TEKNIK PEMBORAN II
PEMBORAN MULTILATERAL
Disusun oleh:
Nama :Hasyim Alie
NIM : 113060118
Kelas : E
3).Alasan USRRS
. Faktor Ekonomi
. Pemboran Offshore
- Menghemat platform.
- Menghemat jumlah sumur.
- Pembelokan (side track) jika ingin memproduksi reservoir baru.
- Sumur injeksi, untuk meningkatkan effisiensi penyapuan dan perolehan
minyak (oil recovery).
Short Radius
< 35
Long Radiua
=====4000=====
Branched Multilateral
Jenis sumur multilateral dimana cabang horizontalnya di bor dari bagian
lubang horizontal utama dalam arah horizontal dengan kedalaman (TVD)
yang sama.
Splayed Multilateral
Jenis sumur multilateral dimana cabang horizontalnya di bor dari bagian
horizontal utama dengan arah vertical dengan TVD yang berbeda.
Catatan :
Lumpur bagus hidrolika buruk cutting tidak maksimal.
Hidrolika menentukan kecepatan lumpur dan menentukan sifat fisik lumpur yang
disesuaikan dengan kondisi reservoir.
Perencanaan Konstruksi Sumur
#Faktor-faktor yang mempengaruhi konstruksi sumur :
1) Target kedalaman.
2) Profil sumur.
3) Diameter lubang bor.
4) Trayek selubung (casing).
Catatan :
Didesain untuk menjaga lubang bor terhadap gaya-gaya disekitar
lubang bor yaitu gaya eksternal dan gaya internal.
Memberikan ukuran optimal terhadap sarana-sarana produksi yang nantinya
akan digunakan.
# Target Kedalaman.
Setiap operasi memiliki target kedalaman.
Semakin dalam target, kualitas material semakin baik.
#Profil Sumur.
1) Menentukan daerah vertical, directional dan horizontal drilling.
2) Menentukan KOP, End of Curvature (EOC), Total Measured Depth
(TMD), arah (drift), dan kenaikan sudut tiap kedalaman atau perencanaan
Build Up Rate (BUR) yang didasarkan pada TVD dan MD agar mencapai
target.
3) Menentukan peralatan pembelok, badger bit, spud bit, knuckle, joint,
wipstock, turbo drill, dan dyna drill.
4) Perencanaan pencabangan atau menentukan daerah pembelokan
multilateral.
#Diameter Lubang Bor
Diameter casing harus memberikan ukuran yang sesuai untuk memasukkan
peralatan produksi sub surface dan merencanakan kemungkinan adanya
multiple zone.
#Trayek Casing
Variasi pemakaian casing conductor, intermediate, dan production disesuaikan
dengan kedalaman yang diperlukan dan gaya-gaya yang dapat ditimbulkan
dari formasi-formasi di sekitarnya.
Perencanaan BHA
# Penggunaan BHA (Bottom Hole Assembly)
1) Merupakan serangkaian kombinasi peralatan bawah permukaan (sub
surface).
2) Susunan BHA :
3) Bit, reamer, peralatan survey, drill colar (DC), non-magnetic drill collar,
down hole motor, bent sub, heavy drill pipe DP, dan jar.
4) Rangkaian mengikuti prinsip-prinsip :
a. Prinsip Fulcrum : dengan cara meletakkan stabilizer dekat dengan bit,
maka akan memperkecil jarak tangensial dari bit dan memperbesar sudut
kemiringan.
b. Prinsip Pendulum : Dengan cara meletakkan stabilizer jauh dari bit,
maka akanmemperlebar jarak titik tangensial dari bit dan memperkecil
sudut kemiringan.
c. Prinsip Stabilitas : Dengan pola penyusunan BHA yang kekar untuk
mengimbangi pembebanan dan tangensial, maka dapat mempertahankan
sudut kemiringan lubang bor yang telah dicapai.
STRATEGI MULTILATERAL
Pemboran multilateral ditujukan untuk bagian-bagian reservoir yang
belum terkuras oleh sumur-sumur vertikal sehingga cabang-cabang lateral
yang dibuat harus didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi
interference dalam daerah pengurasan.
Tanpa sumur-sumur multilateral, sisa minyak didalam reservoir tidak
akan terproduksi sehingga teknologi multilateral merupakan alternative
terbaik untuk infiil drilling seperti pengurasan sumur-sumur attic.
KONFIGURASI MULTILATERAL
Sistem multilateral yang ada saat ini dibagi menjadi 3 atas dasar konfigurasi
cabang-cabang lateral yaitu:
a. Branched Horizontal Wells, yaitu ditujukan untuk luas reservoir yang
dapat dikuras akan diperbesar dibandingkan dengan sumur vertikal.
b. Stacked Horizontal Wells, yaitu ditujukan untuk eksploitasi reservoir
berlapis.
c. Radial Lateral Wells, yaitu ditujukan untuk setiap cabang lateral yang
dapat dipercabang lagi untuk memperbesar daerah pengurasan reservoir.