“ SIKLUS HIDROLOGI “
DISUSUN OLEH :
17137097
S1 TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Hidrogeologi (hidro- berarti air, dan -geologi berarti ilmu mengenai
batuan) merupakan bagian dari hidrologi yang mempelajari penyebaran dan
pergerakan air tanah dalam tanah dan batuan di kerak Bumi (umumnya
dalam akuifer). Istilah geohidrologi sering digunakan secara bertukaran. Beberapa
kalangan membuat sedikit perbedaan antara seorang ahli hidrogeologi atau ahli
rekayasa yang mengabdikan dirinya dalam geologi (geohidrologi), dan ahli
geologi yang mengabdikan dirinya pada hidrologi (hidrogeologi).
Lebihlanjut, menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah
ilmu yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi,
baik di atas maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta
reaksinya terhadap lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan.
Sedangkan menurut Linsley (1996), menyatakan pula bahwa hidrologi
ialah ilmu yang membicarakan tentang air yang ada di bumi, yaitu mengenai
kejadian, perputaran dan pembagiannya, sifat-sifat fisik dan kimia, serta reaksinya
terhadap lingkungan termasuk hubungannya dengan kehidupan.
Singh (1992), menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas
karakteristik menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi,
termasuk di dalamnya kejadian, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan,
eksplorasi, pengembangan dan manajemen.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa hidrologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di dalam
bumi, tentang perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya
terhadap kehidupan yang ada di alam ini.
Berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup atau
cakupan yang luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi: asal
mula dan proses terjadinya air pergerakan dan penyebaran air sifatsifat air
keterkaitan air dengan lingkungan dan kehidupan. Hidrologi merupakan suatu
ilmu yang mengkaji tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Studi hidrologi
meliputi berbagai bentuk air serta menyangkut perubahan-perubahannya, antara
lain dalam keadaan cair, padat, gas, dalam atmosfer, di atas dan di bawah
permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya, gerakannya dan lain sebagainya.
Pembahasan tentang ilmu hidrologi tidak dapat dilepaskan dari siklus
hidrologi. Siklus hidrologi sendiri adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti
dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi,
evaporasi dan transpirasi.
III. Tujuan
1. Mengetahui apakah Siklus Hidrologi
2. Mengetahui apa saja yang ada di dalam Siklus Hidrologi
3. Mengetahui bagaimana cara menghitung Siklus Hidrologi
4. Mengetahui dimana posisi tanah dalam Siklus Hidrologi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi adalah salah satu dari enam siklus biogeokimia yang
berlangsung dan berada di bumi. Kata hidrologi berasal dari bahasa Yunani yaitu
“Hydrologia” yang berarti ilmu air. Hidrologi ialah cabang ilmu geografi yang
membahas tentang distribusi, kualitas dan pergerakan air di bumi.
Siklus hidrologi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup
organisme yang ada di bumi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air
yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer
melalui tahap kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.
Siklus hidrologi merupakan siklus atau sirkulasi air yang berasal dari
Bumi kemudian menuju ke atmosfer dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung
secara terus menerus. Karena bentuknya memutar dan berlangsung secara
berkelanjutan inilah yang menyebabkan air seperti tidak pernah habis.
Melalui siklus ini, ketersediaan air di daratan bumi dapat tetap terjaga,
proses siklus hidrologi juga berdampak pada teraturnya suhu lingkungan, cuaca,
hujan dan keseimbangan ekosistem bumi.
Di mana :
Rave = curah hujan rata-rata (mm)
n = jumlah stasiun pengukuran hujan
R1….Rn = besarnya curah hujan pada masing-masing stasiun (mm)
b. Metode Thiessen Poligon
Rata-rata terbobot (weighted average), masing-masing stasiun hujan
ditentukan luas daerah pengaruhnya berdasarkan poligon yang dibentuk
(menggambarkan garis-garis sumbu pada garis-garis penghubung antara dua
stasion hujan yang berdekatan). Cara ini diperoleh dengan membuat poligon
yang memotong tegak lurus pada tengah-tengah garis penghubung dua stasiun
hujan. Dengan demikian tiap stasiun penakar Rn akan terletak pada suatu
poligon tertentu An. Dengan menghitung perbandingan luas untuk setiap
stasiun yang besarnya = An/A, dimana A adalah luas daerah penampungan
atau jumlah Cara ini untuk daerah yang tidak seragam dan variasi CH besar
Sosrodarsono (2003). Menurut Shaw (1985) dalam Mahbub, (2002) cara ini
tidak cocok untuk daerah bergunung dengan intensitas CH tinggi. Dilakukan
dengan membagi suatu wilayah (luasnya A) ke dalam beberapa daerah-daerah
membentuk poligon (luas masing-masing daerah ai). Menurut Sosrodarsono
(2003), secara matimatik ditulis persamaan sebagai berikut :
Rata-rata CH = R1(a1/A) + R2(a2/A) + R3(a3/A) + . . . + Rn(ai/A)
dimana R = jumlah curah hujan pada penakar/stasiun di daerah a
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Siklus hidrologi adalah salah satu dari enam siklus biogeokimia yang
berlangsung dan berada di bumi. Kata hidrologi berasal dari bahasa Yunani
yaitu “Hydrologia” yang berarti ilmu air. Hidrologi ialah cabang ilmu geografi
yang membahas tentang distribusi, kualitas dan pergerakan air di bumi. Siklus
hidrologi memegang peran penting bagi kelangsungan hidup organisme yang
ada di bumi. Siklus air atau siklus hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak
pernah berhenti dari atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer melalui tahap
kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Siklus hidrologi merupakan
siklus atau sirkulasi air yang berasal dari Bumi kemudian menuju ke atmosfer
dan kembali lagi ke bumi yang berlangsung secara terus menerus. Karena
bentuknya memutar dan berlangsung secara berkelanjutan inilah yang
menyebabkan air seperti tidak pernah habis. Melalui siklus ini, ketersediaan
air di daratan bumi dapat tetap terjaga, proses siklus hidrologi juga berdampak
pada teraturnya suhu lingkungan, cuaca, hujan dan keseimbangan ekosistem
bumi.
2. Komponen – komponen yang ada didalam Siklus Hidrologi ialah
a. Evaporasi
b. Transpirasi
c. Evapotranspirasi
d. Kondensasi
e. Presitipasi
f. Adveksi
g. Infiltrasi
h. Surface Run Off
i. Intersepsi
3. Cara menghitung Siklus Hidrologi ada dengan dua cara
a. Metode Aritmatik
b. Metode Thiessen Poligon
4. Letak posisi air tanah dalam siklus hidrologi berada pada bawah tanah dan
tersimpan di dalam bumi yg pemanfaatnya diambil melalui sumur. Air tanah
merupakan bagian penting dari siklus hidrologi tanah, dan 97 persennya
merupakan air tawar yang tidak terikat oleh es, atau pun salju walaupun
terletak di kutub. Jumlah tersebut sangat melebihi semua air yang berada di
sungai, dan danau di semua permukaan bumi. Air tanah sangat penting untuk
memasok atau menyuplai sungai, lahan basah, air irigasi, industri dan
kegunaan lain. Hampir di semua negara, 80 hingga 90 oersen air segar yang
tersedia berasal dari air tanah. Ketergantungan pada sumber daya air tanah
akan terus tumbuh, terutama di daerah yg airnya sudah di alokasikan untuk
pemenuhan kebutuhan. Karena daerah tersebut akan semakin berkembang
kehidupannya sehingga kebutuhan air akan semakin banyak. Jumlah air tanah
diperkirakan tidak terbatas dan terlindung secara alami oleh tanah di atasnya.
Namun demikian, secara signifikan rentan terhadap penggunaan berlebihan,
penyalahgunaan dan pembuangan bahan kimia pada permukaan tanah.
Penggunaan yg tepat serta perlindungan terhadap sumber daya air tanah
memerlukan pemahaman tentang cara kerja sistem air tanah.