Anda di halaman 1dari 49

TEKNIK PENGEBORAN DAN

PELEDAKAN
PRINSIP DAN PERALATAN
PEMBORAN
TUGAS 02

A B D H A K I M A D I M A P PAT U N R U
(073002200042)
Prinsip
pengeboran untuk
peledakan

1
Tugas 02

Pengeboran Berkualitas Untuk Peledakan yang optimal

1. Persiapan Matang:
•Perencanaan matang: Menentukan lokasi, sudut, diameter, dan kedalaman lubang bor yang sesuai dengan desain peledakan dan kondisi
batuan.
•Peralatan prima: Memastikan mesin bor, mata bor, dan semua peralatan dalam kondisi prima untuk memastikan kelancaran dan ketepatan
pengeboran.
•Personil terlatih: Melibatkan operator dan teknisi berpengalaman serta tersertifikasi dalam pengeboran dan peledakan.

2. Ketepatan Pengeboran:
•Posisi presisi: Mengebor lubang pada lokasi yang telah ditentukan dengan presisi tinggi untuk memaksimalkan efektivitas peledakan.
•Sudut optimal: Menentukan sudut pengeboran yang tepat sesuai dengan desain peledakan dan jenis batuan untuk menghasilkan
fragmentasi ideal.
•Kedalaman terukur: Mengebor lubang dengan kedalaman yang sesuai dengan desain dan perhitungan, memastikan tercapainya target
peledakan.
•Diameter terencana: Memilih diameter lubang yang tepat berdasarkan faktor-faktor seperti jenis batuan, target fragmentasi, dan kondisi
lingkungan.

1
Tugas 02

Pengeboran Berkualitas Untuk Peledakan yang optimal

3. Teknik Pengeboran Tepat:


•Penentuan titik awal akurat: Memilih metode penentuan titik awal yang tepat (segitiga, survey, Aquila system/GPS) untuk memastikan
presisi pengeboran.
•Teknik pengeboran efektif: Mengaplikasikan teknik pengeboran yang sesuai dengan jenis batuan dan kondisi lapangan untuk
memaksimalkan efisiensi dan keamanan.
•Pemantauan dan kontrol: Melakukan pemantauan dan kontrol kualitas pengeboran secara berkala untuk memastikan ketepatan dan
kesesuaian dengan desain.

4. Keselamatan dan Keamanan:


•Prosedur baku: Menerapkan prosedur keselamatan dan keamanan yang ketat selama proses pengeboran untuk melindungi personil dan
lingkungan sekitar.
•Peralatan pelindung diri: Menyediakan dan mewajibkan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang sesuai bagi operator dan teknisi.
•Pengawasan ketat: Melakukan pengawasan ketat terhadap seluruh proses pengeboran untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur dan
standar keselamatan.

2
Tugas 02

Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

3
Tugas 02

Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

Penitikan dalam pengeboran lubang ledakan adalah proses menentukan lokasi dan kedalaman lubang bor. Prinsip utama
penitikan adalah untuk:
1. Memastikan fragmentasi batuan yang optimal: Lubang bor harus ditempatkan dengan jarak dan kedalaman yang tepat
untuk menghasilkan fragmen batuan dengan ukuran yang diinginkan.
2. Memaksimalkan energi peledakan: Penempatan lubang bor yang tepat dapat mengoptimalkan penggunaan energi
peledakan dan meminimalkan overbreak (pecahan batuan yang berlebihan).
3. Meningkatkan keamanan: Penitikan yang tepat dapat membantu menghindari bahaya seperti ledakan yang tidak
terkontrol atau runtuhnya batuan.

4
Tugas 02

Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

Metode Penitikan:
1. Penitikan Baris Tunggal: Metode yang paling sederhana. Lubang bor dibuat dalam satu baris lurus. Cocok untuk
batuan yang mudah pecah dan kondisi lapangan yang sederhana.
2. Penitikan Segitiga: Lubang bor dibuat dalam pola segitiga. Menghasilkan fragmentasi batuan yang lebih seragam.
Cocok untuk batuan yang keras dan kondisi lapangan yang kompleks.
3. Penitikan Berjajar: Mirip dengan penitikan baris tunggal, tetapi dengan beberapa baris lubang bor. Digunakan untuk
menghasilkan fragmen batuan yang lebih kecil. Cocok untuk batuan yang sangat keras dan membutuhkan fragmentasi
yang halus.
4. Penitikan Bujur Sangkar: Lubang bor dibuat dalam pola bujur sangkar. Menghasilkan fragmentasi batuan yang lebih
merata. Cocok untuk batuan dengan struktur yang kompleks.

5
Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

Metode Segitiga: Metode penitikan segitiga adalah salah satu metode yang paling umum digunakan dalam pengeboran
lubang ledakan.
Berikut adalah penjelasannya:
Prinsip:
• Lubang bor dibuat dalam pola segitiga sama sisi.
• Jarak antar lubang bor dan kedalaman lubang bor ditentukan berdasarkan jenis batuan, kondisi lapangan, dan ukuran
fragmen yang diinginkan.
Keuntungan:
• Menghasilkan fragmentasi batuan yang lebih seragam.
• Meminimalkan overbreak.
• Meningkatkan efisiensi peledakan.
Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

Kekurangan:
• Membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak dibandingkan metode penitikan baris tunggal.
• Tidak cocok untuk kondisi lapangan yang kompleks.
Survey:
Survey adalah proses pengukuran dan pemetaan lokasi lubang bor. Berikut adalah beberapa metode survey yang umum
digunakan:
• Metode Theodolite: Menggunakan alat theodolite untuk mengukur sudut dan jarak antar lubang bor. Akurat, tetapi
membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak.
• Metode GPS: Menggunakan alat GPS untuk menentukan koordinat lokasi lubang bor. Cepat dan mudah, tetapi
akurasinya tidak setinggi metode theodolite.
Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

Aquila System/GPS: Aquila System adalah sistem penitikan lubang ledakan yang menggunakan teknologi GPS dan
GIS (Geographic Information System).
Berikut adalah beberapa keunggulannya:
• Akurasi tinggi: Sistem ini dapat menentukan lokasi lubang bor dengan akurasi yang tinggi.* Efisien: Sistem ini dapat
menghemat waktu dan tenaga dalam proses penitikan.
• Fleksibilitas: Sistem ini dapat digunakan untuk berbagai jenis batuan dan kondisi lapangan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penitikan:


Jenis batuan
Kondisi lapangan
Ukuran fragmen yang diinginkan
Jenis peledakan yang digunakan
Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak
Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

1. POLA PEMBORAN BUJUR SANGKAR (SQUARE PATTERN): Pada pola ini, ukuran burden (B) sama dengan
ukuran spasi (S), sehingga memastikan penempatan lubang bor dilakukan dengan mudah dan cepat. Kesederhanaan
dalam menentukan titik pemboran merupakan keunggulan utama dari pola ini. Selain itu, penggunaan pengaturan waktu
tunda peledakan V delay membantu memastikan hasil peledakan terkonsentrasi pada satu titik tertentu, mempermudah
proses penambangan selanjutnya.
Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

2. POLA PEMBORAN PERSEGI PANJANG (RECTANGULAR PATTERN): Pada pola ini, ukuran spasi (S) dalam satu
baris lebih besar dari ukuran burden (B). Kelebihan pola ini terletak pada fleksibilitasnya yang dapat disesuaikan dengan
kondisi geologi yang berbeda. Pemilihan pola yang tepat dapat membantu memaksimalkan efektivitas peledakan dengan
mengoptimalkan distribusi material peledakan.
Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

3. POLA PEMBORAN ZIG ZAG (STAGGERED PATTERN): Pola ini dirancang untuk memberikan keseimbangan
tekanan yang optimal pada area peledakan. Dengan menggunakan pola zigzag, tekanan peledakan dapat disebar secara
merata, sehingga memastikan bahwa batuan yang tidak terkena dampak langsung peledakan akan tetap utuh. Selain itu,
penggunaan delay yang efisien meminimalkan waktu yang dibutuhkan, sehingga proses peledakan dapat dilakukan
dengan lebih cepat dan efektif.Dalam keseluruhan, pemilihan pola pemboran lubang ledak yang tepat menjadi kunci
utama dalam mencapai hasil peledakan yang efisien dan aman. Dengan memahami kelebihan masing-masing pola,
industri pertambangan dapat meningkatkan efektivitas operasional mereka dan meminimalkan dampak negatif terhadap
lingkungan sekitar.
No. 2

Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

Pola peledakan corner cut Pola peledakan corner V-cut

Pola peledakan box to box


No. 2

Prinsip Penitikan Pengeboran untuk lubang ledak

Underground :
• Burn Cut
• Wedge atau angle cut
• Machine Cut

3
No. 3

Pengeboran di Lokasi Miring

Pengeboran di lokasi miring (berada pada sudut terhadap bidang horizontal) memiliki beberapa prinsip dan alat khusus untuk
memastikan proses yang aman dan efektif.
Berikut adalah penjelasannya:
Prinsip Pengeboran di Lokasi Miring:
• Stabilitas: Menjaga stabilitas mesin bor dan platform pengeboran untuk menghindari tergelincir atau terguling.
• Kontrol arah: Mengontrol arah lubang bor agar sesuai dengan desain pola peledakan.
• Pengaturan tekanan: Menyesuaikan tekanan pengeboran untuk memperhitungkan efek gravitasi pada bor dan cuttings (serpihan
batuan).
• Pencegahan air dan lumpur: Mengatur sistem drainase untuk mencegah air dan lumpur masuk ke dalam lubang bor dan mengganggu
proses pengeboran.

4
No. 3

Pengeboran di Lokasi Miring

Alat untuk Pengeboran di Lokasi Miring:


• Mesin bor miring: Mesin bor khusus yang dirancang untuk beroperasi pada sudut miring.
Komponen :
• Platform pengeboran: Platform yang kokoh dan stabil untuk menopang mesin bor dan operator.
• Stabilizer: Alat yang digunakan untuk menjaga stabilitas mesin bor dan platform pengeboran.
• Sistem drainase: Sistem untuk mengalirkan air dan lumpur keluar dari lubang bor.
• Mata bor khusus: Mata bor yang dirancang untuk pengeboran di lokasi miring.

4
No. 3

Pengeboran di Lokasi Miring

Contoh Alat untuk Pengeboran di Lokasi Miring:


• Mesin Bor Rotary Crwaler DR60 : Mesin bor yang umum digunakan untuk pengeboran miring di tambang. Memiliki
sistem hidrolik untuk mengontrol arah dan tekanan pengeboran.
• Dilengkapi dengan platform pengeboran dan stabilizer.
• Mesin Bor Perkusi Tipe Skid-Mounted: Cocok untuk pengeboran miring di lokasi yang sulit dijangkau. Dilengkapi
dengan sistem drainase dan mata bor khusus.

4
No. 3

Pengeboran di Lokasi Miring

4
No. 3

Pemilihan Diameter Lubang Bor untuk Peledakan

Pemilihan diameter lubang bor untuk peledakan merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi:
Efisiensi peledakan: Diameter lubang bor yang tepat dapat membantu memaksimalkan energi peledakan dan menghasilkan
fragmentasi batuan yang optimal.
Keamanan: Diameter lubang bor yang terlalu kecil dapat meningkatkan risiko ledakan yang tidak terkontrol, sedangkan diameter
yang terlalu besar dapat menyebabkan overbreak (pecahan batuan yang berlebihan).
Biaya: Diameter lubang bor yang lebih besar membutuhkan lebih banyak waktu dan material untuk dibuat, sehingga
meningkatkan biaya pengeboran.

6
No. 3

Pemilihan Diameter Lubang Bor untuk Peledakan

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan:


Jenis peledakan:
Peledakan bawah tanah umumnya membutuhkan diameter lubang bor
yang lebih kecil dibandingkan dengan peledakan permukaan.
Kedalaman lubang bor:
Diameter lubang bor yang lebih kecil umumnya digunakan untuk lubang
bor yang lebih dalam.
Alat pengeboran:
Diameter lubang bor harus sesuai dengan kemampuan alat pengeboran
yang digunakan.

6
No. 3

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemboran dan


Peledakan

Faktor Operasional : Faktor Geoteknis:


Keterampilan operator Jenis batuan:
Kondisi cuaca Kondisi geologi
Keamanan dan lingkungan Sifat fisik batuan.
Faktor Lainnya: Faktor Desain:
Biaya Diameter lubang bor
Perizinan Pola peledakan
Komunikasi dan koordinasi Jenis bahan peledak

8
No. 4

Metode Pemboran sebagai Fungsi Diameter Lubang dan


jenis batuan

5
No. 4

Metode Pemboran sebagai Fungsi Diameter dan


Kedalaman Lubang Ledak pada Medium Sedimentari Rock

5
No. 4

Metode Pemboran sebagai Fungsi Diameter dan


Kedalaman Lubang Ledak pada Soft Friable Rock (Batuan
Lunak Rapuh)

5
No. 4

Metode Pemboran sebagai Fungsi Diameter dan


Kedalaman Lubang Ledak pada Batuan Berselang Seling
Batuan Keras Abrasive dan Lunak Lengket

5
No. 4

Hubungan Daya Dorong dan Kecepatan


Penetrasi untuk Batuan Takonik pada
Berbagai Tekanan Udara (Paone dkk, 1969)

5
No. 4

Hubungan Drilling Rate dan


Kecepatan Putar

5
No. 4

Hubungan Drilling Rate dan


Gaya Thrust

5
No. 4

5
No. 4

Komponen Gerakan Utama Pemboran:

1.Perkusi (Percussion):Gerakan memukul yang menghasilkan gaya kejut untuk memecahkan batuan.Digunakan pada jenis bor perkusi,
seperti hammer drill dan top hammer.Meningkatkan efisiensi pengeboran pada batuan keras.
2. Feed (Pemakanan):Gerakan mendorong mata bor ke dalam material yang dibor.Mengatur kecepatan dan tekanan pengeboran.Faktor
penting untuk mencapai kedalaman dan diameter lubang yang diinginkan.
3. Rotasi (Rotation):Gerakan memutar mata bor yang membantu memecahkan batuan dan mengeluarkan serpihan.Memberikan arah
dan kontrol pada pengeboran.Kecepatan rotasi disesuaikan dengan jenis material dan diameter lubang.
4. Flushing (Pembilasan):Aliran air atau udara yang digunakan untuk membersihkan lubang bor dari serpihan.Mencegah penyumbatan
lubang bor dan meningkatkan efisiensi pengeboran.Membantu mendinginkan mata bor dan mengurangi keausan.

9
No. 4

Tipe Pemboran

1. Pemboran Perkusi (Percussion Drilling):


Metode:Menggunakan palu atau alat perkusi untuk memberikan gaya kejut pada mata bor.Mata bor diputar dan dipukul secara
bergantian untuk memecahkan material.
Aplikasi:Cocok untuk material keras seperti batuan, beton, dan granit.Sering digunakan dalam konstruksi, penambangan, dan
eksplorasi geoteknis.
Keuntungan:Efektif dalam memecahkan material keras.Mampu menembus material yang sulit dibor dengan metode lain.
Kekurangan:Kecepatan pengeboran relatif lambat.Getaran dan kebisingan yang tinggi.Keausan mata bor yang lebih cepat.

10
No. 4

Tipe Pemboran

2. Pemboran Rotary (Rotary Drilling):


Metode:Mata bor diputar tanpa perkusi.Material dipotong oleh mata bor yang berputar.Aplikasi:Cocok untuk material yang lebih lunak
seperti tanah, pasir, dan batuan lunak.Sering digunakan dalam konstruksi, pengeboran air, dan eksplorasi mineral.
Keuntungan:Kecepatan pengeboran lebih tinggi dibandingkan perkusi.Getaran dan kebisingan yang lebih rendah.Keausan mata bor
yang lebih lambat.
Kekurangan:Kurang efektif dalam memecahkan material keras.Tidak cocok untuk material yang sangat abrasif.

10
No. 4

Tipe Pemboran

3. Pemboran Down-the-Hole (DTH):


Metode:Mirip dengan rotary drilling, tetapi menggunakan palu pneumatik yang dipasang di dalam lubang bor.Palu pneumatik
memberikan gaya kejut pada mata bor melalui udara bertekanan.Aplikasi:Cocok untuk material keras dan abrasif seperti batuan keras
dan granit.Sering digunakan dalam penambangan, konstruksi, dan eksplorasi geoteknis.
Keuntungan:Efektif dalam memecahkan material keras dan abrasif.Kecepatan pengeboran lebih tinggi dibandingkan perkusi.Getaran
dan kebisingan yang lebih rendah.
Kekurangan:Peralatan yang lebih kompleks dan mahal.Membutuhkan kompresor udara untuk menyediakan udara bertekanan.

10
No. 4

Pemboran Bawah Tanah

1. Raise Boring:
Metode:Membor lubang vertikal dari bawah ke atas.Sering digunakan untuk membuat lubang ventilasi, lubang akses, dan lubang shaft.
Aplikasi:Cocok untuk berbagai jenis material, termasuk batuan keras, batuan lunak, dan tanah.
Keuntungan:Meminimalkan gangguan permukaan.Cocok untuk area dengan akses terbatas.
Kekurangan:Membutuhkan peralatan khusus.Kecepatan pengeboran relatif lambat.

11
No. 4

Pemboran Bawah Tanah

2. Boxhole Boring:
Metode:Membor lubang horizontal dengan diameter besar.Sering digunakan untuk membuat terowongan, jalan bawah tanah, dan
stasiun kereta bawah tanah.
Aplikasi:Cocok untuk berbagai jenis material, termasuk batuan keras, batuan lunak, dan tanah.
Keuntungan:Memungkinkan pembuatan lubang dengan diameter besar.Cocok untuk area dengan akses terbatas.
Kekurangan:Membutuhkan peralatan khusus.Biaya yang lebih tinggi dibandingkan metode lain.

11
No. 4

Pemboran Bawah Tanah

3. Tunnel Boring Machine (TBM):


Metode:Mesin bor besar yang menggali terowongan secara langsung.Sering digunakan untuk membuat terowongan panjang, seperti
terowongan kereta bawah tanah dan terowongan air.
Aplikasi:Cocok untuk berbagai jenis material, termasuk batuan keras, batuan lunak, dan tanah.
Keuntungan:Kecepatan pengeboran yang tinggi.Minim gangguan permukaan.
Kekurangan:Biaya yang sangat tinggi.Membutuhkan ruang yang besar untuk instalasi.

11
No. 4

Pemboran Bawah Tanah

4. Microtunneling:
Metode:Teknik pengeboran terowongan dengan diameter kecil.Sering digunakan untuk memasang pipa dan kabel bawah tanah.
Aplikasi:Cocok untuk area dengan akses terbatas.Minim gangguan permukaan.
Keuntungan:Biaya yang lebih rendah dibandingkan metode lain.Minim gangguan terhadap lingkungan.
Kekurangan:Diameter lubang yang terbatas.Kecepatan pengeboran relatif lambat.

11
No. 4

Pemboran Bawah Tanah

5. Horizontal Directional Drilling (HDD):


Metode:Teknik pengeboran horizontal tanpa membuat lubang di permukaan.Sering digunakan untuk menyeberangi sungai, jalan raya,
dan area yang sulit diakses.
Aplikasi:Cocok untuk berbagai jenis material, termasuk batuan keras, batuan lunak, dan tanah.
Keuntungan:Minim gangguan permukaan.Cocok untuk area dengan akses terbatas.
Kekurangan:Membutuhkan peralatan khusus.Biaya yang lebih tinggi dibandingkan metode lain.

11
Alat-Alat
pengeboran

16
No. 1

auger drilling
17
No. 1

Rotary air blasting


17
No. 1

Blast holl drilling


17
paper

16
Paper 1:
Judul: Optimasi Desain Lubang Ledak untuk Meningkatkan Fragmentasi Batu pada Peledakan Terowongan

Sumber: Jurnal Teknik Pertambangan, Vol. 24, No. 2 (2022), hal. 123-134.

Penulis: R.S. Soedjono, A.S. Widiatmoko, dan D.P. Santoso

Ringkasan:Paper ini membahas optimasi desain lubang ledak untuk meningkatkan fragmentasi batu pada peledakan terowongan.
Penelitian dilakukan dengan simulasi numerik menggunakan perangkat lunak Rocscience Blast. Parameter yang divariasikan adalah
diameter lubang ledak, jarak antar lubang ledak, dan sudut lubang ledak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diameter lubang ledak
76 mm, jarak antar lubang ledak 1,5 m, dan sudut lubang ledak 70° menghasilkan fragmentasi batu terbaik
paper 2:
Judul: Pengaruh Pola Peledakan terhadap Stabilitas Lereng pada Penambangan

Sumber: Prosiding Seminar Nasional Teknik Pertambangan (SNTP) ke-15, Yogyakarta (2023)Penulis: B.P. Kristiawan, M.N. Nasution,
dan T.S. Arifin

Ringkasan:Paper ini membahas pengaruh pola peledakan terhadap stabilitas lereng pada penambangan. Penelitian dilakukan di
tambang batubara dengan menggunakan metode numerik dan eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola peledakan
dengan baris lubang ledak tunggal menghasilkan stabilitas lereng yang lebih baik dibandingkan dengan pola peledakan dengan baris
lubang ledak ganda.
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=macam-macam+prinsip+pembora
n&btnG=#d=gs_qabs&t=1712186181922&u=%23p%3DmMXCg0a0_PI
https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=macam-macam+prinsip+pembora
n&btnG=#d=gs_qabs&t=1712186322783&u=%23p%3D0lf8vt8MihsJ

https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=macam-macam+prinsip+pembora
n+dan+peledakan+berhubungan+dengan+jenis+batuan+dan+kondisi+lapangan&btnG=#d=gs_qa
bs&t=1712186511561&u=%23p%3DJBlcTMcRBi0J
https://id.scribd.com/document/341430305/Klasifikasi-metode-penggalian-dan-prinsip-pengeb
oran-docx
https://id.scribd.com/document/455324497/Tugas-1-Prinsip-dan-Peralatan-Pemboran-docx
https://www.slideshare.net/vestersaragih/pemboran-tambang
https://scholar.google.com/scholar?hl=en&as_sdt=0%2C5&q=pengeboran+dan+peledakan&btn
G=#d=gs_qabs&t=1712209597581&u=%23p%3DAqgeLWUQjEcJ

https://e-katalog.lkpp.go.id/katalog/produk/detail/74238745
https://images.app.goo.gl/PUeRNoJ5T5G6BewRA
https://bimashabartum.co.id/pola-pemboran-lubang-ledak-pada-tambang-terbuka/
https://innovatest.co.id/pola-pengeboran-tambang-bawah-tanah-paling-efektif/
https://innovatest.co.id/pola-pengeboran-tambang-bawah-tanah-paling-efektif/
https://www.slideshare.net/RomieHendrawan/pola-peledakan
https://bimashabartum.co.id/perbedaan-jenis-pengeboran-pertambangan/
PPT PRINSIP PENGEBORAN UNTUK PELEDAKAN 2024
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai