Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN
TENTANG

“HUBUNGAN ANTARA HAM DAN DEMOKRASI”

NAMA DOSEN : MAIHENDRI NIZAR, M.Pd


MATA KULIAH : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
KETUA : DAMAR FADILLAH YASID

MODERATOR : SUBHAN SYABIRIN

WIDYA ISWARA : MELINDA

ANGGOTA : 1. M. ABDUL LATIF

2. DINDA NAHIMATUL HAFIZAH

AKADEMI MARITIM SAPTA


SAMUDERA PADANG
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT,karena dengan rahmat dan karunia-
Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya
ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan selesainya makalah  ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Aamiin

Padang, 07 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................ii
Daftar Isi ..................................................................................................................iii
A. PENDAHULUAN ...............................................................................................4
1. Latar Belakang ..................................................................................................4
B. MASALAH ..........................................................................................................5
1. Bagaimana Cara Menegakkan HAM ................................................................5
2. Apa Hambatan Dan Tantangan Dalam Penegakan HAM ................................5
3. Apa Hubungan Antara HAM dan Demokrasi ..................................................5
C. PEMBAHASAN MASALAH ............................................................................6
1. Cara Penegakan HAM ......................................................................................6
2. Hambatan Dan Tantangan Dalam Penegakan HAM.........................................6
3. Hubungan Antara HAM Dan Demokrasi .........................................................8
D. PENUTUP ...........................................................................................................10
1. Kesimpulan .......................................................................................................10
2. Saran .................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................11

iii
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-
Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia. Hak asasi manusia dan demokrasi dapat dimaknai sebagai hasil perjuangan
manusia untuk mempertahankan dan mencapai harkat kemanusiaannya, sebab hingga
saat ini hanya konsepsi hak asasi manusia dan demokrasilah yang terbukti paling
mengakui dan menjamin harkat kemanusiaan.
Keberadaan Hak Asasi Manusia dalam konsepsi Negara hukum tersebut bukan
berarti terjadinya pengekangan hak asasi manusia oleh Negara, namun dalam
konsepsinya adalah pengaturan oleh Negara. Berkaitan dengan hal tersebut menurut
Bahder Johan Nasution: Dilihat dari sudut pandang pengaturan hak asasi manusia, pada
satu sisi hak asasi memiliki sifat dasar yang membatasi kekuasaan pemerintahan, namun
sebaliknya pada sisi lain pemerintah diberi wewenang untuk membatasi hak - hak dasar
sesuai dengan fungsi pengendalian (sturing). Jadi walaupun hak - hak dasar
mengandung sifat membatasi kekuasaan pemerintahan, pembatasan tersebut tidak
berarti mematikan kekuasaan pemerintahan yang pada dasarnya berisi wewenang untuk
mengendalikan kehidupan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, sehubungan dengan
pengendalian kehidupan, konsep Negara hukum Indonesia tidak dapat terlepas dari
pengaturan Hak Asasi itu sendiri khususnya dalam ground norm yakni Undang -
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Amandemen IV(UUD 1945).
Upaya demokratisasi dan kebebasan warga Negara harus terus dilakukan
pembenahan dan penyempurnaan dalam menyeimbangkan dan menyelaraskan dengan
tututan demokrasi secara kontemporer. Hal ini dikarenakan kebutuhan atas konsepsi
demokrasi tersebut dari waktu ke waktu memang harus selalu disesuaikan dengan
kebutuhan kekinian yang berbasis kepada kepentingan Negara dan warga Negara dan
menciptakan konsep demokrasi dan kebebasan warga Negara ke depan.

4
MASALAH
1. Kasus / Masalah
1) Bagaimana cara menegakkan HAM?
2) Apa hambatan dan tantangan dalam penegakan demokrasi?
3) Apa hubungan antara HAM dan demokrasi?

5
PEMBAHASAN MASALAH
1. CARA ATAU UPAYA DALAM PENEGAKAN HAM
1. Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk menegakkan dan melindungi HAM
di antaranya:
 Memasukkan HAM ke dalam UUD 1945 dan melakukan penyesuaian terhadap
pasal-pasal yang berkaitan dengan penegakan HAM,
 Menerbitkan berbagai peraturan perundang-undangan sebagai instrumen
nasional HAM,
 Membentuk Komisi Nasional HAM dan Pengadilan HAM, serta lembaga-
lembaga lain yang berwenang dalam penegakan HAM, Menyelesaikan berbagai
pelanggaran HAM dengan menyeret para pelakunya ke pengadilan HAM.
2. Partisipasi masyarakat dalam upaya penegakan ham
Bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya penegakan HAM di antaranya
dilakukan dengan cara:
 Tidak mentolerir setiap pelanggaran HAM yang terjadi,
 Melaporkan terjadinya pelanggaran HAM kepada Komnas HAM atau lembaga
yang berwenang,
 Melakukan penelitian atau menyebarluaskan informasi mengenai HAM, baik
secara mandiri maupun bekerja sama dengan Komnas HAM,
 Mengajukan usulan mengenai perumusan kebijakan yang berkaitan dengan
HAM kepada Komnas HAM atau lembaga lain,
 Mendukung upaya penegakan HAM, namun tetap bersikap kritis.

2.HAMBATAN DAN TANTANGAN DALAM PENEGAKAN HAM


 HAMBATAN :
1. Secara Ideologis
Perbedaan ideologi sosialis dengan liberalis membuat perbedaan yang tajam
dalam memandang hak asasi manusia. Pandangan ideologi liberal lebih
mengutamakan penghormatan terhadap hak pribadi, sipil, dan politik.
Pandangan sosialis mengutamakan peran negara dan masyarakat.

6
2. Secara Ekonomis
Penegakan hak asasi manusia memiliki hubungan dengan kondisi ekonomi
masyarakat. Makin tinggi ekonomi masyarakat, maka makin tinggi pula upaya
penegakan hak asasi manusia.
3. Secara Teknis
Penegakan hak asasi manusia secara teknis mengalami kendala karena belum
diratifikasinya berbagai instrumen hak asasi manusia internasional.

 TANTANGAN :
1. Rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada aparat pemerintah dan
lembaga-lembaga penegak hukum;
2. Masih ada pihak-pihak yang berusaha menghidupkan kekerasan dan
diskriminasi sistematis terhadap kaum perempuan ataupun kelompok
masyarakat yang dianggap minoritas;
3. Budaya kekerasan seringkali masih menjadi pilihan berbagai kelompok
masyarakat dalam menyelesaikan persoalan yang ada di antara mereka;
4. Belum adanya komitmen pemerintah yang kuat terhadap upaya penegakan
ham dan kemampuan melaksanakan kebijakan ham secara efektif sebagaimana
diamanatkan oleh konstitusi;
5. Terjadinya komersialisasi media massa yang berakibat pada semakin
minimnya keterlibatan media massa dalam pemuatan laporan investigatif
mengenai ham dan pembentukan opini untuk mempromosikan ham;
6. Masih lemahnya kekuatan masyarakat (civil society) yang mampu menekan
pemerintah secara demokratis sehingga bersedia bersikap lebih peduli dan serius
dalam menjalankan agenda penegakan ham;
7. Desentralisasi yang tidak diikuti dengan menguatnya profesionalitas birokrasi
dan kontrol masyarakat di daerah potensial memunculkan berbagai pelanggaran
ham pada tingkat lokal;
8. Budaya feodal dan korupsi menyebabkan aparat penegak hukum tidak mampu
bersikap tegas dalam menindak berbagai pelanggaran ham yang dilakukan oleh
pejabat atau tokoh masyarakat;

7
9. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian masyarakat dan media massa lebih
terarah pada persoalan korupsi, terorisme, dan pemulihan ekonomi daripada
penanganan kasus-kasus ham;
10. Ada sebagian warga masyarakat dan aparat pemerintah yang masih
berpandangan bahwa ham merupakan produk budaya barat yang individualistik
dan tidak sesuai dengan budaya indonesia;
11. Berbagai ketidakadilan pada masa lalu telah menyebabkan luka batin dan
dendam antarkelompok masyarakat tanpa terjadi rekonsiliasi sejati.

4. HUBUNGAN ANTARA HAM DAN DEMOKRASI


HAK ASASI MANUSIA (HAM) DAN DEMOKRASI DI INDONESIA
Negara demokrasi adalah negara yang menganut bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat atas negara untuk dijalankan oleh
pemerintah negara tersebut. Indonesia sendiri menganut demokrasi pancasila yaitu
demokrasi berdasarkan kekeluargaan dan gotong - royong yang ditujukan kepada
kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur - unsur kesadaran religius, berdasarkan
kebenaran, kecintaan dan budi pekerti luhur, berkepribadian Indonesia dan
berkesinambungan. Demokrasi bukanlah hanya sebatas hak sipil dan politik rakyat,
namun dalam perkembangannya demokrasi juga terkait erat dengan sejauh mana
terjaminnya hak-hak ekonomi dan sosial budaya dari rakyatnya. Dengan demikian hak
asasi manusia akan terwujud dan terjamin oleh negara yang demokratis dan demikian
sebaliknya, demokrasi akan terwujud apabila negara mampu menjamin tegaknya hak
asasi manusia.
Antara Hak Asasi Manusia dan demokrasi memiliki hubungan yang sangat erat.
HAM tidak mungkin eksis di suatu negara yang bersifat totaliter ( tidak demokratis ),
namun sebaliknya negara yang demokratis pastilah menjamin eksistensi HAM. Suatu
negara dapat dikatakan demokratis apabila menghormati dan melindungi HAM.
Koordinator Subkomisi Penegakan HAM, Amiruddin, mengemukakan keterkaitan
antara demokrasi dan HAM
Menurut Amir, demokrasi dan HAM merupakan dua hal yang saling berkaitan
karena HAM hanya akan terealisasi dalam pemerintahan yang demokratis yang
menghormati dan melindungi terhadap HAM setiap warga negaranya.

8
“Jika diumpamakan, demokrasi dan HAM itu ibarat dua sisi mata uang yang sama,
tidak bisa hanya satu sisi yang maju, tetapi keduanya beriringan dan saling
melengkapi”, ungkap Amir.
Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan HAM
bergantung pada kualitas demokrasi sebuah Negara, jika demokrasi suatu Negara maju
maka maju pula pelaksanaan HAM di Negara tersebut. Amir pun menghimbau untuk
melindungi demokrasi dan HAM dari pikiran-pikiran yang membahayakan eksistensi
keduanya. “Demokrasi dan HAM harus diselamatkan dari pikiran dan pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab, khususnya di Indonesia yang antara demokrasi dan HAM
belum berjalan seimbang”, lanjut Amir.

9
PENUTUP
1. Kesimpulan
Hak Asasi Manusia dengan demokrasi tidak dapat dipisahkan, karena dalam upaya
penegakan demokrasi harus menghormati, menghargai, dan menjunjung tinggi HAM
yang dimiliki warga negaranya. Maka, bila salah seorang ataupun Negara melanggar
HAM, pasti ada sanksi tegas yang berlaku. Begitu juga sebaliknya, sebagai warga
Negara yang baik sudah seharusnya membantu pemerintah dalam menegakkan
demokrasi. Dalam upaya penegakan demokrasi tersebut pasti ada hambatan yang timbul
seperti penolakan dari warga negaranya untuk menerima perubahan. Perlu pemikiran
terbuka dari masyarakat dalam menerima sebuah perubahan, maka pemerintah harus
menegakkan hukum dengan adil, bijaksana, dan sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku, juga sikap dari anggota penegak hukum yang harus sesuai dengan
peraturan perundangan. Dengan begitu, masyarakat akan senantiasa membuka pikiran
dan menerima sebuah perubahan. Maka dari itu perlu kontribusi dari berbagai pihak
dalam penegakan demokrasi.

2. SARAN
Sebaiknya,sebagai sesama manusia sudah seharusnya saling menghormati dan
menghargai hak asasi yang dimiliki,tidak hanya sesama manusia tetapi juga negara dan
masyarakat.Maka sebuah negara memiliki kewajiban untuk mengeluarkan peraturan
perundang undangan dan hukum lainnya yang dapat menjamin HAM seluruh
warganegaranya,tidak hanya menguntungkan salah satu pihak.Negara juga tidak boleh
mencampuri dan atau menghalangi masyarakat dalam upaya penentuan hak asasi
lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Upaya Pemerintah dalam
Menegakkan HAM", Klik untuk baca:
https://nasional.kompas.com/read/2022/05/31/05000021/upaya-pemerintah-dalam-
menegakkan-ham.
Penulis : Issha Harruma
Editor : Issha Harruma
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

11

Anda mungkin juga menyukai