DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD HAZIM IVANDY IFLAH
17137097/2017
DOSEN PENGAMPU:
ANSOSRY ST, MT
S1 – TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
Jenis – jenis batuan beku
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Afanitik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
Granularitas : Fanerik
2. Sheeting Joint
Sheeting joint yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira
sejajar dengan permukaantanah, terutama pada batuan beku
yang terlihat sebagai lapisan. terbentuknya kekar iniakibat
penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban
pada kekar initerjadi akibat batuan beku belum benar-benar
membeku secara menyeluruh, tiba – tiba diatasnya terjadi erosi
yang diper"epat, sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan
atau sill dangkal.
3. Columnar Joint
Columnar joint yaitu kekar yang disebabkan karena gaya
pengerutan yang timbulkarena adanya kontraksi pada proses
pendinginannya, dan biasanya berbentuk polygonalyang
memanjang. Dan dapat juga terjadi akibat adanya intrusi
dangkal (intrusi batuan yang letaknya relative dekat dengan
permukaan bumi) bentuknya adalah seperti pilar – pilar
berbentuk segi empat atau segi 6.
4. Pillow Lava
Pillow lava yaitu struktur yang menyerupai bantal yang
bergumpal – gumpal. Hal ini di akibatkan proses pembekuan
terjadi pada lingkungan air. Ukuran dari lava bantal inisekitar
30 – 60 cm, dengan jarak antar bantal berdekatan yang
diantaranya diisi oleh batuan klastik. Sering dijumpai
bersamaan dengan batuan sedimen marine sehingga dapat
disimpulkan terbentuk di bawah permukaan air.
5. Struktur aliran
Struktur aliran yaitu struktur yang memperlihatkan adanya
kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat aliran. Terlihat
sebagai kesejajaran bentuk lensa – lensa kecil, garis – garis dan
goresan – goresan yang diakibatkan oleh karena lava tidak
homogen. Dalam perjalanannya menuju ke permukaan selalu
terjadi perubahan seperti komposisi, kadar gas, kekentalan,
derajat kristalisasi. Struktur aliran juga dijumpai pada batuan
dimana perlapisan digambarkan dengan perbedaan dalam
komposisi atau tekstur mineralnya. Struktur aliran dapat sangat
halus dan disebut tekstur aliran, dan untuk melihatnya
diperlukan mikroskop. Bentuk mineral yang pipih atau
memanjang akan condong untuk mengarah menjadi sejajar
dengan arah aliran lava
6. Vesicular
Vesicular yaitu struktur yang memperlihatkan lubang –
lubang pada batuan beku yang berbentuk bulat atau elips
dengan penyebaran yang tidak merata. Vesicular terjadi akibat
keluarnya gas yang terlarut dalam magma karena penurunan
tekanan di sekitarnya, atau setelah mencapai permukaan bumi.
Terlihat sebagai serat – serat dalam lava. Biasanya dalam dasar
dari aliran lava terdapat gelembung berbentuk silinder yang
tegak lurus aliran lava. Hal ini disebabkan gas – gas yang
dilepaskan dari batuan sedimen yang ada di bawahnya karena
proses pemanasan dari lava itu.
7. Amigdaloidal
Amigdaloidal yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi
oleh mineral lain seperti kalsit, kuarsa atau teolit.
b. Laccolith
Laccolith adalah tubuh batuan intrusi yang
berbentuk cembung, dimana perlapisan batuan yang
semula datar menjadi melengkung karena terdesak oleh
intrusi ini, sedangkan bagian bawahnya tetap datar.
Diameter berkisar antara 0 sampai 1 mil dengan
kedalaman mencapai ribuan meter. Bentuk laccolith
bisa cembung karena saat menyusup tekanan magma
cukup besar. Laccolith cenderung terbentuk pada
tempat yang dangkal dan viskositas magma besar, dan
berkomposisi seperti magma pembentuk diorite,
granodiorit, dan granit.
2. Diskordan
a. Dike
Dike merupakan suatu tubuh intrusi yang memotong
perlapisan batuan di sekitarnya. Dike mempunyai bentuk
tabular atau memanjang. Intrusi dike adalah suatu tubuh
batuan beku yang mempunyai perbandingan aspek yang
sangat besar. Ini berarti bahwa ketebalannya biasanya akan
lebih kecil dari dua dimensi lainnya. Ketebalannya bisa
bervariasi antara beberapa senti meter sampai meter, dan
panjangnya bisa ratusan meter. Tekstur dan komposisi dike
dapat bervariasi dari diabas atau basaltik sampai granitik
atau riolitik, tapi yang paling banyak dijumpai adalah
berkomposisi basaltik. Dike bisa disebut pegmatit apabila
Kristal yang ada di batuan tersebut berukuran sangat kasar,
dengan ukuran beberapa cm sampai 10 meter.
b. Batolith
Batolith merupakan tubuh intrusi yang mempunyai
ukuran sangat besar, yaitu 100 km2 dan membeku pada
kedalaman yang sangat besar. Kata batolith berasaldari
bahasa Yunani, Bathos yang artinya dalam dan Lithos yang
artinya batu. Batolith hampir selalu memiliki komposisi
jenis batuan asam dan intermediet, seperti granit,monzonit
kuarsa, atau diorite. Meskipun tampak seragam, batolith
sebenarnya mempunyai struktur dengan sejarah yang
komplek dan komposisi yang beragam.Batolith dapat
dibedakan dengan batuan beku yang ada di sekitarnya
dengan beberapakriteria seperti umurnya, komposisi,
tekstur maupun strukturnya. Batolith dapattersingkap ke
permukaan bumi dari kedalaman yang sangat besar dengan
dua prosesyaitu jika lapisan di atasnya terkena gaya
eksogen berupa erosi yang lama kelamaanakan
menyingkapkan batolith tersebut, juga karena gaya endogen
yaitu berapa pengangkatan.