Anda di halaman 1dari 6

Deret Deret Bowen

Bowen telah membuat sebuah tabel pembentukan mineral dan tabel tersebut sangat berguna
sekali dalam mengintepretasikan mineral-mineral tersebut (Gambar 3.3). Sebelah kiri
mewakili mineral-mineral mafik, yang pertama kali terbentuk dalam temperatur sangat tinggi
adalah olivin. Akan tetapi jika magma tersebut jenuh oleh Si02 maka piroksen-lah yang
terbentuk pertama kali. Olivin dan piroksen merupakan pasangan "inconruent melting",
dimana setelah pembentukannya olivin akan bereaksi dengan larutan sisa membentuk
piroksen. Temperatur menurun terus dan pembentukan mineral berjalan sesuai dengan
temperaturnya. Mineral yang terakhir terbentuk adalah biotit, dibentuk dalam temperatur
yang rendah. Mineral di sebelah kanan diwakili oleh mineral kelompok plagioklas, karena
mineral ini paling banyak terdapat dan tersebar luas. Anorthite adalah mineral yang pertama
kali terbentuk pada suhu yang tinggi dan banyak terdapat pada batuan beku basa seperti gabro
atau basal. Andesin terbentuk pada suhu menengah dan terdapat pada batuan beku diorit atau
andesit. Sedangkan mineral yang terbentuk pada suhu rendah adalah albit, mineral ini banyak
tersebar pada batuan asam seperti granit atau rhyolite. Reaksi berubahnya komposisi
plagioklas ini merupakan deret "solid solution" yang merupakan reaksi kontinu, artinya
kristalisasi pagiokias Ca-Plagioklas Na-plagioklas, jika reaksi setimbang akan berjalan
menerus. Mineral sebelah kanan dan sebelah kiri bertemu pada mineral potassium feldspar
dan menerus ke mineral muskovite dan terakhir adalah mineral kwarsa. Maka mineral kwarsa
merupakan mineral yang paling stabil diantara seluruh mineral felsik atau mineral mafik, dan
sebaliknya mineral yang terbentuk pertama kali adalah mineral yang sangat tidak stabil dan
mudah sekali terubah menjadi mineral lain. Dari segi tekstur, mineral-mineral yang terbentuk
pada awal kristalisasi pada temperatur tinggi akan mendingin secara perlahan, menghasilkan
kristal mineral berukuran kasar. Sebaliknya mineral yang terbentuk pada temperatur rendah
dan mendingin secara cepat akan menghasilkan mineral-mineral berukuran halus.
Gambar 3.3. Seri Reaksi Bowen (Vide H. Williams, 1982)

Urutan kristalisasi mineral dalam reaksi Bowen tidak semata mata menunjukan " Successsive
crystallitation " , tetapi juga "overlapping". Sehingga dengan memperhatikan reaksi Bowen,
kita memperoleh berbagai kemungkinan himpunan mineral utama dalam batuan diantaranya
sbb :

-Kelompok batuan ultra basa dan basa

 Olivin
 Olivin-piroksen
 Olivin-Plagioklas
 Olivin-plagioklas-piroksen
 Piroksen
 Piroksen-plagioklas

- Kelompok batuan intermediate :

 Piroksen
 Hornblende
 plagioklas Hornblende
 plagioklas Hornblende
 plagioklas
 biotite
 kwarsa

- Kelompok batuan intermediate asam :

 Hornblende-biotit-orthoklas-plagioklas
 Hornblende-biotit-muscovite-plagioklas-kwarsa
 Biotit-muscovite-orthoklas, dsb

Sebenarnya didalam himpunan mineral tersebut di atas ada suatu mineral lain yang sangat
khas (tidak tertera dalam deret Bowen) yaitu suatu kelompok seri batuan bersusunan basa,
yaitu mineral golongan felsfatoid (leusit, nefelin dsb). Hadirnya mineral tersebut memberikan
petunjuk bahwa kandungan silica dalam magma terlalu rendah, sehingga tidak
memungkinkan terbentuk mineral golongan feldspar.

1.1 Kalsit
Merupakan mineral kalsium karbonat yang murni. Jenis mineral ini terjadi karena
penghabluran kembali larutan batu gamping akibat pengarahantanah hujan. Endapan
kalsit diketemukan berupa pengisian rongga, tekanan dan kekar, sehingga jumlahnya
tidak banyak karena sifatnya setempat-setempat. Mempertimbangkan cara terbentuknya
dan sifat batu gamping klastik maupunbatu gamping non klastik. Kemungkinan dijumpai
endapan kalsit sangat besartentang keberadaan endapan kalsit apabila batu gamping non
klastik mengalamiproses perlipatan/tektonik sehingga terbentuk rekahan dimana endapan
kalsitberada. Oleh sebab itu pada umumnya didapatkannya kalsit berkelompokmungkin
dapat luas ataupun sempit penyebarannya.
Selain karena proses penghabluran kembali, kalsit juga dapat terbentukkarena proses
metamorfose kontak ata regional pada batu gamping yangditerobos oleh batuan beku.
Kalsit dapat pula terbentuk akibat proseshidrotermal temperatur rendah dan berasosiasi
dengan senyawa sulfida. Mineral kalsit dengan rumus kimia CaCO dipergunakan sebagai
skala kekerasan Mohsberderajad 3, dengan berat jenis 2,71, sistem kristal heksagonal,
mempunyaiwarna bervariasi, yang murni tidak berwarna (colorless), putih, coklat, kuning
atau kehijauan. Warna tersebut akibat kontaminasi mineral lain misalnya oksida besi
(coklat kehitaman), mangan (coklat kehitaman)(Sukandarrumidi 1998)

1.2 Kuarsa
Mineral ini disebut silika. Adalah satu-satunya, mineral pembentuk batuanyang terdiri
dari persenyawaan silikon dan oksigen. Umumnya muncul denganwarna seperti asap atau
smooky, disebut juga smooky quartz. Kadang-kadang juga dengan warna ungu atau
merah-lembayung (violet). Nama kuarsa yang demikian disebut amethyst, merah massip
atau merah-muda, kuning hinggacoklat. Warna yang bermacam-macam ini disebabkan
karena adanya unsur-unsur lain yang tidak bersih (Noor, 2009).
Kuarsa merupakan mineral terakhir yang terbentuk pada Seri Reaksi Bowen pada
suhu kurang dari 600oC (Suharwanto, 2018). Oleh karena itu dalam batuan kristalnya
tumbuh di antara kristal-kristal feldspar dan mika, sehingga jarang dijumpai kristal yang
bentuknya sempurna. Karena hal itu pula meyebabkan kuarsa tiduk mengandung Fe dan
Mg karena ketika discontinuous seriesdan continuous series bertemu Fe, Mg, dan Ca juga
akan habis yang tersisa hanyalah potasium, aluminium, dan silika. Unsur potassium,
aluminium, dan silika tersebut akan bergabung membentuk menjadi Potasium Feldspar.
Kandungan magma yangmengandung banyak oksigen dan silika akan membentuk kuarsa.
Kuarsa merupakan mineral yang paling stabil dan merupakan mineral yang paling
umumyang dapat ditemukan di permukaan bumi kuarsa termasuk jenis mineral
felsik(Suharwanto, 2018). Mineral ini tersusun dari Silika diokšida (SiO2).
Kuarsaterkadang tidak memiliki warna atau transparan tetapi lebih sering
berwarnakuning, coklat, merah muda, hijau, biru, atau hitam. Kuarsa memiliki
kekerasansebesar 7 skala Mohs dan memiliki berat jenis 2,6. Kuarsa memiliki gores
berwarna putih dan memiliki pecahan mineral yang menyerupai pecahan botolatau kulit
bawang (Herbert, 1962).
1.3 Hornblende
Hornblende adalah kelompok mineral silikat yang berbentuk prismatik utaukristal
yang menyerupai jarum. Mineral amphibole umumnya mengandung besi(Fe), Magnesium
(Me), Kalsium (Ca), dan Aluminium (Al), Silika (Si), dan Oksigen (O). Hornblende
tampak pada foto yang berwarna hijau tua kehitaman.Mineral ini banyak dijumpai pada
berbagai jenis batuan beku dan batuan matamorf (Noor, 2009).
Dalam pembentukannya mineral hornblende terbentuk akibat adanya
prosesdiferensiasi magma yaitu proses penurunan temperature magma yang terjadi secara
perlahan yang diikuti dengan terbentuknya mineral-mineral seperti yangada di deret
bowen. Umumnya hornblende membentuk seri isomorph danreplacement yang intensif
dari satin ion oleh ion-ion lainnya mempunyai ukurannya sama selama sangat kompleks
variasi komposisi kimianya (Danisworo, 2018).

1.4 Piroksen
Piroksen adalah sekelompok mineral yang masing-masing terbuat darimolekul yang
berbeda, tetapi disusun dengan cara yang sama yaitu, rantai panjang. Piroksen biasanya
berwarna gelap, yaitu hitam, coklat, abu-abu gelap. Namun secara umum piroksen
cenderung berwarna sangat gelap. Sedangkan untuk bentuk sebagian basar bersifat
gumpal, sedangkan untuk mengidentifikasi piroksen dalam batuan, biasanya paling
banyak ditemukan dalam batuan beku, adalah satu satunya mineral kuadrat yang gelap (
Cull, 2009).
Pada pembentukan mineral piroksen, terjadi proses pendinginan dan
penghabluran lelehan silikat. Mineral-mineral yang mempunyai berat jenistinggi karena
kandungan Fe dan Mg seperti olivine. Secara struktur, piroksen terdiri dari mata rantai
yang tidak ada habisnya dan tetrahedral SiO4 yang diikatbersama-sama secara lateral oleh
ion logam Mg dan Ca yang berikatandengan oksigen, tetapi secara tidak langsung dengan
silikon (Danisworo 2015).

1.5 Ortoklas
Merupakan mineral pembentuk batuan yang paling banyak. Namanya
jugamencerminkan bahwa mineral ini dijumpai hampir di setiap lapangan. Feld
dalambahasa Jerman adalah lapangan (Field). Jumlahnya didalam kerak Bumi hampir
54%. Nama-nama yang diberikan kepada feldspar adalah plagioklas danortoklas.
Plagioklas kemudian juga dapat dibagi dua albit dan anortit. Orthoklas adalah yang
mengandung Kalium, albit mengandung Natrium dan Anorthite mengandung Kalsium.
Mempunyai warna yang khas yakni putih abu-abu atau merah jambu (Noor 2009).

Terbentuk dari proses kristalisasi magma, biasanya berasosiasi dengan batuan granitis
dan metamorfis. Saat pembentukannya memungkinkan terjadinya substitusi ion Ca2+
terhadap ion Na+, sehingga terjadi komposisi kimia yang berkisar antara (NaAlSi3O8)
sumpai ( CaAl2Si2)8 (Benyamin, 2011).
Feldspar ini banyak digunakan dalam industri-industr gelas juga khususnyamengingat
kandungan Al nya, kini banyak diganti oleh nepheline (Danisworo, 2018).
1.6 Pirit
Pirit adalah mineral yang memiliki komposisi kimia besi dan disulfide. Piritterbentuk
pada suhu yang tinggi dan rendah, biasanya mineral ini terbentuk
dalam jumlah kecil. Pirit dapat ditemukan pada batuan beku, batuan
sedimen maupun malihan. Pirit memiliki skala mohs 6- 6,5. Pirit biasa disebut sebagai
fools gold karena kemiripan dengan emas bahkan terlihat terang(Bonewitz, 2008).
Pirit ini bisa terbentuk dalam keadaan pada suhu tinggi atau rendah dan pirit juga bisa
terdapat di dalam batuan beku lainnya. Mineral-minural urat primer adalah mineral yang
berbentuk pertama hasil dari larutan magma yang membeku, sedangkan magma sekunder
berasal dari bahan mineral primer
karena pengaruh dari larutan atau air yang mengandung O2. Mineral-mineral yang
penting adalah pirit, chalchopytite, sfalerite, dan galena (Danisworo,2018).

Anda mungkin juga menyukai