Anda di halaman 1dari 8

ANALISA METODE GRAVIMETRI

ARTIKEL ILMIAH

Disusun Oleh :

A Fahmi Khasyful Ghamam


15053606923

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gravimetri merupakan cara pemeriksaan jumlah zat yang paling tua dan yang
paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya. Analisis
gravimetri adalah analisis kuantitatif berdasarkan berat tetap (berat konstan)-nya. Dalam
analisis ini, unsur atau senyawa yang dianalisis dipisahkan dari sejumlah bahan yang
dianalisis. Bagian terbesar analisis gravimetri menyangkut perubahan unsur atau gugus
dari senyawa yang dianalisis menjadi senyawa lain yang murni dan mantap (stabil),
sehingga dapat diketahui beratnya tetapnya. Berat unsur atau gugus yang dianalisis
selanjutnya dihitung dari rumus senyawa atau berat atom penyusunnya.
Tahap pengukuran dalam metode gravimetrik adalah penimbangan. Analitnya
secara fisik dipisahkan dari semua komponen lain dari sampel itu maupun dari pelarutnya.
Pengendapan merupakan teknik yang paling meluas penggunaannya untuk memisahkan
analit dari pengganggu-pengganggunya.
Analisa gravimetri merupakan suatu cara analisa kimia kuantitatif yang didasarkan
pada prinsip penimbangan berat yang di dapat dari proses pemisahan analit dari zat – zat
lain dengan metode pengendapan. Zat yang telah diendapkan ini disaring dan dikeringkan
serta ditimbang dan diusahakan endapan itu harus semurni mungkin. Untuk memisahkan
endapan tersebut maka sangat dibutuhkan pengetahuan dan teknik yang cukup yang
wajib dimiliki seorang enginer.
Saat ini sudah semakin luas aplikasinya, misalnya pada penentuan fraksi-fraksi dari
minyak bumi, penentuan kadar air dari berbagai produk seperti hasil pertanian, minyak
bumi, minyak goreng, dan gas alam, elektrogravimetri, dan thermal gravimetri. Dilihat
dari betapa pentingnya analisa gravimetri, maka untuk itu dilakukan percobaan analisa
gravimetri ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Gravimetri ?
2. Apa keuntungan dan kerugian Gravimetri ?
3. Macam-macam metode Gravimetri ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Gravimetri
2. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian Gravimetri
3. Untuk mengetahui macam-macam metode Gravimetri
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gravimetri
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan
murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan
pengukuran berat suatu unsure atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan
secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni
stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti.
Metode gravimetrik memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen
dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.
Analisis gravimetri merupakan salah satu bagian dari kimia analitik. Langkah
pengukuran pada cara gravimetri adalah pengukuran berat, analit secara fisik dipisakan
dari semua komponen lainnya maupun dari solvennya. Pengendapan merupakan teknik
yang secara luas digunakan untuk memisahkan analit dari gangguan-gangguan.
Metode gravimetri adalah suatu metoda analisis secara kuantitatif yang
berdasarkan pada prinsip penimbangan. Analisis gravimetri digunakan pada beberapa
bidang diantaranya untuk mengetahui suatu spesies senyawa dan kandungan-kandungan
unsur tertentu/molekul dari suatu senyawa murni yang diketahui berdasarkan pada
perubahan berat. Analisis kandungan air didalam uranium oksida dengan metoda
gravimetri (ASTM C-696) menggunakan alat microprocessor oven. Air terserap secara
fisika oleh suatu bahan padat danbukan membentuk ikatan kimia dalam suatu bahan
dapat dilepaskan lagi dengan cara membentuk uap. Pelepasan air ini sangat tergantung
pada suhu dan waktu.
Analisis gravimetri dapat berlangsung dengan baik, jika persyaratan berikut dapat
terpenuhi :
1. Komponen yang ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna (sisa analit
yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil, sehingga dapat diabaikan),
endapan yang dihasilkan stabil dan sukar larut.
2. Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari larutan
(dengan penyaringan).
3. Endapan yang ditimbang harus mempunyai susunan stoikiometrik tertentu (dapat
diubah menjadi system senyawa tertentu) dan harus bersifat murni atau dapat
dimurnikan lebih lanjut.
Berikut teknik-teknik dalam gravimetri diantaranya yaitu :
1. Pengendapan
2. Penyaringan : bertujuan untuk mendapatkan endapan yang bebas dari larutan.
Alat-alat yang biasanya digunakan dalam proses penyaringan adalah, kertas saring
(pakai corong gelas), Krus GOOCH dilapisi serat asbes. dan krus penyaring atau
gelas sinter.
3. Pencucian Endapan: bertujuan untuk membersihkan endapan dari cairan
induknya yang selalu terbawa.
4. Mengeringkan dan memanaskan endapan: bertujuan untuk mendapatkan Bentuk
endapan yang susunannya tetap sebelum ditimbang.

B. Keuntungan dan Kerugian pada Analisis Gravimetri


I. Keuntungan analisis gravimetri
a. Pengotor dalam sampel dapat diketahui
b. Mudah dilakukan
c. Hasil analisisnya spesifik dan akurat
d. Presisi dan Sensitif
II. Kerugian analisis gravimetri
a. Membutuhkan waktu yang cukup lama

C. Macam-macam Metode Gravimetri


1. Metode Pengendapan
Gravimetri dengan cara pengendapan, analat direaksikan sehingga terjadi suatu
pengendapan dan endapan itulah yang ditimbang. Atas dasar cara membentuk
endapan, maka gravimetri dibedakan menjadi 2 macam:
a) Endapan dibentuk dengan reaksi antara analat dengan suatu pereaksi,
endapan biasanya berupa senyawa. Baik kation maupun anion dari analat
mungkin diendapkan, bahan pengendapnya anorganik mungkin pula organik.
Cara inilah yang biasa disebut dengan gravimetri.
b) Endapan dibentuk dengan cara elektrokimia, dengan perkataan lain analat
dielektrolisa, sehingga terjadi logam sebagai endapan. Cara ini biasa disebut
dengan elektrogravimetri.
Salah satu masalah yang paling sulit dihadapi oleh para analis adalah
menggunakan endapan sebagai cara pemisahan dan penentuan gravimetrik adalah
memperoleh endapan tersebut dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Zat-zat yang
normalnya mudah larut dapat diturunkan selama pengendapan zat yang diinginkan
dengan suatu proses yang disebut kopresipitasi. Misalnya, bila asam sulfat
ditambahkan pada barium klorida yang mengandung sejumlah kecil ion nitrat,
endapan barium sulfat yang diperoleh mengandung barium nitrat. Maka dikatakan
bahwa nitrat tersebut terkorosipitasi dengan sulfat.
2. Metode Penguapan
Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk menetapkan
komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap.
Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat dilakukan dengan cara pemanasan
dalam gas tertentu atau penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen
yang tidak diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu pereaksi tertentu
sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah menguap.
Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan kadar air (hidrat)
dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu sampel basah. Berat sampel sebelum
dipanaskan merupakan berat senyawa dan berat air kristal yang menguap.
Pemanasan untuk menguapkan air kristal adalah 105-130 oC, garam-garam anorganik
banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat ditentukan kadar hidrat/air yang
terikat sebagai air kristal
3. Metode Elektrolisis
Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion logam terlarut
menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada dalam bentuk kation apabila dialiri
dengan arus listrik dengan besar tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi
reaksi reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi nol
Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan berdasarkan beratnya,
misalnya mengendapkan tembaga terlarut dalam suatu sampel cair dengan cara
mereduksi. Cara elektrolisis ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga
mengandung kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam
keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.
2. Analisis gravimetri merupakan salah satu bagian dari kimia analitik. Langkah
pengukuran pada cara gravimetri adalah pengukuran berat, analit secara fisik
dipisakan dari semua komponen lainnya maupun dari solvennya.
3. Metode gravimetri adalah suatu metoda analisis secara kuantitatif yang berdasarkan
pada prinsip penimbangan.
4. Keuntungan dari Gravimetri yaitu : lebih mudah, hasil analisisnya lebih spesifik dan
akurat.
5. Kerugian dari Gravimetri yaitu : membutuhkan waktu yang lama.
6. Macam-macam metode Gravimetri yaitu: Metode Pengendapan, Metode Penguapan,
Metode Elektrolisis.
B. Saran
Dengan adanya makalah sederhana ini, penulis mengharapkan agar para pembaca
dapat memahami materi Kimia Analisis II ini dengan mudah. Saran dari penulis agar para
pembaca dapat menguasai materi singkat dalam makalah ini dengan baik, kemudian
dilanjutkan dengan pelatihan soal dan mencari literatur lain yang berhubungan agar
semakin menguasai materi.

Anda mungkin juga menyukai