Semakin bertambahnya usia bangsa semakin bertambah pula permasalahan
yang dihadapi. Mulai dari masalah yang ada di pusat sampai di pelosok daerah. Permasalahan yang muncul sebagian besar merupakan masalah yang sulit ditemukan ujung pangkalnya. Sulit ditemukan bagaimana penyelesaian yang baik dan penyebab munculnya masalah itu sendiri. Salah satu dari sekian banyak permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa ialah tentang keadilan sosial.
Keadilan sosial di Indonesia yang merupakan implementasi dari sila ke lima
Pancasila dapat dikatakan belum diterapkan dengan sebenar-benarnya. Banyak bukti yang menunjukkan bahwa keadilan di Indonesia masih banyak yang berlubang di sana sini. Di berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara pun yang sudah mempunyai aturan mengikat sering tidak tercipta suatu keadilan sosial. Dalam bidang hukum misalnya, masih banyak keadilan sosial yang belum terwujud seperti perlakuan hukum yang berbeda-beda terhadap pelanggaran yang sama atau sanksi yang tidak sesuai dengan pelanggarannya.
Kasus penyuapan mewarnai hukum di Indonesia baru-baru ini semakin
marak terjadi. Penyuapan seolah-olah menandakan bahwa hukum yang berdiri kurang tegak dan hukum dapat dibeli oleh siapa saja yang mempunyai harta berlimpah. Kasus penyuapan dilakukan untuk meringankan hukuman atau bahkan terbebas dari hukuman yang menjeratnya. Hal itu mengajarkan sebuah ketidakadilan dalam bidang hukum karena tidak sesuai dengan prosedur atau peraturan yang berlaku. Padahal suatu peraturan hukum negara dibuat untuk seluruh warga negara dan perlakuan terhadap suatu pelanggaran adalah sama bagi setiap orang. Siapa pun yang bersalah harus dihukum berdasarkan peraturan yang berlaku. Kasus penyuapan telah banyak yang terungkap namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kasus penyuapan yang belum terungkap masih banyak terutama dalam skala kecil. Peranan aparat penegak hukum sangat diperlukan dalam hal ini. Kejujuran dan keterbukaan dalam melaksanakan tugas merupakan sesuatu yang penting demi terciptanya sebuah keadilan sosial. Para penegak hukum diberi gaji untuk mengemban amanah dari rakyat. Rakyat tentu mengharapkan sebuah keadilan yang berasal dari aparat penegak hukum tersebut berupa kinerja yang jujur, bersih,dan bertanggung jawab.
Penyuapan juga telah melanggar Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 yang
menekankan persamaan kedudukan setiap warga negara dalam hukum dan pemerintahan. Namun, dengan adanya penyuapan menandakan bahwa kedudukan setiap warga negara dalam hukum dan pemerintahan berbeda-beda. Dengan melakukan penyuapan sesorang akan menjadi ringan hukumannya atau bahkan terbebas dari jeratan hukum.
Seperti kasus korupsi yang melanda pemerintahan Indonesia saat ini
meskipun tersangka sudah divonis bersalah tetapi masih dapat berjalan-jalan ke luar negeri. Lain halnya dengan kasus pencurian ayam atau seorang nenek-nenek yang mencuri batang kayu dihukum dengan sanksi yang dirasa lebih berat dari kasus korupsi tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa hukum begitu menekan masyarakat golongan bawah sedangkan hukum tidak begitu mengikat masyarakat golongan atas, layaknya pisau yang runcing di bawah dan tumpul di atas.
Selain dalam bidang hukum, keadilan juga sudah mulai berkurang
dalam hal ekonomi. Keadilan dalam bidang ekonomi diperuntukkan demi terciptanya kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi kondisi di Indonesia saat ini banyak yang mengabaikan nilai penting dalam sila kelima Pancasila tersebut. Kasus yang sering terjadi adalah pembangunan suatu perusahaan atau fasilitas umum lainnya yang hanya ditujukan untuk kepentingan pribadi atau golongan dan mengesampingkan kepentingan masyarakat. Sebuah hal yang tidak adil bahwa suatu pembanguan tidak dipergunakan untuk kepentingan bersama namun hanya egois terpacu pada kepentingan sendiri. Keadilan dalam hal ekonomi adalah apabila rakyat mendapatkan perlakuan yang adil dalam memperoleh penghidupan yang layak sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang ada.
Keadilan sosial juga mencakup bidang kesehatan, terutama dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang adil adalah pelayanan yang merata tanpa membeda-bedakan status sosial, agama, ras, suku, ataupun budaya. Keadilan sosial dapat diwujudkan dengan memberikan pelayanan dan perawatan yang sama di sebuah rumah sakit tanpa membedakan status sosial kaya atau miskin. Karena dalam rumah sakit tentu sudah ada peraturan bahwa pelayanan yang sama merupakan hak setiap pasien yang harus dipenuhi. Akan tetapi tidak jarang dapat dijumpai kasus diskriminasi dalam pelayanan kesehatan. Seperti bagi masyarakat golongan atas pelayanan kesehatan diberikan dengan baik, sedangkan masyarakat golongan bawah diberikan pelayanan yang apa adanya tidak diusahakan bagaimana baiknya bahkan ada yang semena-mena.
Saat ini banyak program-program pemerintah yang mendukung
kesehatan masyarakat seperti BPJS dan JAMKESMAS. Namun, dalam pelaksanaannya banyak rumah sakit yang menolak bahkan memperumit penggunaann program-program tersebut. Tidak jarang pula salah sasaran terjadi dalam pemberian jaminan kesehatan. Orang yang benar-benar membutuhkan tidak mendapatkannya sedangkan orang yang mampu justru memperoleh jaminan kesehatan tersebut.
Keadilan sosial di Indonesia banyak diwarnai dengan aksi pungutan liar
baik di tingkat pusat maupun daerah. Di tingkat daerah terutama masih terjadi pungutan liar dalam pengobatan yang seharusnya bersifat gratis untuk masyarakat. Selain itu, pelayanan yang kurang memuaskan sering terjadi terbukti dengan adanya antrean yang panjang. Hal tersebut merupakan perilaku yang tidak mencerminkan sikap keadilan karena masyarakat tidak mendapatkan pelayanan yang baik sebagaimana janji pemerintah yang tertuang dalam peraturan-peraturan. Akhirnya kesenjangan akan terjadi dan berakibat pada kesejahteraan masyarakat yang akan semakin menurun.
Pendidikan merupakan sebuah bidang yang terkadang masih tidak
mencerminkan sikap keadilan sosial. Sering terjadi dalam berbagai kasus bahwa banyak masyarakat Indonesia yang kurang mampu belum dapat mengenyam dunia pendidikan. Banyak alasan yang melatarbelakangi hal tersebut seperti mahalnya biaya pendidikan dan belum tersentuh program pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan sampai ke pelosok negeri.
Pemerintah sebaiknya memprioritaskan masyarakat yang kurang
mampu untuk mendapatkan pendidikan yang layak sehingga seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang berguna sebagai bekal untuk membangun negeri. Selain itu, pemerintah juga harus lebih tanggap dan memperhatikan pendidikan masyarakat yang ada di pedalaman. Hal yang mungkin dapat diprioritaskan di daerah tersebut adalah tentang kualitas pendidikan yang harus diperbaiki dan ditingkatkan. Akses tempat di pedalaman juga perlu dipermudah agar anak-anak dapat dengan lebih mudah memperoleh pendidikan. Keadilan akan terwujud apabila pendidikan di seluruh daerah di Indonesia diperhatikan secara merata.
Untuk menegakkan keadilan sosial di negara ini perlu adanya ketegasan
dari pemerintah dan kesadaran dari masyarakat yang mendukung dan ikut serta menegakkan hukum. Cita-cita bangsa yaitu membentuk sebuah bangsa yang adil dan makmur dapat terwujud apabila pemerintah dan masyarakat saling bekerja sama dalam mewujudkan berbagai program pemerintah yang merupakan jalan menuju tercapainya cita-cita bersama.