Kelompok 9:
1. Ariana Isthifarani (142011233022)
2. Warda Chafidya (142011233026)
3. Nur Maulidiyah Putri E. (142011233038)
4. Noer Rahmah Zhanifatul A. (142011233047)
5. Muhammad Ichwan F. (142011233048)
6. Tyar Anggraeni Savitri (142011233056)
1.1 Gravimetri
Gravimetri merupakan suatu proses isolasi dan pengukuran berat suatu
unsur atau suatu senyawa tertentu. Berat suatu unsur dihitung berdasarkan rumus
senyawa dan berat atom unsur-unsur yang menyusunnya. Adapun kelebihan dari
metode gravimetri merupakan suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara
pemeriksaan jumlah zat yang paling sederhana dibandingkan dengan cara
pemeriksaan yang lainnya. Sedangkan kelemahan dari metode ini yaitu metode
yang memerlukan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen yang
dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi yang dapat digunakan (Rahmelia
dkk., 2015).
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kimia kuantitatif. Analisis
menggunakan metode gravimetri ditetapkan dengan pengukuran berat komponen
yang dianalisis dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Proses
pemisahan mencakup pemisahan komponen yang dianalisis dari komponen yang
tidak diinginkan dan dari pelarutnya. Pemisahan dalam metode gravimetri dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain gravimetri cara penguapan (untuk
menentukan kadar air); gravimetri elektrolisa (analisis zat yang ditempatkan dalam
sel elektrolisa sehingga logam yang mengendap pada katoda dapat ditimbang); dan
gravimetri metode pengendapan (menggunakan reaksi yang menghasilkan
endapan dengan zat yang dianalisa sehingga dapat dipisahkan dengan
penyaringan) (Mazuki, 2019). Pada metode gravimetri, kadar air, kadar abu, dan
residu asam yang tidak larut ditentukan dengan menggunakan oven laboratorium
(105°C selama 48 jam) dan dalam muffle laboratorium (Barral-Martínez et al.,
2020).
1.2 Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu bahan dari campurannya
menggunakan pelarut berdasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen
lain dalam campuran (Tuhuloula dkk., 2013). Ekstraksi bertujuan untuk menarik
semua komponen kimia dalam simplisia. Ekstraksi didasarkan pada perpindahan
massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan terjadi pada
lapisan antar muka lalu berdifusi masuk ke dalam pelarut (Adawiyah, 2017). Dalam
proses ekstraksi terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan. Sifat dan bahan
senyawa yang akan diisolasi menentukan jenis metode ekstraksi yang akan
dilakukan. Salah satu contoh metode ekstraksi adalah maserasi. Maserasi dilakukan
dengan memasukkan sampel dan pelarut dalam wadah inert yang tertutup rapat
pada suhu kamar. Saat tercapai kesetimbangan antara konsentrasi dalam sampel,
proses ekstraksi dihentikan. Metode ini merupakan metode sederhana yang paling
banyak digunakan. Metode lain yang dapat digunakan adalah metode ultrasound.
Metode ini sebenarnya adalah hasil modifikasi metode maserasi yang
menggunakan bantuan ultrasound. Metode lain yang dapat digunakan adalah
metode soxhlet. Pada metode ini dilakukan penempatan serbuk sampel dalam
sarung selulosa dalam klonsong yang diletakkan di atas labu dan di bawah
kondensor. Pelarut yang sesuai dimasukkan ke dalam labu dan suhu penangas
diatur di bawah suhu reflux (Tetti, 2014).
1.3 Pengendapan
Pengendapan merupakan proses pemisahan larutan suspensi menjadi fluida
jernih supernatant dan slurry yang mengandung konsentrasi padatan lebih tinggi.
Lapisan suspensi terdiri dari campuran fase cair dan fase padat yang bersifat
settleable yaitu dapat diendapkan karena perbedaan density antar fasenya
(Misliniyati, 2011). Pengendapan merupakan salah satu teknik pemisahan analit
dari pengganggunya. Dalam analisis gravimetrik, analit secara fisik dipisahkan dari
semua komponen sampel dan juga dari pelarutnya. Berdasarkan cara
pembentukan endapan, pengendapan dalam gravimetri dibedakan menjadi dua,
yaitu pengendapan dengan cara gravimetri dan pengendapan dengan cara
elektrogravimetri. Pada pengendapan dengan cara gravimetri, endapan dibentuk
dari reaksi analit dengan suatu pereaksi, endapan biasanya berupa senyawa,
sehingga baik kation maupun anion akan diendapkan, bahan pengendap dapat
sebagai bahan anorganik maupun organik. Sedangkan pada cara elektrogravimetri,
endapan dibentuk secara elektrokimia, dengan kata lain analit dielektrolosis
sehingga terjadi logam sebagai endapan (Adawiyah, 2017).
BAB II
PEMBAHASAN