lewat suatu juluran

otot yang disebut pedicle.


Gambar 3. Cara Hidup Secyl (Tertambat)

2. Untuk memenuhi kebutuhan makanan dan oksigen, Brachiopoda mempunyai

Lophophore yang berfungsi menggerakkan air di sekitarnya, sehingga

sirkulasi oksigen ke dalam dan ke luar tubuh dapat berlangsung. Begitu pula

dengan makanan.

Gambar 4. Cara Makan Brachiopoda

Gambar 5. Lophophore

3. Ada yang hidup di air tawar, namun sangat jarang.


4. Mampu hidup pada kedalaman hingga 5.600 m secara benthos secyl.
5. Genus Lingula hanya hidup pada daerah tropis atau hangat dengan kedalaman

maksimal 40 m
6. Hingga saat ini diketahui memiliki sekitar 300 spesies dari Brachiopoda.
7. Brachiopoda modern memiliki ukuran cangkang rata-rata dari 5 mm hingga 8

cm.
8. Kehadiran rekaman kehidupannya sangat terkait dengan proses Bioconose

dan Thanathoconose.
9. Cara reproduksi Brachiopoda adalah terpisah antara jantan dan betina.
10. Fertilisasi secara ekternal.
11. Sebagian ada yang mengandung dan melahirkan larva lobate.

2.4 Proses Pencernaan

Reoroduksi seksual, umumnya dioecious, gonad biasanya berupa 4 buah

kelompok gamet yang dihasilkan dalam peritoneum. Kecuali yang digerami, gamet

dilepas ke air melalui nepridia. Pembuahan diluar, telur menetas menjadi larva yang

berenang bebas dan sudah mulai makan. Larva inarticulata bentuknya mirip

brachiopoda dewasa, tidak mengalami metamorfosa, pada akhir stadia larva tumbuh

pedicle serta cangkang, dan larva turun ke substrat untuk kemudian masuk ke dalam

lubang. Larva articulata sebagai meroplankton selama 24 jam sanpai 30 jam, turun

ke substrat, mengalami metamorfosa menjadi bentuk seperti dewasa

2.5 Klasifikasi Phylum Brachiopoda

2.5.1 Brachiopoda Inartikulata

Cangkang atas dan bawah (valve) tidak dihubungkan dengan otot dan

terdapat socket dan gigi yang dihubungkan dengan selaput pengikat. Berikut ini

adalah ciri-ciri dari kelas Inarticulata:

1. Tidak memiliki gigi pertautan (hinge teeth) dan garis pertautan (hinge line).
2. Pertautan kedua cangkangnya dilakukan oleh sistem otot, sehingga setelah

mati cangkang akan terpisah.


3. Cangkang umumnya berbentuk membulat atau seperti lidah, tersusun oleh

senyawa fosfat atau khitinan


4. Mulai muncul sejak Zaman Cambrian awal hingga sekarang.

2.5.2 Brachiopoda Artikulata


Cangkang atas dan bawah (valve) dihubungkan dengan otot dan terdapat

selaput dan gigi. Kelas Articulata / Pygocaulina memiliki masa hidup dari Zaman

Cambrian hingga ada beberapa spesies yang dapat bertahan hidup sampai sekarang

seperti anggota dari ordo Rhynchonellida dan ordo Terebratulida. Berikut adalah ciri-

ciri dari kelas Articulata :

1. Cangkang dipertautkan oleh gigi dan socket yang diperkuat oleh otot.
2. Cangkang umunya tersusun oleh material karbonatan.
3. Tidak memiliki lubang anus.
4. Memiliki keanekaragaman jenis yang besar.
5. Banyak berfungsi sebagai fosil index.
6. Mulai muncul sejak Zaman Kapur hingga saat ini.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan praktikum acara filum Porifera yang telah dilakukan,dapat

disimpulkan bahwa :
1. Proses pemfosilan pada Filum Brachiopoda ini a yaitu proses pemfosilan

permineralisasi,dimana permineralisasi merupakan suatu proses penggantian

sebagian atau bagian pori-pori dari organisme oleh mineral tertentu


2. Ciri-ciri dari Filum Brachiopoda ialah filum ini ada yang hidup di air tawar

namun sangatlah jarang, kebanyakan dari filum ini memiliki cangkang yang

setangkup dan memiliki ukuran cangkang 5mm-8cm

4.2 Saran

4.2.1 Saran untuk Laboratorium

Sebaiknya laboratorium memiliki jumlah sampel yang banyak,supaya pada

saat praktikum,praktikan tidak saling menunggu sampel yang akan di amati

4.2.2 Saran untuk Asisten

Sebaiknya asisten mengamati praktikan pada saat melakukan praktikum

Anda mungkin juga menyukai