TEORI DASAR
Sebagai pemberat (wight on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam
keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi
pembelokkan lubang.
Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan
puntiran
Dengan demikian diharapkan akan berjalan dengan laju yang besar, lubang bor lurus
dan kerusakan DP kecil.
Karakteristik Drill Collar
1. Perbedaan antara drillpipe dengan drillcollar :
Perbedaan pokok antara drillpipe dengan drillcollar adalah ukuran, berat dan
strength. Pada gambar terlihat drillcollar tidak mempunyai tool joint,karena
drillcollar dindingnya tebal sehingga ulir cukup dibuat pada dindingnya
sendiri.
2. standart drillcollar parts
3. ukuran drillcollar :
Gambar 2.1
Drill Collar
2.2 Drill Jar
Drill jar Berfungsi untuk mengangkat rangkaian drill string yang terjepit
dengan dilakukannya jar up dan jar down.Drill jar merupakan suatu rangkaian yang
dipakai untuk meminimalisasi terjepitnya pipa atau pack off
Gambar 2.2
Drill jar
Drillpipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumlahnya
paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai kedalaman lubang bor
yang diinginkan. Fungsi utama drillpipe adalah untuk :
menghubungkan kelly dengan drillcollar dan mata bor di atas lubang bor
memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi
yang lebih dalam
3. Drillpipe joint biasanya disambung atau dilepasdari section pipa bor. Section
ini disebut "stand'. Jumlah joint dalam satu stand ditentukan oleh tinggi
menara dan ring drill pipe yang digunakan.
4. Penyimpanan drill pipe : drill pipe disimpan bila tidak digunakan pada dua rak
pipe didekat rig. Rig storage bisa dilepas dari rangkaian pipa bor, drill pipe
joint ditempatkan (disandarkan) pada rak pipa di sisi menara. Near Rig
storage drill pipe joint ditempatkan pada rak yang terletak di seberang rig.
Gambar 2.3
Drill pipe
dan menyemprotkan langsung kebatuan yang sedang dihancurkan di dasar lubang bor.
Semprotan ini akan ikut membantu menghancurkan batuan-batuan itu. Batuan yang
disemprot oleh Lumpur tadi akan lebih mudah lagi dihancurkan oleh mata bor,
sehingga dengan demikian akan diperoleh laju pemboran yang lebih cepat.
Jenis Pahat
Ada tiga macam mata bor jika dilihat dari jenis batuan yang dibor, yaitu :
Mata bor untuk batuan lunak , bentuk gigi panjang dan langsing.
Mata bor untuk batuan sedang, bentuk gigi agak pendek dan tebal.
Mata bor untuk batuan keras, bentuk gigi pendek dan tebal.
Berdasarkan structure pemotong (cutter) dan bantalannya dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Wing bit
Dipergunakan untuk dilapisan permukaan, umumnya dipakai pada lubanglubang besar untuk stove pipe yang dalamnya berkisar atara 0 30m. Ukuran pahat
tersebut biasanya 36 inchi.
Gambar 2.4
Wing Bit
Pahat roller cone biasa dipakai untuk lapisan lunak sampai lapisan keras.
Gambar 2.5
Roller Cone
Gambar 2.6
Diamond cone
Dari ketiga macam jenis pahat tersebut yang terbanyak dipergunakan adalah
jenis Roller Cone.
Pahat roller cone yang biasa dipakai di buat oleh beberapa pabrik yaitu ;
Hughes,Reed,Varel,Smith,dan Security
Roller Cone dibagi juga dengan klasifikasi dan kekerasan pahat itu sendiri
yaitu dengan no. code misalnya untuk yang soft IADC code : 111, 114 ( International
Assosiation Drilling Code ).Kekerasan pahat disesuaikan dengan formasi yang akan
dilaluinya misalnya : soft to medium, medium to hard, untuk mempermudah
mengenal apakah pahat itu untuk formasi lunak, sedang dank eras maka yang perlu
diperhatikan adalah bentuk gigi pahat tersebut.
Pemilihan Pahat
Didalam pemilihan pahat adalah, Pahat yang dipergunakan untuk mengebor
formasi tertentu, tergantung pada kekerasan batuan dari formasi tersebut. Pahat yang
dipakai untuk mengebor batuan lunak tidak dapat berfungsi dengan baik bila dipakai
untuk mengebor batuan sedang atau batuan keras.Pengetahuan tentang pemilihan
pahat untuk mengoptimasikan pemboran tidak seluruhnya teoritas, tetapi dalam
banyak hal pemilihan ini tergantung pada pengalaman-pengalaman yang didapat
dalam pemboran didaerah yang sudah diketahui atau dikenal.
Hasil pemilihan pahat ini sangat penting karena menyangkut :
-Biaya dari pahat.
-Rig cost
-Round trip / cabut masuk.
-Dari ketiga biaya ini barulah dapat menghitung operation cost ( biaya operasi).
Dalam pemboran harus dicatat kemajuan pemboran serta memeriksa serbuk
bor yang keluar untuk mengetahui kekerasan dari formasi yang akan ditembus.
Semua data yang dicatat pada saat pemboran berlangsung sangat penting karena
menyangkut waktu dan biaya, juga sebagai data bila dilakukan pemboran ulang
ditempat yang sama. Pemilihan pahat yang tidak sesuai akan memakan waktu yang
lama sehingga pahat harus dicabut dan diganti. Untuk daerah-daerah yang baru biasa
disebut daerah Eksplorasi ketelitian pemilihan pahat sangat diperlukan dan perlu
dilakukan study pemakaian pahat yaitu dengan meneliti kemungkinan bergantinya
lapisan formasi dari laju pemboran maupun dari serbuk-serbuk bor (cutting) yang
keluar terbawa Lumpur bor.
Dari hasil ini perlu melihat data-data dari pahat itu sendiri berupa beban yang
diizinkan untuk pahat tersebut, kemudian berapa putaran pipa atau string yang
diperbolehkan. Semua petunjuk mengenai pahat yang akan dipakai haruslah sesuai
bila kita ingin mencapai laju pemboran yang kita inginkan.
Beban pada pahat
Beban yang diberikan terhadap pahat merupakan factor yang sangat penting,
yaitu dimana saat pahat mulai bekerja ( bor ) maka beban pahat mulai dinaikan
perlahan-lahan dengan melihat laju dengan bertambahnya beban yang diberikan pada
pahat. Dari beban pahat kemudian perlu mengetahui kecepatan putar ( RPM ).
Kecepatan Putar
Laju pemboran akan meningkat dengan kenaikan kecepatan putar secara
exponential.
Dari pemakaian pahat bor ( drilling bit ) yang perlu diperhatikan bahwa setiap barang
mempunyai umur tertentu demikian juga pahat bor ( bit life ).
Keausan pada gigi pahat dan bantalan pahat.
Disamping umur dari pahat juga tertentu, maka keausan gigi dan bantalan pahat
perlu diperhatikan. Contoh yang perlu diperhatikan pada saat operasi pemboran
berlangsung, dengan menurunnya laju pemboran maupun sering adanya torque
( torsi ) pada saat mengebor.
Dalam pemakaian pahat untuk mengebor batuan maka gigi pahat dan bantalan akan
menjadi aus, laju keausan dari gigi pahat dan bantalan tersebut tergantung kepada
type batuan, beban pada pahat ( WOB ), kecepatan putar ( RPM ) dan sifat-sifat
Lumpur pemboran.
Untuk mengoptimasikan pemboran maka pahat tersebut harus dicabut dan diganti
sesuai dengan kekerasan dari lapisan yang akan ditembus. Melanjutkan pemboran
dengan gigi-gigi pahat yang telah aus akan meninggikan biaya pemboran, disamping
kemungkinan terlepasnya gigi pahat / cone sangat besar.
Hal ini sangat penting diperhatikan agar tidak terjadi pekerjaan tambahan diluar
program kerja.
2.5 Stabilizer
10
0
Stabilizer digunakan sebagai "bottom hole assembly" untuk menjaga kestabilan bit
dan drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi pemboran. Pada
umumnya stabilizer di gunakan untuk tujuan sebagai berikut :
Blande stabilizer
Gambar 2.7
Stabilizer
11
Mud Motor adalah sebuah alat yang digunakan untuk sliding pada
pemboran berarah Motor Lumpur menggunakan konfigurasi yang berbeda
stator rotor dan untuk memberikan kinerja optimal untuk operasi
pengeboran yang diinginkan, biasanya peningkatan jumlah lobus dan
panjang perakitan listrik untuk tenaga kuda yang lebih besar. In certain
applications, compressed air, or other gas, can be used for Mud Motor
input power. Dalam aplikasi tertentu udara, kompresi, atau gas lainnya,
dapat digunakan untuk input daya Motor Lumpur. Normal rotation of the
bit while using a Mud Motor can be from 60 rpm, to over 100 rpm. Normal
rotasi bit saat menggunakan Motor Lumpur dapat dari 60 rpm, untuk lebih
dari 100 rpm.
Gambar 2.8
Mud Motor
12
Top drive adalah alat mekanis pada rig pengeboran yang memberikan
kekuatan putar searah jarum jam ke string bor untuk memfasilitasi proses pengeboran
sebuah sumur bor .
Beberapa jenis drive atas ada, dan biasanya diklasifikasikan berdasarkan Load
"Kerja Safe" (SWL) dari alat ini, dan ukuran dan jenis motor yang digunakan untuk
memutar drillpipe tersebut.. Untuk menggunakan tugas lepas pantai dan berat, satu
ton 1.000 pendek, drive atas akan digunakan, di mana tanah yang lebih kecil ony rig
mungkin memerlukan 500. Motors are available in all sizes, and come in 13
Hydraulically powered, AC, or DC motors. Motor tersedia dalam segala ukuran, dan
datang dalam hidrolik powered, AC, atau motor DC.
Gambar 2.9
Top Drive
Shock absorbers Sering juga disebut "shock sub" merupakan peralatan yang
diletakkan pada bagian bawah section drillcollar untuk mengurangi getaran dan
kejutan yang ditimbulkan oleh "cutting section of the bit" ketika membor batuan
keras, patahan dan selang-seling batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya
kerusakan rangkaian pipa bor dan bahkan rignya sendiri.
Fungsi utama shock absorbed adalah untuk mengurangi :
Hal ini dapat dicapai laju pemboran yang lebih cepat karena WOB dan RPM yang
optimum dapat dicapai dan juga dapat memperpanjang umur pahat (bit).
Gambar 2.10
Shock Sub
14
DAFTAR ISI
halaman
DAFTAR ISI..
DAFTAR GAMBAR .
ii
KATA PENGANTAR
iii
BAB I PENDAHULUAN...
2.5 Stabilizer..
10
11
12
13
14
BAB IV KESIMPULAN...
16
DAFTAR PUSTAKA...
17
KATA PENGANTAR
Usaha pemboran sumur minyak dan gas bumi merupaskan salah satu kegiatan
dalam industry minyak dan gas bumi yang dalam pelaksanaannya dapat dipastikan
memerlukan modal yang cukup besar, penggunaan teknologi canggih serta terdapat
resiko tinggi. Resiko ini dapat dilihat dari segi teknik, ekonomi maupun keselamatan
kerja. Tujuan dilaksanakannya pemboran suatu sumur adalah untuk menemukan dan
membuka struktur yang mengandung hidrokarbon pada kedalaman yang telah
diperkirakan sebelumnya selama pemboran dilakukan dapat diperoleh pula data-data
mengenai lapisan yang ditembus, misalnya mengenai karakteristik batuan, kandungan
fluida dan juga tekanan serta temperature formasi. Setelah pemboran selesai maka
sumur harus dapat mengalirkan fluida reservoir yang diinginkan, bila tidak maka
pemboran tersebut dikatakan gagal karena seluruh kegiatan yang telah dilakukan
harus mempertimbangkan nilai ekonominya.
Dengan adanya berbagai macam Drilling Accecories yang kini banyak
ditawarkan, diharapkan dapat membantu pengoperasian yang dilakukan pada setiap
lapangan minyak dan gas bumi.
BAB III
PEMBAHASAN
1
Drillcollar berbentuk seperti DP, tetapi diameter dalamnya lebih kecil dan
diameter luarnya sama dengan diameter luar "tooljoint" DP. Jadi dindingnya lebih
tebal daripada DP.
Drill Collar ditempatkan pada rangkaian pipa bor bagian bawah diatas mata bor.
Fungsi utama dari Drill Colar :
Sebagai pemberat (wight on bit = WOB), sehingga rangkaian pipa bor dalam
keadaan tetap tegang pada saat pemboran berlangsung, sehingga tidak terjadi
pembelokkan lubang.
Membuat agar putaran rangkaian pipa bor stabil
Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan
puntiran
Drill jar Berfungsi untuk mengangkat rangkaian drill string yang terjepit
dengan dilakukannya jar up dan jar down.Drill jar merupakan suatu rangkaian yang
dipakai untuk meminimalisasi terjepitnya pipa atau pack off
Drillpipe merupakan bagian rangkaian pipa bor yan terpanjang, artinya jumlahnya
paling banyak dalam satu rangkaian pipa bor untuk mencapai kedalaman lubang bor
yang diinginkan. Fungsi utama drillpipe adalah untuk :
menghubungkan kelly dengan drillcollar dan mata bor di atas lubang bor
memberikan rangkaian panjang pipa bor, sehingga dapat menembus formasi
yang lebih dalam
Mud Motor adalah sebuah alat yang digunakan untuk sliding pada pemboran
berarah Motor Lumpur menggunakan konfigurasi yang berbeda stator rotor dan untuk
memberikan kinerja optimal untuk operasi pengeboran yang diinginkan, biasanya
peningkatan jumlah lobus dan panjang perakitan listrik untuk tenaga kuda yang lebih
besar. In certain applications, compressed air, or other gas, can be used for Mud
Motor input power. Dalam aplikasi tertentu udara, kompresi, atau gas lainnya, dapat
digunakan untuk input daya Motor Lumpur. Normal rotation of the bit while using a
Mud Motor can be from 60 rpm, to over 100 rpm. Normal rotasi bit saat
menggunakan Motor Lumpur dapat dari 60 rpm, untuk lebih dari 100 rpm.
Top drive adalah alat mekanis pada rig pengeboran yang memberikan
kekuatan putar searah jarum jam ke string bor untuk memfasilitasi proses pengeboran
sebuah sumur bor .
Shock absorbers Sering juga disebut "shock sub" merupakan peralatan yang
diletakkan pada bagian bawah section drillcollar untuk mengurangi getaran dan
kejutan yang ditimbulkan oleh "cutting section of the bit" ketika membor batuan
keras, patahan dan selang-seling batuan keras lunak, hal ini mengurangi terjadinya
kerusakan rangkaian pipa bor dan bahkan rignya sendiri.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Fungsi utama dari Drill Colar adalah Sebagai pemberat (wight on bit = WOB),
sehingga rangkaian pipa bor dalam keadaan tetap tegang pada saat pemboran
berlangsung, sehingga tidak terjadi pembelokkan lubang.
2. Drill jar Berfungsi untuk mengangkat rangkaian drill string yang terjepit dengan
dilakukannya jar up dan jar down
3. Fungsi utama drillpipe adalah untuk menghubungkan kelly dengan drillcollar dan
mata bor di atas lubang bor
4.Stabilizer digunakan sebagai "bottom hole assembly" untuk menjaga kestabilan bit
dan drillcollar dalam lubang bor selama berlangsung operasi pemboran
5.Mud Motor adalah sebuah alat yang digunakan untuk sliding pada pemboran
berarah Motor Lumpur menggunakan konfigurasi yang berbeda stator rotor dan untuk
memberikan kinerja optimal untuk operasi pengeboran yang diinginkan
16
6.Top drive adalah alat mekanis pada rig pengeboran yang memberikan kekuatan
putar searah jarum jam ke string bor untuk memfasilitasi proses pengeboran sebuah
sumur bor .
7.Shock absorbers Sering juga disebut "shock sub" merupakan peralatan yang
diletakkan pada bagian bawah section drillcollar untuk mengurangi getaran dan
kejutan yang ditimbulkan oleh "cutting section of the bit" ketika membor batuan
keras, patahan dan selang-seling batuan keras lunak
DAFTAR PUSTAKA
1. Bhirowo, Obi, Analisa Semburan Liar pada Sumur SBK-31 Di Lapngan Perkasa
Equatorial Sembakung-Kalimantan Timur.
2.Rubiandini, Rudi, dr.Ir., Diktat Kuliah Teknik dan Alat Pemboran, Himpunan
Mahasiswa Teknik Perminyakan HMTM Patra, ITB, Bandung.
3. Short, J.A. Drilling And Casing Operation, Penwell Publishing Company, Tulsa,
Oklahoma, 1982.
17