Sebuah grader, juga umum disebut road grader atau motor grader, adalah alat berat dengan
pisau panjang yang digunakan untuk meratakan permukaan dalam proses perataan. Umumnya
grader memiliki tiga as roda, dengan mesin dan kabin berada di atas as roda belakang di satu
ujung kendaraan dan as ketiga pada bagian ujung depan kendaraan, dengan blade berada di
antaranya. Di beberapa negara, seperti Finlandia, hampir setiap grader dilengkapi dengan blade
kedua yang ditempatkan di bagian depan as roda depan. Beberapa pekerja konstruksi sering
menyebut keseluruhan mesin sebagai "blade". Rentang kapasitas blade adalah dari 2,50 sampai
7.30 m serta rentang kapasitas mesin mulai dari 93–373 kW (125–500 hp). Beberapa grader
dapat mengoperasikan beberapa alat tambahan, atau digunakan untuk pekerjaan yang berbeda
seperti penambangan bawah tanah.
Dalam teknik sipil, fungsi grader adalah untuk "penyelesaian akhir" (tepatnya untuk
memperbaiki atau mengatur). "Perataan kasar" biasanya dilakukan oleh alat berat atau
kendaraan konstruksi seperti scraper dan buldoser.
Grader biasanya digunakan dalam konstruksi dan pemeliharaan jalan tanah dan jalan berkerikil.
Pada konstruksi jalan aspal grader biasa digunakan untuk menyiapkan landasan dasar, untuk
membuat permukaan datar tempat aspal akan dilapiskan. Grader juga digunakan untuk
membuat landasan fondasi tanah sebelum pembangunan gedung-gedung besar. Grader dapat
membuat permukaan miring pada jalan. Di beberapa negara grader digunakan untuk membuat
parit dengan penampang berbentuk V yang dangkal di sisi jalan raya.
Inovasi terkini dari grader adalah disertakannya teknologi kendali perataan, seperti yang
diproduksi oleh Topcon Positioning Systems, Inc., Trimble Navigation, Leica Geosystems atau
Mikrofyn untuk kendali perataan yang presisi dan konstruksi (yang berpotensi) "tanpa
pancang". Produsen seperti Caterpillar juga telah mulai mengintegrasikan teknologi ini, seperti
Cat Grade Control, ke mesin mereka.
Grader dulunya ditarik oleh manusia dan hewan pekerja. Grader otomatis pertama dibuat oleh
Russell Grader Manufacturing Company pada tahun 1920, yang disebut Russell Motor Hi-Way
Patrol. Grader pertama ini dibuat dengan menambahkan blade perata sebagai tambahan pada
unit traktor biasa. Setelah membeli perusahaan ini pada tahun 1928, Caterpillar kemudian
mengintegrasikan traktor dan perata dalam satu desain—pada saat yang bersamaan
menggantikan crawler dengan roda untuk menghasilkan grader otomatis beroda ban pertama,
Caterpillar Auto Patrol, dirilis ada tahun 1931.
Pada proyek-proyek pembuatan jalan, motor grader menjadi aktor penting pada tahap
finishing. Dimana motor grader bertugas membentuk permukaan badan jalan seperti punggung
kuda. Artinya pada bagian tengah jalan lebih tinggi 15 cm daripada bahu jalan. Ini bertujuan
agar air hujan bisa mengalir ke tepian sehingga tidak menggenang di tengah jalan.
Namun motor grader juga bisa menangani pekerjaan lain selain membentuk jalan. Misalnya
pembuatan saluran air (parit) di pinggir jalan. Pada saat bekerja membuat parit ini pisau bagian
samping motor grader akan ditancapkan di area saluran, lalu berjalan searah dengan jalan
tersebut. Maka pisau (blade) akan meninggalkan bekas berupa saluran air atau parit.
Bukan hanya itu. Bahkan motor grader juga sering digunakan membuat kemiringan tanah di
tebing pinggir jalan atau sloping (biasa disebut ngeslop). Hasil kemiringan tanah buatan motor
grader ini lebih baik daripada pekerjaan excavator. Kemiringan tanah akan terlihat tampak rapi
dan halus serta lebih sesuai dengan ukuran kemiringan yang dikehendaki.
Pada proyek-proyek pembuatan lapangan golf, motor grader memiliki peranan penting untuk
membuat kemiringan tanah yang panjang dan lebar. Karena pekerjaan membuat kemiringan
tanah yang benar-benar rapi untuk standar lapangan golf hanya bisa ditangani oleh motor
grader. Sedangkan excavator dan bulldozer hanya yang memulai pengerjaan awal saja,
selanjutnya penyelesaian tahap akhir atau disebut "finishing point" dilakukan oleh motor grader
agar kemiringan tanah menjadi lebih rapi dan akurat.
Ketika meratakan sebuah lapangan sepak bola atau tanah yang luas, misalnya pembuatan
bandara, motor grader tidak harus menunggu bantuan bulldozer jika menjumpai gundukan
tanah yang keras dan tidak bisa diratakan. Pada bagian bawah juga dilengkapi dengan alat
penggembur tanah yang berbentuk seperti gerabak. Tanah yang keras akan dibajak dulu
menggunakan garpu tersebut agar gembur, dan selanjutnya diratakan.
Motor grader terdiri dari enam bagian utama, yaitu penggerak (prime mover), kerangka
(frame), pisau (moldboard), sacrifier, circle dan drawbar Alat penggerak motor grader adalah
roda ban yang terletak di belakang. Frame menghubungkan penggerak dan as depan. Letak
frame cukup tinggi untuk memudahkan maneuver alat. Dalam pengoperasiannya, motor grader
menggunakan pisau yang disebut moldboard yang dapat digerakkan sesuai dengan kebutuhan
bentuk permukaan. Panjang blade biasanya berkisar antara 3 sampai 5 meter.
Pada sebuah motor grader ada beberapa perlengkapan kerja yang digunakan, seperti dibawah
ini:
1. Front blade
Front blade sangat dibutuhkan untuk pekerjaan- pekerjaan spreading (penaburan) yang sulit.
3. Push plate
Komponen ini digunakan untuk menumbangkan pohon atau mendorong alat lain pada saat
terjebak dalam lumpur. Push plate juga berfungsi sebagai pemberat (counterweight) untuk
menjaga agar roda depan tidak terangkat pada saat alat tersebut digunakan untuk melakukan
pekerjaan
ripping.
4. Scarifier
Scarifier digunakan untuk menggali material-material keras seperti aspal atau lapisan es yang
tidak mampu digali dengan menggunakan blade. Banyaknya jumlah gigi yang terdapat pada
scarifier tergantung pada kekerasan material yang akan digali.
5. Extension blade
Dengan menggunakan extension blade ini, blade dapat diperpanjang baik satu sisi maupun
kedua sisi. Pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien tetapi hanya dapat digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan ringan saja.
Sebagai bagian dari alat berat, Motor Grader berfungsi sebagai alat perata
yang biasanya digunakan untuk meratakan dan membentuk permukaan tanah. Selain itu,
dimanfaatkan pula untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal. Pada
umumnya pengoperasian Motor Grader digunakan untuk grading, shaping (pemotongan untuk
mendapatkan bentuk atau profil/tanah), bank shoping (pemotongan dalam pembuatan talud),
scarifying (penggarukan untuk pembuatan saluran), ditching (pemotongan untuk pembuatans
aluran), serta mixing dan spreading (mencampur dan menghamparkan material di lapangan).
Kerja Motor grader meratakan jalan dan bahkan Motor Grader kerap kali maju dan mundur
berkali, dengan daya yang rendah. Grader melakukan pendorongan untuk meratakan bidang
dengan menggunakan pisau yang tajam dan besar. Pisau ini pada waktu grader maju maka
pisau itu akan diturunkan. Dan ketika grader mundur untuk mengulang kembali pemerataan
maka pisau itu terangkat begitu seterusnya. pisau tersebut di letakan antara hidrolik yang
bagian memutar dan mengangkat.
Khusus pada pembuatan jalan raya, Motor Grader selain dapat membentuk permukaan jalan,
dapat pula membentuk bahu jalan sekaligus saluran drainase pada tepi sepanjang jalan dalam
bentuk V atau bentuk lainnya. Selain itu juga dapat difungsikan untuk mencampur material dan
menghamparkan gundukan tanah yang baru diletakkan. Sedangkan pada pembuatan landasan
terbang, Motor Grader dapat meratakan tanah dalam skala luas. Perataan ini tidak hanya pada
permukaan yang se ‘level’ akan tetapi pada permukaan yang tidak sebidang.
Vibratory Roller merupakan alat pemadat tanah yang dilengkapi dengan getaran. Getaran
tersebut dihasilkan dari mesin yang menghasilkan gaya tekanan vertikal kepada tanah yang
dilewati sehingga mengakibatkan tanah atau kerikil menjadi padat . Vibrator roller terdiri dari
dua jenis yaitu single drum vibrator roller dan double drum vibrator roller. Perbedaannya
adalah pada single drum vibrator roller mempunyai satu silinder drum sedangkan double drum
vibrator roller mempunyai dua silinder drum penggilas dan mempunyai kapasitas dan tekanan
yang lebih berat daripada single drum.
1.) Atur tuas gas pada posisi minimum. Hal ini dilakukan supaya tarikan gas tidak terlalu
kencang pada saat menjalankan mesin
2.) Buka katup bahan bakar dengan memutarnya searah tanda panah sampai ujung. Hal ini
dilakukan supaya bahan bakar pada tangki turun ke mesin
3.) Putar kunci kontak pada mesin keposisi on
4.) Setelah itu tarik tuas gas pada mesin untuk menghidupkan mesin.Seteleah mesin nyala,
lakukan pemanasan pada mesin tersebut 5-10 menit . Hal ini dilakukan supaya oli yang
baru diisi bekerja merata pada mesin
5.) Ketika mesin sudah siap kita bisa mengatur tuas gas pada posisi medium dan kemudian
keposisi maksimum sesuai kebutuhan. Hal ini supaya kecepatan pada mesin naik secara
stabil
6.) Arahkan mesin kedepan atau kebelakang sesuai dengan area tanah yang ingin
dipadatkan. Untuk Mengarahkan mesin, operator dapat menggunakan batang kemudi
supaya lajur mesin terarah
7.) Ketika pemakaian sudah selesai, pindahkanlah tuas gas pada posisi normal. Pindahkan
posisi kunci kontak mesin keposisi off, maka mesin akan langsung berhenti.Setelah itu
tutuplah katuo bahan bakar ke posisi yang sebaliknya
8.) Setelah itu kita dapat mengecek kembali indocator bahan bakar tangki, oli dan
kelistrikan mesin tersebut
Alat Berat Vibration roller termasuk dalam kategori tandem roller, yang berfungsi untuk
menggilas, memadatkan hasil timbunan dimana cara pemampatanya menggunakan efek
getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau kerikil berpasir. Sebab Efisiensi
pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap tanah. Butir
butir tanah cenderung akan mengisi bagian bagian yang kosong yang terdapat diantara butir-
butirnya..
-.Frkuensi getar
-.Amplitudo Getar
-.Gaya sentrifugal
Besarnya upah kerja untuk operator/helper pada Vibration Roller adalah tergantung dari lokasi
pekerjaan, perusahaan yang bersangkutan, peraturan yang berlaku di lokasi, dan kontrak kerja
antara dua pihak tersebut. Pada dasarnya upah untuk pekerja dihitung dalam besarnya uang
yang dibayarkan per jam kerjanya (Rp/jam).
E.) Jenis-jenis Compactor
Pada dasarnya tipe dan jenis compactor adalah sebagai berikut :
a. Smooth steel rollers (penggilas besi dengan permukaan halus). Jenis ini dibedakan lagi
menjadi beberapa macam, jika ditinjau dari cara pengaturan
rodanya, diantaranya :
- Three wheel rollers (penggilas roda tiga) - Tandem rollers (penggilas tandem)
b. Pneumatic tired rollers (penggilas roda ban angin)
c. Sheep foot type rollers (penggilas kaki kambing)
d. Vibratory rollers (penggilas getar)
e. Vibratory plate compactor (alat pemadat-getaran)
f. Alat-alat penggilas lain :
-Mesh grid rollers (penggilas dengan roda anyaman)
-Segment rollers (penggilas dengan roda terdiri dari lempengan- lempengan). Jenis-jenis
compactor di atas mempunyai spesifikasi tersendiri untuk dipakai dalam usaha pemadatan bagi
berbagai jenis tanah, atau dengan memperhatikan berbagai faktor, misalnya :
Untuk tanah plastis dan cohesive, maka alat pemadat sheep foot roller adalah paling cocok.
Demikian juga penggunaan pneumatic roller yang cukup berat sangat efektif untuk digunakan.
Pasir dan / atau kerikil berpasir, vibrating roller dan pneumatic tired roller sering dipergunakan
untuk tanah jenis ini. Pasir bercampur lempung atau tanah liat, compactor yang sesuai untuk
jenis tanah ini antara lain segmented rollers.
1.) Smooth Steel Roller
Smooth steel roller adalah jenis penggilas dengan permukaan roda yang
terbuat dari baja rata. Umurnnya digerakkan dengan power unit yang bersatu (self propelled).
Ditinjau dari konfigurasi roda penggilasnya, compactor jenis ini dibedakan atas :
Three wheel roller ini sering juga disebut Macadam roller, karena jenis ini
sering digunakan dalam usaha-usaha pemadatan material yang berbutir kasar. Untuk
menambah bobot dari three wheel roller ini, maka roda silinder yang kosong diisi dengan zat
cair (minyak atau air) atau kadang-kadang juga diisi dengan pasir. Pada umumnya berat
compactor ini berkisar antara 6 -12 ton. Penambahan bobot akibat pengisian zat cair pada roda
silinder dapat meningkatkan beratnya 15% - 35%.
o PulidanSabuk
𝑛1/n2 = 𝑑1/d2........................................................(2, lit.6, 2002)
𝑛1 : Putaran poros pertama (rpm)
𝑛2 : Putaran poros kedua (rpm)
𝑑1: Diameter puli penggerak (mm)
𝑑2: Diametar puli yang digerakkan (mm)
Kecepatan Sabuk
v = π.d.n/ 60.1000(m/s) ...........................................(3, lit.7, 2002)
dengan
v: Kecepatan sabuk (m/s)
d: Diameter puli motor (mm)
n: Putaran motor bakar (rpm)
Panjang Sabuk
L = 2C + π (𝑑1 + 𝑑2) + 1 (𝑑1 + 𝑑2) ....................(4, lit.7, 2002)
dengan L: Panjang sabuk (mm)
C: Jarak Sumbu poros (mm)
𝑑1: Diameter puli penggerak (mm)
𝑑2: Diametar puli yang digerakkan (mm)
o Bearing
Beban eqiuvalen yang diterima oleh bantalan dapat dicari dengan
menggunakan persamaan berikut:
𝑊𝑒= (𝑋𝑅.V. 𝑊𝑅+𝑌𝑇. 𝑊𝑇) 𝐾𝑆......................................(5, lit.7, 2002)
Dengan
𝑊𝑒 : Beban eqiuvalen yang dierima bearing (N) V : Faktor beban radial
𝑊𝑅: Faktor putaran
𝑌𝑇 : Faktor untuk beban aksial
𝑊𝑇: Faktor beban aksial pada bearing (N) 𝑋𝑅 : 1 (untuk jenis ball bearing)
𝐾𝑆 : Service faktor untuk beban kejut ringan
2 4.C
𝑌𝑇 dan 𝑊𝑇 : 0, karena pada bantalan ini tidak ada gaya aksial
a. Preventive Maintenance
Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan
dengan tujuan untuk mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan pada
alat. Preventive maintenance terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Periodic Maintenance
Periodic maintenance ialah pelaksanaan service yang
dilakukan setelah unit beroperasi dalam jumlah jam tertentu. Periodic maintenance juga
terbagi menjadi tigabagian yaitu:
a. Periodic Inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian
(daily-10hours) dan mingguan (weekly-50hours) sebelum unit
beroperasi.
b. Periodic Service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya
kerusakan pada suatu alat yang dilaksanakan secara berkala/continue dengan interval
pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hours meter (HM).
2. Schedule Overhaul
Schedule Overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan
pada interval tertentu sesuai dengan standar overhaul masing- masing komponen yang ada.
3. Conditioned Based Maintenance
Conditioned Based Maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan berdasarkan
kondisi unit yang diketahui melalui Program Analisa Pelumas (PAP), Program Pemeriksaan
Mesin (PPM), Program Pemeliharaan Undercarriage (P2U) atau Program Pemeriksaan
Harian (P2H). Conditioned Based Maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan part and
service news (PSN) atau modification program yang dikeluarkan pabrik.
19
b. Corrective Maintenance
Corrective Maintenance adalah perawatan yang dilakukan
untuk mengembalikan machine kekondisi standar melalui pekerjaan repair (perbaikan) atau
adjusment (penyetelan). Corrective Maintenance terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Brakedown Maintenance
Brakedown Maintenance adalah perawatan yang dilaksanakan setelah machine brakedown
(tidak bisa digunakan).
2. Repair and Adjusment
Repair and Adjusment adalah perawatan yang sifatnya memperbaiki kerusakan yang belum
parah atau machine belum brakedown (tidak bisa digunakan).