Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KIMIA DASAR

RINGKASAN ANALISIS GRAVIMETRI

Disusun oleh :
Sherlyn Anathasia K (221031)
Vera Widayanti (221032)
Zan zan indiyani (221033)
Diandra Wahyu Paramitha (221034)
Nur Nisa'ul Karomah (221035)
Agnes Intan Saputra (221061)
Dimas Dewantoro (219068)

POLITEKNIK KATOLIK MANGUNWIJAYA


SEMARANG
2021
ANALISIS GRAVIMETRI

I. Pendahuluan
A. Pengertian
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu
zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat
komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu
unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penetuan secara
analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal kesenyawa
murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat
ditimbang dengan teliti. Metode gravimetric memakan waktu yang
cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila
perlu factor-faktor koreksi dapat digunakan (Khopkar,1990).
Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang
terdapat dalam sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan
ditimbang. Apabila kadar analit dalam sampel hanya berupa unsur
pelarut, maka metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti.
Sampel yang dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa
sampel padat maupun sampel cair.
Adapun syarat-syarat analisis gravimetri, yaitu proses pemisahan
analit harus berlangsung secara sempurna, sehingga banyaknya analit
yang tidak terendapkan secara analitis tidak terdeteksi, zat yang akan
ditimbang harus murni atau mendekati murni dan mempunyai susunan
yang pasti.
B. Metode Analisis Gravimetri
Analisis gravimetri dapat dilakukan dengan cara pengendapan,
penguapan dan elektrolisis.
1. Metode Pengendapan
Senyawa yang dihasilkan harus memiliki kelarutan sangat kecil
sehingga bisa mengendap kembali. Suatu sampel yang akan
ditentukan seara gravimetri mula-mula ditimbang secara
kuantitatif, dilarutkan dalam pelarut tertentu kemudian diendapkan
kembali dengan reagen tertentu. Senyawa yang dihasilkan harus
memenuhi sarat yaitu memiliki kelarutan sangat kecil sehingga
bisa mengendap kembali dan dapat dianalisis dengan cara
menimbang.
Endapan yang terbentuk harus berukuran lebih besar dari pada
pori-pori alat penyaring (kertas saring), kemudian endapan tersebut
dicuci dengan larutan elektrolit yang mengandung ion sejenis
dengan ion endapan. Hal ini dilakukan untuk melarutkan pengotor
yang terdapat dipermukaan endapan dan memaksimalkan endapan.
Sifat-sifat ideal yang dimiliki suatu endapan, yaitu :
a. Tidak larut
b. Mudah disaring
c. Bebas dari pengotor
d. Tidak reaktif
e. Komposisi diketahui
2. Metode Penguapan
Metode penguapan digunakan untuk menetapkan komponen-
komponen dari suatu senyawa yang relatif mudah menguap.
Metode penguapan dalam analisis gravimetri digunakan untuk
menetapkan komponen-komponen dari suatu senyawa yang relatif
mudah menguap. Cara yang dilakukan dalam metode ini dapat
dilakukan dengan cara pemanasan dalam gas tertentu atau
penambahan suatu pereaksi tertentu sehingga komponen yang tidak
diinginkan mudah menguap atau penambahan suatu pereaksi
tertentu sehingga komponen yang diinginkan tidak mudah
menguap.
Metode penguapan ini dapat digunakan untuk menentukan
kadar air(hidrat) dalam suatu senyawa atau kadar air dalam suatu
sampel basah. Berat sampel sebelum dipanaskan merupakan berat
senyawa dan berat air kristal yang menguap. Pemanasan untuk
menguapkan air kristal adalah 110-130 derajat celcius, garam-
garam anorganik banyak yang bersifat higroskopis sehingga dapat
ditentukan kadar hidrat/air yang terikat sebagai air kristal.
3. Metode Elektrolisis
Metode elektrolisis dilakukan dengan cara mereduksi ion-ion
logam terlarut menjadi endapan logam. Ion-ion logam berada
dalam bentuk kation apabila dialiri dengan arus listrikndengan
besar tertentu dalam waktu tertentu maka akan terjadi reaksi
reduksi menjadi logam dengan bilangan oksidasi 0.
Endapan yang terbentuk selanjutnya dapat ditentukan
berdasarkan beratnya, misalnya mengendapkan tembaga terlarut
dalam suatu sampel cair dengan cara mereduksi. Cara elektrolisis
ini dapat diberlakukan pada sampel yang diduga mengandung
kadar logam terlarut cukup besar seperti air limbah.
Suatu analisis gravimetri dilakukan apabila kadar analit yang
terdapat dalam sampel relatif besar sehingga dapat diendapkan dan
ditimbang. Apabila kadar analit hanya berupa unsur pelarut, maka
metode gravimetri tidak mendapat hasil yang teliti. Sampel yang
dapat dianalisis dengan metode gravimetri dapat berupa sampel
padat maupun sampel cair.
C. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keberhasilan Analisis
Gravimetri:
1. Endapan harus begitu tak larut sehingga tidak ada kehilangan
yangcukup besar ketika dalam tahap penyaringan. Dalam
praktiknya jumlah sisa dalam larutan tidak melebihi 0,1 mg.
2. Sifat fisik endapan harus sedemikian rupa sehingga dapat
dengan mudah dipisahkan dari larutan dengan filtrasi, dan
dapat dicuci bebas dari pengotor yang larut. Kondisi tersebut
mengharuskan ukuran partikel sedemikian rupa sehingga tidak
lolos melalui media penyaring, dan bahwa ukuran partikel tidak
terpengaruh (atau setidaknya tidak berkurang) oleh proses
pencucian.
3. Endapan harus bisa diubah menjadi bahan murni, hal ini
dapatdilakukan dengan cara pengapian atau operasi kimia
sederhana,seperti penguapan.
D. Kelebihan dan Kekurangan Analisis Gravimetri
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari analisis gravimetri,
a. Kelebihan :
 Pengotor dalam sampel dapat diketahui
 Mudah dilakukan
 Hasil analisisnya spesifik dan akurat
 Presisi
 Sensitif
b. Kekurangan : membutuhkan waktu yang cukup lama

II. Pembahasan
A. Teori Pembentukan dan Sifat-Sifat Endapan
Analisis gravimetri adalah analisis kimia secara kuantitatif
berdasarkan proses pemisahan dan penimbangan suatu unsur atau
senyawa tertentu dalam bentuk yang semurni mungkin.
Gravimetri adalah penetapan kadar yang dilakukan dengan cara
mengisolasi atau memurnikan zat yang hendak ditentukan secara
kuantitatif kemudian hasil isolasi atau hasil pemurnian senyawa yang
telah diketahui rumus kimianya dengan seksama.
Analisis gravimetri adalah analisis kimia secara kuantitatif
berdasarkan proses pemisahan dan penimbangan suatu unsur atau
senyawa tertentu dalam bentuk yang semurni mungkin.
Metode gravimetri untuk analisis berdasarkan pada stokiometri
penyelidikan, Agar penetapan kuantitas analit dalam metode
gravimetri mencapai hasil yang mendekati nilaisebenarnya, harus
dipenuhi 2 Kriteria :
1. Proses pemisahan atau analisis dari komponen-komponen lainnya
berlangsung dengan sempurna.
2. Endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat
komposisinya dan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi, tidak
bercampur dengan zat pengotor.

Endapan yang terbentuk disaring, kemudian dikeringkan. Proses


mempersiapkan yang baik akan menghasilkan yang besar dan murni
sehingga mudah disaring. Tahapan pencapaian yang baik adalah
sebagai berikut:

a. Pengendapan dilakukan saat pelarut atau larutan masih panas.


b. Larutan zat dan reagen dibuat sender mungkin, dan dicampur
dengan pengadukan konstan.
c. Pendinginan (membiarkan larutan kontak dengan larutan
induknya) : aging pada temperatur kamar atau digestif pada
temperatur tinggi. Setelah terbentuk endapan, edapan dibiarkan
terlebih dahulu agar terjadi hubungan dengan larutan induknya.
d. Pengendapan kembali untuk meningkatkan kemurnian deposit
(jika memungkinkan).

Syarat – syarat Endapan Gravimetri :

1. Kesempurnaan pengendapan: Pada pembuatan endapan


harus diusahakan kesempurnaan pengendapan tersebut
dimana kelarutan endapan dibuat sekecil mungkin.
2. Kemurnian endapan : Endapan murni adalah endapan
yang bersih, tidak mengandungmolekul-molekul lain (zat-zat
lain biasanya pengotor atau kontaminan)
3. Endapan yang kasar: Yaitu endapan yang butir-butirnya tidak
kecil, kasar dan besar.
4. Endapan yang bulky: Endapan dengan volume atau berat
besar, tetapi berasal dari analat yang hanya sedikit.
5. Endapan yang spesifik: Pereaksi yang digunakan hanya
dapat mengendapkan komponen yang dianalisa.

Endapan yang Dikehendaki, yaitu :

a. Mudah disaring dan dibersihkan dari pengotor


b. Memiliki kelarutan cukup rendah sehingga tidak ada analat
yang terbuang pada saat penyaringan dan pencucian
c. Tidak reaktif terhadap udara
d. Setelah dikeringkan atau dibakar, menghasilkan produk
yang diketahui komposisinya
e. Endapan yang dapat disaring harus memiliki ukuran
partikel yang cukup besar.
B. Kemurnian Endapan
Endapan murni adalah deposit yang bersih, artinya tidak
mengandung molekul-molekul lain (zat-zat lain yang biasanya disebut
pengotor atau kontaminan). Pengotor oleh zat-zat lain mudah terjadi,
karena timbul endapan dari larutan yang berisi macam-macam zat.
Sedangkan deposit kasar adalah deposit yang butir- butirnya tidak
kecil, melainkan halus besar. Hal penting untuk menampilkan dan
mencuci produk. Adapun tujuan dari pencucian adalah untuk
menghilangkan kotoran yang teradsorpsi pada permukaan maupun
yang terbawa secara mekanis (Harjadi, 1993).
C. Pemisahan Endapan
Dalam melakukan pemisahan endapan, kita harus mengetahui
teknik-teknik pemisahan endapan itu sendiri. Adapun tehnik-tehnik
pemisahan endapan, yaitu:
1. Penyaringan (Filtrasi)
Filtrasi adalah operasi dimana campuran yang heterogen antara
fluida dan partikel-partikel padatan dipisahkan oleh media filter
yang meloloskan fluida tetapi menahan partikel-partikel padatan.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida
melalui media berpori.Filtrasi dapat dilakukan dengan dua cara,
yaitu:
 Pemisahan kertas saring tanpa tekanan (sangat
cocok untuk campuran heterogen dimana jumlah
cairannya lebih besar dibandingkan partikel zat
padatnya)
 Pemisahan dengan pompa vakum (sangat cocok
dilakukan, jika jumlah partikel padatnya lebih
besar dibandingkan dengan cairannya).
2. Sedimentasi
Sedimentasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspense
dengan cara mendiamkan. Pemisahan ini berdasarkan perbedaan
berat partikel dalam suspensi.
Cara paling mudah adalah dengan membiarkan padatan
mengendap dengan sendirinya karena pengaruh gravitasi. Setelah
pengendapan dirasa sempurna, air yang jernih dapat dipisahkan
dari endapan yang tersuspensi di dasar bak pelarut. Kecepatan
pengendapan dapat dipengeruhi oleh berat jenis, viskositas serta
bentuk dan ukuran partikel. Contoh pemisahan lumpur dari air
sungai pada proses pengolahan air.
3. Sentrifugasi
Metode yang digunakan dalam untuk mempercepat proses
pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada partikel-
partikelnya. Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana
objek diputar secara horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek
berotasi di dalam tabung atau silinder yang berisi campuran cairan
dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak menuju pusat
rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang
berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder atau tabung,
gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi. Gaya inilah yang
menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tabung dan
terakumulasi membentuk endapan.
4. Kristalisasi
Pemisahan dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan
pelarut dari zat terlarutnya dalam sebuah campuran homogen atau
larutan, sehingga terbentuk kristal dari zat terlarutnya. Proses ini
adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang sangat penting
dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk
hingga 100%. Kristal dapat terbentuk karena suatu larutan dalam
keadaan atau kondisi lewat jenuh (supersaturated). Kondisi tersebut
terjadinya karena pelarut sudah tidak mampu melarutkan zat
terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas
pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk
dengan cara mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat
jenuh dapat dicapai. Cara mencapai kondisi lewat jenuh:
 Pendinginan
Mendinginkan larutan yang akan dikristalkan sampai keadaan
lewat jenuh dimana konsentrasi larutan lebih besar dari
konsentrasi larutan jenuh pada suhu tersebut.
 Penguapan Solvent
Larutan disiapkan dalam evaporator untuk dipekatkan, lalu
dikristalkan dengan pendingin. Cara ini digunakan untuk zat
yang mempunyai kurva kelarutan agak dalam.
 Evaporasi Adiabatis
Larutan dalam keadaan panas bila dimasukan ke dalam ruang
vacum, maka terjadi penguapan dengan sendirinya, sebab
tekanan totalnya menjadi lebih rendah dari tekanan uap
solvent pada suhu itu. Penguapan dan turunnya suhu disertai
kristalisasi.

Kelemahan kertas saring adalah:


 Dapat rusak oleh asam dan basa kuat
 Kekuatan mekanisnya kurang dan mudah sobek jika
terkena pengaduk sehingga bocor dan mengotori endapan
karena serat-seratnya terbawa, terutama untuk penyaringan
vakum agak menyulitkan
 Dapat mengadsorbsi bahan-bahan dari larutan yang disaring
 Untuk gravimetri perlu di bakar habis karena tidak dapat di
keringkan sampai mencapai bobot tetap

Keuntungan kertas saring :

Murah, mudah di dapat, efesiensi penyaringan tinggi di


sebabkan antara lain karena permukaannya yang luas , teknik dan
peralatan penunjangnya sederhana.

Untuk kecepatan penyaringan tersedia kertas dengan pori- pori


halus medium, dan kasar. Untuk menyaring di gunakan corong
dengan kerucut bersudut 60 derajat. Endapan yang akan dipijarkan
harus di saring dengan kertas saring tak berabu.

D. Pengeringan dan Pemijaran


Tujuan dilakukannya pengeringan dan pemijaran adalah
menghilngkan air yang masih tersisa pada endapan. Pengeringan
adalah pemanasan pada temperature kurang atau sama dengan250o
(dalam oven) dan dilakukan untuk endapan yang tidak tahan terhadap
suhu tinggi. Sedangkan pemijaran adalah pemanasan terhadap
temperature lebih dari 250oC (dalam api unsen atau tanur) dan
dilakukan untuk endapan yang stabil pada suhu tinggi

III. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dikatakan bahwa:
1. Ciri-ciri dari endapan gravimetri, yaitu harus murni, sempurna,
susunannya tertentu dan pasti.
2. Endapan murni adalah deposit yang bersih, artinya tidak
mengandung molekul-molekul lain (zat-zat lain yang biasanya
disebut pengotor atau kontaminan).
3. Tehnik-tehnik pemisahan endapan yaitu, filtrasi, sedimentasi,
sentrifugasi dan kristalisasi.
4. Tujuan pengeringan dan pemijaran adalah menghilngkan udara
yang masih tersisa pada simpanan

IV. Contoh Soal Gravimetri


1. Apa pengertian dari gravimetri …?
Jawab:
Gravimetri adalah salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat
komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.
2. Sebutkan metode analisis gravimetri…?
Jawab:
Menurut (Day dan Underwood,2001) metode gravimetri di bagi
menjadi 3 diantaranya adalah:

a. Metode pengendapan

b. Metode penguapan

c. Metode elektrolisis

3. Sebutkan contoh senyawa organik dapat ditentukan dengan mudah


secara gravimetri.…?
Jawab:
Menurut (Rivai, 1995: 309) Contoh-contohnya antara lain: penentuan
kadar laktosa dalam susu, salisilat dalam sediaan obat, fenolftalein
dalam obat pencahar, nikotina dalam pestisida, kolesterol dalam biji-
bijian dan benzaldehida dalam buah-buahan tertentu.
4. Dalam pengendapan kuantitas analit pada metode gravimetri mencapai
hasil yang mendeteksi nilai yang sebenarnya, dalam hal tersebut harus
memenuhi dua kriteria. Sebutkan 2 kriteria tersebut ..??

Jawab :

Menurut (Ibnu, 2004: 135) 2 kriteria tersebut adalah

1) proses pemisahan atau pengendapan analit dari komponen lainnya


berlangsung sempurna.

2) endapan analit yang dihasilkan diketahui dengan tepat komposisinya


dan memiliki tingkat kemurnian yang tinggi, tidak bercampur dengan
zat pengotor.

5. Dalam metode Gravimetri untuk Analisis kandungan air didalam


uranium oksida (ASTM C-696) dapat menggunakan alat..?

Jawab :

Alat microprocessor oven (Okdayani, 2010).

6. Sebutkan persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan analisis


Gravimetri agar dapat berlangsung dengan baik ?

Jawab:

1) Komponen yg ditentukan harus dapat mengendap secara sempurna


(sisa analit yang tertinggal dalam larutan harus cukup kecil,
sehingga dapat diabaikan), endapan yang dihasilkanstabil dan
sukar larut.
2) Endapan yang terbentuk harus dapat dipisahkan dengan mudah dari
larutan (dengan penyaringan ).
3) Endapan yang ditimbang harus susunan stoikiometrik tertentu
(dapat diubah menjadi sistem senyawa tertentu) dan dapat
dimurnikan lebih lanjut. (Vogel,1994)
7. Sebutkan kelebihan dan kekurangan analisi Gravimetri ..??
Jawab :

Kelebihan : Pengotor dalam sampel dapat diketahui, Mudah dilakukan,


Hasil analisisnya spesifik dan akurat, Presisi, Sensitif Kekurangan

Kekurangan : Membutuhkan waktu yang cukup lama

8. Dilihat dari metode pengerjaannya gravimetri dapat dibedakan menjadi


empat jenis, sebutkan dan jelaskan 4 jenis metodenya ...??

Jawab :

Menurut (Anonimus, 2009)

1) Gravimetri Pengendapan. Dalam larutan ditambahkan senyawa lain


sehingga terbentuk senyawa yang sukar larut atau terjadi endapan.
Senyawa yang ditambahkan harus senyawa yang akan bereaksi
dengan senyawa yang akan ditentukan kadarnya dalam campuran.
2) Elektrogravimetri. Pengendapan analit dengan bantuan arus listrik.
3) Gravimetri Penguapan. Prinsipnya dengan memanfaatkan
penguapan analit maupun senyawa lain.
4) Gravimetri Partikulat. Pada gravimetri partikulat dikenal istilah
TSS (Total Suspension Solid) , yaitu kadar partikulat tersuspensi
dan TDS (Total Dissolved Solid), yaitu kadar partikulat terlarut.
Partikel suspensi memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan
dengan partikel terlarut. Contoh suspensi yaitu air sungai,
sedangkan lar utan yaitu air gambut. Dalam praktiknya, TSS dan
TDS ditentukan oleh ukuran pori kertas saring yang digunakan.
Larutan dilewatkan ke kertas saring, sehingga partikel yang tidak
dapat lolos akan terhalang dan menempel di kertas saring. Kertas +
hasil saringan kemudian dikeringkan, dapat juga dipijarkan. Bila
dikeringakan, selisih massa setelah dikeringkan dengan massa
kertas saring merupakan massa analit.
9. Sebutkan tahapan- tahapan analisis Gravimetri ..??
Jawab :

1) Mengendapkan analit.
2) Menyaring analit, dengan kertas saring biasa (dekantasi) atau
dengan saring khusus terbuat dari keramik yang dapat
menyerap air (krusibel) (Anonimus, 2009).
10. Jelaskan tujuan dari pencucian endapan ..?

Jawab :

Untuk menyingkirkan kotoran yang teradsorpsi pada permukaan


endapan maupun yang terbawa secara mekanis (Harjadi, 1993).
DAFTAR PUSTAKA

Day, R.A and Underwood, A.L (2001) Analisis Kimia Kuantitatif edisi ke 6 . Alih
bahasa oleh Dr.Ir.Iis Sopyan,M.Eng. editor Hiliarius Wibi.H.,S.T dan Lemeda
Simarmata,S.T.Penerbit: Erlangga,Jakarta.

Rivai Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia . Universitas Indonesia (UI Press).

Ibnu,Sodiq. 2004. Kimia Analitik. Malang : JICA

Okdayani, Yoskasih. 2010. Penentuan Kadar Air Dalam Serbuk UO2 Dengan
Metoda Gravimetri. Hasil-Hasil Penelitian EBN. Vol.12. No.7.

Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Edisi Keempat. Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Yuniasari Syawali, Januari 2020, Makalah Gravimetri Final, PDF Cookie, dilihat
tanggal 31 Oktober 2021,< https://pdfcookie.com/documents/makalah-gravimetri-
finaldocx-nj26z04p5rv4 >.
Muthiaubudiman, Juni 2012, Analisis Kuantitatif Gravimetri, wordpress.com,
dilihat 30 Oktober 2021,
<https://muthiaura.wordpress.com/2012/06/16/gravimetri/>.
Rahma Iriani Aslam, S.Farm, Apt, 2013, MAKALAH KIMIA ANALISIS FARMASI
ANALISIS GRAVIMETRI, UIN ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA-GOWA,
dilihat 30 Oktober 2021, <
https://rahmairianiaslam.blogspot.com/2015/03/makalah-kimia-analisis-farmasi-
analisis.html?m=1 >.
Yuniarcaturwulandari, Des 2017, ANALISA GRAVIMETRI, VOLUMETRI,
MIKROBIOLOGI, wordpress.com, dilihat 31 Oktober 2021, <
https://yuniarcaturwulandari.wordpress.com/2013/12/17/analisa-gravimetri-
volumetri-mikrobiologi-by-niar-tugas-akhir-smkn-1-tuban/ >.
Adimas Prasetyaaji, Kurniawan, 2013, LAPORAN RESMIPRAKTIKUM
ANALISIS BAHANANALISIS GRAVIMETRI, FAKULTAS
TEKNIKUNIVERSITAS GADJAH MADA, dilihat 31 Oktober 2021,
<https://www.academia.edu/5541006/Laporan_resmi_analisis_gravimetri>.

Anda mungkin juga menyukai