Anda di halaman 1dari 19

TUGAS

HUKUM DAN HAM

TENTANG POLITIK,HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM


KONTEKS MASYARAKAT MODERN

OLEH

NAMA: DARMA KURNIAWAN

SEMESTER: IV(EMPAT)

NO.MAHASISWA: 21.3223

DOSEN PENGAMPU: ROBIANTI,S.IP.,M.Sos.


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah tentang
"POLITIK, HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DALAM KONTEKS
MASYARAKAT MODERN". Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penyusunan
makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak. Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik
dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini. Saya berharap semoga
makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca.

Singkawang, 8 Juli 2023

Darma Kurniawan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Masalah dan Penyelesaian Masalah .......................................................................... 2
1.2.1 Masalah Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia di Masyarakat Modern ........ 2
1.2.2 Penyelesaian Masalah Politik, Hukum, dan Ham di Masyarakat Modern ......... 2
BAB II ................................................................................................................................ 4
KAJIAN TEORI ............................................................................................................... 4
2.1 Definisi Politik dan Peranannya................................................................................ 4
2.2 Definisi Hukum dan Fungsinya ................................................................................ 5
2.3 Definisi Hak Asasi Manusia dan Perlindungannya ................................................... 7
2.4 Perlindungan Hak Asasi Manusia ............................................................................. 7
BAB III............................................................................................................................... 9
HUBUNGAN ANTARA POLITIK,HUKUM,DAN HAK ASASI MANUSIA............ 9
3.1 Interaksi Antara Politik dan Hukum Dalam Perlindungan Ham ............................... 9
3.2 Peran Politik Dalam Penerapan Hukum Ham ......................................................... 10
3.3 Dampak Kebijakan Politik Terhadap Hak Asasi Manusia ...................................... 11
BAB IV ............................................................................................................................. 14
PENUTUP........................................................................................................................ 14
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hukum, dan hak asasi manusia (HAM) dalam konteks masyarakat modern
mencerminkan perubahan dan kompleksitas hubungan antara pemerintahan, sistem
hukum, dan perlindungan hak asasi manusia dalam era saat ini. Di bawah ini, saya
akan memberikan latar belakang tentang ketiga elemen tersebut secara terpisah,
namun juga mencerminkan keterkaitan dan interaksi antara mereka.

Politik dalam konteks masyarakat modern melibatkan proses pembentukan


kebijakan publik, pengaturan kekuasaan, dan pengambilan keputusan yang
mempengaruhi arah dan tindakan pemerintah serta masyarakat secara keseluruhan.
Di masa lalu, politik sering kali didominasi oleh sistem otoriter atau otoritarianisme,
monarki absolut, kolonialisme, dan rezim otoriter yang membatasi kebebasan
individu. Namun, dengan berjalannya waktu dan semakin matangnya demokrasi,
masyarakat modern telah mengadopsi bentuk pemerintahan yang lebih inklusif,
seperti demokrasi representatif. Prinsip-prinsip demokrasi, seperti partisipasi
politik, pemilihan umum, kebebasan berpendapat, dan perlindungan hak minoritas,
menjadi pijakan penting dalam politik modern.

Hukum adalah sistem peraturan yang dibuat untuk mengatur perilaku


individu dan entitas di dalam masyarakat. Dalam konteks masyarakat modern,
hukum menggambarkan kerangka hukum yang berlaku, termasuk undang-undang,
peraturan, dan prinsip-prinsip yang mengatur hubungan antara pemerintah dan
warga negara serta antarindividu. Sistem hukum dalam masyarakat modern dapat
dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk hukum kodifikasi, hukum umum, dan
hukum konstitusi. Hukum kodifikasi berarti hukum ditulis dan dikodifikasi dalam
dokumen hukum yang terpisah, sedangkan hukum umum mengacu pada kebiasaan
dan preseden yang berkembang dari kasus-kasus sebelumnya.

HAM mencerminkan kebebasan dan hak-hak yang melekat pada semua


manusia hanya karena mereka manusia, tanpa memandang ras, agama, jenis

1
kelamin, atau faktor lainnya. HAM dalam konteks masyarakat modern merupakan
hasil dari perjuangan panjang untuk pengakuan, perlindungan, dan pemajuan hak-
hak individu. Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia PBB tahun 1948 menjadi
tonggak penting dalam pengakuan hak asasi manusia secara global. Dalam
masyarakat modern, HAM dilihat sebagai prinsip universal yang harus dihormati
oleh pemerintah dan masyarakat. Ini termasuk hak sipil dan politik (seperti
kebebasan berbicara dan kebebasan beragama.

1.2 Masalah dan Penyelesaian Masalah


1.2.1 Masalah Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia di Masyarakat Modern
Masalah politik, hukum dan hak asasi manusia di masyarakat modern
menjadi perhatian utama. Hal tersebut menjadi fokus dan perhatian utama dalam
perkembangan politik, hukum dan ham di masyarakat modern. Dalam hal ini ada
beberapa masalah yang sering muncul dalam perkembangan politik, hukum dan
ham di masyarakat modern, yaitu:

1. Korupsi
Korupsi masih menjadi masalah serius dibanyak negara, termasuk praktik
politik dan administrasi pemerintahan. Korupsi sangat merugikan keungan
negara, melemahkan, mengurangi kepercayaan publik terhadap
pemerintahan dan juga menghambat pembangunan negara.
2. Kekerasan dan Kriminalitas
Kriminalitas seperti pembunuhan, perampokan, pemerkosaan dan
kekerasan lainnya masih menjadi masalah di masyarakat modern.
Penegakan hukum yang efektif dan akses keadilan yang merata menjadi
tantangan.
3. Kejahatan terhadap HAM
Kejahatan seperti perdagangan manusia, pelecehan seksual, penyiksaan dan
penghilangan paksa masih menjadi ancaman serius terhadap HAM.

1.2.2 Penyelesaian Masalah Politik, Hukum, dan Ham di Masyarakat Modern


Dari ketiga masalah yang ada, masalah tersebut merupakan penghambat
perkembangan dan juga merupakan kerugian yang sangat besar bagi suatu negara

2
yang dimana disetiap masalah ada cara penyelesaiannya. Berikut cara penyelesaian
masalah yang ada didalam perkembangan politik, hukum dan ham dimasyarakat
modern:

1. Transparansi dan akuntabilitas


Pemerintah perlu mendorong transparansi dalam proses pengadaan barang
dan jasa publik, serta menyediakan akses yang lebih mudah bagi masyarakat
untuk memperoleh informasi terkait keuangan negara dan kegiatan
pemerintah.
2. Peningkatan penegakan hukum
Pemerintah harus meningkatkan upaya penegakan hukum, termasuk
peningkatan kehadiran polisi, pemantauan yang lebih efektif, dan
penanganan kasus kejahatan dengan cepat dan adil.
3. Kesadaran dan pendidikan masyarakat

Kampanye kesadaran publik tentang pentingnya HAM dan upaya


pencegahan kejahatan terhadap HAM dapat membantu dalam mengurangi
praktik-praktik tersebut. Pendidikan dan pelatihan mengenai HAM juga
harus diperkuat di semua tingkatan pendidikan.

3
BAB II

KAJIAN TEORI
2.1 Definisi Politik dan Peranannya
Politik dapat didefinisikan sebagai proses pembentukan kebijakan,
distribusi kekuasaan, pengambilan keputusan kolektif dan interaksi antara individu,
kelompok, atau entitas politik lainnya dalam suatu sistem yang mengatur kehidupan
masyarakat. Politik melibatkan pertentangan kepentingan, kompetisi untuk
kekuasaan, negosiasi, dan pengaturan cara-cara untuk mencapai tujuan bersama.
Berikut merupakan peranan politik yang saya sajikan:

1. Pembentukan Kebijakan:
Salah satu peran politik yang paling mencolok adalah dalam pembentukan
kebijakan publik. Politik memainkan peran penting dalam menentukan
agenda politik, menyusun undang-undang dan mengambil keputusan yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas.
2. Distribusi Kekuasaan:
Politik adalah mekanisme yang digunakan untuk mendistribusikan
kekuasaan di dalam suatu masyarakat. Politik mencakup proses penentuan
siapa yang memiliki akses terhadap kekuasaan dan bagaimana kekuasaan
itu digunakan.
3. Representasi Publik:
Politik juga berfungsi sebagai mekanisme representasi publik. Melalui
pemilihan umum atau proses lainnya, politik memungkinkan warga negara
untuk memilih wakil mereka yang akan mewakili kepentingan dan aspirasi
mereka dalam proses pengambilan keputusan politik.
4. Penyelesaian Konflik:
Politik dapat berperan dalam menyelesaikan konflik dan pertentangan
kepentingan di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Melalui
dialog, negosiasi, dan kompromi, politik mencari solusi yang dapat diterima
oleh berbagai pihak yang terlibat.

4
5. Pembentukan Identitas dan Nilai:
Politik juga membantu membentuk identitas dan nilai-nilai suatu
masyarakat. Melalui proses politik, pemimpin politik dan partai politik
berperan dalam membentuk dan mempromosikan visi, ideologi, dan nilai-
nilai yang dianggap penting oleh masyarakat.
6. Pengaturan dan Penegakan Hukum:
Politik memiliki peran dalam pengaturan dan penegakan hukum.
Pemerintah dan lembaga politik lainnya bertanggung jawab untuk membuat
undang-undang, mengatur kehidupan sosial dan ekonomi, serta memastikan
penegakan hukum yang adil dan efektif.
7. Partisipasi Publik:
Politik juga mencakup partisipasi publik dalam proses pengambilan
keputusan politik. Partisipasi warga negara dalam pemilihan umum,
demonstrasi, kampanye, dan aktivitas politik lainnya merupakan elemen
penting dalam sistem politik demokratis.

Peran politik yang terjadi dalam masyarakat sangat kompleks dan dapat
berbeda-beda di setiap negara atau sistem politik tertentu. Definisi dan peran politik
juga dapat berubah seiring dengan perkembangan masyarakat dan perubahan dalam
tatanan politik global

2.2 Definisi Hukum dan Fungsinya


Hukum dapat didefinisikan sebagai sistem aturan yang ditetapkan oleh
otoritas yang berwenang dan diikuti oleh masyarakat untuk mengatur perilaku dan
interaksi antara individu, kelompok dan entitas di dalam suatu negara atau wilayah.
Hukum mencakup peraturan yang berlaku, norma, prinsip, prosedur dan sanksi
yang mengatur tindakan manusia dalam masyarakat. Berikut fungsi dari hukum
yang peting dalam masyarakat:

1. Pengaturan Perilaku:
Hukum berfungsi sebagai alat untuk mengatur perilaku individu dan
masyarakat secara adil dan teratur. Aturan-aturan hukum memberikan

5
panduan tentang apa yang diperbolehkan dan dilarang dalam masyarakat,
dan menetapkan konsekuensi jika aturan tersebut dilanggar.
2. Penegakan Keadilan:
Hukum berfungsi untuk menciptakan keadilan dalam masyarakat. Hukum
melindungi hak-hak individu, menjamin perlakuan yang adil, dan
memberikan mekanisme untuk menyelesaikan sengketa dan konflik yang
timbul.
3. Pemberian Keamanan:
Hukum berperan dalam memberikan keamanan dan perlindungan bagi
masyarakat. Aturan hukum yang jelas dan diterapkan secara konsisten
memberikan rasa aman dan ketertiban, serta mencegah tindakan-tindakan
yang merugikan dan melanggar hak-hak individu.
4. Pembentukan dan Pembatasan Kekuasaan:
Hukum berfungsi untuk membentuk dan membatasi kekuasaan pemerintah
dan lembaga-lembaga publik. Hukum konstitusi dan hukum administrasi
negara mengatur kekuasaan dan tugas pemerintah, serta menjamin
perlindungan hak-hak warga negara dari penyalahgunaan kekuasaan.
5. Pemajuan Perubahan Sosial:
Hukum juga dapat berfungsi sebagai instrumen untuk memajukan
perubahan sosial yang diinginkan. Melalui proses pembuatan undang-
undang dan kebijakan publik, hukum dapat menggambarkan nilai-nilai
masyarakat, mempromosikan kesetaraan, keadilan, dan perlindungan
lingkungan.
6. Menjaga Ketertiban dan Stabilitas:
Hukum berperan dalam menjaga ketertiban dan stabilitas dalam
masyarakat. Hukum memberikan kerangka kerja yang teratur bagi
kehidupan sosial dan ekonomi, serta menjamin hak-hak individu dan
kelompok.

Dengan fungsi-fungsi ini, hukum berperan penting dalam menjaga


kehidupan beradab dan mewujudkan keadilan serta keseimbangan dalam
masyarakat.

6
2.3 Definisi Hak Asasi Manusia dan Perlindungannya
Hak Asasi Manusia (HAM) merujuk pada hak-hak yang melekat pada setiap
individu hanya karena mereka adalah manusia. Hak ini bersifat universal, inheren,
dan tak dapat dicabut. Hak Asasi Manusia meliputi hak-hak sipil, politik, ekonomi,
sosial, dan budaya yang melekat pada setiap individu tanpa diskriminasi
berdasarkan ras, agama, jenis kelamin, suku atau faktor lainnya.

2.4 Perlindungan Hak Asasi Manusia


Perlindungan HAM adalah upaya untuk memastikan pengakuan,
penghormatan, dan pemenuhan hak-hak asasi setiap individu. Perlindungan HAM
melibatkan tindakan pemerintah, organisasi internasional, masyarakat sipil dan
individu untuk mencegah pelanggaran HAM, menegakkan hukum dan memberikan
akses keadilan bagi korban pelanggaran HAM. Ada beberapa aspek perlindungan
HAM yang meliputi:

1. Hukum dan Hukum Internasional:


HAM diakui dan dilindungi oleh undang-undang dan peraturan nasional
serta instrumen hukum internasional, seperti Deklarasi Universal Hak Asasi
Manusia PBB, Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik,
dan Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
2. Lembaga dan Mekanisme HAM:
Terdapat lembaga dan mekanisme HAM yang bertugas untuk memantau,
melindungi, dan mempromosikan HAM. Contohnya, Komisi Hak Asasi
Manusia PBB, Komisi Hak Asasi Manusia di tingkat regional, dan komisi-
komisi nasional HAM di negara-negara tertentu.
3. Pendidikan dan Kesadaran:
Pendidikan tentang HAM dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang
pentingnya HAM menjadi bagian penting dalam perlindungan HAM.
Melalui pendidikan, individu dapat memahami hak-hak mereka dan
berperan aktif dalam memperjuangkan dan mempertahankan HAM.

7
4. Akses Keadilan:
Perlindungan HAM mencakup akses yang merata terhadap sistem peradilan
yang independen dan adil. Hal ini memungkinkan korban pelanggaran
HAM untuk mencari keadilan, mendapatkan ganti rugi, dan mengungkap
kebenaran.
5. Pengawasan dan Penegakan HAM:
Perlindungan HAM juga melibatkan pengawasan terhadap pelaksanaan
hak-hak asasi manusia dan penegakan hukum terhadap pelanggaran HAM.
Ini termasuk investigasi, pengadilan dan sanksi terhadap pelaku
pelanggaran HAM.

Perlindungan HAM adalah prinsip fundamental yang menjamin kebebasan,


martabat, dan perlindungan hak-hak individu. Tujuannya adalah untuk menciptakan
masyarakat yang adil, setara, dan bermartabat, di mana hak-hak setiap individu
dihormati dan dilindungi.

8
BAB III

HUBUNGAN ANTARA POLITIK,HUKUM,DAN HAK ASASI MANUSIA

3.1 Interaksi Antara Politik dan Hukum Dalam Perlindungan Ham


Interaksi antara politik dan hukum sangat relevan dalam konteks
perlindungan hak asasi manusia (HAM). Politik mempengaruhi pembentukan
kebijakan publik yang berhubungan dengan HAM, sementara hukum menjadi
sarana untuk melindungi dan menegakkan hak-hak tersebut. Berikut adalah
beberapa aspek interaksi antara politik dan hukum dalam perlindungan HAM:

1. Pembentukan Kebijakan HAM


Politik memainkan peran penting dalam pembentukan kebijakan HAM.
Pemerintah dan lembaga politik lainnya dapat memperjuangkan penegakan
dan perlindungan HAM melalui pembuatan undang-undang, peraturan, dan
kebijakan yang mengakui hak-hak tersebut. Instrumen politik seperti
deklarasi, konvensi, dan perjanjian internasional juga dapat membentuk
landasan hukum global untuk perlindungan HAM.
2. Pelaksanaan dan Penegakan Hukum
Hukum memiliki peran sentral dalam penegakan dan pelaksanaan HAM.
Undang-undang yang ada harus diterapkan secara konsisten dan adil untuk
memastikan perlindungan hak-hak individu. Sistem hukum yang kuat dan
independen dapat memberikan kerangka kerja untuk menegakkan HAM dan
mengadili pelanggaran HAM.
3. Pengawasan dan Akuntabilitas
Politik dapat membentuk lembaga pengawas yang bertugas memantau
pelaksanaan HAM dan mengawasi tindakan pemerintah. Contohnya adalah
lembaga legislatif dan lembaga non-pemerintah yang berperan dalam
melakukan pengawasan dan memastikan kepatuhan terhadap standar HAM.
Melalui mekanisme politik, masyarakat dapat memperjuangkan
akuntabilitas pemerintah dalam melindungi HAM.

9
4. Reformasi Hukum
Politik dapat mendorong reformasi hukum yang bertujuan untuk
meningkatkan perlindungan HAM. Hal ini meliputi revisi undang-undang
yang tidak memadai, penguatan sistem peradilan yang independen, dan
pengembangan mekanisme penegakan hukum yang efektif. Politik juga
dapat memperjuangkan pengakuan dan perlindungan hak-hak baru yang
muncul dalam konteks sosial dan teknologi yang berkembang.
5. Partisipasi dan Advokasi
Politik memberikan wadah bagi partisipasi publik dan advokasi dalam isu-
isu HAM. Aktivis HAM, LSM dan masyarakat sipil dapat menggunakan
mekanisme politik, seperti demonstrasi, kampanye, dan lobi politik, untuk
memperjuangkan perlindungan HAM dan mempengaruhi pembentukan
kebijakan hukum yang lebih inklusif dan berpihak kepada hak-hak individu.

3.2 Peran Politik Dalam Penerapan Hukum Ham


Peran politik dalam penerapan hukum hak asasi manusia (HAM) sangat
penting karena politik mempengaruhi pembuatan kebijakan, pelaksanaan dan
penegakan hukum tersebut. Berikut adalah beberapa peran politik dalam penerapan
hukum HAM:

1. Pembentukan Kebijakan HAM


Politik memiliki peran sentral dalam pembentukan kebijakan HAM.
Pemerintah dan lembaga politik lainnya dapat memperjuangkan penegakan
dan perlindungan HAM melalui pembuatan undang-undang, peraturan, dan
kebijakan yang mengakui hak-hak tersebut. Proses politik seperti legislasi
dan pengambilan keputusan politik merupakan langkah awal dalam
memastikan perlindungan HAM melalui instrumen hukum.
2. Advokasi
Politik dapat menjadi sarana advokasi dan advocacy untuk mempromosikan
perlindungan HAM. Aktivis HAM, LSM dan masyarakat sipil dapat
menggunakan mekanisme politik, seperti penggalangan dukungan politik,
lobbying, dan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan, untuk

10
memperjuangkan dan mempengaruhi pembentukan kebijakan hukum yang
melindungi HAM.
3. Implementasi dan Pelaksanaan Kebijakan HAM
Politik memainkan peran penting dalam implementasi dan pelaksanaan
kebijakan HAM. Pemerintah dan lembaga politik bertanggung jawab untuk
mengatur dan mengawasi implementasi kebijakan HAM yang telah
ditetapkan. Ini melibatkan pengalokasian sumber daya, pembentukan
lembaga penegak hukum yang efektif, dan memastikan adanya mekanisme
akuntabilitas untuk melindungi HAM secara nyata.
4. Pengawasan dan Pertanggungjawaban
Politik juga berperan dalam pengawasan dan pertanggungjawaban terhadap
pelaksanaan kebijakan HAM. Lembaga politik seperti parlemen atau dewan
perwakilan rakyat dapat memainkan peran dalam memantau tindakan
pemerintah dan lembaga eksekutif untuk memastikan kepatuhan terhadap
standar HAM. Masyarakat sipil juga dapat menggunakan mekanisme politik
untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan HAM dan menuntut
pertanggungjawaban jika terjadi pelanggaran.
5. Reformasi Hukum
Politik dapat mendorong reformasi hukum yang bertujuan untuk
meningkatkan perlindungan HAM. Ini meliputi revisi undang-undang yang
tidak memadai, penguatan sistem peradilan yang independen, dan
pengembangan mekanisme penegakan hukum yang efektif. Melalui proses
politik, pemerintah dan lembaga politik dapat memperjuangkan pengakuan
dan perlindungan hak-hak baru yang muncul dalam konteks sosial,
teknologi, dan perkembangan global.

3.3 Dampak Kebijakan Politik Terhadap Hak Asasi Manusia


Kebijakan politik dapat memiliki dampak signifikan terhadap hak asasi
manusia (HAM). Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin timbul akibat
kebijakan politik terhadap HAM:

11
1. Pengakuan dan Perlindungan HAM
Kebijakan politik yang progresif dan inklusif dapat mengakui dan
melindungi HAM dengan memastikan bahwa hak-hak dasar individu
diakui, dihormati, dan dilindungi oleh negara. Sebaliknya, kebijakan politik
yang otoriter atau represif dapat mengabaikan atau melanggar HAM dengan
membatasi kebebasan individu.
2. Pembatasan Hak Asasi Manusia
Beberapa kebijakan politik dapat membatasi hak asasi manusia dalam
rangka menjaga keamanan nasional, stabilitas politik, atau kepentingan
tertentu. Contohnya, kebijakan keamanan yang melibatkan peningkatan
pengawasan, pembatasan kebebasan berpendapat, atau penangkapan tanpa
proses hukum yang adil dapat mempengaruhi hak-hak individu.
3. Ketimpangan dan Diskriminasi
Kebijakan politik yang tidak memperhatikan prinsip kesetaraan dan non-
diskriminasi dapat menghasilkan ketimpangan dalam perlakuan dan akses
terhadap HAM. Diskriminasi berdasarkan ras, agama, etnisitas, gender,
orientasi seksual, atau faktor lainnya dapat menjadi dampak negatif dari
kebijakan politik yang tidak memperhatikan hak asasi manusia.
4. Akses Terhadap Keadilan
Kebijakan politik yang tidak mendukung sistem peradilan yang independen,
adil, dan efektif dapat menghambat akses terhadap keadilan dan penegakan
HAM. Hal ini dapat mempengaruhi hak-hak individu untuk mendapatkan
perlindungan hukum, mengajukan gugatan, atau mendapatkan pemulihan
dan rekompensasi atas pelanggaran HAM.
5. Partisipasi Politik
Kebijakan politik yang mendukung partisipasi politik yang inklusif dan
melibatkan masyarakat dapat memperkuat HAM. Sebaliknya, kebijakan
yang membatasi kebebasan berpendapat, berkumpul, atau berorganisasi
dapat membatasi partisipasi politik individu dan kelompok dalam proses
pengambilan keputusan yang mempengaruhi hak-hak mereka.

12
6. Perlindungan terhadap Kelompok Rentan
Kebijakan politik yang mendorong perlindungan terhadap kelompok rentan,
seperti perempuan, anak-anak, migran, atau minoritas, dapat memperkuat
HAM. Sebaliknya, kebijakan yang mengabaikan atau tidak memperhatikan
kebutuhan dan hak-hak kelompok-kelompok tersebut dapat berdampak
negatif terhadap HAM mereka.

13
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kebijakan politik memiliki dampak yang signifikan terhadap hak asasi
manusia (HAM). Kebijakan politik yang progresif dan inklusif dapat mengakui dan
melindungi HAM, sementara kebijakan politik yang otoriter atau represif dapat
membatasi atau melanggar HAM. Pengakuan dan perlindungan HAM tergantung
pada kebijakan politik yang diadopsi oleh pemerintah dan lembaga politik.

Selain itu, kebijakan politik juga dapat membatasi hak asasi manusia,
menghasilkan ketimpangan dan diskriminasi, serta menghambat akses terhadap
keadilan. Hal ini dapat terjadi jika kebijakan politik tidak memperhatikan prinsip
kesetaraan, non-diskriminasi, dan sistem peradilan yang independen. Partisipasi
politik dan perlindungan terhadap kelompok rentan juga tergantung pada kebijakan
politik yang mendukung partisipasi inklusif dan perlindungan kelompok-kelompok
tersebut.

Dalam konteks perlindungan HAM, penting bagi kebijakan politik untuk


mengutamakan pengakuan, penghormatan dan pemenuhan hak asasi manusia
sebagai fondasi yang mendasari pembentukan kebijakan dan keputusan politik.
HAM harus menjadi pertimbangan utama dalam proses politik agar tercipta
masyarakat yang adil, inklusif dan berpihak pada hak-hak individu.

14
DAFTAR PUSTAKA

Citrawan, H. (2017). Analisis Dampak Hak Asasi Manusia Atas Regulasi: Sebuah
Tinjauan Metodologi. Jurnal HAM.

Fai. (2022, November 16). Hak Asasi Manusia. Diambil kembali dari Umsu:
https://umsu.ac.id/hak-asasi-manusia/

Isabela, M. A. (2022, Maret 17). Kejahatan Kemanusiaan dan Contohnya. Diambil


kembali dari Kompas.com: https://amp-
kompascom.cdn.ampproject.org/v/s/amp.kompas.com/nasional/read/2022/
03/17/02000021/kejahatan-kemanusiaan-dan-
contohnya?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAg
M%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16884571763989&referrer=ht
tps%3A%2F%2Fwww.goog

Latuharhary, K. (2020, November 19). Menyoal Pendidikan Hak Asasi Manusia.


Diambil kembali dari Komnas HAM Republik Indonesia:
https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2020/11/19/1618/menyoal-
pendidikan-hak-asasi-manusia.html

Manfaat Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. (2020, Oktober


28). Diambil kembali dari Visi Integritas:
https://visiintegritas.com/manfaat-transparansi-pengadaan-barang-dan-
jasa-pemerintah/

MD, M. M. (2000). Politik Hukum Asasi Manusia di Indonesia. Jurnal Hukum.

Monika, A. (2022, September 19). Maraknya Kasus Kriminalitas di Indonesia.


Diambil kembali dari jamberita.com:
https://jamberita.com/read/2022/11/19/5975933/maraknya-kasus-
kriminalitas-di-
indonesia/#:~:text=Tingginya%20angka%20kriminalitas%20di%20Indone
sia,yang%20tidak%20memadai%2C%20dan%20sebagainya

15
Nasik. (2023, Januari). Kasus Korupsi di Indonesia: Penyebab, Bentuk, Contoh ,
dan Hambatan. Diambil kembali dari Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/best-seller/kasus-korupsi-di-indonesia/

Nurhardianto, F. (2014). Politik Hukum HAM di Indonesia. Jurnal TAPIs.

Oktavira, B. A. (2023, April 14). Tujuan Hukum dan Fungsi Hukum Menurut Ahli.
Diambil kembali dari Hukum Online.com:
https://www.hukumonline.com/klinik/a/tujuan-hukum-lt623030c1270b7/

Sanyoto. (2008). Penegakan Hukum di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum.


Diambil kembali dari
https://dinamikahukum.fh.unsoed.ac.id/index.php/JDH/article/download/7
4/226

Yusuf, M. A. (2021). Pengertian Politik: Ciri, Tujuan, Konsep, Contoh Politik Ini!
Diambil kembali dari Gramedia Blog:
https://www.gramedia.com/literasi/politik-adalah/

16

Anda mungkin juga menyukai