“YUDIKATIF”
KELOMPOK 3
Disusun oleh
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah Pengantar Ilmu Politik. Khususnya
tentang “Badan Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif”. Makalah ini dibuat dalam
rangka peningkatan mutu pembelajaran mata kuliah Pengantar ilmu politik.
Pemahaman kita sebagai manusia terbatas tetapi dengan makalah ini membuat kami
semakin terpacu untuk terus mencari pengertian yang berkelanjutan atas
pembelajaran mata kuliah ini. Bukan hanya itu kami harap dengan penulisan mata
kuliah ini dapat menambah wawasan kami tentang Konsep ilmu politik agar nantinya
dapat kami terapkan dalam kehidupan kami sehari – hari.
Makalah ini, tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena kami juga masih
dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kami menerima segala kritik, koreksi,
saran, dan masukan dari para pembaca sekalian. Terimakasih atas perhatianya dan
jikalau ada kesalahan kata maupun tulisan Kami mohon maaf karena kami manusia
yang jauh dari kata benar.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................vi
DAFTAR ISI...................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................1
D. Manfaat Penelitian.......................................................................3
E. Keaslian Penelitian......................................................................4
B. Kerangka Teori............................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem yudikatif merupakan salah satu pilar utama dalam suatu negara
yang berdasarkan hukum. Sebagai bagian integral dari sistem hukum, yudikatif
memiliki peran krusial dalam menjaga stabilitas, keadilan, dan ketertiban dalam
masyarakat. Yudikatif memiliki tugas penting dalam menafsirkan,
mengimplementasikan, dan menegakkan hukum, serta menyelesaikan sengketa
yang timbul di antara individu, pihak swasta, dan entitas publik. Konsep
yudikatif mendasarkan diri pada prinsip-prinsip hukum yang telah ada sejak
berabad-abad yang lalu. Dalam perjalanan sejarahnya, yudikatif telah mengalami
perkembangan yang signifikan, mulai dari sistem hukum Romawi, hukum
kebiasaan, hukum positif, hingga konsep hukum hak asasi manusia yang
semakin berkembang. Perkembangan ini mencerminkan upaya terus-menerus
untuk menciptakan suatu sistem yang lebih adil, transparan, dan sesuai dengan
nilai-nilai masyarakat. Yudikatif memiliki beberapa aspek kunci yang perlu
dipahami, termasuk independensi, kepatuhan terhadap hukum, perlindungan hak
asasi manusia, serta peran sebagai penjaga sistem check and balances dalam
pemerintahan. Dalam konteks demokrasi, yudikatif memiliki peran strategis
dalam memastikan bahwa tindakan eksekutif dan legislatif tetap sesuai dengan
konstitusi dan prinsip-prinsip hukum yang berlaku. Selain itu, yudikatif juga
terus menghadapi tantangan dan perkembangan baru dalam era modern, seperti
penggunaan teknologi informasi dalam proses hukum, globalisasi, dan isu-isu
kompleks seperti hak cipta dan privasi digital. Semua ini mengharuskan sistem
yudikatif untuk beradaptasi dan berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman. Dalam makalah ini, kita akan mengeksplorasi lebih lanjut peran
yudikatif dalam sistem hukum, sejarah perkembangannya, tantangan yang
dihadapinya di era kontemporer, serta dampaknya terhadap masyarakat dan
negara secara keseluruhan.
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih sistematis, maka kami merumuskan masalah – masalah
pokok yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana peran yudikatif dalam menjaga prinsip-prinsip hukum, keadilan,
dan ketertiban dalam suatu negara?
2. Apa yang menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh sistem yudikatif
dalam menjalankan fungsinya dalam era modern dan globalisasi?
3. Bagaimana yudikatif berperan dalam perlindungan hak asasi manusia dan
bagaimana hal ini tercermin dalam putusan pengadilan?
C. Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka beberapa tujuan dari
makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui peran yudikatif dalam menjaga prinsip-prinsip hukum,
keadilan, dan ketertiban dalam suatu negara.
2. Untuk mengetahui apa yang menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh
sistem yudikatif dalam menjalankan fungsinya dalam era modern dan
globalisasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana yudikatif berperan dalam perlindungan hak
asasi manusia dan bagaimana hal ini tercermin dalam putusan pengadilan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemeriksaan Konstitusionalitas:
Banyak negara memiliki sistem yudikatif yang memiliki kewenangan
untuk memeriksa konstitusionalitas undang-undang dan tindakan pemerintah.
Ketika suatu undang-undang atau tindakan dianggap melanggar hak asasi
manusia yang terlindungi dalam konstitusi, pengadilan dapat membatalkannya
atau menyatakan bahwa undang-undang atau tindakan tersebut tidak berlaku.
2. Penanganan Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia:
Yudikatif memproses kasus-kasus yang melibatkan pelanggaran hak
asasi manusia. Individu atau kelompok yang merasa hak asasi mereka telah
dilanggar dapat mengajukan gugatan ke pengadilan. Pengadilan akan
memeriksa bukti dan argumen yang disampaikan oleh pihak-pihak yang
terlibat dan memutuskan apakah hak asasi manusia telah dilanggar atau tidak.
3. Interpretasi Hukum yang Progresif:
Pengadilan sering kali harus memberikan interpretasi hukum yang
progresif untuk melindungi hak asasi manusia. Ini bisa berarti
menginterpretasikan hukum secara luas untuk mencakup hak-hak yang
mungkin belum secara eksplisit tercantum dalam hukum. Contohnya adalah
pengakuan hak pernikahan sejenis oleh banyak pengadilan di seluruh dunia.
4. Penegakan Hukum Terhadap Pelanggaran Hak Asasi Manusia:
Pengadilan memiliki wewenang untuk menegakkan hukum terhadap
mereka yang melanggar hak asasi manusia. Ini dapat melibatkan pengadilan
memutuskan untuk menghukum pelaku pelanggaran hak asasi manusia
dengan sanksi hukum yang sesuai, seperti hukuman penjara atau denda.
5. Memberikan Kompensasi kepada Korban:
Selain hukuman terhadap pelaku pelanggaran, pengadilan juga dapat
memerintahkan pembayaran kompensasi kepada korban pelanggaran hak asasi
manusia. Hal ini bertujuan untuk memulihkan korban dan mengganti kerugian
yang mereka alami.
6. Mendorong Kepatuhan dengan Hak Asasi Manusia:
Keputusan pengadilan yang mendukung hak asasi manusia dapat
mendorong pemerintah dan entitas lainnya untuk mematuhi standar hak asasi
manusia. Mereka akan menghindari pelanggaran hak asasi manusia agar tidak
terkena tindakan hukum.
7. Penciptaan Preseden Hukum:
Keputusan pengadilan dalam kasus-kasus hak asasi manusia sering
kali menciptakan preseden hukum yang dapat digunakan dalam kasus serupa
di masa depan. Ini memainkan peran penting dalam mengembangkan dan
menguatkan perlindungan hak asasi manusia.
Dengan cara-cara ini, yudikatif memainkan peran yang sangat penting
dalam melindungi hak asasi manusia. Putusan pengadilan tidak hanya
memengaruhi individu yang terlibat dalam kasus tertentu tetapi juga
berpotensi memengaruhi perubahan hukum dan kebijakan yang lebih luas
dalam masyarakat dan negara. Hal ini adalah salah satu cara utama di mana
sistem yudikatif berkontribusi pada keadilan dan perlindungan hak asasi
manusia
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Budiharjo, Miriam, Prof. 2018. Pengantar Ilmu Politik. Penerbit Gramedia. Jakarta