Kompas geologi terdiri dari beberapa bagian utama, yaitu:
Jarum kompas bermagnet, yaitu batang silinder besi baja yang
berdiri tegak pada dasar kompas dan dapat berputar bebas. Jarum kompas bermagnet ini akan menyelaraskan diri dengan medan magnet bumi dan menunjukkan arah utara-selatan. Piringan atas, yaitu piringan bulat yang terdapat pada permukaan kompas dan memiliki pembagian derajat 0°-360° (pada sistem azimut), atau 0°-90° (pada sistem kuadran). Piringan atas ini digunakan untuk mengukur arah horizontal dari suatu sasaran. Clinometer, yaitu alat yang terdapat pada sisi kompas dan memiliki pembagian derajat atau persen kemiringan. Clinometer ini digunakan untuk mengukur arah vertikal atau besar sudut kemiringan dari suatu sasaran. Pengatur deklinasi, yaitu alat yang terdapat pada bagian bawah kompas dan berfungsi untuk menyesuaikan jarum kompas dengan medan magnet bumi. Pengatur deklinasi ini berguna untuk menghilangkan kesalahan pengukuran akibat perbedaan antara utara magnet dan utara geografis. Kotak bulat berisi gelembung udara (bubble), yaitu indikator kedudukan kompas pada posisi horizontal. Bubble ini harus berada di tengah kotak bulat agar kompas dapat mengukur arah dengan benar. Visir, yaitu pembidik sasaran yang terdapat pada tutup kompas. Visir ini berupa lubang kecil yang dapat digunakan untuk mengarahkan kompas ke suatu sasaran. Kaca pembesar, yaitu alat yang terdapat pada tutup kompas dan berfungsi untuk melihat sasaran dan angka pada piringan atas dengan lebih jelas. Kaca pembesar ini dapat digeser maju mundur sesuai dengan kebutuhan. Jam penunjuk, yaitu alat yang terdapat pada tutup kompas dan menunjukkan lokasi magnet bumi. Jam penunjuk ini dapat digunakan untuk menentukan arah mata angin dengan mudah. Pin untuk menghentikan putaran jarum magnet, yaitu alat yang terdapat pada bagian samping kompas dan berfungsi untuk menghentikan putaran jarum magnet. Pin ini dapat ditekan atau diputar untuk mengunci jarum kompas pada posisi tertentu.