Anda di halaman 1dari 9

DRILLING EQUIPMENT

I. Latar Belakang
Dalam industri perminyakan, pemboran adalah suatu kegiatan penting
yang harus dilakukan untuk mendapatkan hidrokarbon dibawah permukaan.
Pemboran adalah suatu kegiatan membuat lubang dari permukaan menuju
target (reservoar) yang telah ditentukan. Ada rangkaian pemboran yang perlu
dilakukan dalam pembuatan lubang mulai dari permukaan sampai terget
(reservoar). Dalam rangakaian tersebut terdapat alat Drill Pipe drill colar, drag
bit, rolling cutter bit dan diamond bit. Tujuan dari essay ini adalah:
1. Mengetahui alat yang diperlukan dalam pemboran
2. Mengerahui rangkaian pemboran (drill sytem)

Gambar 1. Rangkaian Pengeboran


II. Drill Pipe (DP)
Merupakan bagian dari rangkaian pipa bor yang panjangnya tergantung
dari kedalaman pemboran, sehingga biasanya berjumlah paling banyak, untuk

mencapai kedalaman lubang bor yang diinginkan. Fungsi utama dari drill pipe
adalah sebagai berikut :
Menghubungkan kelly terhadap DC
Meneruskan aliran lumpur bor dari swivel ke mata bor.
Memberikan panjang rangkaian bor, untuk menembus formasi yang lebih
dalam.
Memungkinkan naik turunnya rangkaian pipa dan mata bor.
Meneruskan putaran dari meja putar ke mata bor.
II.1.1. Karakteristik Drill Pipe
-

Jenis-jenis Drill Pipe


Drill pipe yang biasa digunakan dalam operasi pemboran ada dua

jenis, yaitu :
1. Standart Drill Pipe
Digunakan dari permukaan sampai pada bagian atas drill collar. Pada
umumnya drill pipe diikuti drill collar diatas mata bor.

Gambar 2. Standard Drill Pipe


2. Heavy Weight Drill Pipe (HWDP)

Drill pipe jenis ini berfungsi sebagai pemberat rangkaian pipa bor pada
kondisi-kondisi khusus, misalnya pada waktu terjadi down hole problem,
seperti pipa terjepit (pipe sticking), runtuhan shale (slouging shale) dan
sebagainya.

Gambar 3. Heavy Weight Drill Pipe


-

Ukuran dan Panjang


Ukuran dan panjang drill pipe dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Short, panjangnya antara 18" sampai 22" (c a t a t a n : ukuran ini jarang

digunakan dalam suatu operasi pemboran)


2. Medium, antara 27 " sampai 30 ".
3. Long, antara 39" sampai 45".
-

Penyambungan Drill Pipe

Setiap section atau joint drill pipe standar umumnya mempunyai tiga
bagian pokok, yaitu tool joint pada kedua ujungnya, dan sebuah pipa (atau
disebut tubs).
Kedua tool joint tersebut adalah :
1. Pin Connection, yang terletak pada bagian bawah drill pipe dan ulirnya
dibuat pada bagian luar dari pipa.
2. Box Connection, terletak pada bagian atas drill pipe dan ulirnya dibuat pada
bagian dalam dari pipa.
III. Drill Collar (DC)
Drill collar mempunyai bentuk seperti drill pipe, akan tetapi diameter
dalamnya lebih kecil dan diameter luarnya sama dengan diameter luar dari tool
joint drill pipe.
Fungsi dari drill collar dalam rangkaian pipa bor adalah sebagai berikut :
Sebagai pemberat (weight on bit, WOB) sehingga rangkaian pipa bor tetap
dalam kondisi tegang untuk menahan gaya yang menyebabkan terjadinya
pembelokan lubang, selama pemboran berlangsung.
Membuat agar putaran rangkaian bor stabil.

Gambar 4. Drill Collar


Memperkuat bagian bawah dari rangkaian pipa bor agar mampu menahan
adanya gaya puntiran.

Dengan demikian diharapkan operasi pemboran akan berjalan dengan laju


(ROP) yang besar, lubang bor yang lurus serta faktor kerusakan yang minimal
untuk ranglaian pipa bor, terutama drill pipe-nya.
Berdasarkan kondisi fisiknya, drill collar dapat dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Standart Drill Collar, mempunyai permukaan yang halus dengan box
connection terletak pada bagian atas (top) dan pin connectionnya pada
bagian bawah (bottom).

Gambar 5. Standard and Special Drill Collar


2. Spirraled Drill Collar, mempunyai permukaan yang beralur, seperti spiral
dan digunakan pada keadaan khusus, yaitu untuk mencegah terjadinya
penjepitan lubang bor pada pipa (differential wall sticking).
3. Zipped Drill Collar, pada permukaan terdapat ceruk (lekukan) yaitu pada
bagian ujung atas drill collar yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Karakteristik Drill Collar
- Perbedaan antara Drill Pipe dan Drill Collar
Perbedaan pokok antara drill pipe dengan drill collar terletak pada ukuran,
berat

serta

kekuatannya.

Perbedaan

yang

lain

adalah

pada

teknik

penyambungannya, dimana pada drill pipe terdapat tool joint sedangkan pada

drill collar tidak. Hal ini dikarenakan drill collar mempunyai dinding yang lebih
tebal dibanding drill pipe, sehingga ulir dapat dibuat pada dinding drill collar itu
sendiri.
- Ukuran Drill Collar
Ketentuan-ketentuan yang umum mengenai ukuran drill collar adalah
sebagai berikut :
1. Pada umumnya mempunyai panjang 30 ft atau mungkin kurang, akan tetapi
tidak mungkin lebih.
2. Tebal dindingnya minimum 3,5 inch.
3. Beratnya lebih dari 3 ton.
4. Pemasangan drill collar pada bagian bagian bawah rangkaian pipa bor
memungkinkan untuk 2 sampai 60 buah.
IV. Mata Bor (Pahat, Bit)
Mata bor merupakan ujung paling bawah dari rangkaian pipa bor yang
secara langsung bersentuhan dengan lapisan formasi. Mata bor berfungsi untuk
menghancurkan batuan dan menembus formasi sampai pada kedalaman yang
diinginkan. Bagian-bagian dari mata bor adalah sebagai berikut :
Shank, merupakan suatu alur ulir untuk menghubungkan mata bor dengan bit
sub atau box connection pada bagian bawah drill collar.
Bit Lugs, bagian dari mata bor yang berfungsi untuk dudukan poros dan cone.
Cone, merupakan suatu roda-roda bergerigi (gerinda) yang berputar pada bagian
bawah mata bor.
Fluid Passage Way (jets), adalah suatu nozzle yang terdapat pada bagian bawah
mata bor dan berfungsi untuk menyemprotkan fluida pemboran (lumpur bor) ke
formasi.
Berdasarkan fungsinya mata bor diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.

Drag bit

2.

Roller - cone

3.

Diamond bit.

IV.1. Drag Bit

Drag bit tidak mempunyai roda-roda yang dapat bergerak dan membor
dengan gaya keruk dari bladenya. Letak nozzle pada jenis bit ini dirancang
agar lumpur keluar dari rangkain pipa bor langsung menyemprot bladenya.
Bit jenis ini biasanya digunakan pada formasi lunak dan plastik.
Masalah-masalah yang sering timbul pada penggunan drag bit antara
lain adalah sebagai berikut :
1. Pembengkokan lubang bor.
2. Under Gauge, yaitu diameter lubang bor yang terbentuk tidak sesuai
dengan target.
3. Balling, yaitu pelapisan padatan pada bit, hal ini terjadi pada pemboran
formasi shale.
Masalah pembengkokan lubang dapat dikurangi dengan penambahan
weight on bit dengan menambah drill collar.

Gambar 6. Drag Bit


IV.2. Roller Cone
Merupakan bit yang mempunyai kerucut (cone) yang dapat berputar
untuk menghancurkan batuan. Pada masing-masing cone terdapat gigi-gigi.
Gigi yang relatif panjang dan jarang atau renggang digunakan pada
pemboran formasi lunak, sedangkan gigi yang relatif pendek dan

berdekatan digunakan untuk menembus formasi batuan yang sedang


sampai keras.
Berdasarkan jenis giginya, roller cone bit dibedakan menjadi dua
macam, yaitu :
1. Steel Tooth Bit (milled tooth bit), dan
2. Insert bit.

Gambar 7. Roller Cone Bit

IV.3. Diamond Bit


Pengeboran dengan menggunakan diamond bit sifatnya bukan
penggalian, tetapi berprinsip pada proses penggoresan dari butir-butir intan

yang dipasang pada matrix besi sehingga laju pemboran yang terjadi adalah
lambat.
Pemakaian intan dipertimbangkan karena karena intan dianggap zat
padat yang paling keras dan abrasif, dan pada prakteknya pemakaian
diamond bit pada operasi pemboran mempunyai umur yang relatif panjang
(awet) sehingga mengurangi frekuensi round trip, dengan demikian akan
mengurangi biaya pemboran.

Gambar 8. Diamond Bit

Anda mungkin juga menyukai