Anda di halaman 1dari 21

Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama

NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14

Bab 12

Pengeboran Batu dan Tanah

• Drill Bits
o Carbide Insert-Bits
Terdiri dari logam yang sangat keras, tungsten karbida, yang tertanam dalam baja.
- Walaupun jauh lebih mahal daripada mata bor baja, peningkatan laju pengeboran
dan kedalaman lubang yang diperoleh per bit memberikan penghematan keseluruhan
dalam pengeboran batuan keras.
o Button Bits
Meghasilkan tingkat penetrasi yang lebih cepat dalam berbagai aplikasi
pengeboran.

• Pengeboran batuan
Fragmentasi batuan dibagi menjadi 3 metode:
o Percussion
Disintegrasi batu dengan pukulan palu ke bit pada saat yang sama gerakan
berputar
diterapkan pada bit. Contoh alat yang digunakan adalah Jackhammer, track
mounted drills dan drifter
o Rotary Grinding
Menggabungkan aksi timbal balik pukulan keras dari bor perkusi dengan
aksi tekanan balik dari bor putar
o Abrasion
Cara mekanis yang mengikis permukaan melalui kontak gesekan dengan
bahan yang
lebih keras.

• Metode Pengeboran dan Produksi


Pola pemboran adalah suatu pola dalam pemboran untuk menempatkan
lubang-lubang ledak secara sistematis untuk diisi oleh bahan peledak. Pada umumnya,
pola pemboran untuk kegiatan peledakan di lapangan dibagi menjadi dua jenis,yakni
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
pola persegi dan pola zig-zag. Hal tersebut bergantung pada jenis batuan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat penetrasi bor:
1. Jenis dan ukuran mata bor
2. Kekerasan dan kedalaman lubang batuan
3. Pola pengeboran
4. Lokasi pengeboran
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat dan
metode penggalian:
1. Tujuan pembuatan lubang.
2. Karakteristik medan.
3. Kedalaman lubang yang dibutuhkan.
4. Kekerasan batuan.
5. Sejauh mana formasi batuan rusak atau retak yang ditentukan.
6. Ukuran proyek.
7. Tersedianya air untuk keperluan pengeboran.
8. Ukuran mata bor yang dibutuhkan untuk eksplorasi.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi tingkat penetrasi pengeboran
adalah batuan, berikut adalah sifat-sifat batuan yang mempengaruhi tingkat
penetrasi:
o Drilling Penetration Rate
1. Kekerasan Batuan
Faktor utama yang menentukan kekerasan batuan adalah porositas, ukuran dan bentuk
dari batuan. Terdapat dua metode yang umum digunakan untuk mengklasifikasikan
kekerasan dari batuan, yaitu Moh’s Number dan Vickers Hardness Number.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
2. Tekstur
Sifat ini mengacu pada ukuran butiran, bentuk butiran dan hubungan geometris antara
butiran.
3. Ketahanan
Ketahanan yang dimaksud adalah seberapa tahan sebuah batuan hingga batuan
tersebut terpecah.
4. Struktur Batuan
Struktur batuan memiliki pengaruh terhadap seberapa solid nya sebuah batuan.

• Estimasi produksi pengeboran


Langkah pertama dalam memperkirakan produksi pengeboran adalah
menentukan asumsi tentang jenis peralatan yang akan digunakan dengan
mengetahui Jenis batuan yang akan dibor. Untuk membuat asumsi tersebut,
dapat menggunakan tabel 12.7
Namun, keputusan akhir mengenai jenis peralatan hanya boleh
dilakukan setelah mengebor uji formasi tertentu. Tes pengeboran harus
menghasilkan data tentang tingkat penetrasi berdasarkan ukuran dan jenis
mata bor. Setelah jenis bor dan mata bor dipilih, format yang diberikan pada
Gambar 12.16 dapat digunakan untuk memperkirakan produksi.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14

o Total kedalaman lubang


Biasanya saat pengeboran untuk peledakan. perlu untuk mengebor di
bawah tingkat akhir penggalian yang diinginkan. Ini karena ketika bahan
peledak ditembakkan di lubang ledakan, kerusakan batu biasanya tidak
mencapai kedalaman dasar lubang penuh. Kedalaman pengeboran ekstra ini
tergantung pada desain peledakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pengeboran lubang ledakan termasuk diameter lubang, jarak lubang, pon
bahan peledak per yard kubik batu, dan urutan penembakan. Biasanya
diperlukan kedalaman ekstra 2 atau 3 ft (0,6-1 meter).
o Tingkat Penetrasi
Laju penetrasi biasanya dikembangkan dengan mengebor lubang uji dan
didasarkan pada ukuran dan jenis mata bor tertentu. Dalam upaya untuk
membuat
perkiraan tingkat penetrasi pengeboran lebih ilmiah, indeks tingkat
pengeboran atau
drilling rate index(DRI) telah dikembangkan di Eropa. DRI adalah metode
tidak
langsung untuk memprediksi kemampuan pengeboran.
DRI 65 menunjukkan kemampuan pengeboran yang baik, dan nilai 37
menunjukkan kemampuan pengeboran yang buruk. Pengujian menggunakan
bor
putar standar menunjukkan bahwa untuk DRI 65, laju penetrasi rata-rata
adalah 39
cm/menit ± 4 cm, dan untuk DRI 37 penetrasi rata-rata adalah 25 cm/menit ±
2 cm
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
o Fixed Time
Fixed time atau waktu pengeboran tetap terdiri dari

● Penggantian baja (penambahan baja bor, dan penarikan


kembali dan pelepasan baja)
Jika kedalaman pengeboran lebih besar dari panjang baja bor, maka perlu
menambahkan baja selama proses pengeboran dan menghilangkan baja saat
keluar dari lubang. Berat rata-rata untuk panjang baja ini diberikan pada Tabel
12.9.

● Meniup atau membersihkan lubang


Setelah penggilingan batu selesai, praktik yang baik adalah meniup lubang
untuk
memastikan semua stek dihilangkan. Namun, beberapa pengebor lebih
memilih
untuk hanya mengebor satu kaki ekstra dan menarik bor keluar tanpa
membersihkan lubangnya.

● Memindahkan Bor
Waktu yang diperlukan untuk bergerak antara lokasi lubang bor adalah
fungsi dari jarak (pola peledakan) dan medan. Ketukan pengeboran
track-mounted hanya dapat bergerak dengan kecepatan 1 hingga 3 mph. Bor
putar yang dipasang di track dengan tiangnya yang tinggi dapat bergerak
dengan
kecepatan maksimum sekitar 2 mph. Hal ini karena jarak lubang seringkali
kurang dari 20 kaki, dan operator sedang bermanuver untuk menempatkan bor
di atas tempat yang tepat, sehingga kecepatan gerak lambat.

● Menyelaraskan baja di atas lubang berikutnya.


Setelah melewati lokasi pengeboran, tiang atau baja harus disejajarkan.
Dalam kasus bor tiang tinggi yang besar, seluruh alat berat diratakan
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
menggunakan dongkrak hidrolik. Ini biasanya memakan waktu sekitar 1
menit.

o Change Bit
● Mata bor, baja, dan kopling memiliki keausan tinggi, dan waktu yang
diperlukan untuk mengganti masing-masing benda tersebut dapat
mempengaruhi produksi pengeboran.
● Nilai VHNR yang tinggi (VHNR > 800) menunjukkan abrasivitas yang
tinggi dan oleh karena itu meningkatkan keausan mata bor
● Nilai yang rendah (VHNR < 300) berarti masa pakai mata bor lebih lama.
● Kelonggaran waktu harus dibuat untuk mengganti bit, shank, coupling, dan
baja.
o Efisiensi
● Pengaruh faktor pekerjaan dan manajemen harus diperhitungkan
● Studi tentang operasi pengeboran di Australia menemukan bahwa porsi
aktual waktu pengeboran saat mata bor benar-benar dibor adalah dari 70
hingga 75% dari total waktu mesin.
● Aktivitas mata bor dalam beberapa kasus membutuhkan sebanyak 23% dari
total waktu, sedangkan penundaan untuk pemeliharaan, kerusakan, dan survei
menghabiskan sisanya.
o Produksi Batu
Ketika menganalisis produksi pengeboran, ada baiknya untuk
mempertimbangkan biaya dan output dalam cubic yard (cy) batu yang digali.
Dengan pola 3,048 m x 3,048 m, kedalaman penggalian 4.8768 m, dan
kedalaman pengeboran 5,4864 m, diperoleh hasil batuan 59,26 cy

Meskipun kedalaman pengeboran adalah 5,4864 m, kedalaman penggalian


hanya 4,8768 m. Maka, setiap kaki lubang bor menghasilkan 10,8 cy batuan
tepian (bey).

Jika produksi pemboran per jam adalah 24.444 m, maka produksi batuan
adalah
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
24,444 m x 10,8 cy/m. Diperoleh hasil 264 cy. Ini harus disesuaikan dengan
produksi peledakan dan produksi pemuatan dan pengangkutan. Misalnya, jika
kemampuan pemuatan dan pengangkutan adalah 500 cy/jam, maka perlu
menggunakan dua bor.

• Sistem monitoring GPS dan komputer


Pengeboran dilakukan dengan sistem GPS untuk memposisikan mata bor di lokasi
lubang bor yang tepat. Sistem ini juga dapat mengurangi pekerjaan survei yang
diperlukan untuk meletakkan pola pengeboran. Data dari desain pola bor, kedalaman
dan sudut pengeboran juga dapat diperoleh melalui sistem komputer pengeboran
onboard, dan melalui informasi posisi di GPS posisi pengeboran juga dapat
diperkirakan. Hal ini dapat membantu operator untuk memposisikan bor tanpa
bantuan pancang atau bantuan tanda di tanah.
Terdapat juga sistem sensor elektronik yang dapat membantu memantau produksi,
termasuk tingkat penetrasi, torsi putar dan kecepatan, tekanan dan volume udara,
tekanan pulldown, dan kedalaman lubang Pada industri pertambangan, kemampuan
teknologi ini dapat memberikan informasi terperinci mengenai kualitas batuan dan
zona fraktur sehingga dapat menghemat biaya peledakan sebesar 20-25%.

• Pengeboran Tanah
Tujuan dari pengeboran dalam industri konstruksi dan pertambangan adalah:
a. Mendapat sampel tanah untuk pengujian
b. Menemukan dan mengevaluasi endapan agregat yang cocok untuk penambangan
c. Memasang tiang atau poros cor untuk penyangga struktural
d. Membantu pembuatan tumpukan bantalan beban menjadi formasi kuat dan keras
e. Pembuatan sumur untuk persediaan air atau keperluan drainase
f. Pembuatan poros untuk ventilasi tambang, terowongan dan fasilitas bawah tanah
lainnya
g. Pembuatan lubang horizontal melalui tanggul, seperti pemasangan saluran
Utilitas
Sebagian besar lubang dibor dengan memutar mata bor atau kepala yang
dipasang pada ujung bawah poros yang disebut “kelly bar” Ukuran lubang yang
dibor ke dalam tanah dapat bervariasi dari beberapa inch hingga lebih dari 12 ft
(3,7 m). Pengeboran dapat dilengkapi dengan perangkat yang terpasang dibawah
ujung
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
poros disebut underreamer yang membantu memperbesar diameter
lubang dibagian bawah secara bertahap. Pengeboran pada tanah yang tidak stabil
(lumpur, pasir, atau kerikil) atau mengandung air, diperlukan penggunaan
selubung.

• Pengangkatan Galian
1. Drill head auger method
Salah satu metode untuk mengangkat galian adalah dengan memasang auger
kontinu ke
kepala bor (Drill head auger method). Saat poros bor dan auger berputar, tanah
dipaksa ke bagian atas lubang, di mana tanah tersebut dikeluarkan dan terbuang.
Namun, kedalaman lubang yang dapat digunakan metode ini dibatasi oleh
diameter lubang, kelas tanah, dan kadar air tanah.
2. Bucket Auger Drilling Method
Metode berikutnya untuk mengangkat galian adalah dengan menggunakan
kombinasi kepala bor dengan ember silinder, yang diameternya sama dengan
diameter lubang. Saat ember diputar, bilah pemotong baja yang dipasang di
bagian bawah ember akan mendorong galian ke atas dan masuk ke dalam ember.
Ketika ember telah terisi penuh, ember itu diangkat ke permukaan tanah dan
dikosongkan.
3. Kelly bar drill technology
Metode pengangkatan galian berikutnya adalah menggunakan Kelly Bar, Metode
ini sering digunakan karena stabilitasnya, membantu menghemat tenaga kerja
secara signifikan. Metode ini sangat berguna ketika membangun dalam kondisi
seperti tanah keras, lapisan tanah dalam. Pengeboran Kelly Bar saat ini digunakan
di lokasi besar seperti pekerjaan pelabuhan dan sungai, fondasi pabrik. Atau
konstruksi sipil
seperti fondasi bangunan, rel kereta api dan jalan.

• Trenchless Technology
Istilah ini mengacu pada berbagai metode konstruksi bawah tanah yang
menghilangkan atau meminimalkan gangguan pada permukaan tanahnya. Metode
tanpa gangguan meliputi directional drilling, horizontal boring, microtunneling, pipe
bursting/splitting, dan pipe
jacking/pipe ramming
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
1. Directional drilling, horizontal boring
Teknologi ini disempurnakan dalam industri minyak dan telah digunakan selama
beberapa dekade. Selama 20 tahun terakhir, teknologi pengeboran terarah telah
disesuaikan dengan industri konstruksi untuk pekerjaan horizontal seperti
pemasangan utilitas. Teknologi ini memungkinkan pemasangan utilitas bawah
tanah tanpa perlu mengganggu fasilitas permukaan yang sudah ada dan sedang
digunakan.
Pemboran terarah dan pemboran horizontal serupa dalam fungsi tetapi berbeda
dalam prosedur dan teknologi.
2. Microtunneling
Pada awal 1970-an, Jepang mengembangkan teknik microtunneling untuk
menggantikan saluran pembuangan terbuka di daerah perkotaan dengan saluran
pembuangan gravitasi bawah tanah. Microtunneling menggunakan mesin bor
mikrotunnel jarak jauh (MTBM) yang dikombinasikan dengan teknik pipa-jacking
untuk langsung memasang pipa produk di bawah tanah dalam satu lintasan.
3. Splitting
pipe bursting merupakan metode konstruksi tanpa mengganggu tanah sekitar
(trenchless technology). Metode ini berguna untuk melakukan penggantian
pipa lama dengan yang baru dengan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih sedikit.
Hal ini dikarenakan bahwa metode pipe bursting tidak memerlukan penggalian
tanah seperti pada halaman, jalan, dan/atau trotoar.
4. Pipe jacking / ramming
Pipe jacking / ramming adalah metode pemasangan pipa dan saluran (utilitas)
tanpa
mengganggu permukaan. Metode ini menerapkan gaya yang mendorong pipa
dengan alat kontrol yang ada di permukaan. Proses pipe jacking dimulai dengan
menggali lubang masuk dan keluar di awal dan akhir pemasangan pipa (biasanya
di lokasi manhole). Lubang-lubang ini cukup besar untuk menampung peralatan
terowongan dan personel konstruksi. Proses ini selesai ketika pipa sudah berada
pada posisi yang diinginkan

• Keamanan
Aspek keselamatan yang perlu ada dalam pelaksanaan pengeboran adalah sebagai
berikut
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
1. Prosedur operasi yang aman dan program pelatihan keselamatan.
2. Kebijakan tertulis untuk pakaian yang diizinkan dan metode untuk
keamanan saat bekerja di sekitar peralatan pengeboran.
3. Penataan selang dan kabel yang aman di dalam dan di sekitar peralatan
pengeboran.
4. Melakukan kontrol bor untuk memberikan kinerja yang aman di semua
kondisi operasi.
5. Ketentuan untuk sakelar penghenti darurat.
6. Persyaratan untuk memakai peralatan pengeboran pelindung pribadi yang
tepat.

BAB 13

Peledakan Batuan

• Peledakan
Pengeboran dan peledakan adalah teknik penggalian batuan yang paling sering
digunakan, dilakukan untuk memecahkan batu sehingga dapat digali untuk diproses
dalam operasi produksi agregat, atau untuk menggali hak jalan.
Ketika ada persyaratan untuk menghilangkan batu. Peledakan harus
dipertimbangkan karena hampir selalu lebih ekonomis daripada penggalian mekanis
Peledakan dilakukan dengan mengeluarkan bahan peledak yang ditempatkan
dengan cara yang tidak dibatasi/dibatasi, seperti di lubang bor. Dua bentuk energi
dilepaskan : kejutan dan gas.

• Bahan Peledak
Bahan peledak dibedakan berdasarkan:
- Kekuatan
Kandungan energi bahan peledak, yang merupakan ukuran kekuatan yang dapat
dikembangkan dan kemampuannya untuk melakukan usaha.
- Sensitivitas
Produk peledak ditentukan oleh jumlah energi input yang diperlukan untuk
menyebabkan produk meledak dengan andal.
- Kecepatan detonasi
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
Bahan peledak berkecepatan tinggi harus digunakan pada batuan keras, sedangkan
bahan peledak berkecepatan rendah memberikan hasil yang lebih baik pada
batuan yang lebih lunak
- Tahan air
Bahan peledak berkecepatan tinggi harus digunakan pada batuan keras, sedangkan
bahan peledak berkecepatan rendah memberikan hasil yang lebih baik pada
batuan yang lebih lunak
- Mudah terbakar
Karakteristik bahan peledak yang menggambarkan kemudahan inisiasi
dari percikan, api, atau nyala api
- Gas Beracun
Jumlah gas beracun yang dihasilkan oleh bahan peledak selama proses detonasi.
- Kepadatan Massal
Kepadatan menentukan berat bahan peledak yang dapat dimuat ke dalam
diameter lubang bor tertentu. Kerapatan biasanya digunakan sebagai cara untuk
memperkirakan kekuatan bahan peledak
o Kategori bahan peledak komersial tinggi
1. Dynamite
Ciri khasi dari dinamit:
-Produk berbasis nitrogliserin yang paling sensitif dari semua kelas umum
bahan peledak lainnya
- Produk yang paling banyak digunakan dalam aplikasi pertambangan,
penggalian, dan konstruksi adalah "dinamit ekstra berdensitas tinggi",
- Produk ini kurang sensitif terhadap goncangan
- Dinamit digunakan secara luas untuk mengisi lubang ledakan,terutama
untuk
ukuran lubang yang lebih kecil.
2. Slurries
- Terbuat dari amonium, kalsium, atau natrium nitrat dan sensitizer bahan
bakar bersama dengan jumlah air yang bervariasi
- Dapat diangkut ke proyek dalam jumlah besar dan dicampur sebelum
memuat
lubang ledakan.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
- Lebih mahal dibandingkan ANFO
3. ANFO
Ciri khas ANFO:
- Campuran amonium nitrat dan bahan bakar minyak, identik dengan
bahan peledak kering
- Sumber energi ledakan yang paling murah.
- Tidak tahan air. Detonasi akan menjadi kecil jika ANFO ditempatkan di
air dan ditembak, bahkan jika interval antara pemuatan dan penembakan
sangat pendek. Jika akan digunakan di lubang basah, ada kartrid ANFO
yang dipadatkan.
- Produk ini memiliki massa jenis yang lebih besar dari air, sehingga akan
tenggelam ke dasar lubang yang basah.
- Dalam kondisi basah, bisa dilakukan dengan melapisi lubang dengan
tabung plastik yang ditutup di bagian bawah. Tabung yang diameternya
harus sedikit lebih kecil dari lubang, dipasang di lubang dengan
menempatkan batu atau beban lain di bagian bawahnya

• Primers and Booster


Primer adalah suatu istilah yang diberikan pada bahan peledak detonator, yaitu bahan
peledak berbentuk catridge yang sudah dipasang detonator yang diletakan didalam
lubang ledak. Booster adalah bahan peka detonator yang diletakan pada lubang ledak
sebagai penguat energi ledakan.

• Initiating System
Inisiator adalah istilah yang digunakan dalam industri bahan peledak untuk
menggambarkan perangkat apa pun yang dapat digunakan untuk memulai detonasi.
Sistem inisiasi adalah
kombinasi perangkat peledak dan aksesori komponen yang dirancang untuk
menyampaikan sinyal dan memulai muatan ledakan dari jarak yang aman.
Terdapat 2 tipe detonasi yang umum digunakan:
1. Detonasi listrik, salah satu kelebihan dari detonasi ini adalah terdapat waktu tunda
untuk meledakan bahan peledak. Contoh nya adalah millisecond-delay electric
detonator dan Sequential Blasting Machine
2. Detonasi Nonlistrik, detonator jenis ini bersifat seketika karena tidak memiliki
elemen penundaan. Contoh nya adalah Detonating Cord
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
• Fragmentasi Batuan
Fragmentasi batuan adalah aspek terpenting dari produksi peledakan, karena efek
langsungnya pada biaya pengeboran dan peledakan, dan pada keekonomian operasi
pemuatan, pengangkutan, dan penghancuran selanjutnya. Banyak variabel yang
mempengaruhi fragmentasi batuan; sifat batuan, geologi situs, rekahan in situ, kadar
air, dan parameter peledakan-desain ledakan. Mekanisme utama dari pecahnya batuan
adalah hasil dari tekanan gas berkelanjutan yang dihasilkan di lubang bor oleh
ledakan.

• Desain ledakan
Rumus empiris digunakan untuk memperkirakan pekerjaan yang dilakukan dengan
bahan peledak. Rumus-rumus digunakan untuk mengetahui dimensi peledakan :
o Jarak beban
Burden adalah jarak terpendek menuju permukaan bebas terdekat saat lubang
diledakkan. Untuk memastikan peledakan dengan jarak yang benar adalah B =
24-30 kali diameter muatan ledakan. Jika peledakan dengan ANFO atau bahan
peledak densitas rendah (densitas eksplosif mendekati 53 pcf, 0,85 g/cc), dan
batuan tipikal (densitas 170 pcf, 2,7 g/cc), maka burden harus sekiranya 25
kali diameter muatan. Jika menggunakan bahan yang lebih padat, seperti
slurries atau dinamit (densitas mendekati 75 pcf, 1,2 g/cc), maka burden harus
sekiranya 30 kali diameter muatan.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14

o Diameter lubang ledakan


Diameter lubang ledakan akan mempengaruhi fragmentasi batu, ledakan
udara, hamburan batuan yang melayang akibat ledakan, dan getaran tanah.
Lubang ledakan yang lebih besar memiliki kepadatan muatan ledakan yang
lebih tinggi (lb/ft atau kg/m) Lubang ledakan konstruksi biasanya bervariasi
antara 3.5 in - 4.5 in (90-114 mm), dan kedalaman pengeboran normal adalah
kurang dari 40ft (12m). Gunakan diameter blasthole yang lebih kecil dari
bench height dibagi 60.
Konsiderasi dalam menentukan blasthole diameter yang proper adalah
karakteristik dari ledakan. Grafik ini menunjukkan model empiris bahwa
semakin besar diameter maka semakin besar kecepatan ledakan. Semakin
besar lubang ledakan, makin sedikit lubang yang perlu di lubangi dan
diledakan

Hal yang harus dipertimbangkan juga adalah Stiffness Ratio. Stiffness Ratio
dihitung dengan membagi bench height dengan burden. Stiffness Ratio
mendekati 4 atau lebih semakin bagus
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14

o Batas atas Kedalaman


Tujuan dari Top Stemming Depth adalah untuk mengatur
energi bahan peledak ke lubang ledakan. Agar berfungsi dengan baik, bahan
yang digunakan untuk stemming harus mengunci lubang bor. Dalam kondisi
normal dengan material stemming yang baik, jarak stemming (T) adalah

Dengan kedalaman dapat berkisar antara 0.7 - 1.3B


o Subrilling depth
Biasanya ledakan tidak sepenuhnya menghancurkan hingga bagian dasar
lubang ledakan, sehingga diperlukan pengeboran tambahan kedalam
Jarak subdrilling dapat dihitung dengan rumus:
J = 0,3 x B

o Kedalaman subdrilling, dan pola lubang dan jarak).


Spacing adalah jarak antara blasthole diukur tegak lurus arah burden. Spacing
diukur antara lubang di row yang sama. Timing peledakan dan stiffness ratio
mengontrol
jarak spacing yang baik. Ketika lubang terlalu dekat dan diledakkan
bersamaan,
maka akan ada energi yang keluar menghasilkan ledakan udara dan hamburan
bebatuan.
Perhitungan spacing mengikuti beberapa kondisi berikut diantaranya:
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14

• Trench Rock
Merupakan penggalian batuan dari dalam parit, pada penggalian perhitungan yang
tepat untuk seberapa lebar galian harus sangat diperhatikan, selain lebar dari galian
diperlukan juga perhatian lebih untuk tempat menaruh hasil galian parit tersebut yang
nantinya akan digunakan untuk menimbun tempat yang lebih rendah.

Para geologist biasanya juga memperhatikan efek dari blast design, sehingga nantinya
bisa dibuat hasil dari blast design itu yang dijadikan parit dan perlu diperhatikan
ledakan hanya boleh berada pada batuan bukan pada tanah

• Vibration
Batuan menunjukkan sifat elastisitas, Ketika bahan peledak diledakkan, gelombang
elastis dihasilkan saat batuan mengalami deformasi dan menjadi bentuk-bentuk baru.
Dua faktor utama yang akan mempengaruhi bagaimana getaran ini dirasakan adalah
massa muatan ledakan yang diledakkan dan jarak ke muatan. Meskipun getaran
berkurang kekuatannya seiring dengan bertambah jarak dari sumbernya, mereka dapat
mencapai rentang yang dapat didengar dan "terasa" di gedung-gedung yang dekat
dengan lokasi
kerja. Jarang getaran ini mencapai tingkat yang menyebabkan kerusakan pada
struktur, tetapi masalah masalah getaran kontroversial. Kasus bangunan tua, rapuh,
atau bersejarah adalah situasi di mana perawatan khusus harus dilakukan dalam
mengendalikan getaran karena ada bahaya kerusakan struktural yang signifikan.
Masalah getaran dapat menyebabkan hambatan pada operasi peledakan dan
menyebabkan tambahan biaya dan
waktu proyek.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
BAB 14
PRODUKSI AGREGAT
Dalam produksi agregat dalam materi konstruksi sangat bergantung dengan
ketersedian bahan di alam dan standar kebutuhan atau jenis agregat yang diinginkan.

• Crushing Plants
Perencanaan tahap tahap penghancuran aggregat sangatlah penting, karena jika
step yang digunakan makin banyak maka penggunaan energy semakin banyak
sehingga pengeluaran pun makin besar.
Batu yang melewati pemecah/crusher biasanya diidentifikasi berukuran sebesar 80%
dari ukuran yang lewat. Sedangkan untuk penghancur yang bergerak secara berputar/
rolling crusher, ratio pengurangan ukuran akan sama dengan besarnya batu yang dapat
digigit oleh rol. Pemecah batu biasanya dibedakan berdasarkan metode mekanik
untuk menghancurkan batuan. Untuk jaw, gyratory, and roll crushers menggunakan
gaya tekan untuk memecah batu

• Jaw crusher
o Double Toggle
Jaw crusher saklar ganda, tipe Blake, memiliki rahang bergerak yang digantungkan
pada poros yang dipasang pada rangka penghancur. Rotasi poros kedua, yang
eksentrik dan terletak di belakang rahang yang dapat digerakkan, menaikkan dan
menurunkan pitman, menggerakkan dua saklar, dan ini menghasilkan aksi
penghancuran. Saat pitman menaikkan
kedua saklar, tekanan tinggi diberikan di dekat bagian bawah rahang ayun yang
menutup sebagian bukaan di bagian bawah kedua rahang. Operasi ini diulangi saat
poros eksentrik diputar.
o Single Toggle
Poros eksentrik dari penghancur saklar tunggal yang diputar, memberikan
rahang yang dapat digerakkan secara vertikal maupun horizontal.
Jenis penghancur ini cukup sering digunakan di pabrik pemecah batu portebel
karena ukurannya yang ringkas, bobot yang lebih ringan, dan konstruksi yang
cukup kokoh.
Kapasitas penghancur saklar tunggal biasanya dinilai pada pengaturan ukuran
tertutup dan kurang dari unit tipe Blake.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
• Gyratory Crusher
Gyratories adalah yang paling efisien dari semua crusher tipe primer. Mantel berputar
yang dipasang di dalam mangkuk yang dalam menjadi ciri penghancur ini. Mereka
memberikan
tindakan penghancuran terus menerus dan digunakan untuk penghancuran primer dan
sekunder pada batuan yang keras, keras, dan abrasif.

• Roll Crushers
Roll crusher digunakan untuk menghasilkan pengurangan tambahan dalam ukuran
batu setelah output dari operasi peledakan mengalami satu atau lebih tahap
penghancuran
sebelumnya. Roll crusher terdiri dari rangka besi tuang berat yang dilengkapi dengan
satu atau lebih gulungan baja keras, masing-masing dipasang pada poros horizontal
terpisah.
o Single Roll
Dengan penghancur rol tunggal, material dipaksa antara roller berdiameter
besar dan liner yang dapat disesuaikan. Karena material terseret ke liner,
penghancur ini tidak ekonomis untuk menghancurkan material yang sangat
abrasif. Tapi mereka bisa menangani bahan lengket.
o Double Roll
Roll crusher dengan dua rol dibuat sedemikian rupa sehingga setiap gulungan
digerakkan secara independen oleh tarikan sabuk datar atau sabuk sabuk V.
Salah satu gulungan dipasang pada bingkai geser untuk memungkinkan
penyesuaian lebar bukaan pelepasan antara dua gulungan. Gulungan yang
dapat digerakkan diberi pegas untuk memberikan keamanan terhadap usia
bendungan pada gulungan ketika material yang tidak dapat dihancurkan
melewati mesin.

• Spesial Aggregate processing unit


o Rod mills
Merupakan cangkang baja melingkar, dilengkapi dengan alat penggilingan
berupa batang baja, yang panjangnya kurang lebih sepanjang alat tersebut
o Ball Mills
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
Kurang lebih miri dengan rod mills, hanya saja alat penggilingan berupa bola
baja. Ball mills menghasilkan material yang halus dengan ukuran yang lebih
kecil

• Feeders
Crusher tipe kompresi (jaw crusher) dirancang untuk menggunakan interaksi partikel
Dalam proses penghancuran. Kapasitas penghancur kompresi dan tipe tumbukan akan
ditingkatkan jika digunakan satu batu per unit konsumsi. Pemasangan feeder dapat
meningkatkan kapasitas jaw crusher sebanyak 15%. Ada 4 tipe feeder yaitu apron,
vibrating, plate, dan belt.

• Surge Piles
Sebuah proyek dapat dirancang untuk menyediakan penyimpanan sementara untuk
batu di antara tahap penghancuran. Rencana ini bertujuan untuk menghilangkan atau
mengurangi efek lonjakan yang sering terjadi ketika operasi penghancuran,
penyaringan,
dan penanganan
Batu dalam penyimpanan sementara di depan mesin penghancur disebut sebagai
"surge piles".

• Scalping Crushed Stone


Scalping mengacu pada operasi penyaringan yang menghilangkan, dari massa utama
batu yang akan diproses, batu yang terlalu besar untuk pembukaan crusher atau cukup
kecil untuk digunakan tanpa penghancuran lebih lanjut. Scalping di depan crusher
memiliki dua tujuan:
a. Mencegah batu yang terlalu besar memasuki penghancur dan
menghalangi bukaan

b. Menghilangkan kotoran, lumpur, atau kotoran lain yang tidak dapat diterima

dalam produk jadi. Jika produk dari operasi peledakan mengandung batu yang terlalu
besar,
diinginkan untuk membuangnya di depan penghancur

• Screening Aggregate
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
Screening agregat dilakukan untuk menentukan ukuran partikel dari tiap agregat.
Mengetahui perbedaan ukuran partikel diperlukan untuk penambahan proses tertentu
atau mengalihkan beberapa bahan agar tidak mendapatkan proses yang tidak perlu.
Menentukan luas area saringan yang diperlukan:

Q=ACEDG
Q = Kapasitas Saringan (tph)
A = Luas sarinag (sf)
C = kapasitas saringan secara teoritis (tph/sf)
E = Faktor efisiensi
D = Faktor dek
G = Faktor ukuran agregat
o Faktor efisiensi

o Faktor dek

o Faktor ukuran agregat

• Log Washer
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman Bab 12, 13 dan 14
Log washer merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan endapan yang ada
pada agregat sebelum agregat digunakan, karena berpotensi mengganggu penggunaan
agregat . Log washer umumnya digunakan untuk menghilangkan endapan seperti
lumpur dan tanah liat.

• Segregasi
Setelah batu dihancurkan dan disaring dan mendapatkan ukuran yang diinginkan,
harus
disimpan dengan baik agar partikel besar dan kecil tidak terpisah dan merusak
campuran dengan ukuran yang sesuai persyaratan. Spesifikasi terkait produksi agregat
menetapkan
agar agregat yang diangkut oleh belt conveyor tidak boleh jatuh dari ujung pelepasan
belt
Ujung belt harus dijaga serendah mungkin dan dikeluarkan melalui rock ladder yang
berisi baffle untuk mencegah segregasi

• Keamanan
Beberapa langkah keselamatan yang harus diperhatikan:

■ Jangan melepas pelindung atau penutup saat peralatan sedang berjalan

■ Ganti semua pelindung dan penutup setelah perawatan

■ Jangan melumasi peralatan saat sedang berjalan

■ Halangi bagian yang tidak diperlukan untuk mencegah pergerakan tidak terduga
saat perbaikan atau pemeliharaan

■ Jangan mengeluarkan bahan yang tersumbat saat peralatan berjalan

Anda mungkin juga menyukai