Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PETROLOGI

“Deskripsi, Tekstur dan Struktur Batuan Beku”

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD HAZIM IVANDY IFLAH
17137097/2017

DOSEN PENGAMPU:
ANSOSRY ST, MT

S1 – TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Jenis – jenis batuan beku

A. Batuan Beku Asam

Warna Batuan : Abu keputihan

Granularitas : Fanerik

Genesa Batuan : Ekstrusif

Komposisi Mineral : Ortoklas, dan Kuarsa

Jenis Batuan : Beku Asam

Nama Batuan : Granodiorit

Warna Batuan : Putih kecoklatan

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Ekstrusif

Komposisi Mineral : Ortoklas, dan Kuarsa

Jenis Batuan : Beku Asam

Nama Batuan : Riolit

Warna Batuan : Putih bintik hitam

Granularitas : Fanerik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Hornblende, Feldspar

Jenis Batuan : Beku Asam

Nama Batuan : Granit


Warna Batuan : Putih bintik abu

Granularitas : Fanerik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Hornblende, Feldspar

Jenis Batuan : Beku Asam

Nama Batuan : niorite

Warna batuan : Cream kecoklatan

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi mineral : Kuarsa

Jenis batuan : Asam

Nama batuan : Pumice

Warna Batuan : Coklat bintik hitam

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Ekstrusif

Komposisi Mineral : Biotit, dan Plagioklas

Jenis Batuan : Beku Asam

Nama Batuan : Dacite


Warna batuan : Cream keabu-abuan

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi mineral : Kuarsa, biotit

Jenis batuan : Asam

Nama batuan : Pegmatite

Warna batuan : Abu-abuan

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi mineral : Kuarsa, plagioklas

Jenis batuan : Asam

Nama batuan : Tonalite

Warna batuan : Perak keabu-abuan

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi mineral : Kuarsa, plagioklas

Jenis batuan : Asam

Nama batuan : Syenit


Warna batuan : Abu kehijauan

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi mineral : Kuarsa, plagioklas

Jenis batuan : Asam

Nama batuan : Kimberlite

B. Batuan Beku Intermediet

Warna Batuan : Putih bintik coklat

Granularitas : Fanerik

Genesa Batuan : Ekstrusif

Komposisi Mineral : Plagioklas, dan Piroksin

Jenis Batuan : Beku Intermediet

Nama Batuan : Monzonit

Warna Batuan : Abu-abu kecoklatan

Granularitas : Porfori afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Hornblende, Feldspar

Jenis Batuan : Beku Intermediet

Nama Batuan : Andesit porfori


Warna Batuan : Hitam bintik puith

Granularitas : Fanerik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Hornblende, dan Biotit

Jenis Batuan : Beku Intermediet

Nama Batuan : Diorit

Warna Batuan : Abu-abu cerah

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Hornblende, Feldspar

Jenis Batuan : Beku Intermediet

Nama Batuan : Andesit

Warna Batuan : Coklat kehitaman

Granularitas : Afanitik

Komposisi Mineral : Hornblende, Feldspar

Jenis Batuan : Beku Intermediet

Nama Batuan : Tuff


C. Batuan Beku Basa

Warna Batuan : Gelap/ kehitaman

Granularitas : Fanerik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Gabbro

Warna Batuan : Coklat kehitaman

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Basalt

Warna Batuan : Merah kecoklatan

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Scoria


arna Batuan : Hitam keabuan

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Latite

Warna Batuan : Merah kecoklatan

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Lherzolite

Warna Batuan : Abu-abu

Granularitas : Afanitik

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin, dan Amfibol

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Trachyte


Warna Batuan : Hitam keabuan

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Hornblendite

Warna Batuan : cream keabuan

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Diabase

Warna Batuan : Hitam keabuan

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : Piroksenit


Warna Batuan : Hitam kehijauan

Granularitas : Afanitik

Genesa Batuan : Intrusif

Komposisi Mineral : Olivin, Piroksin

Jenis Batuan : Beku Basa

Nama Batuan : olivine-gabro

D. Batuan Ultra Basa

Warna batuan : Abu-abu kehitaman

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi batuan : Amphibole, feldspar, quartz

Jenis batuan : Beku Ultrabasa

Nama batuan : Peridotit

Warna batuan : Abu-abu

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi batuan : Amphibole, feldspar

Jenis batuan : Beku Ultrabasa

Nama batuan : Komatite


Warna batuan : Hitam

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi batuan : Amphibole, feldspar

Jenis batuan : Beku Ultrabasa

Nama batuan : Dunite

Warna batuan : Abu kehitaman

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi batuan : Amphibole, Feldspar

Jenis batuan : Beku Ultrabasa

Nama batuan : Picrite

Warna batuan : Cream kecoklatan

Granularitas : Fanerik

Genesa batuan : Intrusif

Komposisi batuan : Amphibole, olivine

Jenis batuan : Beku Ultrabasa

Nama batuan : Harzburgite


I. Tekstur Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari pembekuan
atau kristalisasi magma. Ada tiga jenis batuan beku menurut lokasi
terbentuknya yaitu batuan batuan beku dalam (plutonik), batuan beku gang
(hypabisal) dan batuan beku luar (ekstrusif). Perbedaan lokasi pembekuan
tersebut membuat perbedaan terhadap tekstur batuan beku dan jenis
batuannya.
Geolog akan melihat ukuran kristal mineral terlebih dahulu karena
ukuran kristal akan memperlihatkan tingkat pendinginan namun juga
sering dipengaruhi oleh komposisi batuan (terutama air atau udara). Cara
kedua adalah dengan melihat asosiasi dengan batuan vulkanik. Ledakan
gunung api akan menghasilkan fitur khas dalam batuan beku.
Adapun jenis – jenis tekstur dari batuan beku sebagai berikut :

1. Texture Phaneritic (Faneritik)


Tekstur faneritik merupakan tekstur batuan kasar dengan mineral
yang dapat terlihat jelas oleh mata. Hal ini menandakan proses
pembekuan sangat lambat dan jauh di dalam bumi. Contoh batuan
beku faneritik adalah Granit, Diorit, Gabro.
2. Texture Aphanitic (Afanitik)
Tekstur afanitik memerlihatkan wujud halus dengan kristal mineral
yang tidak dapat terlihat jelas oleh mata manusia. Ini menandakan
batuan mengalami pembekuan cepat namun masih bisa menghasilkan
butiran kristal. Contoh batuan beku afanitik adalah Basalt, Riolit,
Andesit.

3. Texture Porphyritic (Porfir)


Tekstur porfir memerlihatkan campuran kristal kasar dengan
butiran kristal halus. Beberapa mineral membeku di dalam sementara
butiran halus terbentuk saat magma keluar saat erupsi. Contoh batuan
beku porfir adalah Granit porfir, Andesit porfir dan Basalt porfir
4. Texture Glassy (Kaca)
Tekstur glassy atau kaca tidak memerlihatkan butir kristal
dikarenakan proses pembekuaan sangat cepat. Saat magma keluar
permukaan bumi dan bersinggungan dengan udara, magma tidak
sempat membentuk kristal. Contoh batuan beku glassy adalah
Obsidian.

5. Texture Pyroclastic (Tuff dan Volcanic Ash)


Tekstur ini tercipta karena kombinasi bahan letusan gunung api
dengan magma di udara. Contohnya adalah Riolit Tuff dan Breksi
Tuff.
6. Texture Vesicular (Lubang Udara)
Tekstur ini memerlihatkan lubang-lubang udara karena magma
cepat membeku dan udara yang terperangkap tidak sempat untuk
keluar.

7. Texture Frothy (Berbusa)


Teskstur ini memerlihatkan lubang-lubang udara kecil sehingga
batuannya cenderung ringan. Contohnya adalah batuapung.
II. Struktur Batuan Beku
A. Struktur Batuan Beku Ekstrusif
Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses
pembekuannya berlangsungdipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif
ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yangmemiliki petunjuk
mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut.
Struktur ini diantaranya:
1. Masif
Struktur yang memperlihatkan suatu masa batuan yang
terlihat seragam. Dan tidak menunjukkan adanya sifat aliran,
jejak gas (tidak menunjukkan adanya lubang-lubang),serta
tidak menunjukkan adanya fragmen lain yang tertanam dalam
tubuh batuan beku.

2. Sheeting Joint
Sheeting joint yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira
sejajar dengan permukaantanah, terutama pada batuan beku
yang terlihat sebagai lapisan. terbentuknya kekar iniakibat
penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban
pada kekar initerjadi akibat batuan beku belum benar-benar
membeku secara menyeluruh, tiba – tiba diatasnya terjadi erosi
yang diper"epat, sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan
atau sill dangkal.

3. Columnar Joint
Columnar joint yaitu kekar yang disebabkan karena gaya
pengerutan yang timbulkarena adanya kontraksi pada proses
pendinginannya, dan biasanya berbentuk polygonalyang
memanjang. Dan dapat juga terjadi akibat adanya intrusi
dangkal (intrusi batuan yang letaknya relative dekat dengan
permukaan bumi) bentuknya adalah seperti pilar – pilar
berbentuk segi empat atau segi 6.
4. Pillow Lava
Pillow lava yaitu struktur yang menyerupai bantal yang
bergumpal – gumpal. Hal ini di akibatkan proses pembekuan
terjadi pada lingkungan air. Ukuran dari lava bantal inisekitar
30 – 60 cm, dengan jarak antar bantal berdekatan yang
diantaranya diisi oleh batuan klastik. Sering dijumpai
bersamaan dengan batuan sedimen marine sehingga dapat
disimpulkan terbentuk di bawah permukaan air.

5. Struktur aliran
Struktur aliran yaitu struktur yang memperlihatkan adanya
kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran. Terlihat
sebagai kesejajaran bentuk lensa – lensa kecil, garis – garis dan
goresan – goresan yang diakibatkan oleh karena lava tidak
homogen. Dalam perjalanannya menuju ke permukaan selalu
terjadi perubahan seperti komposisi, kadar gas, kekentalan,
derajat kristalisasi. Struktur aliran juga dijumpai pada batuan
dimana perlapisan digambarkan dengan perbedaan dalam
komposisi atau tekstur mineralnya. Struktur aliran dapat sangat
halus dan disebut tekstur aliran, dan untuk melihatnya
diperlukan mikroskop. Bentuk mineral yang pipih atau
memanjang akan condong untuk mengarah menjadi sejajar
dengan arah aliran lava
6. Vesicular
Vesicular yaitu struktur yang memperlihatkan lubang –
lubang pada batuan beku yang berbentuk bulat atau elips
dengan penyebaran yang tidak merata. Vesicular terjadi akibat
keluarnya gas yang terlarut dalam magma karena penurunan
tekanan di sekitarnya, atau setelah mencapai permukaan bumi.
Terlihat sebagai serat – serat dalam lava. Biasanya dalam dasar
dari aliran lava terdapat gelembung berbentuk silinder yang
tegak lurus aliran lava. Hal ini disebabkan gas – gas yang
dilepaskan dari batuan sedimen yang ada di bawahnya karena
proses pemanasan dari lava itu.
7. Amigdaloidal
Amigdaloidal yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi
oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau teolit.

B. Struktur Batuan Beku Intrusif


Batuan beku intrusif adalah batuan beku yang proses
pembekuannya berlangsung di bawah permukaan bumi. berdasarkan
kedudukannya terhadap perlapisan batuan yang diterobosnya struktur
tubuh batuan beku intrusif terbagi menjadi dua yaitu konkordan dan
diskordan.
1. Konkordan
Tubuh batuan beku intrusif yang sejajar dengan perlapisan
di sekitarnya, jenis jenisdari tubuh batuan ini yaitu :
a. Sill
Sill adalah tubuh batuan intrusif yang berupa
lembaran dan sejajar dengan perlapisan batuan di
sekitarnya. Sill akan menyisip di antara bidang lemah
pada batuan, sebagai "ontoh pada bidang perlapisan
pada batuan sedimen atau foliasi pada batuan metamorf.
Ciri kenampakan sill di lapangan adalah adanya efek
terbakar pada bagian atas dan bawah batuan yang
diintrusi, penyebaran ke arah lateral sangat luas
sedangkan penyebaran ke arah vertical sangat kecil,
berbentuk tabular dan sisi – sisinya sejajar. Karena
magma yang sangat cair adalah salah satu yang paling
dibutuhkan pada pembentukan sill, maka sill sering
ditemukan berkomposisi basaltik. Sill sering ditemukan
mengandung banyak mineral berharga seperti emas,
platina, chrom, dan elemen jarang lainnya

b. Laccolith
Laccolith adalah tubuh batuan intrusi yang
berbentuk cembung, dimana perlapisan batuan yang
semula datar menjadi melengkung karena terdesak oleh
intrusi ini, sedangkan bagian bawahnya tetap datar.
Diameter berkisar antara 0 sampai 1 mil dengan
kedalaman mencapai ribuan meter. Bentuk laccolith
bisa cembung karena saat menyusup tekanan magma
cukup besar. Laccolith cenderung terbentuk pada
tempat yang dangkal dan viskositas magma besar, dan
berkomposisi seperti magma pembentuk diorite,
granodiorit, dan granit.

2. Diskordan
a. Dike
Dike merupakan suatu tubuh intrusi yang memotong
perlapisan batuan di sekitarnya. Dike mempunyai bentuk
tabular atau memanjang. Intrusi dike adalah suatu tubuh
batuan beku yang mempunyai perbandingan aspek yang
sangat besar. Ini berarti bahwa ketebalannya biasanya akan
lebih kecil dari dua dimensi lainnya. Ketebalannya bisa
bervariasi antara beberapa senti meter sampai meter, dan
panjangnya bisa ratusan meter. Tekstur dan komposisi dike
dapat bervariasi dari diabas atau basaltik sampai granitik
atau riolitik, tapi yang paling banyak dijumpai adalah
berkomposisi basaltik. Dike bisa disebut pegmatit apabila
Kristal yang ada di batuan tersebut berukuran sangat kasar,
dengan ukuran beberapa cm sampai 10 meter.

b. Batolith
Batolith merupakan tubuh intrusi yang mempunyai
ukuran sangat besar, yaitu 100 km2 dan membeku pada
kedalaman yang sangat besar. Kata batolith berasaldari
bahasa Yunani, Bathos yang artinya dalam dan Lithos yang
artinya batu. Batolith hampir selalu memiliki komposisi
jenis batuan asam dan intermediet, seperti granit,monzonit
kuarsa, atau diorite. Meskipun tampak seragam, batolith
sebenarnya mempunyai struktur dengan sejarah yang
komplek dan komposisi yang beragam.Batolith dapat
dibedakan dengan batuan beku yang ada di sekitarnya
dengan beberapakriteria seperti umurnya, komposisi,
tekstur maupun strukturnya. Batolith dapattersingkap ke
permukaan bumi dari kedalaman yang sangat besar dengan
dua prosesyaitu jika lapisan di atasnya terkena gaya
eksogen berupa erosi yang lama kelamaanakan
menyingkapkan batolith tersebut, juga karena gaya endogen
yaitu berapa pengangkatan.

Anda mungkin juga menyukai