Anda di halaman 1dari 17

Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama

NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9

BAB 7

DOZER
 Undercarriage pada Dozer tipe Crawler
Dozer tipe crawler ini merupakan mesin tracklaying, yang memiliki track sepatu dari
bahan baja yang terhubung dan bergerak dalam bidang horizontal melintasi roller tetap.
Kompenen lainnya berupa sproket dan roda idler. Spoket berfungsi sebagai penggerak, saat
sproket berputar akan memaksa track sepatu untuk maju dan mundur.
Roda idler dipasang secara vertikal terhubung ke perangkat rekoil yang memiliki
tegangan yang dapat disesuaikan. Berfungsi mempertahankan ketegangan yang tepat di track
sepatu dan memungkinkannya menyerap guncangan berat

 Perbandingan pemanfaatan tipe dozer


o Wheel type Dozer
Memiliki ciri-ciri diantaranya:
a. Dapat bekerja baik pada tanah keras, bton dan tanah abrasif yang tidak memiliki
potongan tajam
b. Dapat bekerja baik untuk pekerjaan mendatar dan menurun
c. Cuaca basah menyebabkan kondisi permukaan yang lembut dan licin akan
memperlambat operasi
d. Beban roda yang terkonsentrasi akan memberikan aksi pemadatan dan
pengadukan ke permukaan tanah
e. Cocok untuk perjalanan jauh
f. Dapat bekerja baik dalam menangani tanah gembur
g. Fast return speed 8-26 mph
h. Hanya dapat menangani beban blade biasa

o Crawler Type Dozer


Memiliki ciri-ciri diantaranya:
a. Dapat bekerja baik di berbagai tanah seperti pasir dll
b. Dapat bekerja baik di hampir semua medan jalan
c. Dapat bekerja di tanah lunak dan di tanah permukaan licin berfungsi memberikan
tekanan tanah yang sangat rendah dengan undercarriage tekanan tanah rendah
khusus dan konfigurasi track
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
d. Cocok untuk perjalanan dekat
e. Dapat bekerja baik dalam menangani tanah yang kering
f. Slow return speed 5-10 mph
g. Dapat mendorong beban blade besar

 Pekerjaan dozer
a. Stripping
Penghilangan lapisan material tipis
b. Backfilling
Penimbunan kembali yang dikerjakan
c. Slot dozing
Digunakan sebagai penahan untuk lintas kerja dozer
d. Blade to blade dozing
Teknik yang digunakan untuk meningkatkan produksi dozer

 Dozer
Dozer adalah mesin pemindah tanah yang efektif dan serbaguna. Dozer berguna untuk:
● Memindahkan dan menyebarkan tanah atau batuan
● Penimbunan parit
● Membuka jalan melalui medan berbatu
● Membersihkan permukaan tanah
● Pembukaan lahan dari kayu, akar, atau lainnya
Pada dozer terdapat komponen blade. Blade Blades pada dozer terdiri dari moldboard dengan
ujung tombak yang dapat diganti dan end bits. Blades tersebut disambungkan dengan push
arms dan tilt cylinders atau c-frame. Pergerakan pada blade dibagi menjadi:
A. Tilt: Bergerak dalam bidang vertikal
B. Pitch: Gerakan pada koneksi antara dozer dengan blade
C. Angling: PEmutaran blade agar tidak lurus

Jenis-jenis blade pada dozer adalah:

1. Straight Blade
● DIgunakan untuk jarak pendek dan menengah
● Penimbunan kembali, perataan, pengisian, dan
penyebaran bahan
● Dipasang pada posisi tegak lurus dan bilahnya tidak
memiliki lengkungan
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
2. Angle Blade

● Lebih lebar daripada straight blade


● Dapat dimiringkan hingga 25 derajat
● Penimbunan kembali dan membuat sidehill cuts

3. Universal Blade

● Lebih lebar dan panjang dari straight blade dan ujungnya memiliki kemiringan sekitar 25
derajat.
● Bilah berbentuk U bertujuan untuk mengurangi
tumpahan material dan menjadi lebih efisien
● Lebih cocok untuk material yang ringan
● Untuk penimbunan dan pelepasan bahan non kohesif

4. Semi universal Blade

● Gabungan dari straight dan universal blade


● Peningkatan kapasitas dengan tambahan sayap di samping blade

5. Cushion Blade

● Center liner plate yang tahan aus dan lebih pendek daripada straight blade
● Bantalan karet dan pegas memungkinkan dozer untuk menyerap dampak kontak pada
bagian blade
● Dapat membersihkan area potong dan meningkatkan produksi total
● Tidak dapat dimiringkan

6. Stripping

● Penghilangan lapisan tipis pada material permukaan tanah atau lapisan atas tanah (bahan
organik)
● Bahan kohesi lebih mudah didorong dibandingkan bahan
granular (pasir)

7. Backfilling

● Penimbunan kembali yang dikerjakan dengan mendorong material dengan angle blade
● Lintasan perlu diperhatikan perihal melintasi pipa dan
gorong – gorong

8. Slot Dozing
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
● Teknik di mana ujung blade bahan sisa pekerjaan dozer sebelumnya digunakan sebagai
penahan untuk lintasan kerja dozer
● Berguna agar hasil produksi pekerjaan meningkat dengan mencegah sisa material
pendorongan pada ujung blade

9. Blade to blade dozing

● Teknik yang digunakan untuk meingkatkan produksi dozer


● Digunakan dua atau lebih mesin dozer secara bersebelahan dalam pendorongan material
● Dapat mengurangi tumpahan samping pada proyek

 Dozer production estimating

Dozer biasanya tidak memilki kapasitas voumetrik yang pasti. Faktor-faktor yang
menentukan ada produksi dozer adalah:

a. Blade type

b. Tipe dan kondisi material


Jenis dan kondisi material yang ditangani mempengaruhi bentuk massa yang ada pada
blade. Bahan kohesif (tanah liat) biasanya akan menumpuk. Bahan yang menunjukkan
memiliki kandungan mika tinggi akan naik di atas tanah dan membengkak
c. Cycle time
Satu siklus produksi dozer ditandai dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk
mendorong beban, mundur, dan bermanuver ke posisi untuk mendorong tanah lagi.
Waktu yang diperlukan untuk mendorong dan mundur lagi dapat dihitung untuk setiap
pembuldozeran dengan mempertimbangkan jarak tempuh dan kecepatan dari grafik
kinerja alat berat.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
Produksi dozer dapat dicari menggunakan persamaan:

o Estimasi produksi dozer


Berikut merupakan format yang dapat digunakan dalam menganalisis produksi Dozer.
Perhitungan didasarkan dengan:
● Caterpillar D7G dengan straight blade
● Dioperasikan untuk slot-dozing
● Material yang dipindahkan dry, noncohesive silty sand
● Material dipindahkan sejauh 300 ft (90 m) dari daerah cut dengan kemiringan menuruni
bukit 10%
● Operator memiliki average skill
● Dozer memiliki power shift transmission
● Visibility dan traction harus memuaskan
● Berat material 108 pcf (lb per cf)
● swell sebesar 12% ketika di gali (bank to loose state)
● Job efficiency diasumsikan 50-min hour
Hitung biaya langsung dari pemindahan tanah dalam dollar per bcy, dengan asumsi
owning and operating (O&O) cost untuk dozer sebesar $32.50 per jam dan gaji operator
sebesar $14.85 per jam
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9

o Dozer Safety
Before operation:
- Menggunakan sabuk pengaman sebelum menyalakan mesin
- Lakukan pemeriksaan terhadap semua kontrol mesin

During operation:

- Kurangi kecepatan saat bekerja di medan yang kasar


- Di lereng yang curam pastikan bekerja secara diagonal

After operation

- Setelah selesai, selalu matikan mesin dan kunci


Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
- Bekerja dengan aggota lain agar kondisi luar dapat dipantau oleh yang lain.
 Operasi pembersihan lahan
Land Clearing Operation. adalah operasi untuk membuat/membuka lahan yang akan dijadikan
konstruksi Crawler dozers dilengkapi dengan bilah pembersihan khusus. Alat ini adalah alat
berat yang sangat baik untuk membuka membuat lahan. Pembersihan lahan dan pohon
biasanya diperlukan sebelum melakukan operasi pemindahan tanah. Pepohonan, semak
belukar, bahkan rerumputan dan gulma membuat penanganan material menjadi sangat sulit.
Jika bahan organik ini dibiarkan tercampur menjadi timbunan timbunan, pembusukannya dari
waktu ke waktu akan menyebabkan penurunan timbunan. Pembukaan lahan dapat dibagi
menjadi beberapa operasi, tergantung pada jenis vegetasi, kondisi tanah dan topografi,
jumlah pembukaan lahan yang diperlukan,

Tipe peralatan yang dipakai:


a. Crawler tractors with earthmoving blades
b. Crawler with special clearing blades
c. Crawler tractors with cleasing blades

Estimasi produksi pembersihan lahan

Ketika hanya ada tumbuhan yang berukuran kecil dan masih mungkin untuk
membersihkannya dengan kecepatan yang konstan, produksi bisa diperkirakan dengan
kecepatan traktor dan lebar dari lintasan yang dilalui. Persamaan yang digunakan adalah:

o Tree count method - cutting and pilling up production


Perusahaan The Rome Plow menemukan formula dalam mengestimasi produksi cutting dan
pilling-up. The Rome formula dan tabel kekonstanan memberikan arahan pada variabel
kecepatan dalam operasi pembukaan lahan. Untuk mengembangkan penginputan data yang
dibutuhkan pada The Rome formula, estimator diharuskan melakukan survey lapangan secara
menyeluruh dan mengumpulkan informasi ada pula informasi yang dikumpulkan seperti
● Kerapatan tumbuhan kurang dari 12 inch
● Keberadaan kayu keras dicatat lalu dinyatakan dalam persentase
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
● Keberadaan tanaman merambat yang berat
● Rata rata jumlah dari pohon per hektar pada kisaran sebagai berikut
● Jumlah dari diameter keseluruhan pohon per hektar dengan diameter pada permukaan
tanah diatas 6ft
o Safety during clearing operation
Saat operasi dengan menggunakan beberapa dozer, dibutuhkan juga perawatan yang baik
pada tiap mesinnya. Hal ini disebabkan saat pohon ditebang menghantam mesin jika
pengoperasian. Operator harus menilai kemana arah pohon akan terjatuh. Dalam
pengoperasian ini hal yang menjadi pengawasan adalah api, dengan dozer belly
pan atau pisau dozer harus selalu dibersihkan beriringan dengan operasi pembersihan yang
di akumulasi debri pada mesin kompartmen dapat dengan muda menyalakan apinya
 Ripping Rock
Ripper adalah alat yang digunakan untuk memecah, menggali lapisan batuan atau material
keras lainnya agar menjadi bongkahan yang memungkinkan untuk digusur.
Ripper dapat dipasang pada traktor sesuai ukuran traktor dan spesifikasi yang diinginkan.
Kemampuan ripper dipengaruhi beberapa hal, yaitu :
a. Traktor yang lebih berat dan lebih bertenaga
b. Peningkatan ukuran dan kinerja ripper
c. Instrumen yang lebih baik untuk menentukan rippabilitas batuan
d. Peningkatan teknik dalam menggunakan instrumen dan peralatan
o Menentukan batu yang bisa diserok/robek
Dalam suatu proyek yang meliputi ekskavasi batuan perlu ditentukan apakah batu tersebut
dapat dibelah atau dipecah (ripped). Karakteristik fisik daripada batuan yang mudah
dipecah seperti :
1. Batuan yang retak dan patah
2. Suhu cuaca yang lebih tinggi memengaruhi kemudahan pemecahan batu
3. Struktur yang rapuh dan mengkristal
4. Stratifikasi yang tinggi memungkinkan pemecahan batu yang lebih mudah
5. Batuan berbutir kasar lebih mudah dipecah dibandingkan batuan berbutir halus.
Rippability dari hampir semua jenis batuan ditentukan berdasarkan kecepatan gelombang
seismik yang merambat melalui batuan. Terdapat metode seismografik refraksi yang
dapat mengukur gelombang tersebut sehingga kita dapat menentukan kecepatan seismik
yang sesuai dari tipe batu yang ada.
o Menentukan ketebalan dan kekuatan lapisan tanah
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9

Menggunakan refraksi seismografik, dapat ditentukan tebal dan kekuatan dari lapisan
tanah.
Rumus :
Kecepatan gelombang

Kelebihan lapisan awal

Kedalaman lapisan selanjutnya

Terdapat beberapa bagian dari alat ripper yaitu:


1. Shank, bagian panjang pada ripper yang akan masuk ke dalam material

2. Ripper tip, bagian ujung ripper yang dapat dilepas pasang agar mudah diganti
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
Ripper tersebut akan dihubungkan ke traktor sebagai kendaraan operator. Terdapat 3 tipe
penghubung antara ripper dengan traktor, yaitu radial, paralel dan paralelogram dengan
variable pitch

Efektivitas ripper bergantung pada:

1. Tekanan pada ujung ripper


2. Kekuatan traktor, berat traktor dan koefisien traksi
3. Properti dari material yang dibelah.
o Estimasi produksi ripping
Estimasi produksi ripping dicapai dengan menjalankan tes dan studi metode operasional.
Terdapat beberapa metode, seperti :
1. Quick Method
Dengan menghitung volume ripping yang dilakukan serta menghitung waktu lamanya
proses ripping, maka didapat ripping production dengan rumus sebagai berikut:

2. Seismic Velocity Method


Telah terdapat chart antara kecepatan gelombang seismik dengan tipe batuan yang akan
dihancurkan sehingga bisa diestimasi jenis ripper yang akan digunakan. Hal ini dapat
memberikan acuan untuk menentukan estimasi produksi ripper menggunakan chart
sebagai berikut.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
Bab 9

Excavator

 Hydraulic Excavators
Hydraulic excavator menggunakan mesin diesel untuk menggerakan pompa, mesin,
dan silinder hidraulik. Gaya hidraulik dari komponen ini digunakan untuk menggerakan
excavator saat menggali tanah (digging) dan memuat material ke truk (Loading). Kontrol
hidraulik pada komponen mesin:
- Waktu siklus yang lebih cepat
- Kontrol alat yang baik
- Kontrol alat yang presisi
- Efisiensi keseluruhan yang tinggi
- Kelancaran dan kemudahan pengoperasian

o Production rate
Rumus produksi dasar

Dengan:

Q = heaped bucket capacity (lcy)

F = bucket fill factor

AS:D = angle of swing and depth (height of cut correction)

T = cycle time in seconds

E = efiiciency (min per hourr)

Kecelakaan pada hydraulic excavator memiliki penyebab umum yaitu:

1. Ditabrak oleh mesin excavator yang sedang bergerak, ayunan


booms, atau komponen mesin lainnya.
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
2. Dihantam bucket excavator yang terlepas dari tiang secara
tiba-tiba.

Hal hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kecelakaan:

1.Operator harus menjaga mesin pada jarak yang aman dari pekerja setiap saat.
2. Area kerja harus dibatasi dengan garis peringatan, pagar atau tanda pembatas.
3. Pekerja harus diberi pelatihan kerja yang aman saat bekerja di dekat alat berat.
4. Supervisor harus mempertimbangkan metode kerja alternatif untuk menghilangkan
kebutuhan penempatan pekerja di dekat alat berat.

 Front Shovel
Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya diatas permukaan
dimana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang
keras. Ukuran shovel ditentukan berdasarkan ukuran bucket yang dinyatakan dalam cubic
yards (cubic yard) atau cubic meters (cu m atau m³). Hydraulic shovels untuk pekerjaan
konstruksi memiliki kapasitas antara 3 sampai 14 cy dan untuk aplikasi pertambangan
memiliki kapasitas antara 28 sampai 68 cy. Standar yang digunakan yaitu Power Crane and
Shovel Association (PCSA) Standard No. 3, Society of Automotive Engineers (SAE)
Standard J67, dan the Committee on European Construction Equipment (CECE) method.

Pemilihan front shovel dilakukan berdasarkan:


Biaya penggalian
1. Ukuran pekerjaan
2. Biaya mobilisasi front shovel ke proyek
3. Biaya pengeboran dan peledakkan dapat dikurangi dengan pengguanan shovel besar

Kondisi pekerjaan

1. Jenis materiak yang akan digali mempengaruhi digali mempengaruhi besar atau kecilnya
shovel yang akan digunakan
2. Kapasitas alat pengangkut yang tersedia harus dipertimbangkan dalam pemilihan ukuran
shovel
o Tinggi dari efek galian pada shovel production
Tinggi tebing galian harus optimal agar ketika bucket mencapai titik tertinggi, bucket sudah
terisi penuh dan tidak memberikan beban berlebihan pada mesin.
Tinggi optimal
● Easy-to-load : 30-50% dari tinggi galian maksimal
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
● Hard-to-load : 50% dari tinggi galian maksimal
● Common earth : kurang dari 40% tinggi galian maksimal.
Faktor koreksi sudut putar dan persentase tinggi gali optimal pada produksi shovel

o Angle of Swing Effect


Sudut putar shovel adalah sudut dalam bidang horizontal antara kedudukan pada waktu
menggali dan pada waktu membuang muatan yang dinyatakan dalam derajat.

 Hoes
Hoe digunakan untuk menggali di bawah permukaan tanah tempat mesin berada
Dimensi perwakilan jarak pemuatan dan kapasitas angkat crawler hidraulik cangkul

Pemilihan buckte dilakukan berdasarkan material yang akan digali

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan:


1. Kedalaman galian makasimum yang diperlukan
2. Radius kerja maksimum yang diperlukan untuk menggali dan membuang
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
3. Ketinggian pembuangan maksimum yang diperlukan
4. Kemampuan mengangkat yang diperlukan
o Rated Lifting Capacity
Beban pengangkatan ditetapkan berdasarkan:
1. Beban pengangkatan tidak boleh melebihi 75 % dari beban miring
2. Beban pengangkatan tidak boleh melebihi 87 % kapasitas ekskavator hidraulik
3. Beban pengangkatan tidak boleh melebihi kemampuan struktural mesin
o Perhitungan produksi cangkul

Rumus produksi dasar untuk hoe yang digunakan:

Keterangan:
Q = Kapasitas timbunan bucket (Icy)
F = Faktor pengisian bucket untuk hoe-bucket
T = waktu (s)
E = efisiensi (min/hour)

 Loader
Loader digunakan untuk menangani dan mengangkut material curah, seperti tanah dan batu;
untuk memuat truk; untuk menggali tanah; dan untuk mengisi tempat sampah agregat di
pabrik aspal dan beton.
o Loader buckets/attachments
Jenis bucket berdasarkan tujuannya:
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9

a.
Tujuan umum dari Bucket ini biasanya dilengkapi dengan gigi yang dapat diganti yang
dipasang pada ujung tombak, tetapi juga dilengkapi dengan bibir lurus dan tanpa gigi.

b.
Adapula bucket lain yang disebut sebagai bucket four in one karena dapat digunakan untuk
menggali seperti bucket, clam, blade dan grapple biasa. Bucket ini memiliki tepi tajam yang
dapat diganti dengan baut.

c.
Terbuat dari satu bagian memiliki ujung tombak berbentuk v yang menonjol digunakan untuk
mencongkel dan mengendurkan shot rock
d. Rock

Bucket ini memungkinkan keserbagunaan untuk bekerja di area terbatas, di sepanjang jalan
dalam lalu lintas dan untuk mengisi truk. Tersedia ember pembuangan di sebelah kiri dan
kanan
e. Forklift

Forklift dapat dipasang ke loader sebagai pengganti bucket


 Operating Load
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
Sebuah wheel loader memiliki limitasi saat beroperasi. Wheel Loader dapat beroperasi
kurang dari 50% dalam keadaan full-turn static tipping load. Dimana full-turn static tipping
load adalah jumlah berat yang dibutuhkan untuk menyebabkan mesin berbalik pada
putaran penuh dengan bucket diangkat sepenuhnya di udara. Sedangkan untuk Track
Loader kurang dari 35%.
Tiga faktor yang dapat dipertimbangkan dalam memilih loader:
1. Tipe material
2. Volume dari material
3. Ketinggian material itu yang harus diangkat

Tingkat produksi wheel loader bergantung pada waktu siklusnya. Ketika jarak tempuh
kurang dari 100 ft, wheel loader harus dapat berjala, dengan bucket loader sekitar 80%
dari kecepatan maksimumnya pada gigi rendah dan kembali dalam keadaan kosong
pada sekitar 60% dari kecepatan maksimumnya pada gigi kedua.

 Spesialisasi Excavator
o Mesin Parit
Mesin parit telah ada selama lebih dari 100 tahun, mesin ini telah ada sejak 1893. Mesin ini
dirancang untuk menggali parit dengan panjang dan berbagai jenis lebar serta kedalaman.
Kekuatan mesin ini berkisar antara 40-150 tenaga kuda, karena rata-rata kedalaman parit tidak
lebih dari 61 cm dan dalam tidak lebih dari 210 cm.
Tipe roda pada mesin parit:
a. Terdiri dari roda yang dapat bergerak dan dapat dilepaskan dengan bucket
b. Mesin ini dapat memotong tanah hingga kedalaman 240 cm dengan lebar parit dari 30-
150 cm
c. Cocok untuk parit yang dangkal

Tipe tangga:

a. Lebih banyak ember atau bucket


b. Dapat menggali sedalam 9 9m dan lebar 3 m
c. Tidak cocok pada tanah yang tidak stabil dan mempunyai air tanah tertinggi

Pada pekerjaan parit ada beberapa faktor yang dapat menentukan pemilihan suatu
alat, yaitu :
● Kondisi lapangan
● Lebar dan dalamnya parit
● Jenis tanah
● Muka air tanah
Nama: Muhammad Raditya Adjie Pratama
NPM: 1906383066
Rangkuman bab 7 & 9
● Lebar area disposal
Apabila kondisi tanah cukup keras dan direncanakan untuk parit yang dangkal dan
sempit, maka tipe roda adalah jenis mesin yang cocok.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi produksi mesin parit ini seperti : kelas tanah,
lebar parit, kedalaman parit, topografi, kondisi iklim. Knerja mesin penggali ditentukan oleh
kecepatan dan volume penggalian dimana 2 hal tersebut bergantung dengan keras suatu tanah
yang akan di ambil, semakin mengarah pada tanah yang keras (batu), maka akan mengurangi
persentase pemotongan tanah.

Keamanan parit perlu dijaga, parit dengan kedalaman lebih dari 1,5 m diberikan slope
(kemiringan), tangga, atau pelindung. Persyaratan untuk akses masuk menurut standar OSHA
1926.651 mengatakan “Sebuah parit dengan kedalaman lebih dari 1.2 m memerlukan akses
masuk seperti tangga yang tidak lebih dari 7,62 m. Persyaratan lain adalah Sebuah tiang
pancang harus diletakan paling tidak sejaruh 60 cm dari tepi parit, sedangkan untuk
kedalaman parit lebih dari 6 m seorang engineer haruslah mendesain pelindung galian.

o Backhoe Loaders
Fungsi bucket bagian depan mesin ini berfungsi untuk menggali/mendorong tanah di atas
permukaan roda.

Fungsi backhoe dibagian belakang mesin berfungsi untuk menggali tanah dibawah
permukaan roda, bagian hoe dapat diganti dengan hammer atau breaker yang berguna untuk
pembongkaran.

o Holland Loaders
Mesin ini adalah unit penggalian yang dipasang di antara dua traktor perayap yang beroperasi
bersama-sama dari satu operator di traktor utama.
o Holland Loaders
VAC excavators menggunakan sistem vakum yang kuat untuk menggali dengan aman.
Dengan menggunakan kombinasi jet air bertekanan tinggi dan sistem vakum.

Anda mungkin juga menyukai