1. Kemiskinan
merupakan masalah yang menjadi isu sentral di setiap negara tak terkecuali di
Indonesia. Fenomena kemiskinan menjadi potret kinerja pemerintah dalam mengatasi
masalah ekonomi yang ada di masyarakat.
Permasalahan ekonomi pada dasarnya saling terkait satu dengan lainnya. Untuk dapat
mengatasi masalah kemiskinan, maka perlu adanya peningkatan kesempatan kerja
untuk masyarakat.
Selain itu, perlu adanya stabilitas ekonomi yang meliputi kestabilan harga barang dan
pemerataan tingkat pendapatan masyarakat. Oleh sebab itu, tidak heran indikator
kemiskinan menjadi tolok ukur kesuksesan pemerintah Indonesia yang menjabat setiap
periode.
2. Pengangguran dan kesempatan kerja
Pengangguran terjadi karena adanya ketimpangan kesempatan kerja yang tersedia di
masyarakat. Selain itu, minimnya lapangan pekerjaan yang tersedia, sering kali
membuat kesempatan kerja lebih mudah diperoleh masyarakat yang memiliki
pendidikan.
Pengangguran sendiri merupakan kondisi seseorang tidak bekerja dalam usia produktif,
yakni antara usia 17 hingga 60 tahun. Secara umum, pengangguran disebabkan oleh
jumlah tenaga kerja yang lebih banyak dibandingkan lapangan pekerjaannya.
Masalah pengangguran sangat krusial bagi suatu negara, karena dapat menyebabkan
permasalahan ekonomi lainnya seperti ketimpangan pendapatan hingga kemiskinan.
3. Inflasi
merupakan kondisi meningkatnya harga barang secara menyeluruh dan terjadi secara
berkala. Jika kenaikan harga terjadi pada satu atau dua barang saja, hal itu tidak dapat
disebut inflasi.
Kondisi inflasi di suatu negara dapat menimbulkan akibat buruk dari segi kegiatan
perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Inflasi dapat disebabkan oleh
ketidakstabilan yang memengaruhi perekonomian suatu negara.
Jika terjadi kasus demikian, tingkat inflasi menjadi tinggi dan sulit untuk dikendalikan
oleh suatu negara. Namun, biasanya inflasi terjadi akibat banyaknya permintaan dari
masyarakat, pertambahan penawaran uang, dan peningkatan biaya produksi.
Masalah yang Dihadapi Pemerintah dalam Bidang Sosial Budaya
Covid-19 bukan hal yang remeh, bahkan pemerintah menerapkan darurat nasional
untuk hal ini. Solusi untuk masalah ini adalah adanya kesinambungan antara kebijakan
pemerintah dan reaksi yang diambil masyarakat.
2. Kemiskinan
Sayangnya, kemiskinan masih menjadi salah satu masalah sosial yang mendarah daging
di Indonesia dari tahun ke tahun. Di tambah dengan adanya virus Covid-19, banyak
pihak yang bisa saja jatuh ke jurang kemiskinan jika masalah ini tidak coba dientaskan.
Bahkan, karena banyaknya warga yang mdnjzci korban pendidikan yang rendah,
Indonesia dikenal sebagai negara pemasok Pembantu Rumah Tangga (PRT) yang biasa
disebut sebagai pahlawan devisa. Padahal, Indonesia memiliki kapabilitas yang lebih
baik daripada itu.
Sebenarnya pendidikan di Indonesia sudah terus membaik dari tahun ke tahun. Namun,
masalahnya adalah luasnya negara Indonesia yang membuat akses pendidikan menjadi
tidak merata di seluruh Indonesia.
Solusi yang bisa ditawarkan adalah pemerintah harus bisa segera meratakan pendidikan
di tanah air agar kualitas pendidikan di pelosok tidak kalah dengan di kota-kota besar.
Adanya aplikasi-aplikasi belajar online juga sangat membantu untuk mereka dalam
mengejar ketertinggalan.
4. Modernisasi
Pesatnya perkembangan teknologi membuat masalah sosial yang baru, hal ini biasa
disebut modernisasi. Lambatnya transisi masyarakat dari tradisional ke masyarakat
modern membuat Indonesia kurang memiliki daya saing dibanding negara-negara
lainnya.
Hasilnya, Indonesia masih berkegantungan dengan negara-negara lain, baik itu untuk
pengelolaan bahan dasar yang sebenarnya Indonesia memiliki begitu banyak aset,
hingga sumber daya manusianya. Tidak jarang, perusahaan lebih memilih
mempekerjakan tenaga asing karena lebih kompeten dalam pengoperasian teknologi-
teknologi teranyar.
Untuk mengatasi masalah satu ini, pemerintah harus lebih aktif untuk membina
masyarakat agar bisa lebih adaptif dengan perkembangan teknologi.
5. Pengangguran
Seperti yang sempat disinggung pada bagian modernisasi, kalahnya SDM lokal dengan
SDM dari asing membuat angka pengangguran tumbuh subur di Indonesia. Hal ini
memicu banyaknya penduduk Indonesia yang tidak produktif. Karena tidak produktif
tetapi memiliki kebutuhan hidup sehari-hari, tidak sedikit masyarakat yang
menimbulkan masalah sosial baru, yakni kriminalitas.
6. Kesenjangan Hukum
Banyak masyarakat yang menyuarakan bahwa Indonesia memiliki kesenjangan hukum.
Mereka percaya bahwa hukum di Indonesia dewasa ini lebih tajam ke bawah
dibandingkan ke atas. Pandangan ini melahirkan ketidakpercayaan masyarakat akan
hukum.
Jika masyarakat suatu negara tidak percaya dengan hukum yang menjadi batasan
interaksi sosial antara masyarakat, bisa menyebabkan kegaduhan atau bahkan
kekacauan yang bisa membahayakan negara.
Untuk hal ini, hanya ada satu solusinya, yakni memperbaiki seluruh ekosistem hukum di
Indonesia agar bisa menjalankan hukum yang semestinya dan tidak berpihak pada pihak
manapun.
7. Korupsi
Indonesia masih belum bisa bebas dari korupsi. Dari tahun ke tahun, ada saja kasus
korupsi yang begitu masifnya terjadi. Baru-baru ini, oknum Asuransi Jiwasraya bahkan
dipercaya melakukan tindakan korupsi yang nilai kerugiannya sampai triliunan rupiah.
Faktor penyebab tingginya angka korupsi di Indonesia bisa jadi disebabkan dengan
adanya kesenjangan hukum yang telah disebutkan di atas. Yang mana, banyak oknum-
oknum yang tidak takut dengan hukuman korupsi karena merasa hukum bisa
dipermainkan.
Untuk masalah ini, solusinya sebenarnya sama dengan masalah sosial bagian
kesenjangan umum, yakni mempertegas kembali hukum yang ada. Bahkan, pemerintah
bisa memberikan hukuman yang jauh lebih berat kepada koruptor daripada apa yang
sudah diterapkan sekarang ini.
8. Pertikaian
Semenjak adanya internet, kita menjadi bisa lebih banyak melihat pertikaian yang
terjadi. Pertikaian ini bisa terjadi karena adanya gesekan antara satu pihak dengan pihak
lainnya yang saling berselisih. Karena adanya internet, pertikaian seperti dipelihara dan
sengaja dibesarkan oleh warganet agar gesekan ini terus menerus terjadi.
Solusi yang bisa dilakukan adalah mengajak pihak yang bertikai untuk bisa
merefleksikan diri mereka terhadap pancasila. Di dalam ideologi pancasila kita
menemukan bahwa perbedaan adalah yang membuat kita lebih berwarna jika kita
bersatu. Selain itu, tiap individu masyarakat internet juga harus bisa menerapkan etika
dalam berinternet agar gesekan demi gesekan tidak terus menerus terjadi.
Solusi yang bisa dilakukan untuk hal ini adalah dengan berupaya untuk
mengintegrasikan tiap bagian masyarakat dan menerima keberagaman sebagai
identitas dari negara Indonesia.
Solusi untuk hal ini adalah masyarakat harus bisa memberikan perhatian lebih kepada
remaja di lingkungannya. Selain itu orang tua juga harus berperan aktif untuk menjaga
moral dari sang anak. Institusi pendidikan juga bisa memberikan dorongan untuk
remaja melakukan berbagai kegiatan positif agar tidak terlibat kenakalan remaja.
Masalah yang Dihadapi Pemerintah dalam Bidang Gender
Keadilan gender dimaknai sebagai perlakuan yang sesuai dengan hak dan kewajiban
yang diterima oleh seseorang sebagai manusia yang bermartabat. Posisi yang sama
untuk mendapatkan kesempatan yang sama dan imbalan yang setimpal adalah salah
satu contohnya. Sayangnya, masih banyak perlakuan yang diskriminatif terhadap salah
satu jenis kelamin, terutama perempuan.
Anak perempuan sudah sewajarnya mudah menangis dan harus selalu diberi
kelembutan dan pengistimewaan. Padahal pandangan seperti itu adalah salah karena
menggeneralisasikan satu sifat tertentu kepada semua orang. Pandangan atau label
yang diberikan selama ini harus diubah dan membutuhkan pendewasaan untuk tatanan
gender yang baik di masyarakat.
Sedangkan laki-laki tersebut bisa jadi tidak banyak bekerja dan hanya bersantai saja.
Atau masih ada anggapan suatu profesi yang dilakoni perempuan adalah lebih cocok
yang berjabatan rendah dan tidak terlalu tinggi. Alasan pandangan tersebut adalah laki-
laki akan menjadi tersingkirkan dan merasa direndahkan pula. Padahal akar
permasalahan yang memang salah adalah penyebab kuatnya budaya patriarki.
Jadi dari semua permasalahan tersebut adalah perlunya pendidikan seksualitas dan
gender yang mumpuni agar generasi kelak tidak mewarisi sifat patriarki yang menindas,
merasa superior, merasa rendah atau direndahkan.