Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3

PPM-473 Teknik Pemboran Horizontal

Perbaikan II Quiz 1

Selasa, 4 Oktober 2022

Swen Pattiruhu

201998007

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2022
PPM-473 Teknik Pemboran Horizontal
Selasa, 20 September 2022
Quiz 1

1. Apa itu Rotary Table?


Meja putar yang fungsinya meneruskan gaya putar dari drawworks ke rangkaian pipa bor
melalui kelly. Hubungan rotary table dengan pemboran vertical, berarah maupun
horizontal adalah karena rotary table merupakan titik nol dari semua peralatan yang mau
dimasukkan ke sumur, itulah awal mula pengukurannya baik untuk TVD (True Vertical
Depth) maupun MD (Measured Depth) pada saat pengeboran. Ketika sumur telah selesai
dan diproduksi maka titik nol bukan lagi rotary table karena telah dicabut sehingga titik
nol adalah casing hanger untuk surface yang dimana itu merupakan tempat untuk
menggantung surface casing.

Gambar 1. Rotary System


Sumber : Institute of Petroleum Engineering, Heriot-Watt University
Gambar 2. Rotary Table
Sumber : Well Engineering & Construction, Rabia Hussein

2. Apa itu Bottom Hole Assembly (BHA)?


Bottom hole assembly merupakan serangkaian kombinasi peralatan permukaan yang
dipasang pada drillstring sehingga diperoleh suatu performa yang baik dalam membentuk
kemiringan atau arah dari lintasan lubang bor. BHA digunakan untuk menjaga agar lubang
sumur tetap vertikal selama proses pengeboran serta mengontrol kemiringan apabila arah
lubang harus diganti atau melakukan side tracking karena menghindari fish yang tidak bisa
diangkat. Dengan kata lain, BHA digunakan dan didesign agar pembelokannya atau
kemiringannya sesuai dengan perencanaan. Faktor-faktor yang sangat berpengaruh
terhadap kinerja dari sebuah BHA adalah ukuran lubang sumur, sudut kemiringan,
parameter pengboran, dan konfigurasi dari rangkaian BHA itu sendiri. Komposisi BHA
bisa relatif sederhana, hanya terdiri dari drill collar dan drill pipe, atau lebih kompleks,
terdiri dari dua (atau bahkan tiga) ukuran drill collar, heavyweight drill pipe, dan regular
drill pipe, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah.
Gambar 3. Examples of BHAs
Sumber : Mitchell R. F., Miska S. F. (2011) Fundamentals of drilling engineering. SPE Textbook
Series Vol.12

Keterangan Gambar 3 :
 Slick BHA merupakan tipe BHA yang terdiri dari drill bit dan drill collar tanpa
stabilizer. Penggunaan Slick BHA dapat dikatakan terbatas karena potensinya yang
tinggi untuk stuck dalam sumur.
 Multicomponent BHA memiliki lebih banyak komponen daripada slick BHA. Berikut
adalah komponen-komponennya :
o Heavy-weight drill pipe (HWDP)
Memiliki diameter luar yang sama dengan regular drill pipe tetapi dengan dinding
yang lebih tebal untuk bobot yang lebih besar. HWDP digunakan untuk menyerap
tekanan yang ditransfer dari drill collar ke drill pipe atau singkatnya sebagai transisi
antara drill collar dan drill pipe. HWDP biasa dipasang pada dasar drill pipe dimana
tegangan konsentrasinya paling besar. Beberapa manfaat HDWP antara lain;
meningkatkan ketebalan dinding sumur, sambungan alat yang lebih panjang.

Gambar 4. Heavy-weight Drill Pipe


Sumber : Institute of Petroleum Engineering, Heriot-Watt University

o Drill collars
Pipa berdiameter besar yang terletak di atas bit dan di bawah heavy-weight drill
pipe. Drill collar ini digunakan untuk memberi beban pada bit.
o Stabilizer
Drill collar pendek dengan diameter lebih besar yang digunakan untuk mengontrol
kontak dengan dinding lubang bor juga untuk menjaga keseimbangan bit dan drill
collar di dalam lubang sumur selama operasi pengeboran.
o Crossover Sub
Perangkat yang digunakan untuk menghubungkan drill collar yang berdiameter
kecil dan MWD Tool.
o MWD Tool
Measurement while drilling (MWD) tool digunakan untuk mengukur apa pun yang
dirasakan oleh sensor alat, seperti suhu, kemiringan, azimuth, dan getaran selama
pengeboran dan mengirimkan semua data tersebut ke permukaan.
o Roller Reamer atau Rotary Reamer
Berfungsi untuk menjaga diameter lubang bor sesuai dengan hasil penggalian oleh
bit.
o Shock Sub
Dipasang untuk menyerap getaran dan setiap beban kejut/shock yang mungkin
terjadi akibat drill bit mengebor batuan keras, patahan dan lapisan batuan lunak
berganti-ganti sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan drill string dan juga
rig-nya sendiri.
o Bit
Digunakan untuk memotong batuan formasi atau mengebor lubang sumur selama
pekerjaan berlangsung. Bit ini digantung di dasar drill string.

3. Apa itu Drill Collar?


Sebuah komponen dari drillstring yang memberikan bobot atau beban pada bit (WOB atau
Weight On Bit) dalam pengeboran agar lintasannya sesuai dengan perencanaan. Drill collar
adalah potongan tabung berdinding tebal yang terbuat dari batangan baja padat, biasanya
baja karbon tetapi kadang-kadang dari panduan nikel, tembaga non-magnetik atau panduan
premium non-magnetic lainnya.
Drill collar adalah bagian utama dari BHA. Jika dirancang dengan benar maka memiliki
beberapa tujuan, termasuk pemuatan mata bor dengan WOB, seperti yang disebutkan
sebelumnya. Sifat mekanik dan geometris yang tepat dari BHA mempengaruhi kinerja bit
(drilling rate dan keausan bit), masalah lubang (dogleg, key seats, differential pressure
sticking), getaran drill string, dan masa pakai drill pipe.
Drill collar diproduksi dalam berbagai ukuran dan bentuk. Drill collar konvensional
memiliki penampang bulat. Namun, tipe persegi dan spiral juga digunakan dalam industri
pengeboran. Drill collar dengan profil luar penampang persegi digunakan untuk
meningkatkan kekakuan BHA, sedangkan tipe spiral direkomendasikan untuk pengeboran
di area di mana tekanan diferensial menjadi masalah. Alur spiral pada permukaan luar drill
collar ini mengurangi bidang kontak antara dinding lubang bor dan drill collar.

Gambar 5. Spiral Drill Collar


Sumber : Institute of Petroleum Engineering, Heriot-Watt University
Dalam pemilihan ukuran dan panjang drill collar, banyak faktor yang mempengaruhi
pemilihan bentuk kerah bor dan berat satuan. Faktor yang paling penting adalah;
1) ukuran bit,
2) OD dari casing yang diharapkan dijalankan di dalam lubang,
3) sudut kemiringan formasi dan heterogenitas,
4) hydraulic program (seperti drilling-fluid type, properties, flow rate, dan nozzle
size),
5) maximum acceptable dogleg (kelengkungan lubang),
6) required WOB, serta
7) kemungkinan untuk fishing operations.
Tabel 9.1 dibawah ini menjelaskan ukuran dan unit dari drill collars. Conventional drill
collars biasanya dibuat dengan diameter luar (OD) yang seragam.
Tabel 1. Sizes and unit weights (lbf) of new drill collars

Sumber : Mitchell R. F., Miska S. F. (2011) Fundamentals of drilling engineering. SPE Textbook Series
Vol.12
4. Apa artinya Non Magnetic?
Non magnetic adalah sifat suatu benda yang menggambarkan kondisi bahan penyusunnya.
Drill collars non magnetic artinya dibuat dari baja tahan karat atau stainless steel. Tujuan
digunakannya non magnetic ini adalah untuk mengisolasi directional survey instruments
dari distorsi magnetik akibat drill string.

5. Apa itu Inklinasi?


Sudut penyimpangan terhadap vertikal, dinyatakan dalam derajat dan terlepas dari arah
kompas. Jika sumur tersebut vertikal, maka tidak ada sudut inklinasinya. Kemiringan
diukur awalnya dengan mekanisme pendulum atau yang lebih dikenal dengan bandul, dan
dikonfirmasi dengan accelerometer atau gyroscope MWD. Untuk sebagian besar lubang
sumur vertikal, kemiringan adalah satu-satunya pengukuran jalur lubang sumur. Untuk
lubang sumur yang sengaja dibelokkan (intentionally deviated wellbores), informasi arah
biasanya juga diukur.

Gambar 6. Hole Inclination and Azimuth Angles


Sumber : Mitchell R. F., Miska S. F. (2011) Fundamentals of drilling engineering. SPE Textbook Series
Vol.12

6. Apa itu Azimuth?


Arah kompas dari directional survey atau lubang sumur seperti yang direncanakan atau
diukur dengan directional survey. Azimuth biasanya ditentukan dalam derajat sehubungan
dengan kutub utara geografis atau magnet. Biasanya digunakan empat kuadran 90° yakni
north/utara, east/timur, south/selatan, dan west/barat (N-E-S-W) untuk melaporkan arah
sumur. Misalnya, sudut azimuth ϑ1 = 27° dan ϑ2 = 215° juga dapat dilaporkan sebagai ϑ1 =
N27E dan ϑ2 = S35W. Sebaliknya, jika arah lubang dilaporkan sebagai E26S, maka
azimuthnya adalah 116°. Gambaran sudut azimuth juga dapat dilihat pada Gambar 6 diatas.

Anda mungkin juga menyukai