Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 6:

1. Achmad Ihsan Nurjadid (142011233050)


2. Farida Kusuma Wardani (142011233051)
3. Moch. Bayu Apriliyanto (142011233052)
4. Kemal Dhana Byakta (142011233053)
5. Hamdani Ahmad D. (142011233054)
6. Fals Fasting Day Ellby (142011233055)
7. Tyar Anggraeni Savitri (142011233056)
8. Hashyyati Diana (142011233057)
9. Akhmad Nur Rokhim (142011233058)

Apakah Penyelenggara Negara Sesuai dengan Pancasila?

Dosen Pengajar: Ir. Wahju Tjahjaningsih, M.Si.

Menurut kelompok kami penyelenggara negara memang banyak yang tidak menerapkan
Pancasila dengan baik tetapi masih ada penyelenggara negara yang berpegang teguh pada
Pancasila. Berikut contoh pelanggaran Pancasila yang dilakukan oleh penyeleggara
negara:

 Sila pertama
Dari penyelenggara negara sendiri masih menjaga toleransi dan tidak melakukan
diskriminasi. Namun banyak penyelenggara negara yang membiarkan warganya
melakukan diskriminasi dan tidak memberi hukuman yang tegas kepada pelaku.
Selain itu, banyak calon petinggi negara yang ketika berkampanye hanya
bersandiwara seakan-akan mereka orang yang baik untuk mendapat simpati
rakyat, namun saat terpilih malah melakukan hal-hal yang tidak sesuai moral
seperti korupsi, dll.
 Sila kedua
Banyak pejabat negara yang mementingkan dirinya sendiri dibanding rakyat.
Mereka dengan bebas melakukan korupsi tanpa memikirkan kondisi rakyatnya.
Selain itu hukum di Indonesia tumpul ke atas tapi tajam ke bawah. Contohnya saja
pada nenek yang mencuri singkong dihukum lebih lama dari koruptor, seorang
kakek yang menebang satu pohon untuk memenuhi kebutuhan keluarganya
dituduh melakukan penebangan liar dan dihukum lebih berat dibanding
perusahaan yang menyebabkan kebakaran hutan. Hal tersebut tidak sesuai dengan
nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Pada masa PSBB ini pembagian bantuan
dari pemerintah juga tidak adil dan tidak tepat sasaran.
 Sila ketiga
Pada kasus sila ketiga, saat pemilu banyak calon pemimpin justru menciptakan
kelompok-kelompok baru, seperti kelompok pendukungnya dan kelompok
pendukung lawan. Tak jarang mereka akan saling menjelekkan dan menjatuhkan.
Dengan adanya kubu-kubu ini akan memecah persatuan bangsa karena banyaknya
ujaran kebencian di sosmed bahkan bentrok secara langsung. Selain itu
kecemburuan sosial akibat tidak meratanya pembangunan yang dilakukan
pemerintah dapat menimbulkan perpecahan karena merasa diperlakukan tidak
adil.
 Sila keempat
Pada kasus terbaru saat ini dengan diciptakannya Omnimbus Law, banyak
mendapat penolakan dari rakyat tetapi pemerintah seolah tidak mendengarkan
rakyat dan tetap mengesahkan RUU tersebut meski menuai kontroversi.
Pemerintah dinilai kurang terbuka kepada rakyat, tidak hanya sekali dua kali.
Pemerintah sering mengabaikan rakyat dan menciptakan peraturan yang akan
merugikan bangsa Indonesia.
 Sila kelima
Pada sila kelima, pemerintah belum menerapkan keadilan dengan baik dan benar.
Contohnya pada bantuan sosial di masa pandemi banyak warga yang kurang
mampu tidak mendapat bantuan, justru bantuan tersebut malah diberikan kepada
saudara atau kenalan dari pejabat tersebut yang secara ekonomi masih mampu.
Selain itu banyak pedagang kaki lima ketika menjajahkan dagangannya justru
diusir oleh polisi dan satpol PP karena dianggap menimbulkan kerumunan
sedangkan banyak kafe dan bar yang tetap buka dengan tenang padahal banyak
orang didalamnya. Selain itu banyak penyelenggara daerah yang berperilaku
primordial dimana yang bisa mempimpin hanyalah putra dari kepala daerah
tersebut dan tidak memberikan hak bagi rakyat untuk memimpin. Tidak hanya itu,
dalam bidang kesehatan dan kesehatan wilayah daerah masih banyak yang belum
mendapat fasilitas yang memadai. Kebanyakan hanya memperhatikan
pembangunan di kota dan melupakan pembangunan di desa.

Anda mungkin juga menyukai