Teknik Pemboran Horizontal Silabus Pengantar & Sejarah Pemboran Horizontal; Tujuan & Aplikasi Pemboran Horizontal; Prinsip Pemboran Horizontal; Build Curve Design; Bottom Hole Assembly; Drag Calculation, Torque Calculation, Buckling Force; Horizontal Well Drillstring Design; Persamaan Khusus untuk Drag & Torque;CT-Horizontal Drilling; Horizontal Casing; HD-Completion; HD-Problems; URRS; Multilateral Drilling Note : - CT-Horizontal Drilling (Coiled Tubing) tubing yang melingkar - HD Horizontal Drilling - URRS adalah sebuah metode pengeboran horizontal yang mencapai pembelokan 90o di dalam kedalam interval yang relative dangkal - Multilateral drilling pengeboran Horizontal dengan banyak-banyak cabang Directional Drilling Sebelum pengeboran horizontal awalnya adalah sumur directional. Sumur directional adalah sumur yang bukan vertical. Sumur vertical dimana proses pembuatan sumurnya dimulai dengan penempatan Menara pemboran/rig tepat di bawah reservoir. Sumur directional adalah sumur yang berbentuk miring/berarah. Karena Menara pemboran tidak bisa di atas reservoir karena lokasi reservoir bisa saja berada di hutan, pemukiman, dll. Sumur miring artinya memiliki sudut inklinasi/angle. Sumur horizontal adalah sumur yang memiliki sudut inklinasi sebesar 90o. walaupun ada banyak perusahaan seperti shell yang mempunyai definisi bahwa sumur yang memiliki sudut inklinasi di atas 75o sudah bisa dikatakan sebagai horizontal well. Direction Drilling Buku fundamentals bab 8 Par 1 (Historically) Directional drilling mulai dikenal pada tahun 1920. Pada waktu itu sumur masih dibuat secara vertical kemudian ada kondisi dimana kekerasan lapisan batuan itu berubah. Ketika kekerasan lapisan batuan itu berubah maka rangkaian pengeboran akan mengalami efek pembelokan/perubahan sudut. Dari hal tersebut harus perlu diketahui dimana posisi pahat dan rangkaian peralatan yang digunakan di permukaan. Panjang dari sumur directional dikenal dengan Measured Depth. Dalam hal ini measured depth digunakan sebagai acuan untuk menentukan berapa panjang pipa, casing, dan rangkaian pengeboran yang akan digunakan. TVD (True Vertical Depth) panjang sumur yang mengacu pada sumbu vertical. Sudut inklinasi lubang merupakan deviasi/pembelokan dari sumbu vertical The Hole Azimuth yaitu arah dari magnetic dan geografi sumbu utara. Biasa terdapat pada peta Directional Drilling buku fundamentals bab 8 Par 2 (Much oil) Semakin banyak eksploitasi minyak, gas, dan geothermal, maka sudah semakin sulit untuk membuat sumur vertical. Dalam hal ini untuk melakukan proses pengeboran dan produksi membutuhkan akses jalan raya yang kuat untuk transportasi peralatan menuju lokasi. Jalan yang kuat sekitar 50 ton. Awalnya panjang dari sumur horizontal yang dikenal dengan panjang lateral hanya beberapa ratus karena keterbatasan alat. Dalam hal ini harus memastikan tidak ada simpangan sudut yang sudah ditetapkan Dalam sirkulasi lumpur pengeboran dan cutting transport dipengaruhi oleh gaya gravitasi sehingga perlu gaya yang besar untuk mengangkat serpihan pengeboran untuk keluar melalui annulus dan naik ke permukaan Extended Reach Wells (ERWs) jarak yang sudah bisa ditempuh dalam proses pengeboran pada kondisi kedalaman yang relative dangkal. Extended Reach Drilling (ERD) proses pengeboran yang biasanya digunakan pada sumur minyak dan gas yang dilakukan di offshore atau onshore dengan jarak sumur yang diperoleh bisa mencapai sekitar 20,000 ft – 40,000 ft. Ultra-Extended Reach Drilling (uERD) jarak sumur yang diperoleh mencapai lebih dari 40,000 ft. Secara prinsip, proses pengeboran sumur directional dan horizontal relative sama. Dalam hal ini yang membedakan sumur directional dan vertical antara lain dalam proses drilling fluids, cutting transport, mechanical performance (rangkaian pipa harus ada di tengah- tengah lubang. Dalam hal ini mempunyai potensi masalah berupa gaya gesek yang akan dialami oleh rangkaian pipa) Lubang dikatakan mempunyai kualitas yang baik jika : 1. Ukuran diameter konstan / sama dengan pahat (lubang tidak membesar/tidak mengecil) Ketika lubang sudah selesai akan dipasang casing dan dilakukan penyemenan. Jika lubang membesar maka posisi casing tidak akan tepat di tengah 2. Arah Lubang yang harus sesuai dengan desain sidetrack dapat terjadi pada sumur directional maupun horizontal Directional Drilling Fundamentals bab 8 par 3 (Development Of logging) Logging While Drilling pada kegiatan penilaian formasi terdapat kegiatan logging yang bertujuan untuk mengetahui ; 1. Kondisi lubang caliper log. Caliper digunakan untuk mengetahui diameter, ovalitas, dll 2. Lapisan batuan bisa menggunakan prinsip gelombang suara, radioactive, listrik seperti resistivity log, gamma ray, neutron-density log, 3. Fluida yang ada di formasi dan reservoir Logging di fasa awal industry migas dilakukan pada saat lubang selesai dibuat Tambahan : yang pertama melakukan logging adalah schlumberger bersaudara dengan percobaan bak mandi yang berisi batuan dengan fluida-fluida yang berbeda lalu menurunkan peralatan listrik. Batuan yang berisi air dan minyak memiliki konduktivitas yang berbeda-beda. Tambahan : yang pertama kali melakukan penyemenan adalah Haliburton Ketika drilling, rangkaian logging dipasang pada alat pipa. Yang dikenal dengan Logging while drilling sehingga bisa dapat dilakukan perbaikan jika terdapat masalah pada lubang seperti contoh mudcake/filtrate. - Mudcake adalah fasa padat yang berasal dari fasa padat lumpur pengeboran yang menempel pada dinding formasi/batuan - Filtrat adalah fasa liquid yang berasal dari fasa liquid lumpur pengeboran yang masuk kedalam formasi. Ini biasa dikenal dengan skin. Geosteering method Geo (batuan) , steer (mengendalikan). Mengendalikan arah pengeboran. Maximum reservoir contact memaksimal contact dengan reservoir seperti pada gambar
Sumur horizontal akan memiliki kontak dengan reservoir akan lebih luas. Geosteering dapat dilakukan pembelokan jika arah pengeboran mendekati batas zona minyak dan gas seperti gambar di bawah.