Anda di halaman 1dari 4

10.3.

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini dibahas tentang “Sistem Peralatan Pembuat Sudut
(Deflection Tool) pada Pemboran Berarah”. Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk
mengetahui bagaimana sistem peralatan pembuat sudut bekerja dalam suatu sistem
pemboran beserta komponen-komponennya. Maksud dan tujuan pemboran berarah
sesuai dengan sasarannya adalah meningkatkan laju produksi sumur, meningkatkan
recovery sumur, membuat reservoir yang sudah tidak ekonomis bila dikembangkan
dengan pemboran horizontal maka akan lebih ekonomis, dan memperkecil terjadinya
water and gas coning.
Pemboran merupakan langkah yang pertama dan penting dalam industri
perminyakan. Sesuai dengan perkembangan teknologi, maka teknik pemboran
mengalami perkembangan yang cukup pesat bila dibandingan dengan pemboran yang
pertama kali dilakukan. Saat ini pemboran telah dapat dioperasikan dalam berbagai
cara, baik dengan pemboran vertikal, pemboran berarah, sampai pemboran horizontal.
Alasan dilakukannya pemboran berarah yaitu apabila dilihat dari kondisi
permukaan, reservoir berada di bawah kota yang mempunyai bengunan-bangunan
bersejarah, lalu lintas yang ramai ataupun di bawah lingkungan perumahan yang
padat, reservoir berada di bawah danau, rawa, atau sungai dimana bila dilakukan
straight hole drilling harus dibuatkan paltform, dan reservoir berada di bawah daerah
bertebing terjal yang mana apabila dilakukan pemboran tegak akan mengalami
kesulitan. Sedangkan berdasarkan alasan geologi, adanya patahan dimana bila
dilakukan pemboran yang melewati zona patahan tersebut akan terjadi mud loss dan
kerugian di kemudian hari apabila patahan ini aktif, dan adanya kubah garam di mana
bila dilakukan pemboran lurus yang melewati kubah garam ini, maka akan timbul
problem lumpur yang mana lumpur akan melarutkan garam dan dapat menyebabkan
caving yang dapat mengakibatkan runtuhnya formasi. Sedangkan alasan
dilakukannya pemboran horizontal yaitu apabila reservoir migas berbentuk tipis
tetapi luas, reservoir terletak di offshore karena biaya untuk sewa platform sangat
mahal maka dipakai sistem cluster di mana dari satu lokasi dibuat beberapa buah
sumur, menghambat terjadinya gas coning dan water coning di mana water coning
dapat terjadi pada reservoir yang memiliki akumulasi air di bawah kolom minyak
pada sistem reservoirnya, dan adanya lensa-lensa yaitu bila terdiri dari beberapa lensa
dan diinginkan untuk ditembus sekaligus maka lubang bor dirancang dan diarahkan
untuk menembus lensa-lensa tersebut. Jenis horizontal deilling yaitu long (sudut
beloknya pendek dan pipa horizontalnya panjang), medium (sudut beloknya tidak
terlalu pendek dan pipa horizontalnya tidak terlalu panjang), short (sudut beloknya
panjang dan pipa horizontal pendek), dan ultra short (susut beloknya sangat panjang
dan pipa horizontal sangat pendek).
Sebelum melakukan pemboran berarah, terlebih dahulu ditentukan kedalaman
titik beloknya (kick off point) dimana dari titik tersebut lubang bor mulai diarahkan
dengan sudut kemiringan tertentu menuju target yang telah ditentukan. Dalam
pembelokan lubang ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat seperti badger
bit, spud bit, knuckle joint, whipstock, turbo drill, dyna drill, dan bent sub. Prinsip
kerja dari alat badger bit adalah adanya salah satu nozzle pada bit yang ukurannya
lebih besar dari yang lainnya. Hal ini akan mengakibatkan semburan lumpur yang
lebih besar sehingga lubang akan membelok ke arah di mana ukuran nozzle yang
lebih besar. Spud bit berupa bit tanpa roller, bentuknya seperti baji dan mempunyai
nozzle. Secara umum cara kerja alat ini sama dengan badger bit tetapi pada spud bit
ditambahkan tumbukan. Knuckle joint merupakan suatu drill string yang
diperpanjang dengan sendi peluru, dengan kekakuan mekanik yaitu pada saat pipe
berbelok sesuai dengan yang diinginkan (tidak geser-geser) sehingga memungkinkan
putaran bersudut antara drill string dan bitnya. Whipstock adalah alat yang terbuat
dari besi tuang yang berbentuk baji dengan saluran yang melengkung tempat
bergeraknya bit. Turbo drill merupakan down hole mud turbin yang dapat memutar
bit tanpa memutar drill string. Kecepatan putarnya sangat tergantung pada volume
lumpur dan tekanan sirkulasi di permukaan. Dyna drill merupakan down hole mud
motor, prinsipnya sama dengan turbo drill. Sedangkan bent sub biasanya dipasang
pada bagian atas dari turbo drill atau dyna drill untuk membantu membelokkan arah
mata bor. Sekarang sudah terdapat directional drilling yang lebih modern yang
dinamakan RSS yaitu directional drilling yang bisa dikendalikan dari atas
menggunakan sepeti remot control.
Aplikasi lapangan pada percobaan kali ini adalah dengan adanya directional
drilling kita bisa menjangkau reservoir yang sebelumnya tidak bisa didapatkan
dengan pemboran vertikal.
10.4. KESIMPULAN
Dari pertemuan minggu ini, dapat disimulkan bahwa :
1. Alasan dilakukannya pemboran berarah dapat dilihat berdasarkan kondisi
permukaan dan alasan geologis.
2. Tujuan dilakukannya pemboran berarah yaitu untuk meningkatkan
recovery sumur, membuat reservoir yang sudah tidak ekonomis bila
dikembangkan dengan pemboran tegak, menjadi ekonomis kembali bila
dikembangkan dengan pemboran horizontal, dan memperkecil terjadinya
water and gas coning.
3. Peralatan dalam sistem peralatan pembuat sudut (deflection tool) pada
pemboran berarah yaitu badger bit, spud bit, knuckle joint, whipstock,
turbo drill, dyna drill dan bent sub.
4. Aplikasi lapangan pada percobaan kali ini adalah dengan adanya
directional drilling kita bisa menjangkau reservoir yang sebelumnya tidak
bisa didapatkan dengan pemboran vertical.

Anda mungkin juga menyukai